tag:blogger.com,1999:blog-34923913202341243202024-03-06T06:22:31.229+07:00To GOD be the GloryMenangkan Dunia Melalui MediaFERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comBlogger44125tag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-10908081576005778192012-01-13T09:50:00.000+07:002012-01-13T09:50:09.898+07:00CARA-CARA KRISTEN UNTUK MENGATASI STRES DALAM BEKERJA<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span style="color: blue;">CARA-CARA KRISTEN UNTUK MENGATASI STRES DALAM BEKERJA</span></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Mencari
tahu cara-cara Kristiani untuk mengatasi stres dalam bekerja, akan
membantu Anda semakin dekat dengan Allah dan menjadi teladan bagi orang
lain. Sebagai orang Kristen, Anda tentu ingin mengandalkan hubungan Anda
dengan Tuhan untuk menentukan pilihan-pilihan yang baik, dan tempat
kerja adalah tempat yang ideal untuk mempraktikkan nilai-nilai Kristiani
Anda.<br /><br /><b><i>1. Tunjukkan Sikap Seorang Kristen</i></b><br /><br />Sebagai orang
Kristen, mungkin Anda tidak ingin memperlihatkan diri Anda sebagai orang
yang berbohong, menipu, dan mencuri. Saat Anda ada di tempat kerja,
pastikan Anda tetap melayani Allah. Jika Anda menaati firman Yesus, Anda
tidak akan cenderung bereaksi dengan kemarahan terhadap orang lain.
Dengan mencari cara-cara Kristiani untuk mengatasi stres dalam bekerja,
berarti kita bersandar kepada Allah untuk menemukan ketenteraman pikiran
dan untuk membimbing Anda sepanjang hari.<br /><br />Ayat: "Harta yang
cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi
sedikit, menjadi kaya." (Amsal 13:11)<br /><br /><i><b>2. Tenanglah</b></i><br /><br />Luangkan
waktu kerja Anda selama beberapa menit untuk berdoa dalam hati.
Walaupun ajaran agama tidak selalu bisa sejalan dengan lingkungan kerja
Anda, Anda dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan Dia kapan
saja pada hari-hari yang penuh dengan tekanan. Tidak ada alasan apa pun
sehingga Anda tidak bisa semakin dekat dengan Allah saat bekerja dan
meminta-Nya untuk membimbing Anda. Bahkan, tidak ada waktu yang lebih
baik lagi untuk datang kepada-Nya karena sepertinya Anda menghabiskan
separuh waktu hidup Anda di tempat kerja.<br /><br />Ayat: "Apapun juga yang
kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)<br /><br /><i><b>3. Bersyukurlah</b></i><br /><br />Lihatlah
apa yang Allah inginkan untuk Anda alami dalam jam kerja Anda.
Alih-alih menganggap stres sebagai hukuman dan kesulitan, percayalah
bahwa Anda benar-benar melayani Dia. Sebagai orang Kristen, Anda setia
dan penuh ucapan syukur. Daripada terkungkung dalam pekerjaan yang
menekan, bersyukurlah kepada Tuhan atas upah kerja, tidak peduli
seberapa berat pekerjaan yang harus dilakukan. Ketahuilah bahwa memiliki
pekerjaan adalah sebuah hak istimewa. Daripada hanya fokus pada
kesulitan-kesulitan, pikirkan pekerjaan Anda sebagai pelayanan kasih.<br /><br />Ayat:
"Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah
itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan
dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi."
(Pengkhotbah 9:10)<br /><br /><i><b>4. Ingatkanlah Diri Anda akan Kebenaran</b></i><br /><br />Anda
adalah anak Allah, Dia mengasihi Anda dan menginginkan Anda untuk
bersandar kepada-Nya. Bacalah Alkitab untuk mendapatkan ketenangan dan
carilah kutipan tentang pekerjaan, yang berkata-kata kepada Anda dan
memberi Anda penghiburan. Anda juga dapat membuat catatan pengingat pada
buku agenda harian Anda, yang memberi tahu Anda untuk mencari Allah
terlebih dulu saat menghadapi tekanan pekerjaan. Tidak peduli apa pun
masalahnya, carilah cara yang positif untuk mengatasi stres.<br /><br />Alkitab
mengatakan bahwa 6 hari lamanya kita bekerja dan hari ketujuh adalah
hari istirahat. Ketimbang mengeluh karena Anda kurang istirahat,
sadarilah bahwa bekerja adalah bagian dari rancangan Allah dan tujuan
Anda. Angkatlah tekanan kerja Anda, yang tidak dapat dihindari dengan
cara apa pun, serta tetapkan tujuan untuk menyenangkan Allah.<br /><br />Ayat:
"Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan
kerja paksa." (Amsal 12:24)<br /><br /><i><b>5. Jadilah Teladan Kristus</b></i><br /><br />Di
tempat kerja, Anda mengembangkan hubungan yang berarti dengan berbagai
macam orang, termasuk orang-orang percaya dan orang-orang yang tidak
percaya. Kemungkinan tidak ada lagi kesempatan bagi Anda dikelilingi
oleh orang-orang dari berbagai latar belakang, setiap hari. Tempat kerja
adalah tempat yang ideal untuk mempraktikkan nilai-nilai Kristiani dan
memberi teladan.<br /><br />Bagaimana Anda bertingkah laku di tempat kerja
menjadi kesaksian atas keyakinan Anda dan kesempatan untuk memuliakan
Allah. Jangan membuat kesalahan dengan memberikan contoh yang buruk atau
bertindak seenaknya. Hal ini membuat Anda terlihat buruk dan menyakiti
orang-orang Kristen yang lain. Lebih lagi, bekerjalah untuk
mengembangkan sifat sabar, setia, jujur, dan tunduk. Setiap kesulitan
yang menghadang jalan Anda dapat dilihat sebagai batu-batu pijakan untuk
menumbuhkan hubungan Anda dengan Allah, dan membagikan kasih Anda
kepada orang lain.<br /><br />Ayat: "Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih
baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu
adalah bahagiannya. Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang
akan terjadi sesudah dia?" (Pengkhotbah 3:22) </span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /><span style="font-size: x-small;"><b><u>Diterjemahkan
dari:</u></b><br />Nama situs: LoveToKnow Stress Management<br />Alamat URL: <a href="http://stress.lovetoknow.com/Christian_Ways_to_Handle_Work_Stress" target="_blank">http://stress.lovetoknow.com/Christian_Ways_to_Handle_Work_Stress</a><br />Judul
asli artikel: Christian Ways to Handle Work Stress<br />Penulis: Lindsay
Woolman</span></div>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-82172279439736802092012-01-13T09:44:00.000+07:002012-01-13T09:44:16.362+07:00Apakah Anda Benar-Benar menikmati Pekerjaan Anda?<div style="color: red; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>APAKAH ANDA BENAR-BENAR MENIKMATI PEKERJAAN ANDA?</b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<i style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">"... tidak ada
yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya,
sebab itu adalah bahagiannya...." </i>Pengkhotbah 3:22<br /><br />Di
tengah-tengah kesibukan kerja yang seakan tak pernah ada akhirnya dan
jadwal-jadwal ketat yang kadang begitu menyesakkan, sering kali kita
merasa stres. Kondisi demikian dengan mudah menyebabkan kita kehilangan
sukacita. Tuntutan profesionalisme yang kian tinggi, ambisi meraih
puncak karier, daya juang yang dipadukan dengan daya saing untuk
menggapai prestasi terhormat, dan sederet sikap positif lainnya jelas
memang bukan sikap yang keliru. Meskipun demikian, hal-hal tersebut
tidak jarang membuat kita merasa stres dan tegang, yang akhirnya
menimbulkan gangguan-gangguan psikosomatis, seperti: pusing, tidak bisa
tidur, sakit lambung, gatal-gatal, dan lain-lain.<br /><br />Kakak seorang
dosen saya meninggal akibat penyakit jantung, justru ketika surat
pengangkatannya dari kepala cabang menjadi direktur kantor pusat sedang
diproses. Memang, seseorang yang pantang menyerah hanya dapat dipaksa
menyerah oleh kesehatan yang terus memburuk atau kematian. Karena itu,
kita sering mendengar orang-orang tua menasihati agar kita jangan
bekerja terlalu berat (Bahasa Jawa: ngoyo). Kalau sudah jatuh sakit,
mungkin baru terpikir: "Untuk siapa aku berlelah-lelah atau menolak
kesenangan?" (Pengkhotbah 4:8) Karena itu, kajilah kemungkinan berikut.<br /><br />1.
Anda menyukai pekerjaan Anda, tetapi tidak menyukai suasana dan
lingkungan kerjanya.<br /><br />2. Anda menyukai suasana dan lingkungan
kerja Anda, tetapi sebenarnya Anda tidak menyukai pekerjaan Anda.<br /><br />3.
Anda tidak menyukai baik pekerjaan Anda maupun lingkungan dan suasana
kerjanya, tetapi terpaksa Anda jalani karena Anda butuh pekerjaan.<br /><br />4.
Anda menyukai baik pekerjaan Anda maupun lingkungan dan suasana
kerjanya, tetapi Anda merasa tidak dapat berkembang bila terus bertahan
dalam pekerjaan itu.<br /><br />5. Anda menyukai baik pekerjaan Anda maupun
lingkungan dan suasana kerjanya, tetapi Anda tertantang untuk mencoba
berkarier di bidang lain karena tawaran gaji yang lebih besar atau
karena bidang itu jauh lebih mengasyikkan.<br /><br />Kelima kemungkinan itu
memiliki satu persamaan, yaitu konflik kepentingan dan minat. Itulah
inti masalahnya! Untuk mengatasinya, cobalah untuk:<br /><br /><i><b>1. Jujur
terhadap diri sendiri.</b></i><br /><br />Bila Anda belum menikah, pilihlah bidang
yang paling Anda sukai sekaligus paling Anda kuasai, sekalipun bidang
itu tidak menjanjikan penghasilan besar, karena kepuasan dan kebutuhan
aktualisasi diri yang Anda peroleh dari pekerjaan Anda tidak dapat
menandingi nilai uang yang Anda dapatkan. Bila Anda sudah menikah atau
kebutuhan ekonomi sangat mendesak, Anda terpaksa harus memilih pekerjaan
yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi Anda saat ini, walau mungkin Anda
tidak begitu suka dengan pekerjaan itu. Dalam hal ini, tanggung jawab
terhadap keluarga harus mengalahkan kepuasan pribadi.<br /><br /><i><b>2. Kerjakan
pekerjaan Anda sebaik mungkin (Pengkhotbah 9:10).</b></i><br /><br />Pekerjaan yang
terus ditekuni akan membuat Anda menjadi sangat profesional dalam
bidang itu walaupun awalnya Anda tidak menyukainya. Lama-lama Anda akan
menyukainya karena pekerjaan itu Anda geluti setiap hari. Perlu diingat
bahwa perusahaan-perusahaan besar kini tidak segan-segan menghargai
profesionalisme dengan gaji yang memadai.<br /><br /><i><b>3. Bijak mengambil
keputusan.</b></i><br /><br />Bila Anda tidak menyukai lingkungan tempat Anda
bekerja karena lingkungan itu mengganggu kesehatan, apalagi bila dalam
jangka waktu yang lama hal itu dapat berakibat fatal, sebaiknya Anda
tidak ragu-ragu berhenti dan mencari kerja di tempat lain atau minta
dipindahkan ke cabang lain. Bila Anda tidak menyukai suasana kerjanya,
cobalah untuk menyesuaikan diri. Bila Anda menyukai pekerjaan Anda, hal
ini akan mempermudah Anda untuk menyesuaikan diri dengan suasana kerja
Anda. Bila suasana tempat kerja Anda menjadi tidak tertahankan, misalnya
karena rekan atau bahkan atasan Anda suka membuat ulah, sebaiknya Anda
juga tidak ragu-ragu untuk berhenti atau minta pindah ke bagian lain.
Karena suasana kerja yang tidak sehat (beban kerja terlalu berat,
dibenci rekan-rekan sekerja, konflik dengan atasan) dapat berakibat
fatal.<br /><br /><i><b>4. Bila Anda merasa kurang dapat berkembang, silakan
"meloncat" mencari kerja di tempat lain.</b></i><br /><br />Tentunya, sebelum
mengambil keputusan tersebut, Anda harus sudah mempertimbangkan
masak-masak untuk ruginya.<br /><br /><i><b>5. Bila Anda ingin karier yang baru,
pelajari baik-baik seluruh seluk-beluk karier itu.</b></i><br /><br />Mungkin Anda
hanya terpengaruh oleh hal-hal yang tampak menarik di permukaannya saja.
Bila ternyata karier itu memang menjanjikan kepuasan dan masa depan
yang lebih baik bagi Anda, silakan bermigrasi.<br /><br />Pindah kerja
memang susah-susah gampang. Anda perlu ekstra hati-hati "meloncat" bila
usia Anda sudah agak tua. Salah-salah Anda malah tercebur ke selokan.
Sudah tentu, risiko selalu ada. Karena itu, bila Anda sudah berumur dan
merasa kemampuan kerja Anda biasa-biasa saja, cobalah belajar menikmati
pekerjaan Anda, apalagi bila lingkungan dan suasana kerjanya cukup
menyenangkan. Karena, bila Anda menikmati pekerjaan Anda, Anda pasti
menyukainya. Dan bila Anda menyukainya, Anda akan asyik menekuninya
karena kini pekerjaan itu telah menjadi seperti hobi. Dan bila Anda
menekuni hobi Anda itu, tentu Anda tak akan merasa bahwa Anda sedang
bekerja, bukan? Dan karena Anda tidak merasa bahwa Anda sedang
menyelesaikan pekerjaan kantor, Anda tidak akan merasa stres atau
diburu-buru. Bersamaan dengan itu, ambisi berlebihan yang dapat merusak
saraf Anda tersublimasi secara otomatis dalam keasyikan dan kesenangan
menekuni "hobi" Anda itu.</div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;">
<br /><span style="font-size: x-small;"><b><u>Diambil dan disunting seperlunya dari:</u></b><br />Judul
buku: 29 Kiat Sukses dalam Karier<br />Judul artikel: Apakah Anda
Benar-Benar Menikmati Pekerjaan Anda?<br />Penulis: Arif Suryobuwono dan
M. Kurniawati Prayitno<br />Penerbit: Yayasan ANDI Yogyakarta dan YASKI
Jakarta, 1994<br />Halaman: 31 -- 34</span></div>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-90428903354086758932011-11-15T15:55:00.000+07:002011-11-15T15:55:01.858+07:00Cara cepat membaca Alkitab dalam setahun<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_editdata.mso" rel="Edit-Time-Data"></link><!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iamas-microsoft-com:office:smarttags" name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
h1
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
mso-outline-level:1;
font-size:24.0pt;
font-family:"Times New Roman";
font-weight:bold;}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1813668518;
mso-list-template-ids:-1672846490;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l1
{mso-list-id:2134591411;
mso-list-template-ids:-754039824;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<h1 style="text-align: center;">
<span style="font-family: Arial; font-size: 12pt;"><span style="font-size: large;">Cara
cepat membaca Alkitab dalam setahun</span><o:p></o:p></span></h1>
<div style="text-align: justify;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbqJ-kKNxDxgD-_WtuvYJzPbKqLO3R3CiNBrnOn-Z0d0_zwPTLs7wEFWUWa7tKmJOvNGYudbTaGa-UkypyD103NR6CH73DOT7_pbUd4mgeSe-ZE4oBM5YP-eiKOZWeLY34ZBg-shpfp_mO/s1600/thumbnail.aspx.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbqJ-kKNxDxgD-_WtuvYJzPbKqLO3R3CiNBrnOn-Z0d0_zwPTLs7wEFWUWa7tKmJOvNGYudbTaGa-UkypyD103NR6CH73DOT7_pbUd4mgeSe-ZE4oBM5YP-eiKOZWeLY34ZBg-shpfp_mO/s1600/thumbnail.aspx.jpg" /></a><span style="font-family: Arial;">Sudahkah anda
membaca seluruh isi Alkitab? Belum? Nah lo, belum baca seluruh isinya koq bisa
percaya seluruh isi Alkitab? Ibaratnya membeli kucing dalam karung, <em><span style="font-family: Arial;">peduli amat isinya apa, yang penting gw percaya</span></em>.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Padahal bukan itu
yang diinginkan Tuhan. Tuhan menginginkan agar kita, anak-anakNya, dapat
mengenalNya lebih dalam lagi. Bagaimana cara kita mengenal Allah? Tentu dengan
membaca FirmanNya.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Selain untuk
mengenal Tuhan, ternyata banyak sekali manfaat dari membaca Alkitab,
berdasarkan beberapa penelitian dilaporkan bahwa kebanyakan orang yang membaca
Alkitab memiliki tekanan darah yang lebih rendah, tingkat depresi lebih rendah,
lebih sedikit menderita penyakit jantung, jarang yang kecanduan obat maupun
alkohol, lebih sehat, dan jarang mengalami perpecahan dalam perkawinan, bahkan
lebih produktif di tempat kerja.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Terbukti banyak
sekali manfaat dari membaca Alkitab, tepat seperti yang disebutkan dalam <strong><span style="font-family: Arial;">Yosua 1:8</span></strong> <em><span style="font-family: Arial;">“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai
dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan beruntung,”</span></em> dan juga <strong><span style="font-family: Arial;">Mazmur 1:1-2</span></strong><em><span style="font-family: Arial;"> “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut
nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak
duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan
yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”</span></em><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Pertanyaannya
adalah bagaimana caranya membaca Alkitab supaya tuntas dalam setahun saja?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Alkitab berisi kurang lebih
3 juta huruf, 31.000 ayat dan 1.189 pasal.<br />
<u1:p></u1:p>Untuk membaca seluruh Perjanjian Lama, dibutuhkan kira-kira 38
jam, sedang untuk Perjanjian Baru 11 jam. <u1:p></u1:p>Jadi untuk membaca
seluruh Alkitab diperlukan sebanyak 49 jam. Bila kita membaca Alkitab dengan
keras dengan kecepatan berbicara biasa, kita membutuhkan waktu 70 jam, 40
menit. <u1:p></u1:p><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Dengan membaca 4 pasal
tiap-tiap hari, anda dapat menyelesaikan Alkitab dalam setahun (375 hari).<i><br />
<!--[if !supportLineBreakNewLine]--><br />
<!--[endif]--><u1:p></u1:p><u1:p></u1:p></i><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Karena itu,
berdasarkan fakta-fakta di atas, berikut ini adalah cara cepat untuk membaca
Alkitab dalam setahun:<o:p></o:p></span></div>
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Buat komitmen menyelesaikan pembacaan seluruh
isi Alkitab, berdoalah kepada Tuhan, mintalah tuntunan Roh Kudus agar anda
dimampukan untuk dapat mengerti FirmanNya dan agar anda juga dapat
menjalani komitmen tersebut.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Buatlah waktu-waktu khusus membaca Alkitab
setiap hari secara teratur. Misalnya waktu setelah bangun tidur, agar anda
lebih semangat untuk membacanya. Tidak disarankan membaca Alkitab setelah
makan, karena Anda akan lebih mudah mengantuk setelah makan.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Mulai dari kitab Injil di Perjanjian Baru,
terutama <strong><span style="font-family: Arial;">Injil Yohanes</span></strong>.
<em><span style="font-family: Arial;">Mengapa? </span></em>Karena <strong><span style="font-family: Arial;">Injil Yohanes</span></strong> merupakan gambaran
besar karya penebusan Kristus. Tidak masalah bila anda mau memulainya dari
<strong><span style="font-family: Arial;">Injil</span></strong> <strong><span style="font-family: Arial;">Matius</span></strong>, hanya saja biasanya
beberapa orang yang membaca Matius bosan ketika melihat silsilah yang
memulai kitab <strong><span style="font-family: Arial;">Injil Matius</span></strong>.
“<em><span style="font-family: Arial;">kakeknya bokap gw aja gw ga tau
namanya, lahh ini daftarnya puaanjaangg”.</span></em><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Setelah Injil Yohanes selesai, bacalah <strong><span style="font-family: Arial;">Injil</span></strong> <strong><span style="font-family: Arial;">Matius</span></strong>, <strong><span style="font-family: Arial;">Injil</span></strong> <strong><span style="font-family: Arial;">Markus</span></strong>, dan <strong><span style="font-family: Arial;">Injil</span></strong> <strong><span style="font-family: Arial;">Lukas</span></strong>. Anda boleh saja
membolak-balik susunan pembacaan kitab Injil.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Injil sudah selesai nih<em><span style="font-family: Arial;">, </span></em>lanjutkan membaca <strong><span style="font-family: Arial;">Kisah Para Rasul</span></strong> sampai <strong><span style="font-family: Arial;">Surat Yudas</span></strong> ya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Kemudian bacalah kitab Perjanjian Lama, mulailah
dari kitab <strong><span style="font-family: Arial;">Mazmur</span></strong>
dan <strong><span style="font-family: Arial;">Amsal</span></strong>. Kenapa
tidak disarankan untuk langsung ke Kitab <strong><span style="font-family: Arial;">Wahyu</span></strong>? Ini dikarenakan banyak orang yang sudah
membaca kitab <strong><span style="font-family: Arial;">Wahyu</span></strong>
menjadi takut, dan berhenti membaca Alkitab. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city> baiknya kita membaca kitab <strong><span style="font-family: Arial;">Wahyu</span></strong> jika kita sudah membaca
kitab para nabi tentang nubuatan akhir terlebih dulu, misalnya kitab <strong><span style="font-family: Arial;">Daniel</span></strong>.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Mazmur dan Amsal selesai, silahkan baca kitab <strong><span style="font-family: Arial;">Kejadian, Keluaran, </span></strong>dst sampai<strong><span style="font-family: Arial;"> Maleakhi. </span></strong>Kemudiaan masuk ke <strong><span style="font-family: Arial;">Wahyu</span></strong>.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Ulangi lagi pembacaan Alkitab. Kali ini silahkan
mulai dari <strong><span style="font-family: Arial;">Kejadian</span></strong>
hingga ke <strong><span style="font-family: Arial;">Wahyu</span></strong>.<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<strong><span style="font-family: Arial;">Perlu
diingat:</span></strong><span style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<ul type="disc">
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Selalu minta tuntunan Roh Kudus ketika membaca
Alkitab<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Bertanyalah selalu saat Anda menganalisa isi
Alkitab<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Jika anda tidak mengerti kata-kata yang tertulis
dalam Alkitab, silahkan baca Kamus Alkitab, tanya orang lain yang
berkompeten (pendeta atau penatua), saya juga boleh ditanya. He he…. atau
just <a href="http://google.com/">Google</a> it. <!--[if gte vml 1]><v:shapetype
id="_x0000_t75" coordsize="21600,21600" o:spt="75" o:preferrelative="t"
path="m@4@5l@4@11@9@11@9@5xe" filled="f" stroked="f">
<v:stroke joinstyle="miter"/>
<v:formulas>
<v:f eqn="if lineDrawn pixelLineWidth 0"/>
<v:f eqn="sum @0 1 0"/>
<v:f eqn="sum 0 0 @1"/>
<v:f eqn="prod @2 1 2"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="prod @3 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @0 0 1"/>
<v:f eqn="prod @6 1 2"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelWidth"/>
<v:f eqn="sum @8 21600 0"/>
<v:f eqn="prod @7 21600 pixelHeight"/>
<v:f eqn="sum @10 21600 0"/>
</v:formulas>
<v:path o:extrusionok="f" gradientshapeok="t" o:connecttype="rect"/>
<o:lock v:ext="edit" aspectratio="t"/>
</v:shapetype><v:shape id="_x0000_i1025" type="#_x0000_t75" alt=":)"
style='width:11.25pt;height:11.25pt'>
<v:imagedata src="file:///C:\DOCUME~1\User\LOCALS~1\Temp\msohtml1\01\clip_image001.gif"
o:href="http://pargodungan.org/wp-includes/images/smilies/icon_smile.gif"/>
</v:shape><![endif]--><!--[if !vml]--><img alt=":)" border="0" class="wp-smiley" height="15" src="file:///C:/DOCUME%7E1/User/LOCALS%7E1/Temp/msohtml1/01/clip_image001.gif" v:shapes="_x0000_i1025" width="15" /><!--[endif]--><o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Gunakan stabilo atau pulpen untuk menandai
ayat-ayat yang berkesan<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Catat hal-hal yang penting yang Anda dapatkan
dari pembacaan Alkitab di buku catatan ataupun di Alkitab<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Lakukan setiap perintah Tuhan yang tertulis
dalam Alkitab, percuma Anda membaca tapi tidak mempraktekkannya.<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="text-align: justify;"><span style="font-family: Arial;">Jangan lupa bagikan apa yang sudah Anda dapatkan
kepada orang lain. <span> </span><o:p></o:p></span></li>
</ul>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Selamat membaca
dan mencintai Alkitab… </span><span style="font-family: Wingdings;"><span>GB :-)</span></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">Sumber:<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://motivationarea.blogspot.com/2011/04/tips-membaca-alkitab.html">http://motivationarea.blogspot.com/2011/04/tips-membaca-alkitab.html</a><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://pgi.or.id/?pg=articles&article=72948">http://pgi.or.id/?pg=articles&article=72948</a><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://real-jesus.blogspot.com/">http://real-jesus.blogspot.com/</a><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://www.wikihow.com/Read-the-Bible">http://www.wikihow.com/Read-the-Bible</a><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://powerfulgroovyyou.wordpress.com/pedoman-bacaan-alkitab-2008/">http://powerfulgroovyyou.wordpress.com/pedoman-bacaan-alkitab-2008/</a><o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;"><a href="http://pondokpenabur.blogspot.com/2008/05/berapa-jam-yang-diperlukan-untuk.html">http://pondokpenabur.blogspot.com/2008/05/berapa-jam-yang-diperlukan-untuk.html</a><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-20522302917249026292011-10-20T10:35:00.000+07:002011-10-20T10:35:41.440+07:00Seekor Anjing Bernama FAITH<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b>Seekor Anjing
bernama FAITH</b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6rJeFbV7VFSjYG80fpZKs9LHESTAwHqmfcoQKwpsfe-_EHuU-KuJLsvfXAnWOS4S_ru63kI94zz4slxZCHeck6R3aDx1ednXg4yAATzclTJdcqUWsL7U98lgzIQ539aQT-AdyGV8jXnXh/s1600/faith17.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6rJeFbV7VFSjYG80fpZKs9LHESTAwHqmfcoQKwpsfe-_EHuU-KuJLsvfXAnWOS4S_ru63kI94zz4slxZCHeck6R3aDx1ednXg4yAATzclTJdcqUWsL7U98lgzIQ539aQT-AdyGV8jXnXh/s1600/faith17.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"><a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith17.jpg?w=159&h=240"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a></span><b> </b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="text-decoration: none;"><span><br /></span></span><!--[if !mso]>
<style>
v\:* {behavior:url(#default#VML);}
o\:* {behavior:url(#default#VML);}
w\:* {behavior:url(#default#VML);}
.shape {behavior:url(#default#VML);}
</style>
<![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0cm 5.4pt 0cm 5.4pt;
mso-para-margin:0cm;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]--><span style="font-family: "Times New Roman"; font-size: 12.0pt; mso-ansi-language: EN-US; mso-bidi-language: AR-SA; mso-fareast-font-family: "Times New Roman"; mso-fareast-language: EN-US;"><a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith17.jpg?w=159&h=240"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Sebuah cerita yang segar
dan inspiratif disertai dengan banyak foto yang hari ini saya dapat dari teman
lama. meng-harukan, meng-gemaskan dan me-nyenangkan tentunya……..<br />
<br />
Seekor anjing ini berjalan dengan hanya menggunakan 2 kaki saja, namanya adalah
Faith (Keyakinan). Faith lahir pada tahun 2002, sehari sebelum hari Natal. Pada waktu baru
dilahirkan, Faith memiliki 3 kaki, yaitu 2 kaki belakang, dan 1 kaki depan.
Satu kaki depannya akhirnya di- amputasi karena bentuknya kecil dan tidak
berkembang</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZueUPEz9KI0y0cGF7PtpViTqfp387aTEjhMaNvvue-z7mIJ3E-BBoFr45Uks0Gx_sWD38aA8mLwVyd-CYa8YHM9Iq6U-WzFYRNuq-f1m8M_UaYPhBFCCbOJqCt3T_EaGLK9e7Pwxhh2QO/s1600/faith21.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiZueUPEz9KI0y0cGF7PtpViTqfp387aTEjhMaNvvue-z7mIJ3E-BBoFr45Uks0Gx_sWD38aA8mLwVyd-CYa8YHM9Iq6U-WzFYRNuq-f1m8M_UaYPhBFCCbOJqCt3T_EaGLK9e7Pwxhh2QO/s1600/faith21.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith21.jpg?w=300&h=185"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Sejak dilahirkan,
Faith tidak dapat berjalan selayaknya anjing yang normal, dia hanya bisa
terbaring dengan lemah diatas lantai, dan meng – gerakkan tubuhnya dengan cara
mengayuh dengan kedua kaki belakangnya. Bahkan induknya sendiripun ingin
membunuh anaknya dikarenakan merasa anaknya tidak dapat berkembang seperti
anjing yang normal.<br />
<br />
Majikannya berpikir kalau Faith tidak akan bisa bertahan hidup, bahkan
merencanakan untuk membiarkannya mati. Untungnya, ada sebuah keluarga
Stringfellow (yang juga akhirnya menjadi majikan baru Faith sampai sekarang
ini) menemukan Faith dan rela untuk merawatnya. Mereka bertekad untuk melatih
Faith menjadi seekor anjing yang dapat berjalan. Keluarga ini memberinya nama
Faith (Keyakinan). Mereka yakin akan ada suatu hari dimana Faith dapat
berjalan! Pertama-tama mereka meletakkan Faith diatas sebuah skateboard agar
Faith dapat merasakan badannya bergerak. Kemudian mereka menggunakan selai
kacang yang diletakkan di sebuah sendok untuk memancingnya agar mau melompat
dan merebut selai kacang tersebut. Di keluarga itu juga terdapat seekor anjing
lain yang memaksa Faith untuk mau bergerak. Keajaiban pun terjadi, Faith
perlahan-lahan akhirnya dapat menggunakan kedua kaki belakangnya dengan gerakan
melompat untuk bergerak maju ke depan. Dengan latihan yang terus menerus, Faith
akhirnya dapat berjalan dengan kedua kaki selayaknya seorang manusia, dan
proses latihan ini hanya membutuhkan waktu tidak sampai 6 bulan.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzi2BQcl5YVLun1DYP2fv0UqIGPnqi6Fs1kcbB1pLOrIw-5lKYJt9bB6PKfOYdKOEYR-XEmHO-lyk-l-x445ylSmfat_1BcKxuZIYcS3WOQftqW_ZG8QsVccsLyRqQmb_K0fbowYuwaBIp/s1600/faith31.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjzi2BQcl5YVLun1DYP2fv0UqIGPnqi6Fs1kcbB1pLOrIw-5lKYJt9bB6PKfOYdKOEYR-XEmHO-lyk-l-x445ylSmfat_1BcKxuZIYcS3WOQftqW_ZG8QsVccsLyRqQmb_K0fbowYuwaBIp/s1600/faith31.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFSfxxK2kg0TlF2gJi7s457jWruP9VQp5lZBxdX1eNc1TEklqrPipn7reF5m0Qq6kyTZp9BvwSwKxCWhjHPIRvfmchevfYGsv9YdqvRjSsED-RWeuQQ3ivoGlEyGNm6njtFl3Wx8XeHkkx/s1600/faith82.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFSfxxK2kg0TlF2gJi7s457jWruP9VQp5lZBxdX1eNc1TEklqrPipn7reF5m0Qq6kyTZp9BvwSwKxCWhjHPIRvfmchevfYGsv9YdqvRjSsED-RWeuQQ3ivoGlEyGNm6njtFl3Wx8XeHkkx/s1600/faith82.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith31.jpg?w=300&h=200"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a><a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith82.jpg?w=300&h=207"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFSfxxK2kg0TlF2gJi7s457jWruP9VQp5lZBxdX1eNc1TEklqrPipn7reF5m0Qq6kyTZp9BvwSwKxCWhjHPIRvfmchevfYGsv9YdqvRjSsED-RWeuQQ3ivoGlEyGNm6njtFl3Wx8XeHkkx/s1600/faith82.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjFSfxxK2kg0TlF2gJi7s457jWruP9VQp5lZBxdX1eNc1TEklqrPipn7reF5m0Qq6kyTZp9BvwSwKxCWhjHPIRvfmchevfYGsv9YdqvRjSsED-RWeuQQ3ivoGlEyGNm6njtFl3Wx8XeHkkx/s1600/faith82.jpg" /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Faith sangat suka
sekali berlari kemana saja, kemana saja dia pergi selalu menarik perhatian
orang-orang di sekitarnya. Sebenarnya, Faith sudah mulai dikenal oleh
orang-orang di berbagai belahan dunia. Pernah juga diliput oleh berbagai acara
di televisi dan juga surat
kabar, dan juga telah terbit sebuah buku berjudul “With a little Faith” yang
menceritakan kisahnya. Bahkan sempat direncanakan untuk tampil sebagai bintang
tamu di salah satu episode film Harry Potter.<br />
<a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith41.jpg?w=300&h=216"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a><br />
Sekarang Jude Stringfellow (majikan Faith) tidak perlu lagi melatih Faith,
karena telah merencanakan untuk membawa Faith pergi ke seluruh dunia untuk
menyebarkan pesan “Tidak memiliki tubuh yang sempurna, juga dapat memiliki jiwa
yang Sempurna”</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbi2N-rusq5Lmnx4tIdNxQr2hK1YDB9OeFUIxnn0ariLJnqnOlSxeL9BDKk1ecbL29_GyR9KvmFq7TZXMZsimL0OgXYZOOoLD5sUk5No8nBw-1S0yGxlRJdF__vKJknodNC9GjUzFjI_lg/s1600/faith52.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhbi2N-rusq5Lmnx4tIdNxQr2hK1YDB9OeFUIxnn0ariLJnqnOlSxeL9BDKk1ecbL29_GyR9KvmFq7TZXMZsimL0OgXYZOOoLD5sUk5No8nBw-1S0yGxlRJdF__vKJknodNC9GjUzFjI_lg/s1600/faith52.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhHhJQJIEmAfljBoEh5UAuJRCTJYNTaliBxeBKIouc9cFdO-az2BUAc_Z-1bsLcpOgE0g5WHbWN62Jp9TgSpusA6XiX95DJnmegFhL5xrDuEq7-t8J9BkDyz20DA4LLZj8R2F5qxc1DM1LT/s1600/faith82.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith52.jpg?w=300&h=205"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a><a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith75.jpg?w=300&h=216"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"></span></span></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhykCOvLLW8vzEXCt4cBH4b13NbaPofW-vEhcKtkqIhUIfOlQ3GRVDB5V-lUDMlymZ2PKokkWAiqPS5v1VojEpeNMJ8OFtb3f7TfuDNnvqvQuAJQAFHfs8ISAzZNsuxq2nZS-HfVXUrAjIS/s1600/faith75.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhykCOvLLW8vzEXCt4cBH4b13NbaPofW-vEhcKtkqIhUIfOlQ3GRVDB5V-lUDMlymZ2PKokkWAiqPS5v1VojEpeNMJ8OFtb3f7TfuDNnvqvQuAJQAFHfs8ISAzZNsuxq2nZS-HfVXUrAjIS/s1600/faith75.jpg" /></a></div>
<br /><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
Inspirasi ternyata
juga bisa kita dapatkan dari se-ekor binatang yang cacat. Di-sini Faith membuka
mata saya dengan usahanya yang gigih untuk dapat berjalan normal. Lihatlah
betapa semua orang yang berinteraksi dengannya di foto-foto diatas sangat
terpesona dan menyayanginya.<br />
<br />
Faith telah berhasil merubah apa yang kelihatannya sebagai kelemahan menjadi
sebuah kekuatan dahsyat.<br />
<br />
Faith telah berhasil menyenangkan banyak orang yang bertemu dengannya.</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0iNl-yp5h8ODXZGvGzTuKr93Z5AmL2qCUIKi1JpAyGT3xSv1fiQlrXj7N9sdFfqsKSyILLHOJ_kvhaVs8sKdxB95K6hnFNai1p1CIrP8warQxPYbI1mSCHt87wcYybsXVnchyphenhyphenyUbEH9E8/s1600/faith16.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="220" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj0iNl-yp5h8ODXZGvGzTuKr93Z5AmL2qCUIKi1JpAyGT3xSv1fiQlrXj7N9sdFfqsKSyILLHOJ_kvhaVs8sKdxB95K6hnFNai1p1CIrP8warQxPYbI1mSCHt87wcYybsXVnchyphenhyphenyUbEH9E8/s320/faith16.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz2RuN0kJvjVAVdAmKXK8gA7VkmjB41NyJIetA6umW-qWGNhrAmhZ7h8N7P51AnpcvwUV2c8J6Na7J9kwuC5117bzCCwWIXPi2LbqOg1ReWvSDYaleXTdrMvGVgLFWMdoQwttKr1OD_3-u/s1600/faith111.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjz2RuN0kJvjVAVdAmKXK8gA7VkmjB41NyJIetA6umW-qWGNhrAmhZ7h8N7P51AnpcvwUV2c8J6Na7J9kwuC5117bzCCwWIXPi2LbqOg1ReWvSDYaleXTdrMvGVgLFWMdoQwttKr1OD_3-u/s1600/faith111.jpg" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3j63N503EB2xQIT5fqcFDNG72YezE61mRYSyWvzRmZ-JluvJyRMALiH8niRF4E9Ls98OwoipCWCEVyUfjkbkkXuJFxUd9DX7HRWQoYsSwJIBAjIpKMZ5-B7T4r2-4e9hyphenhyphenoXcli0RROvbq/s1600/faith12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3j63N503EB2xQIT5fqcFDNG72YezE61mRYSyWvzRmZ-JluvJyRMALiH8niRF4E9Ls98OwoipCWCEVyUfjkbkkXuJFxUd9DX7HRWQoYsSwJIBAjIpKMZ5-B7T4r2-4e9hyphenhyphenoXcli0RROvbq/s1600/faith12.jpg" /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br />
<a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith16.jpg?w=400&h=276"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a><br />
<a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith111.jpg?w=300&h=217"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a>Kesenangan, canda tawa, rasa haru, kagum, cinta kasih semua
bercampur aduk mengikuti kemana pun dia pergi…………… Faith menjadi berkat bagi
orang lain dengan kehadirannya.</div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEgpcGE6lYe-jvaXQrtO0UBbhZyj8isunUALJMyw3dxkKBGfD6FUW-fZFgugYND1v_4TLmv25pUJ9DhuASISMa4iI2OKhWKLIYgjfECepZTv6TpodzOgtrCNj_-ymLI2MILI3Q7QQ71_3x/s1600/faith10.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="244" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiEgpcGE6lYe-jvaXQrtO0UBbhZyj8isunUALJMyw3dxkKBGfD6FUW-fZFgugYND1v_4TLmv25pUJ9DhuASISMa4iI2OKhWKLIYgjfECepZTv6TpodzOgtrCNj_-ymLI2MILI3Q7QQ71_3x/s320/faith10.jpg" width="320" /></a></div>
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj3j63N503EB2xQIT5fqcFDNG72YezE61mRYSyWvzRmZ-JluvJyRMALiH8niRF4E9Ls98OwoipCWCEVyUfjkbkkXuJFxUd9DX7HRWQoYsSwJIBAjIpKMZ5-B7T4r2-4e9hyphenhyphenoXcli0RROvbq/s1600/faith12.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><br /></a></div>
<div class="MsoNormal">
<a href="http://inspirasikumu.files.wordpress.com/2008/09/faith10.jpg"><span style="text-decoration: none; text-underline: none;"><span style="mso-ignore: vglayout;"><br /></span></span></a></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
Faith telah berhasil menjadi inspirasi banyak orang…………<br />
(Sumber : Inspirasi)</div>
<span style="font-size: 85%;"><span style="font-family: verdana;"></span></span>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-72370423966855904672011-08-12T15:04:00.000+07:002011-08-12T15:04:51.450+07:00SPRITUALITAS THEOLOGY<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iamas-microsoft-com:office:smarttags" name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:WordDocument>
<w:View>Normal</w:View>
<w:Zoom>0</w:Zoom>
<w:PunctuationKerning/>
<w:ValidateAgainstSchemas/>
<w:SaveIfXMLInvalid>false</w:SaveIfXMLInvalid>
<w:IgnoreMixedContent>false</w:IgnoreMixedContent>
<w:AlwaysShowPlaceholderText>false</w:AlwaysShowPlaceholderText>
<w:Compatibility>
<w:BreakWrappedTables/>
<w:SnapToGridInCell/>
<w:WrapTextWithPunct/>
<w:UseAsianBreakRules/>
<w:DontGrowAutofit/>
</w:Compatibility>
<w:BrowserLevel>MicrosoftInternetExplorer4</w:BrowserLevel>
</w:WordDocument>
</xml><![endif]--><!--[if gte mso 9]><xml>
<w:LatentStyles DefLockedState="false" LatentStyleCount="156">
</w:LatentStyles>
</xml><![endif]--><!--[if !mso]><img src="http://img2.blogblog.com/img/video_object.png" style="background-color: #b2b2b2; " class="BLOGGER-object-element tr_noresize tr_placeholder" id="ieooui" data-original-id="ieooui" />
<style>
st1\:*{behavior:url(#ieooui) }
</style>
<![endif]--><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Batang;
panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1;
mso-font-alt:"Arial Unicode MS";
mso-font-charset:129;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:fixed;
mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;}
@font-face
{font-family:"\@Batang";
panose-1:0 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:129;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:fixed;
mso-font-signature:1 151388160 16 0 524288 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:Batang;
mso-fareast-language:KO;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.25in 1.0in 1.0in 81.0pt;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style><!--[if gte mso 10]>
<style>
/* Style Definitions */
table.MsoNormalTable
{mso-style-name:"Table Normal";
mso-tstyle-rowband-size:0;
mso-tstyle-colband-size:0;
mso-style-noshow:yes;
mso-style-parent:"";
mso-padding-alt:0in 5.4pt 0in 5.4pt;
mso-para-margin:0in;
mso-para-margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:#0400;
mso-fareast-language:#0400;
mso-bidi-language:#0400;}
</style>
<![endif]-->
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuBCGWK-xXlRQUq3YDMKWRWk0W3GpTdZuZHJ35GFrgV7u1xV_spezbZOCf9lcTxiEolLe8clFmtJl52w5QLZF8kDeLg6BIf36iBGTnT02jAp4TTc0R9P9TUAkkeDKfWNqaDjxT1e6WWP9o/s1600/496139255_fdd40d1ddc.jpg" imageanchor="1" style="clear: right; float: right; margin-bottom: 1em; margin-left: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhuBCGWK-xXlRQUq3YDMKWRWk0W3GpTdZuZHJ35GFrgV7u1xV_spezbZOCf9lcTxiEolLe8clFmtJl52w5QLZF8kDeLg6BIf36iBGTnT02jAp4TTc0R9P9TUAkkeDKfWNqaDjxT1e6WWP9o/s200/496139255_fdd40d1ddc.jpg" width="200" /></a><b><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: large;">SPRITUALITAS ROHANI</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<span style="font-size: x-small;"><b><span style="font-family: Arial;"><o:p>(Ringkasan Buku)</o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-align: center;">
<b><span style="font-family: Arial;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-family: Arial;">Ba</span></b><b><span lang="FI" style="font-family: Arial;">gian 1. Prinsip-Prinsip
Teologi dari Teologi Rohani</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="FI" style="font-family: Arial;"></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="FI" style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Pokok-pokok yang
menonjol:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span></span><span style="font-family: Arial;">Pengalaman pribadi bertemu dengan Allah dalam
Kristus<span> </span>Yesus<span> </span>merupakan teologi yang sejati dan dari
pengalaman inilah yang akan menuntun pada pengetahuan yang lebih dalam tentang
Allah. Pengalaman dengan Allah secara pribadi dikenal dengan istilah spiritualitas,
atau teologi rohani. Dan teologi yang benar harus merupakan lagu pujian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Teologi rohani adalah ilmu yang
menyimpulkan hal-hal yang membentuk kesempurnaan kehidupan rohani dan bagaimana
manusia dapat melangkah maju. Teologi rohani adalah hal yang askesis, itu
berarti latihan-latihan rohani yang disiplin dan sistematis menjadi sarana
utama dalam perkembangan rohani. </span><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Teologi rohani menanyakan bagaimana pemahaman kita
tentang Allah mempengaruhi pemahaman kita tentang<span> </span>sifat dan tujuan hidup Kristen. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Ada
kriteria formal tertentu untuk menentukan apakah spiritualitas tertentu cukup
memadai yaitu, sifat komprehensif yang mampu menjelaskan semua pengalaman
religius, mampu menghimpun semua sumber daya rohani yang tersedia bagi gereja
dan mampu menekankan pendekatan yang seimbang dalam pengembangan kehidupan
rohani. Selanjutnya adalah sifat koheren sebagai sifat yang mampu mengembangkan
spritualitas yang konsisten, ini tidak berarti bahwa setiap poin dalam teologi
kita harus dapat dijelaskan secara rasional, kriteria selanjutnya adalah sifat
yang bisa membangkitkan semangat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span><span> </span>Apakah yang membuat suatu teologi rohani
kristen bagus? Jawabanya adalah teologi rohani yang memadai harus ditandai
dengan kepekaannya terhadap pebedaan kontekstual dalam dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Inti
teologia rohani<span> </span>adalah doa karena di
dalam doalah masa lalu dan masa sekarang dipersatukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Untuk
bertemu dengan Allah kita harus melakukan penyangkalan diri secara total,
disana kita akan menyentuh kedalaman manusia yakni diri sendiri dan orang lain.
Sebaliknya kita harus memberikan diri untuk pembebasan manusia tanpa mencari
kehormatan bagi diri sendiri dan disanalah kita akan mengalami Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Menjadi
orang Kristen tidak sekedar menerima prinsip-prinsip Kristen tertentu, tetapi
harus memasuki suatu hubungan pribadi dengan Yesus, pengalaman pertobaan itu
harus melibatkan kontak yang hidup dengan pribadi Kristus yang transenden
didalam konteks historis yang konkret.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Keselamatan
yang dialami manusia dalam Kristus bukanlah sebagai pelepasan impersonal dari
bencana yang akan datang tetapi keselamatan itu dialami sebagai persekutuan
yang hidup, maka didalamnya akan ada sukacita yang sejati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Manfaat
pokok-pokok tersebut:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Bagian ini mengingatkan bahwa
belajar teologi bukan hanya supaya kita memiliki pengetahuan atau kepintaran
tentang allah dan ciptaan-Nya tetapi supaya mengalami pertemuan secara pribadi
dengan Yesus atau memiliki pengalaman dengan Yesus. Tanpa pengalaman bertemu
dengan Tuhan maka sulit bagi kita untuk melakukan pelayanan dengan benar, juga
sulit untuk menjalin persekutuan yang indah dengan Tuhan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Latihan-latihan dalam menjalani
kehidupan kerohanian sangat diperlukan, tidak ada yag instant dalam melakukan
hubungan dengan Tuhan, latihan dan disiplin yang tinggi akan mempengaruhi
kwalitas hubungan kita dengan Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Topik
yang berguna dalam menggumuli spiritualitas pribadi:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Topik yang berguna dalam menggumuli
spiritualitas pribadi saya dalam bagian 1 ini adalah, pemahaman pengertian
teologi rohani dan kemampuan untuk membedakannya dengan teologi praktis
menolong untuk meningkatkan hubungan pribadi dengan Allah. </span><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Teologi spiritualitas
dapat sempurna dialami adalah dengan latihan-latihan yang disiplin dan
sistematis, teologi rohani merupakan disiplin teologis. </span><span style="font-family: Arial;">Teologi rohani yang baik adalah teologi yang mampu
dan memiliki kepekaan terhadap perbedaan kontekstual dalam dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Selanjutnya teologi spiritualitas
dari aliran-aliran yang ada tidak boleh dikesampingkan begitu saja,
kriteria-kriteria yang di tetapkan aliran protestan, injili pentakosta atau
karismatik masing masing mempunyai kelbihan dan kekurangan, tetapi salah satu
diantaranya tidak boleh dikesampingkan, idealnya nanti tidak ada lagi perbedaan
antara Kristen karismatik dan non karismatik, hal ini perlu digumulkan dalam memandang
dan menerima satu sama lain, setiap orang Kristen harus menjadi kharismatik dan
asketik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Bagian 2. Doktrin
Kristen Tentang Allah Sebagai Dasar Bagi Spiritualitas Kristen<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Pokok-pokok yang
menonjol:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Allah yang kita kenal dalam Kr</span><span style="font-family: Arial;">istus Yesus adalah Allah yang imanen dan transenden.
Allah Alkitab adalah Allah yang memiliki kepribadian yang bekerja secara dekat
dengan ciptaanNya, <span> </span>berbeda dari Allah
yang tidak memiliki perasaan, yang tidak dikenal menurut pandangan Platonisme, Allah
kita bukanlah Allah yang tidak dapat dikenal atau jauh dari manusia dan Allah
dalam Kristus itu adalah Allah yang menekankan persekutuan pribadi. Hendaknya
spritualitas kita dibangun atas dasar ini. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Spiritualitas itu harus berfokus kepada Allah sebagai
Bapa yang merupakan pencipta segala sesuatu dan seluruh ciptaan merupakaan
milik Allah dan mencerminkan kemuliaan Allah. </span><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Kemudian juga harus berfokus
kepada spritiualitas pada karya keselamatan yang dikerjakan Kristus dan juga
kepada spritualitas Roh Kudus. Spiritualiatas ini tidak boleh berfokus secara
eksklusif hanya kepada satu pribadi tetapi harus spritualitas yang bersifat
Trinitarian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Spiritualitas Trinitarian ini
paling tidak ditandai dengan bentuk stabilitas dan pemahaman sakramental
tentang benda-benda ciptaan, kemudian harus menjalin hubungan secara pribadi
dengan Allah melalui pribadi Kristus Yesus dan juga spritualitas itu harus
bersifat terbuka bagi karya ajaib Allah Roh Kudus. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Dan akhirnya yang menjadi tujuan
spiritualitas <span> </span>rohani itu adalah
berdiamnya Trinitas yang kudus dalam diri manusia.<span> </span><span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Manfaat
pokok-pokok tersebut:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Bagian ini bermanfaat untuk
memberikan pengertian bahwa Allah kita pencipta segala sesuatu tidak jauh dari
kita, Ia ada disekitar kita, berada dalam setiap peristiwa yang terjadi dalam
dunia ini, pemahaman tentang imanensi dan transendensi Allah akan mengubah cara
berpikir kita tentang Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Kadang kala dalam kehidupan spiritualitas rohani
sehari-hari kita lebih mengutamakan salah satu pribadi Trinitarian itu,
penekanan yang berlebihan terhadap Roh Kudus sering mengakibatkan hanya
berpikir tentang karya-karya dari Roh Kudus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span><span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Topik
yang berguna dalam menggumuli spiritualitas pribadi:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Topik yang bermanfaat dalam bagian
ini untuk menggumuli spritualitas pribadi adalah, topic tentang problem imanensi
dan transendensi Allah, ini penting karena dengan memahami bahwa Allah kita
adalah Allah yang imanen dan transenden maka kita akan menyadari bahwa Allah
itu dekat dengan kita, Dia memiliki perasaan, kepribadian , tidak terpisah dari
kita dan terlibat dalam segala sesuatu yang terjadi dalam alam semesta ini.
Namun perlu diingat bahwa Allah itu tidak bisa dijelaskan hanya dengan
menggunakan pikiran kita yang terbatas ini, kita dapat mengenalNya sejauh Ia
memperkenalkan diri kepada kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Selanjutnya adalah topic tentang
sifat Spiritualitas Trinitarian, dalam menjalin hubungan dengan Allah kita
tidak hanya terhubung dengan satu pribadi saja, tetapi dengan ketiga pribadi
Allah, dalam penyembahan kita menjumpai Allah yang adalah Bapa, Anak dan Roh
Kudus dalam realitasnya yang kongkret. <span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-family: Arial;">Bagian 3. Dosa dan Sifat Manusia<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Pokok-pokok yang menonjol:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Topik dalam bagian ini membahas
kedalaman dosa dan beragam dosa, dosa adalah kecanduan. Problem spritualitas
yang paling mendasar adalah problem dosa.<span> </span>
Spritualitas yang dikembangkan untuk membahas konsep dosa yang lebih luas tidak
dapat dibatasi hanya pada pertumbuhan hubungan seseorang dengan Allah, harus
mencakup aspek antar pribadi dan aspek sosial.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span><st1:place w:st="on"><st1:city w:st="on">Ada</st1:city></st1:place> tiga bentuk reduksionisme utama yaitu
materialisme dimana keyakinan bahwa segala sesuatu tentang sifat manusia dapat
direduksi menjadi aspek dunia fisik tertentu, kemudian psikologisme.Orang-orang
Kristen kadang-kadang mempraktikkan reduksionisme rohani dengan menawarkan
penjelasan rohani untuk setiap problem. </span><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Salah satu problem utama yang dihadapi banyak
pendeta di Asia adalah hubungan antara penyakit dan dosa, sering sekali
penyakit yang diderita dianggap karena dosa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Konsep
tentang dosa yang berbeda memiliki konsekwensi yang sangat berbeda dalam
pertumbuhan kehidupan rohani. </span><span style="font-family: Arial;">Dosa harus
dipahami secara tepat agar dapat dilawan secara efektif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span></span><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Daging adalah dosa di dalam
kita, dunia merujuk pada dosa di sekitar kita dan Iblis dosa di luar kita. Ke
mana pun kita berpaling kita menemui dosa sebagai kondisi manusia yang sudah
dirembesi seluruhnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Dosa
nomor satu dalam diri manusia adalah kesombongan, Agustinus berkata kesombongan
adalah permulaan dosa. Kesombongan itu merupakan pengagungan diri yang tidak
sepantasnya. Kesombongan membelokkan kebenaran tentang kebenaran kita yang
sebenarnya menjadikan diri kita yang lebih utama dari sang Pencipta.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Kesombongan melahirkan enam dosa
maut lainnya yaitu kemuliaan yang sia-sia, iri hati, amarah, kesedihan,
ketamakan,<span> </span>kerakusan dan hawa nafsu.<span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Kesombongan adalah dosa Iblis
yang membuatnya lebih senang memerintah di neraka daripada disorga.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Obat bagi kesombongan ini adalah
kerendahhatian, Alkitab menyarankan kita bersikap rendah hati dan
memperingatkan kita untuk tidak memikirkan hal yang lebih tinggi.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Manfaat pokok-pokok tersebut:</span></u></i></b><span lang="FI" style="font-family: Arial;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Pokok-pokok
tersebut mengigatkan untuk menyadari bahwa semua manusia tidak ada yang tidak
terlepas dari dosa, akibatnya kita memerlukan sesuatu dari luar diri kita untuk
menolong kita. Hubungan dengan Tuhan dihalangi oleh yang namanya dosa, bukan
hanya dengan Tuhan tetapi juga dengan lingkungan dan orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Menurunkan
standar dan pengertian dosa berakibat kepada menurunya kwalitas kerohanian. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Sampai
sekarang dosa paling utama itu adalah kesombongan, bagian ini mengingatkan akar
saya tidak menyombongkan diri dengan segala yang ada pada saya sekarang,
kesombongan berarti awal kehancuran. Poin ini demikian penting untuk
benar-benar dipahami agar kita tetap rendah hati dalam hidup kita, kejatuhan
para hamba-hamba Tuhan paling banyak juga dengan dosa yang satu ini, pujian
yang seharusnya dialamatkan kepada Allah sering dibelokkan kepada para pelayan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Topik
yang berguna dalam menggumuli spiritualitas pribadi:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Dalam bagian ini topik-topik yang
sungguh berarti dalam menggumuli spitualitas saya adalah kehidupan rohani dan
sifat manusia, pemahaman yang benar tentang sifat manusia akan menolong untuk
dapat meningkatkan hubungan yang baik dengan Tuhan, pengertian tentang
materialisme dan psikologisme dalam diri manusia akan menolong kita agar tidak
berusaha menjawab semua problem dengan penjelasan rohani, tidak semua masalah
manusia karena kerasukan roh jahat, juga tidak semua masalah penyakit dan
kemiskinan berhubungan dengan dosa. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-family: Arial;">Bagian 6.
Teologi dan Kehidupan Doa<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Pokok-pokok yang menonjol:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Doa
adalah tindakan pertama yang mengh</span><span lang="FI" style="font-family: Arial;">ubungkan doktrin dan praktik, bagian lain adalah rincian
dari tindakan pertama ini dengan kata lain semua kegiatan rohani lainnya
tergantung pada doa. Di dalam doa seseorang memasuki hubungan pribadi dengan
Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Seluruh
kehidupan Kristen dapat digambarkan melalui kehidupan doa. Doa harus merupakan
kebiasaan karena itu diperlukan kegiatan berdoa secara terus menerus dan
menjaga bahwa kebiasaan itu tidak berubah menjadi doa yang sifatnya
formalistik.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Doa itu berasal dari Allah dan
merupakan inisiatif Allah, kita tidak melahirkan doa tetapi doa sudah
berlangsung di dalam diri kita, firman Allah yang memiliki inisiatif, kita
sekedar menjadi pendengarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Allah adalah pusat segala
sesuatu, dan segala sesuatu pada akhirnya terkait dengan Allah. Doa membuat
segala kegiatan baik pekerjaan, pikiran maupun segala hal lain menjadi
religius. Doa harus jujur dihadapan Allah, dalam hal ini kita perlu belajar
dari anak kecil karena belum dirusak apa yang disebut pengalaman orang dewasa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Kita harus mengalami pertumbuhan
dalam doa tetapi melakukan doa merupakan pekerjaan yang sulit itu karena kita
harus memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, hal ini akan menyingkapkan
diri kita yang sebenarnya. Pengungkapan itu selapis demi selapis dan merupakan
proses yang menyakitkan. </span><span style="font-family: Arial;">Pertumbuhan
dalam doa ini sering disamakan dengan pertumbuhan dalam pernikahan, proses
saling mengenal dan membuka diri mutlak diperlukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Seserang yang bertumbuh didalam doa bergerak lebih
jauh dari doa-doa permohonan yang berpusat pada kepentingan sendiri dan mulai
beralih pada doa pemujaan dan ucapan syukur kepada Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Kita perlu bertahan, bertekun
dalam doa meskipun perasaan kita menentangnya. Teknik doa sama dengan teknik
pergi ke gereja, yang diperlukan di dalamnya adalah kehendak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Doa merupakan manifestasi dari
baptisan, doa selalu merupakan respon terhadap inisiatif Allah. Doa adalah
tanda kehidupan dari orang-orang yang ada di dalam Kristus. Dan semua doa
dimulai dengan permohonan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Manfaat
pokok-pokok tersebut:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Setelah membaca topik dalam bagian ini, mengingatkan
agar segala sesuatu kegiatan dipusatkan kepada doa. Kehidupan rohani berjalan
dengan baik atau tidak dapat diukur dan dilihat melalui kehidupan doa. Pada
dasarnya manusia adalah makhluk pemalas, maka kita perlu melatih diri untuk
berdoa, jadikan doa sebagai suatu kebiasaan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Kehidupan doa tidak boleh
berhenti, harus terus-menerus dilakukan. </span><span style="font-family: Arial;">Dalam
berdoa sangat diperlukan kejujuran dan keterbukaan terhadap Allah, melalui
doaalah saya bisa bertumbuh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Topik
yang berguna dalam menggumuli spiritualitas pribadi:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Topik yang bermanfaat dalam bagian ini untuk
menggumuli spiritualitas pribadi saya adalah, bahwa seluruh kehidupan harus
dipusatkan kepada Allah melalui doa, hal ini menghindarkan dari sifat yang
egois. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Kemudian dalam memandang segala sesuatu dalam hidup
harus dihubungkan dengan doa maka semuanya akan bersifat religius, sering
sekali terjadi pemisahan yang disebut dengan dunia sekuler dan dunia rohani,
tetapi dengan doa tersebut maka semuaanya akan bersifat religius. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Bagian 7.
Latihan Rohani Berfokus Pada Allah dan Diri Sendiri<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Pokok-pokok yang menonjol:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Kita membutuhkan teologi untuk
menebus kebiasaan / kerutinan sehingga setiap aspek kehidupan kita sehari-hari
sepenuhnya diintegrasikan pada iman.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Dalam bagian ini diperlukan
latihan merasakan kehadiran Allah, yang juga disebut doa rekoleksi,<span> </span>hal ini tidak perlu berupa tindakan yang
formal atau terpaku pada waktu, meskipun penetapan jadwal waktu yang teratur bisa
membantu menghasilkan kecakapan yang lebih besar. Doa itu tidak perlu sesuai
dengan struktur formal mana pun, sebab doa itu menunjukkan kondisi yang
berbeda-beda pada saat kita berbicara kepada Allah. Untuk merasakan kehadiran
Allah adalah dengan melakukan seperti doa Yesus yang merupakan doa spontan, kemudian
mengikuti kalender gereja, dan dengan belajar membaca buku pemeliharaan ilahi,
karen Allah hadir dalam segala sesuatu dan dalam semua peristiwa, dan untuk
merasakan kehadian-Nya dalam satu situasi atau peristiwa dapat menciptakan kesan
yang dasyat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Menuruti kehendak Allah berarti
menyatukan kehendak kita dengan kehendak-Nya dalam kasih. Langkah-langkah untuk
menuruti kehendak Allah yaitu, terbenam dalam Alkitab, mengakui Allah, dan
belajar ketaatan. Tidak menaati kehendak Allah yang tertentu membuat kita tidak
mampu menemukan kehendak Allah yang tidak tertentu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Pengetahuan tentang Allah
membangkitkan pengetahuan yang dalam tentang diri sendiri dan hal sebaliknya
juga berlaku. Doa harus memeriksa diri sendiri supaya dapat berdoa lebih baik,
hal ini memang latihan yang merendahkan diri kita tetapi mutlak diperlukan
sebagai latihan permulaan tanggung jawab atas diri sendiri. Melalui hal ini
Allah dapat memberitahu kita<span> </span>kondisi
yang sebenarnya dari hati kita. Pemeriksaan diri dapat dikembangkan lebih
lanjut dengan menyimpan catatan harian, yang mencatat latihan-latihan harian
dan karya kasih karunia dalam kehidupan seseorang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Manfaat
pokok-pokok tersebut:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Pokok-pokok
dalam bagian 7 ini bermanfaat untuk menolong saya mengatasi kejenuhan dalam
rutinitas setiap hari.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Kadang
kala doa yang dilakukan hanyalah sebagai rutinitas setiap hari, masih berdoa
tetapi rohani mengalami apa yang disebut kantuk rohani, pelayanan-pelayanan
masih tetap dilakukan namun hanya sekedar melakukan kegiatan rohani saja.
Bagian ini bermanfaat mengingatkan kita untuk melatih doa secara terus-menerus,
metode-metode juga perlu dipelajari agar tetap bisa dijaga keharmonisan
hubungan dengan Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;"><span> </span>Untuk
mengetahui kehendak Allah selain berdoa, bagian ini mengingatkan agar membaca
Alkitab secara rutin dan terus belajar untuk taat.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Topik
yang berguna dalam menggumuli spritualitas pribadi:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Yang sungguh berarti dalam
menggumuli spritualitas pribadi saya adalah latihan merasakan kehadiran Allah,
kemampuan merasakan kehadiran Allah setiap saat menuntut kekudusan diri karena
tana kekudusan tidak ada yang bisa bertemu dengan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Selanjutnya adalah topik menuruti
kehendak Allah, untuk bisa mengetahui dan menuruti kehendak Allah menuntut saya
selain berdoa adalah sering membaca Alkitab, belajar untuk mengakui Allah dalam
setiap keadaan. Menuruti kehendak Allah juga menuntut ketaatan untuk
melakukannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Kemudian adalah doa yang memeriksa
diri sendiri, latihan ini sering saya abaikan karena memang hal ini adalah
latihan merendahkan diri, hal tersulit dalam hidup ini adalah mengalahkan diri
sendiri, jujur terhadap diri sendiri. Latihan-latihan dalam memeriksa diri ini
sangat bermanfaat untuk membuat kita menjadi semakin dewasa dalam Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><span style="font-family: Arial;">Bagian 11. Membedakan Roh<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span lang="FI" style="font-family: Arial;">Pokok-pokok yang
menonjol:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Kemampuan membedakan roh
merupakan kebutuhan yang sangat dirasakan dalam budaya monastic. Tanpa
kemampuan membedakan roh, kita tidak dapat berharap untuk dapat membuat
kemajuan rohani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Pembedaan roh berarti mengenal
kehendak Allah dalam situasi khusus, ini merupakan kesulitan terbesar bagi
kehidupan seseorang. Karena ini berkaitan dengan seluruh sikap kita terhadap
Allah dan diri sendiri. Kemapuan membedakan roh menyiratkan tingkat kedewasaan
atau kecakapan rohani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Untuk mampu membedakan roh perlu
diperhatikan peraturan dalam membedakan roh. Alkitab memberikan kriteria
objektif tertentu untuk membantu kita membedakan nabi yang benar dengan yang
palsu, beberapa diantaranya adalah penggenapan nubuat, keortodoksan mereka dan
isi pengajaran nabi itu. Cara hidup dan karakter menujukkan siapa mereka
sebenarnya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Peraturan untuk membedakan roh
sangat bermanfaat, tetapi kemapuan kita untuk menerapkannya pada situasi
tertentu sangat terbatas.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Sifat yang membuat kita dapat
membedakan roh adalah hubungan yang akrab dengan Allah. Kita harus dengan
kasih, rendah hati, memiliki keberanian atau keteguhan hati, kemampuan untuk
menemukan sikap seimbang saat menghadapi pilihan yang sulit (buah simalakama)
dan percaya pada saat mengambil tindakan Alah akan menjalankan kehendak-Nya
sendiri dalam tindakan kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Untuk membedakan roh dalam dunia
kita memerlukan sikap berjaga-jaga hal ini tidak berbeda dengan berdoa, sikap
ini membutuhkan usaha keras dari semua indera kita untuk melihat, mendengar,
mencium, merasakan dan meraba apa tindakan yang diperlukan dalam setiap situasi
dalam dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Banyaknya fenomena kerohanian
yang luar biasa memerlukan kemampuan membedakan roh, karena fenomena yang luar
biasa tidak selalu merupakan hal yang’rohani’ atau supernatural. Diperlukan
juga kemampuan untuk melihat apakah hal itu memenuhi kriteria moral dan
teologis bukan dengan pertanyaan apakah fenomena itu ditemukan dalam Alkitab
atau tidak. Kemudian kemampuan untuk membedakan antara penyataan pribadi dengan
umum.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%; text-indent: 0.5in;">
<span lang="FI" style="font-family: Arial;">Akhirnya kemapuan untuk
membedakan roh merupakan proses yang tumbuh dari kehidupan dalam Kristus dan
membantu memperdalam kehidupan, dan orang yang tidak pernah diajar membedakan
roh selamanya tetap kanak-kanak.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Manfaat
pokok-pokok tersebut:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Banyaknya fenomena kerohanian yang
terjadi pada masa saat ini sangat membutuhkan kepekaan dan kemampuan membedakan
roh, kemampuan itu memerlukan latihan yang serius dan kemampuan membedakan roh
menuntun kita untuk dewasa secara rohani.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Hal yang paling indah dalam hidup
adalah jika kita dapat mengerti dan mengetahui kehendak Allah yang adalah Roh
dalam hidup kita, jika kita mampu mengetahui kehendak Allah tersebut maka kita
akan tetap berjalan dalam koridor yang sudah Allah persiapkan bagi kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Untuk dapat membedakan roh tersebut
menuntut kita untuk menjalin hubungan yang akrab dan serius dengan Allah, hanya
dengan cara inilah setiap orang percaya dapat menentukan pilihan dalam kondisi
sulit, karena ini menuntut kita untuk hidup dalam kekudusan, ketaatan dan tidak
akan bimbang dalam menghadapi problem yang diperhadapkan kepada kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<b><i><u><span style="font-family: Arial;">Topik
yang berguna dalam menggumuli spritualitas pribadi:<o:p></o:p></span></u></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Pada bagian ini topik yang berguna
dalam menggumuli spritualitas pribadi adalah, pertama kemapuan untuk membedakan
roh, kemapuan ini menuntut saya untuk terus menerus latihan dalam menuju
kedewasaan rohani dengan menjalin hubungan yang manis dengan Allah, ini mutlak
diperlukan karena dalam realitas masyarakat atau pelayanan tiruan rohani kadang
sulit dibedakan dari yang asli, banyaknya fenomena rohani yang terjadi dalam
masa ini menuntut kepekaan, kemampuan dalam menilai apakah hal tersebut berasal
dari Allah atau bukan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;"><span> </span>Kemampuan membedakan roh juga
menuntut agar saya rendah hati, karena saya harus sadar bahwa kemampuan untuk
menyelidiki hikmat Allah yang tersembunyi adalah dengan sikap kerendahan hati.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<span style="font-family: Arial;">Sumber:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial;">Judul
Buku<span> </span>: SPIRITUAL THEOLOGY, Studi
Sistematis Tentang Kehidupan Kristen<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial;">Pengarang
<span> </span>: Simon Chan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-family: Arial;">Penerbit
<span> </span>: ANDI<span> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 150%;">
<br /></div>
FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-79114766420573346622011-08-04T12:36:00.001+07:002011-08-04T12:40:49.780+07:00MANAJEMEN DIRI : PENGGUNAAN WAKTU<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3KkSl9Juzy01nE5DFzvM85WHTFu35vjll12IbV3UcyV3S5cW7AGp9n_rQGKLO_2ObW4X1uzy09bykAMLRvacJWHsP4dswB3FIbsgxfUSRu5QfSGgdQ3KChPK7s28jj56Xc9SwJCJjN6M1/s1600/0722-csrnews-jam.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3KkSl9Juzy01nE5DFzvM85WHTFu35vjll12IbV3UcyV3S5cW7AGp9n_rQGKLO_2ObW4X1uzy09bykAMLRvacJWHsP4dswB3FIbsgxfUSRu5QfSGgdQ3KChPK7s28jj56Xc9SwJCJjN6M1/s200/0722-csrnews-jam.jpg" width="200" /></a></div>
<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype name="State" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iamas-microsoft-com:office:smarttags" name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Bauhaus 93";
panose-1:4 3 9 5 2 11 2 2 12 2;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:decorative;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in .5in .5in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:1360617495;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:375283330 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Symbol;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span lang="EN-GB" style="color: red; font-family: "Bauhaus 93"; font-size: x-large;">"MANAJEMEN DIRI "</span><span lang="EN-GB" style="color: blue; font-family: "Bauhaus 93";"><o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="color: red;"><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial;">(Pengunaan Waktu)</span></b><span lang="EN-GB" style="font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;">Apa pendapat anda tentang "waktu", suatu
anugerah atau justru pengekang hidup?</span></b><span style="font-family: Arial;">
<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Tuhan menganugerahi waktu 24 jam sehari bagi setiap
orang untuk beraktivitas dan menikmati hidup. Sudah cukupkah ? Apakah kita
sering merasa kekurangan waktu, bahkan seolah-olah hidup kita begitu
dikendalikan oleh waktu ? <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Waktu dapat menjadi pengekang hidup, jika kita
membiarkan diri dikendalikan olehnya, tapi waktu menjadi suatu anugerah, jika
kita mampu mengendalikan dan mengelolanya dengan bijaksana serta melihatnya
sebagai kesempatan untuk mengalami hal-hal yang bermakna. Jadi, kita yang
memegang kendali atas waktu, bukan waktu yang mengendalikan kita. <o:p></o:p></span></div>
<div style="color: blue; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><span style="color: blue;">Sudahkah anda membuat waktu anda bermakna ?</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Sebelum membahas lebih jauh tentang manajemen waktu,
kita perlu memahami dua pengertian tentang waktu, yaitu sebagai kronos dan
kairos. Kronos adalah waktu-waktu yang kita jalani,
misalnya Senin, Selasa, sehari, sebulan, setahun. Seringkali kita
menggunakannya pada istilah kronologis. Sedangkan kairos adalah waktu yang
bermakna bagi kita. Dari usia 0 tahun hingga 17 tahun kita menjalani kronos,
tapi dalam kurun waktu itu pasti ada saat-saat penting yang membawa kesan
tersendiri bagi kita, misalnya saat pertama masuk sekolah, saat bertengkar
dengan sahabat, saat pertama kali jatuh cinta, saat gagal di ujian, saat
menjadi juara di pertandingan olahraga. Bagaimana reaksi kita pada saat itu dan
bagaimana kita menghadapinya ? Pelajaran apa yang kita peroleh dari peristiwa
itu ? Itulah kairos, saat-saat bermakna
dalam perjalanan hidup yang membentuk karakter diri kita. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br />
<span style="font-family: Arial;">Kairos tidak harus berupa peristiwa besar, mungkin
hanya peristiwa kecil / sepele, tapi yang penting kita bisa belajar sesuatu
dari peristiwa itu. Intinya, marilah kita belajar peka untuk melihat makna
dibalik peristiwa. <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Ada</st1:place></st1:city>
perbedaan besar antara orang yang hanya sekedar menjalani kronos dengan orang
yang mampu melihat kairos-kairos dalam hidupnya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b><span style="font-family: Arial;">Orang yang mampu memahami waktu sebagai kairos,
melihat hidup sebagai kesempatan</span></b><span style="font-family: Arial;"> ,
bukan sekedar hidup yang dijalani begitu saja tanpa makna. Kesempatan untuk
mengalami suka dan duka, sukses dan gagal, yang memproses diri kita menjadi
pribadi yang matang dan tangguh. Kesempatan untuk mengisi hidup ini dengan
banyak hal yang bermakna.. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br />
<span style="font-family: Arial;">Kita masuk perguruan tinggi selama 4 atau 5 tahun,
apakah hanya untuk mendapat gelar sarjana ? Harus lebih dari itu, waktu-waktu
itu akan menjadi kesempatan untuk meraih kairos-kairos. Kesulitan ketika
belajar, kegagalan di ujian, pertemuan dengan orang serta lingkungan yang baru,
adalah kesempatan untuk belajar menjadi pribadi yang lebih ulet, lebih punya
kontrol diri, lebih mampu menyesuaikan diri dan sebagainya. Sudahkah anda
mengubah kronos menjadi kairos ? <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: blue; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="color: cyan; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><span style="font-size: small;">Memanajemen waktu dengan tepat</span></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Jika kita memahami waktu sebagai kairos, kita akan
menyadari bahwa waktu itu begitu berharga. Mungkin ada banyak hal yang ingin
kita lakukan dan kita alami dalam hidup ini, bagaimana cara mengaturnya ? <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<st1:place style="background-color: #ffe599; color: #cc0000;" w:st="on"><st1:city w:st="on"><b><span style="font-family: Arial;">Ada</span></b></st1:city></st1:place><b><span style="font-family: Arial;"><span style="background-color: #ffe599; color: #cc0000;"> 3 hal yang
harus kita miliki: a goal - a plan - take action</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><span style="background-color: #b6d7a8;">1. A goal ( tujuan )</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Apa tujuan yang ingin kita capai dalam hidup ini ?
Mengapa kita ingin mencapai itu ? Masing-masing orang tentu berbeda, tapi
setiap orang harus punya. Ini penting, karena banyak orang yang menjalani
hari-hari hidupnya tanpa tahu untuk apa ia hidup, mau ke mana ia menuju. Hidup
menjadi seperti petualangan tanpa arah atau hanya sebuah rutinitas. Padahal
hidup adalah sebuah perjalanan yang perlu direncanakan dengan baik. Jika anda
belum menemukan tujuan hidup anda, ambillah waktu untuk menggumulkan hal itu.
Bila perlu mintalah bantuan pada orang yang mampu membimbing anda. Ini adalah
langkah awal yang penting. Jangan di hari tua kita baru menyesal " Mengapa
aku tidak menata hidupku sejak muda " atau kita baru menyadari "
Mengapa hidupku jadi begini ? " Tentu di saat itu semuanya sudah
terlambat. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Setelah kita tahu apa yang ingin kita capai dalam
hidup ( ini adalah tujuan jangka panjang ), kita dapat melanjutkannya dengan
membuat tujuan-tujuan atau target-target jangka pendek, sebagai langkah untuk
mencapai tujuan akhir. Target untuk 5 tahun mendatang, target tahun ini, target
semester ini, bahkan target hari ini. Tujuan/target bisa lebih dari satu,
misalnya target dalam bidang studi, pekerjaan, spiritual, dan sebagainya.
Buatlah target yang realistis ( sesuai kemampuan ) dan konkrit. Bila perlu
tulislah pada kertas/buku catatan anda. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><span style="background-color: #fce5cd;">2. A plan ( rencana )</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">" If you fail to plan, you plan to fail."
Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah perencanaan. Jika kita
sudah punya tujuan/target yang jelas, kita dapat merencanakan langkah dan cara
untuk mencapai hal itu. Beberapa langkah yang dapat kita lakukan adalah
: <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><i>a. Mengatur aktivitas</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Evaluasi kembali aktivitas-aktivitas yang biasa kita
lakukan selama ini. Dari sekian banyak aktivitas yang ada, pilihlah mana yang
perlu dilakukan, mana yang tidak. Apa aktivitas yang lebih baik kita lakukan di
waktu luang, misalnya: apakah kita sering memboroskan waktu untuk nonton VCD
atau jalan-jalan ke Mall ? Apakah ada kegiatan yang lebih bermanfaat yang dapat
kita lakukan ? Mungkin belajar bahasa Inggris, jika ternyata kita punya tujuan
menjadi ahli komputer sedangkan kemampuan bahasa Inggris kita masih kurang.
Jadi kita men-seleksi aktivitas dalam rangka mencapai tujuan yang sudah kita
targetkan. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><i>b. Menentukan prioritas</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Dari sekian banyak aktivitas yang sudah kita seleksi,
terkadang kita masih ingin melakukan banyak hal : kuliah, les Inggris, les
musik, olahraga, kumpul dengan teman-teman, ikut organisasi atau pelayanan,
bekerja paruh waktu, dan sebagainya. Jika kita ingin melakukan semuanya,
mungkin bisa, tapi hasilnya belum tentu optimal, dan bisa jadi yang terpenting
justru terabaikan. Misalnya: karena terlalu asyik berorganisasi, kuliah jadi
terlantar. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br />
<span style="font-family: Arial;">Kita harus menentukan aktivitas-aktivitas yang harus
mendapat prioritas utama, dan aktivitas-aktivitas yang boleh kita lakukan,
namun pada porsi yang tepat. Sebagai contoh: olahraga itu penting, kita perlu
menyediakan waktu untuk itu, tapi tidak perlu menjadi prioritas utama, jika
tujuan kita bukan untuk menjadi seorang atlit. Jika suatu saat kita dihadapkan
pada dua pilihan, misalnya sore ini harus kerja kelompok padahal bersamaan
dengan jadwal main basket dengan teman-teman. Kita bisa menentukan mana yang
harus kita dahulukan, karena kita tahu apa prioritas kita. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><i>c. Membuat rencana yang realistis</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Jika kita sudah menentukan target yang realistis,
maka kita juga perlu membuat rencana yang realistis. Misalkan dalam semester
pertama kita punya target untuk mencapai IP di atas 2,5, kita membuat rencana
agar target itu tercapai. Kita membuat jadwal belajar secara teratur, berapa
jam sehari, kapan waktu yang terbaik, dan sebagainya. Buatlah semua itu secara
realistis, sehingga kita dapat sungguh-sungguh melaksanakannya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><i>d. Melaksanakan rencana secara fleksibel</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Terkadang rencana yang sudah kita buat, terganggu
oleh hal-hal yang tidak terduga. Misalkan nanti malam adalah jadwal kita
belajar, tapi ternyata ada acara penting yang harus kita hadiri. Jika acara itu
memang penting dan tidak dapat ditunda, batalkan jadwal belajar dan carilah
waktu pengganti. Tapi perlu diwaspadai, jangan suka mengubah rencana karena
tergoda dengan hal-hal yang kurang penting. Jika ada kegiatan di luar rencana
yang ingin kita lakukan, aturlah waktu sehingga hal yang penting tetap dapat
kita laksanakan. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<i><br /></i></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><i>e. Membuat agenda harian</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Mempunyai jadwal kegiatan harian akan sangat membantu
kita untuk memanajemen waktu yang kita miliki setiap hari, namun tidak semua
orang mau membuatnya secara detil. Paling tidak kita harus mencatat hal-hal penting
yang harus kita lakukan di agenda harian, sehingga di pagi hari kita sudah tahu
apa yang harus kita lakukan pada hari itu dan bagaimana cara kita mengatur
waktu untuk menyelesaikan semuanya. Target jangka panjang akan tercapai jika
kita mampu mendisiplin diri untuk menyelesaikan target-target harian. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;"><span style="background-color: #ea9999;">3. Take action ( bertindak )</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Lakukan apa yang sudah direncanakan! Jika tidak,
semua target dan rencana yang kita buat tidak punya arti apa-apa. Beberapa hal
yang harus kita waspadai : <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;">a. Jika 'penyakit' malas menyerang<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;"><i>" Saya lagi nggak mood "</i>; <i>" Waktunya
nggak pas buat belajar </i>" dan sebagainya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;">b. Kebiasaan menunda pekerjaan<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-family: Arial;">"<i>Besok masih ada waktu kok</i> "; "
<i>Sebentar lagi ah</i> "; "<i>Ujiannya <st1:place w:st="on"><st1:state w:st="on">kan</st1:state></st1:place>
masih minggu depan</i>" <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;">c. Tidak mampu mendisiplin diri sendiri<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">Kalau sudah terlanjur nonton televisi atau main game,
lupa segalanya <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;">d. Tidak berani berkata "tidak"<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="font-family: Arial;">'Sungkan' menolak teman yang tiba-tiba mengajak
keluar atau ngobrol lewat telepon <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br />
<span style="font-family: Arial;"> Kemampuan memanajemen waktu berkaitan erat dengan
kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita sudah terbiasa hidup tanpa planning, atau
terbiasa menunda-nunda sesuatu, akan sangat sulit mendisiplin diri dengan
jadwal waktu yang terencana. Mengubah kebiasaan adalah hal yang sulit, namun
kesuksesan diraih dengan kemauan dan keberanian untuk berubah. Berubah ke arah
yang lebih baik dari hari ke hari, terutama dalam hal manajemen waktu. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br />
<b><i><span style="font-family: Arial;">“ There never has been, and cannot be, a good
lifewithout self control</span></i></b><span style="font-family: Arial;"> - Leo Tolstoy -<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span style="font-family: Arial;">Referensi :<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="font-family: Arial;">Paul, Walter. <b><i>How to Study in College</i></b>, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Boston</st1:place></st1:city> : Houghton Mifflin
Company. 1984.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="font-family: Symbol;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span style="font-family: Arial;">Tong, Stephen. <b><i>Pemuda dan Krisis Zaman</i></b>, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Jakarta</st1:place></st1:city> : Stephen Tong
Evangelistic Ministries International. 1996<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-955518659669295822011-07-25T12:10:00.001+07:002011-07-25T12:16:00.251+07:00Mengapa Cincin Pernikahan Harus Ditaruh di Jari Manis??<div style="color: blue;">
<span style="font-size: large;"><b>Mengapa Cincin Pernikahan Harus Ditaruh di Jari Manis??</b></span></div>
<br />
<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2RongOZTuvPeRUTYQjxK92wagNc8sb7N0lFRscVNY2qUiVIs4CmJIJRxv4nGEcvX2MtLP-S16aRbTblX4-NzuapY7093KO3F7KVOLU96KjgB4b327wk3COW0AB3OhPBMv5wdo8pSAVXJs/s1600/pic19796.jpg" imageanchor="1" style="margin-left: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg2RongOZTuvPeRUTYQjxK92wagNc8sb7N0lFRscVNY2qUiVIs4CmJIJRxv4nGEcvX2MtLP-S16aRbTblX4-NzuapY7093KO3F7KVOLU96KjgB4b327wk3COW0AB3OhPBMv5wdo8pSAVXJs/s1600/pic19796.jpg" /></a></div>
<br />
<div style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
Ikuti langkah berikut ini, Tuhan benar-benar membuat keajaiban </div>
<ol style="font-family: "Helvetica Neue",Arial,Helvetica,sans-serif;">
<li>Pertama, tunjukkan telapak tangan anda, jari tengah ditekuk ke dalam (lihat gambar)) </li>
<li>Kemudian, 4 jari yang lain pertemukan ujungnya. </li>
<li>Cobalah membuka ibu jari anda, ibu jari menwakili orang tua, ibu jari bisa
dibuka karena semua manusia mengalami sakit dan mati. Dengan demikian orang tua kita akan meninggalkan kita suatu hari nanti. </li>
<li>Tutup kembali ibu jari anda, kemudian buka jari telunjuk anda, jari telunjuk mewakili kakak dan adik anda, mereke memiliki keluarga sendiri, sehingga mereka juga akan meninggalkan kita. </li>
<li>Sekarang tutup kembali jari telunjuk anda, buka jari kelingking, yang mewakili anak2. cepat atau lambat anak2 juga akan meninggalkan kita. </li>
<li>Selanjutnya, tutup jari kelingking anda, bukalah jari manis anda tempat dimana kita menaruh cincin perkawinan anda, anda akan heran karena jari tersebut tidak akan bisa dibuka. Karena jari manis mewakili suami dan istri, selama hidup anda dan pasangan Anda akan terus melekat satu sama lain. Cinta suami isteri kekal abadi. </li>
</ol>
sumber: unknow (cina)FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-34297595241307035092011-07-14T14:27:00.001+07:002011-07-14T14:27:21.147+07:00Riwayat Hidup Sumi San<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iamas-microsoft-com:office:smarttags" name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style>
</div>
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="margin-left: auto; margin-right: auto; text-align: center;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis5szzmgqlO3OORIkhkjgdZmRkS62ATdSxe2mf8LyqY5XsV1asCsGGCK_tRbf7sH68QkKF2GFazsJThqWkML8oyRVpkD56W2Jm1bLc70uWDHzOfXwFY2NbbGuRsKUJ_wGkMgtgnASWyT1R/s1600/image.php.jpeg" imageanchor="1" style="clear: right; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" height="293" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEis5szzmgqlO3OORIkhkjgdZmRkS62ATdSxe2mf8LyqY5XsV1asCsGGCK_tRbf7sH68QkKF2GFazsJThqWkML8oyRVpkD56W2Jm1bLc70uWDHzOfXwFY2NbbGuRsKUJ_wGkMgtgnASWyT1R/s400/image.php.jpeg" width="400" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"><br /></td></tr>
</tbody></table>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: center;">
<b><span style="font-size: large;">GADIS PEJUANG IMAN</span><br />(Riwayat Hidup Sumi San dari
Negeri Jepang)</b></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: left;">
<br /></div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
</div>
<br />
<div style="text-align: justify;">
Sumi San dilahirkan dalam keluarga yang sederhana,
ayahnya seorang pedagang pipa air, sedang ibunya adalah seorang ibu
rumah tangga biasa. Semasa remaja, ia harus hidup berkekurangan karena
ayahnya mengalami kerugian besar dalam berdagang. Dampaknya, orang tua
Sumi harus menanggung utang yang tidak sedikit jumlahnya. Demi membantu
meringankan beban orang tuanya, Sumi meninggalkan kampung halamannya dan
bekerja di sebuah perusahaan tekstil di <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Kobe</st1:place></st1:city>.
Tidak ada waktu baginya untuk memikirkan hal-hal lain di luar
rutinitasnya. Waktunya ia habiskan untuk bekerja dan belajar. Semangat
dan kemauan yang begitu kuat menyebabkan ia tidak memedulikan kondisi
kesehatannya.
Tanpa disadari, ia menderita penyakit bronkitis dan beri-beri yang
menyebabkan ia harus dirawat di sebuah rumah sakit selama tiga bulan.
Setelah sembuh dari sakitnya, ia dikeluarkan dari pekerjaannya. Hal ini
membuatnya sangat sedih karena pekerjaan tersebut sangat ia butuhkan dan
merupakan satu-satunya cara agar ia dapat membantu meringankan beban
orang tuanya.<br />
<br />
Sumi pun memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya di Funo.
Persoalan utama baginya saat ini adalah bagaimana ia dapat membantu
orang tuanya dalam hal keuangan. Akhirnya, ia memutuskan untuk mendaftar
ke sebuah sekolah perawat di <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Hiroshima</st1:place></st1:city>.
Berkat ketekunan dan kesabarannya, ia diterima di sekolah tersebut,
bahkan mendapat beasiswa sehingga ia tidak perlu menanggung semua biaya
sekolahnya.<br />
Berkat semangat dan kesabarannya pula, Sumi mampu menyelesaikan
pendidikannya dengan nilai yang sangat memuaskan dan mendapat kesempatan
bekerja pada sebuah rumah sakit.<br />
<br />
Namun di tengah kebahagiaannya, ia mendapat kabar bahwa ibunya
meninggal karena sakit. Masalah tidak berhenti sampai di situ. Ia
dihadapkan pada persoalan baru -- siapakah yang akan menggantikan ibunya
mengurus rumah tangga? Sebagai anak tertua, Sumi sadar bahwa dialah yang
akan melaksanakan tugas tersebut. Sungguh bukan hal mudah baginya.
Namun, ia dan ayahnya yakin bahwa mereka dapat mengatasi kesulitan yang
sedang terjadi dan segalanya pasti akan kembali normal dengan bantuan
dewa Hotoke San. Sumi dan keluarganya adalah penganut agama Budha.
Prinsip hidupnya didasarkan pada ajaran tersebut, yaitu bahwa "hidup
hanyalah soal nasib semata, biarpun
manusia dapat berbuat sesuatu untuk meringankan beban hidupnya".
Sumi dibesarkan dalam ajaran ini dan ia menyerahkan hidupnya pada nasib.
Ia berusaha untuk mencari jalan keluar dari masalah yang terjadi dalam
hidupnya dan berharap mudah-mudahan nasib baik akan menghampirinya pada
masa yang akan datang.<br />
<br />
Di samping mengurus rumah tangga, Sumi juga terus memerdalam
pengetahuan keperawatannya. Ia berharap suatu hari nanti dapat bekerja
pada sebuah distrik dengan penghasilan yang jauh lebih besar daripada
penghasilan bekerja di rumah sakit. Nasib baik nampaknya berpihak pada
Sumi, ia diterima sebagai perawat di Badan Kesehatan Distrik di bagian timur <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Kobe</st1:place></st1:city>.
Suatu hari, Sumi mendapat tugas baru. Ia ditugaskan merawat Machan, putra
tunggal keluarga Komatsu yang menderita bisul pada kakinya. Tugas tesebut
mengharuskannya untuk datang setiap hari ke rumah Machan. Kedatangan Sumi
selalu disambut gembira oleh Machan, mereka berdua benar-benar telah
menjadi sahabat. Namun secara diam-diam, Komatsu, ayah Machan, menaruh
perhatian khusus kepada Sumi. Sumi mengetahui hal tersebut, dan karenanya
ia berusaha menjaga jarak agar tidak terlalu dekat dengan Komatsu,
mengingat Komatsu sudah memiliki istri.<br />
<br />
Setelah mendapatan perawatan yang intensif, kaki Machan benar-benar
sembuh. Di akhir kunjungannya, Sumi mendapatkan sebuah kado dari Machan.
Tidak hanya itu, Komatsu juga memberikan sebuah bungkusan kecil sebagai
tanda terima kasihnya kepada Sumi yang telah merawat Machan. Dari
bungkusan kecil tersebut, Sumi tahu bahwa tanda terima kasih tersebut
adalah uang. Sumi menolak pemberian tersebut dengan alasan pihak rumah
sakit telah menggajinya atas tugas tersebut. Tidak hanya itu, Komatsu
juga meminta Sumi untuk sesekali bertemu dan berbincang-bincang dengannya.
Karena terus didesak dan merasa telah berutang budi pada pihak keluarga
Komatsu (dalam budaya Jepang, suatu utang harus dilunasi secara penuh dan
tidak boleh kurang suatu apa pun), akhirnya Sumi menerima bungkusan
tersebut (bungkusan berisi uang seratus yen, lebih banyak dari jumlah
gajinya selama dua bulan) dan berjanji sesekali akan menemui Komatsu
hanya untuk berbincang-bincang sebagai seorang teman.<br />
<br />
Tawaran Komatsu yang telah diterimanya ternyata membuat Sumi merasa
tidak nyaman. Ia memutuskan untuk meninggalkan <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Kobe</st1:place></st1:city> dan mencari pekerjaan di tempat
lain. Sumi mencoba melamar ke beberapa tempat dan ia diterima bekerja di
sebuah rumah sakit swasta di <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Tokyo</st1:place></st1:city>.
Ia merasa lega, pikirnya ia akan terbebas dari persoalan tersebut.
Namun setelah setahun bekerja di <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Tokyo</st1:place></st1:city>,
tiba-tiba ia mendapat kunjungan dari seseorang. Ya, orang tersebut adalah
Komatsu. Tentu saja kunjungan Komatsu membuatnya sangat terkejut. Apa
sebenarnya tujuan Komatsu berkunjung ke <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Tokyo</st1:place></st1:city>? Apakah hanya sekadar untuk
menemuinya? Tujuan Komatsu menemui Sumi adalah untuk menjodohkannya
dengan Jiro, adik kandungnya. Dan tanpa sepengetahuan Sumi, ternyata
Komatsu telah terlebih dahulu menemui keluarga Sumi di Funo untuk
membicarakan rencana tersebut, dan pihak keluarga pun menyetujuinya.<br />
<br />
Sumi memang merindukan sebuah rumah tangga sebagaimana layaknya
seorang wanita, namun bukan dengan Jiro, karena sebenarnya Sumi mencintai
Katzuo, pemuda asal Funo yang sedang ditugaskan di Cina sebagai seorang
prajurit. Hingga saat ini, Sumi tidak pernah mengetahui dengan pasti
kabar maupun keberadaan Katzuo, namun Sumi yakin Katzuo akan kembali ke
Funo karena bagaimanapun mereka pernah berjanji akan membawa hubungan
tersebut sampai ke pernikahan. Sumi menolak tawaran Komatsu, namun
Komatsu tidak kehabisan akal, Komatsu berencana mengajukan Sumi ke
pengadilan atas tuduhan Sumi telah berutang kepada keluarga Komatsu dan
tidak mampu membayarnya, jika Sumi menolak tawaran Komatsu untuk menikah
dengan adiknya. Akhirnya dengan berat hati, Sumi menerima tawaran
tersebut.<br />
<br />
Pernikahan Sumi dan Jiro pun berlangsung menurut cara dan adat
Jepang. Sumi pun resmi menjadi istri Jiro. Selama resepsi berlangsung,
Jiro hanya diam saja. Namun setelah meminum sake, ia tertawa dan
berteriak-teriak layaknya orang gila, sehingga para tamu menjadi sangsi
apakah ia benar-benar waras. Selama mengarungi rumah tangga bersama Jiro,
hampir setiap malam Jiro tidak berada di rumah, ia pergi ke tempat
hiburan malam dan menghabiskan sepanjang malam dengan minuman keras dan
wanita. Sumi tinggal sendirian di rumah, rasa sepi mulai menghampirinya
dan ia bertekad untuk mengakhiri penderitaannya dengan bunuh diri. Namun,
pikiran tersebut segera dibuangnya jauh-jauh ketika ia mengingat utang
ayahnya yang belum lunas.<br />
<br />
Pada suatu malam, Komatsu berkunjung ke rumah Sumi untuk menjalankan
rencana yang telah ia rencanakan dengan matang. Komatsu tidak pernah
memikirkan kebahagiaan Jiro maupun Sumi. Ia melakukannya agar Sumi berada
di sampingnya dan untuk kepuasan dirinya saja. Ia tahu Jiro tidak pernah
berada di rumah. Ia berusaha merayu Sumi. Tidak hanya itu, Komatsu juga
menggunakan kekerasan. Tetapi Sumi melawan dan berteriak dengan sekuat
tenaga sehingga teriakannya sampai terdengar oleh kakak laki-laki Komatsu
yang tinggal tidak jauh dari rumah Sumi. Sumi menceritakan apa yang telah
dialaminya kepada kakak iparnya. Kakak Komatsu menaruh rasa iba kepada
Sumi dan berjanji akan mencarikan tempat yang aman baginya. Pagi harinya,
mereka berdua pergi ke suatu tempat yang telah dijanjikannya. Mereka
pergi ke sebuah rumah di dekat pantai. Rumah tersebut adalah milik Yamada
-- teman kakak Komatsu. Yamada adalah seorang janda yang suaminya telah
meninggal beberapa tahun yang lalu. Sumi merasa aman berada di rumah
Yamada dan karena itulah Sumi tidak segan untuk menceritakan pengalaman
pahitnya kepada Yamada.<br />
<br />
Yamada memperkenalkan Sumi kepada Koide. Ia adalah seorang Kristen
dan Koide mulai menceritakan kasih Kristus kepada Sumi. Meskipun hati
Sumi sudah dipenuhi oleh kebencian dan dendam, tetapi Yamada dan Koide
tidak menyerah. Mereka berdua terus menceritakan kasih Allah dan
mengajaknya ke gereja. Pada awalnya Sumi menolak, namun setelah
dipikirkannya, ia berpendapat apa salahnya apabila ia memenuhi ajakan
Koide. Sumi tidak tertarik pada khotbah yang disampaikan dalam kebaktian
tersebut karena khotbah yang disampaikan malam itu mengenai kasih Allah
kepada manusia. Karena pengalaman hidupnya, maka ia meragukan ajaran
tersebut. Namun Koide tidak menyerah, ia terus mengajak Sumi mengikuti
kebaktian yang setiap minggu diadakan oleh Pendeta Honda di gereja. Sumi
menjadi pengunjung tetap, tapi ia belum bersedia menyerahkan hidupnya
kepada Kristus. Seusai kebaktian, pendeta Honda menghampiri Sumi dan
bertanya kepadanya mengapa ia tidak mau percaya kepada Kristus. Sumi
menjawab bahwa ia akan percaya jika pendeta Honda mampu memerlihatkan
Tuhan kepadanya. Malam itu, pendeta Honda dan Koide mendoakan Sumi. Dan
Tuhan menjamah hatinya, ia bersedia mengampuni orang-orang yang telah menyakitinya
dan menyerahkan hidupnya kepada Kristus.<br />
<br />
Dua tahun kemudian terjadi perang pasifik. Rumah Sumi tak luput dari
keganasan perang tersebut -- semuanya hancur. Ia tidak memunyai rumah
lagi, jalan satu-satunya adalah kembali ke Funo dan tinggal di <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">sana</st1:place></st1:city> sampai perang
berakhir. Sumi berangkat menuju kampungnya dengan menggunakan kereta api,
perjalanan tersebut cukup melelahkan. Sumi tiba di desa Sawadani. Ketika
ia sedang menunggu bis yang menuju Funo, seorang pria mendekatinya dan mengajaknya
berbincang-bincang. Pria tersebut menawarkan kepada Sumi untuk menjadi
perawat di Sawadani, mengingat tidak ada perawat di tempat itu saat ini.
Sumi pun menerima tawaran tersebut.<br />
<br />
Pasien pertamanya adalah seorang ibu yang akan melahirkan. Ini
adalah kelahiran anaknya yang ketiga. Kedua anaknya yang terdahulu
meninggal selama proses persalinan dan ia sangat takut jika anaknya yang
ketiga akan lahir dengan kondisi yang sama. Sumi memanfaatkan waktu
tersebut untuk menceritakan kasih Allah kepadanya dan berdoa baginya.
Persalinan berjalan dengan lancar dan anaknya dapat lahir dengan selamat.
Setiap hari, semakin banyak pasien yang harus ditanganinya. Sumi tidak
hanya merawat pasien-pasiennya, tetapi ia juga memberikan hiburan, semangat,
dan mendoakan mereka. Namun, ada satu hal yang mengusik hatinya. Sebagai
bidan, ia tahu bahwa banyak anak yang lahir di luar pernikahan. Penduduk
setempat menganggap hal<br />
itu sebagai hal yang biasa. Namun, Sumi tahu bahwa hal tersebut
merupakan dosa. Ia tahu bahwa jalan keluar atas masalah ini adalah dengan
menyampaikan ajaran Kristus. Sumi semakin yakin bahwa Tuhan
menempatkannya di Sawadani untuk menyampaikan Kabar Baik kepada penduduk
setempat. Tapi ia tahu, ia tidak dapat melaksanakannya sendirian. Ia
tidak memiliki pendidikan khusus, namun ia berdoa agar Tuhan
membimbingnya untuk menanamkan nilai-nilai Kristen di Sawadani.<br />
<br />
Tiga tahun setelah perang berakhir, tepatnya pada tahun 1948,
Pendeta Honda membangun kembali pelayanannya -- menceritakan Kabar Baik.
Suatu hari, ia mendapat <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">surat</st1:place></st1:city>
dari Sumi yang memintanya datang ke Sawadani. Namun, ia tidak dapat
memenuhi permintaan Sumi. Ia menyarankan agar Sumi menemui Pendeta
Hashimoto. Pendeta Hashimoto bukan orang asing bagi Sumi, ia sering
memimpin kebaktian yang sering dikunjungi Sumi ketika berada di <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Kobe</st1:place></st1:city>. Pendeta Hashimoto
memenuhi permintaan Sumi meskipun pada saat itu kondisinya tidak terlalu
sehat untuk melakukan perjalanan jauh. Ia juga mengajak Koide ke Sawadani.
Kebaktian dimulai pukul tujuh malam. Jumlah orang yang menghadiri
kekebaktian tersebut sungguh di luar dugaan -- lebih dari empat puluh
orang. Pada hari kedua, orang yang datang jumlahnya lebih banyak dari sebelumnya.
Apa yang diharapkan Sumi terjadi pada hari ketiga -- beberapa penduduk
memutuskan untuk mengikut Kristus dan dibaptis. Di antara orang-orang
yang akan di baptis, ada seorang pria bernama Sugimoto -- dialah yang
menjadi motor penggerak pertumbuhan orang Kristen di Sawadani. Kejadian
ini membuat Sumi bahagia. Namun di tengah kebahagiaan tersebut, Sumi
dinyatakan positif mengidap kanker payudara. Penyakit tersebut tidak
membuat imannya goyah. Persoalan tidak berhenti sampai di situ. Karena
pertumbuhan orang Kristen yang luar biasa, mau tidak mau menimbulkan
sebuah tantangan baru.<br />
<br />
Suatu sore, Pendeta Hashimoto didatangi orang yang tidak ia kenal.
Orang tersebut adalah seorang pendeta Budha. Kunjungan tersebut merupakan
awal usaha menghalangi upaya penginjilan di Sawadani. <st1:place w:st="on">Para</st1:place>
pendeta Budha memiliki pengaruh yang cukup besar di Sawadani. Mereka
memaksa agar setiap orang tua melarang anak-anak mereka untuk pergi ke
gereja. Hal ini membuat Sumi sangat sedih. Namun, pekerjaan Tuhan tidak
dapat dihancurkan oleh tangan manusia. Larangan para orang tua tidak
menyebabkan anak-anak mereka meninggalkan gereja. Meskipun harus pergi ke
gereja secara sembunyi-sembunyi, namun mereka tidak takut menyaksikan
Kristus kepada penduduk yang belum percaya.<br />
<br />
Pada tanggal 24 Mei 1949, Sumi menjalani operasi di sebuah rumah
sakit di Hamada. Penyakitnya bertambah parah dan menurut dokter tidak ada
harapan baginya untuk sembuh. Kabar tersebut tidak membuat Sumi putus
asa. Ia tetap bersemangat dan percaya kepada Yesus. Sikapnya itu membuat
setiap orang yang berada di rumah sakit menjadi heran. Akibatnya, banyak
pasien yang mampu berjalan, datang ke kamar Sumi dan berbincang-bincang
dengannya. Sumi menyaksikan Kristus kepada mereka dan Injil pun tersebar
di rumah sakit tersebut. Suatu keajaiban terjadi di Hamada. Sumi yang
sedang sakit parah membawa tiga puluh orang yang belum percaya datang
kepada Kristus. Beberapa di antara mereka menjadi pelayan Tuhan sepenuh
waktu dan meneruskan apa yang telah dimulai oleh Sumi dari tempat
tidurnya di rumah sakit.<br />
<br />
Pada musim panas 1949, Sumi kembali ke Sawadani. Ia disambut hangat
oleh teman-temannya sesama Kristen. Ia akan tinggal di Sawadani untuk
mengabarkan Injil. Satu kerinduannya adalah memunyai gedung gereja
sendiri dan usul ini disetujui oleh setiap anggota. Untuk mewujudkan hal
tersebut, ia menyumbangkan delapan ribu yen guna meyokong pembangunan
gedung gereja. Meskipun para pendeta Budha berusaha menghalangi upaya
tersebut, namun pembangunan gereja itu terus berjalan. Tahun 1951, segala
keperluan untuk membangun gereja telah tersedia dan pembangunan gereja
segera dilaksanakan. Gereja tersebut dibangun di atas bukit sehingga
dapat terlihat dari berbagai penjuru.<br />
<br />
Pada bulan Oktober 1952, Sumi mendapat pekerjaan sebagai perawat di
Oyama. Di tempat barunya ini, Sumi tetap bersaksi bahwa Kristus datang
untuk menolong dan menyelamatkan manusia. Setelah enam bulan berada di
Oyama, penyakitnya kambuh kembali dan sel kankernya telah menyebar,
bahkan menyerang organ tubuhnya yang lain. Namun, penyakitnya tidak
mematahkan semangatnya untuk tetap memberitakan Injil. Pada bulan April
1953, Sumi mendapatkan perawatan di rumah sakit -- penyakitnya sudah
sangat parah. Tidak ada harapan baginya untuk sembuh. Tekanan darahnya
turun secara drastis dan daya tahan tubuhnya semakin menurun. Berkat
perawatan yang intensif, kondisi Sumi mulai membaik dan ia diizinkan
pulang. Pada tanggal 1 September 1953, Sumi menghadiri peresmian gereja
di Sawadani dan ia bersyukur karena akhirnya mereka memiliki gereja
sendiri. Kondisi kesehatan Sumi semakin memburuk. Kanker tersebut telah menjalar sampai ke
wajahnya, kerongkongannya membesar sehingga ia mengalami kesulitan
bernapas. Dokter pun sudah tidak dapat berbuat apa-apa.<br />
<br />
Pada suatu malam, tepatnya di bulan Desember, Sumi bergumul dengan
rasa sakitnya, napasnya seolah terhenti. Dengan tersenyum, ia menutup
matanya perlahan-lahan, pergi meninggalkan dunia yang fana ini menuju ke
rumah Bapa. Beberapa hari kemudian, ia dikuburkan di lereng bukit --
menghadap ke arah gereja di Sawadani. Upacara penguburan tersebut
dihadiri oleh banyak orang. Di antara mereka, hadir pula para pemuka desa
Sawadani untuk memberikan penghormatan dan penghargaan atas apa yang
telah Sumi lakukan untuk Sawadani. Sumi telah tiada, namun kematiannya
membuktikan adanya kemenangan
dari Kristus -- adanya harapan menuju kehidupan kekal. Sungguh, di
sebuah desa di pegunungan Jepang telah dibangun gereja Tuhan. Telah tiba
waktunya dan nyata, bahwa yang telah dilakukan oleh Sumi di Sawadani
adalah "rumah emas, perak, batu yang indah" yang akan tetap
tinggal sampai selama-lamanya.</div>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
</div>
<div class="MsoNormal">
<br />
Diringkas dari:<br />
Judul buku: Gadis Pejuang Iman<br />
Judul asli buku: Upon This Rock<br />
Penulis: Eric Gosden<br />
Penerjemah: Barus Siregar<br />
Penerbit: Badan Penerbit Kristen, 1965<br />
Halaman: 5 -- 88</div>
FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-89708727683408330822011-07-14T13:29:00.001+07:002011-07-14T13:34:02.172+07:00D. L. MOODY<div style="text-align: center;">
<b>D. L. MOODY </b><br />
<b>UTUSAN INJIL TERBESAR ABAD XIX</b> </div>
<div style="text-align: center;">
<br /></div>
D. L. Moody lahir tanggal 5 Februari 1837 di Northfield, Massachusetts. Ayahnya, Edwin Moody adalah seorang tukang batu, sedangkan ibunya, Betsey Holtom berasal dari kaum alim Purilastan. Pada 28 Mei 1841, ayahnya meninggal dunia sehingga ibunya terpaksa bekerja keras mengasuh tujuh orang anaknya.<br />
<br />
Tiap pagi, Betsey Holtom selalu membacakan Alkitab untuk anak-anaknya, dan pada hari Minggu mengajak mereka pergi ke gereja Unitaris. D. L. Moody tidak suka pergi ke gereja karena ia tidak dapat memahami apa yang dikhotbahkan. Ia lebih suka bepergian dan bersuka ria. Setelah dibaptis, ibunya mendesak agar ia belajar berdoa. Ia mencoba, tetapi merasa sia-sia saja. Setelah dewasa, D. L. Moody bertekad belajar sebanyak-banyaknya sambil bekerja. Mula-mula ia bekerja di toko buku dan alat-alat tulis, tetapi ia tidak puas dan pergi menemui pamannya di Boston. Pamannya setuju menerimanya dengan syarat ia harus ke gereja Mount Vernon, tidak minum minuman keras, dan tidak berjudi. Karena kecerdasan dan keramahannya, disertai rasa humor, ia segera menjadi penjual yang sukses.
Saat ke gereja, ia lebih suka duduk di sudut gereja yang gelap dan sering kali ia tertidur karena penat bekerja.<br />
<br />
Suatu hari, Edward Kimball, gurunya, menyampaikan pelajaran mengenai Musa. D. L. Moody mendengarkan dengan terpesona. Beberapa minggu kemudian, Edward Kimball memberinya Alkitab sambil memberitahu pelajaran yang diambil dari kitab Yohanes. D. L. Moody mengambil Alkitab itu dan mencarinya dengan membuka kitab Kejadian. Guru itu melihat bahwa murid-murid yang lain tersenyum-senyum dan saling menyikut satu sama lain. Ia segera menyerahkan Alkitabnya kepada D. L. Moody dalam posisi terbuka dengan ayat yang tepat. Ia merasa malu, dan hari Minggu depannya ia tidak hadir. Gurunya segera mencari dan memintanya untuk datang kembali. Tanggal 21 April 1855, Edward Kimball merasa saatnya telah tiba untuk berbicara mengenai Kristus kepada D. L. Moody. Dan saat itu juga, ia bertobat.
Setelah itu, D. L. Moody bergegas kembali ke rumahnya di Northfield dan memberikan kesaksian imannya kepada saudara-saudaranya. Namun, mereka tidak menanggapinya, dan ia kembali ke Boston dengan kecewa. Ia sering kali putus asa ketika ia ingin menjadi anggota gereja Mount Vernon. Panitia keanggotaan gereja selalu mengulur waktu karena tidak yakin bahwa ia sungguh-sungguh bertobat. Walaupun demikian, ia tetap bersemangat berbicara di persekutuan doa. Tanggal 20 September 1856, ia pindah ke Chicago dan mendapat pekerjaan di toko sepatu Wiswall. Pada hari minggu, ia pergi beribadah di First Baptist Church. Di gereja ini, ia bertemu dengan calon istrinya. Pada waktu itu, ia menjadi anggota the Young Men's Mission Band of the First Methodist Episcopal. Tujuan organisasi ini adalah mengunjungi hotel dan asrama, serta membagikan brosur dan mengajak orang hadir dalam kebaktian.<br />
<br />
Dalam musim gugur tahun 1858, ia mulai membuka sekolah minggu sendiri. Ia mendapat persetujuan dari walikota untuk memakai North Market Hall sebagai tempat ia membina anak-anak. Pada tahun 1860, ia meninggalkan usaha dagangnya dan memfokuskan diri pada pelayanan, padahal pada saat bekerja ia mendapat 5000 dolar -- jumlah uang yang cukup besar pada saat itu. Tahun pertama menjadi pekerja Kristen ia hanya mendapat 300 dolar, namun ia yakin akan pemeliharaan Tuhan. Di bawah pimpinannya, sekolah minggu dan YMCA (Persatuan Pemuda Kristen, hasil dari kebangunan rohani dari tahun 1857-1858) berkembang pesat. Kemudian, ia mendirikan gereja dan diresmikan pada awal tahun 1864. Gerejanya menjadi gereja yang berkembang dan paling giat di kota tersebut. Pada masa Perang Saudara di Amerika, ia mendukung penghapusan budak dan ia mulai melayani para tentara. Ia dicintai para prajurit karena usahanya yang tidak mementingkan diri sendiri dan sangat memerhatikan para prajurit.
Pada tanggal 22 Februari 1867, D. L. Moody dan istrinya berangkat ke Inggris, ia ingin menjumpai Spurgeon, seorang pengkhotbah terkenal. Setelah mengadakan pembicaraan dengan Spurgeon, ia mengunjungi Bristol melihat panti asuhan yang didirikan oleh George Muller. Ia juga pergi ke Edinburgh dan mendapat kesempatan berpidato di Free Assembly Hall. Ia juga sempat mengunjungi Dublin. Di sini, ia bertemu dengan Harry Moorehouse, seorang pemuda yang sangat mengesankan hati D. L. Moody.<br />
<br />
Karena kefasihan Moorehouse dalam menguraikan firman Tuhan. D. L. Moody menjadi lebih rajin mempelajari Alkitab. Saat ada pameran di Paris, ia berkunjung ke sana bersama istrinya dan ia berkhotbah beberapa kali di Paris. Tahun 1870, saat Rapat Pemuda Kristen Sedunia (Internasional Convention of the Young Men's Christian Association), ia bertemu dengan Ira D. Sankey, yang kelak akan menjadi mitra utama Moody dalam pekerjaan pekabaran Injil. Ira D. Sankey memunyai talenta memuji Tuhan.
Tanggal 8 Oktober, terjadi kebakaran hebat di Chicago yang menghanguskan Farwell Hall dan Illinois Street Church. Saat itu D. L. Moody sedang mengalami pergumulan rohani berkaitan dengan kuasa Roh Kudus. Setelah membawa istri dan keluarganya ke tempat yang aman, ia bergegas mencari bantuan ke bagian timur negara dan terkumpul $3.000. Dengan dana tersebut, segera dibangun gereja darurat dan diresmikan sebagai North Side Tabernacle. Tidak lama kemudian, ia mengalami urapan Roh Kudus. Chicago mengalami kebangunan rohani yang besar.
Pada bulan Juni 1872, ia pergi ke Inggris untuk kedua kalinya karena ingin memperdalam pengetahuan tentang Alkitab.<br />
<br />
Semula ia berniat menghindari pelayanan berkhotbah, tetapi atas permintaan seorang pendeta, akhirnya ia menyanggupi untuk berkhotbah di Old Balley. Terjadi kebangunan rohani di gereja tersebut, beratus-ratus orang bertobat. Setelah ke Dublin, ia kembali ke Old Balley dan mengadakan kebaktian selama 10 hari. Setelah tiga bulan, ia kembali ke Amerika, dan setahun kemudian ia kembali ke Inggris memimpin kebaktian selama 5 minggu di York. Di sini ratusan orang bertobat. Kemudian tim penginjilan ini melanjutkan perjalanan ke Sunderland dan New Castle-On-Tync. Hasil kebangunan rohani ini terdengar sampai ke Edinburgh. Para pendeta kemudian mengundang D. L. Moody untuk memimpin kebaktian di sana. Gaya khotbah D. L. Moody yang sederhana dan berapi-api, disertai pimpinan Roh Kudus membuat kebangunan rohani besar-besaran dan berita kebangunan ini semakin meluas ke seluruh negeri. Setelah tiga bulan di Edinburgh, mereka ke Dundee dan Glascow untuk berkhotbah selama empat bulan. Pada bulan September 1874 mereka menuju Belfast, Irlandia, dan puncak ibadah terjadi di Exhibition Palace di Dublin. Tanggal 9 Maret 1875, dimulailah serangkaian kebaktian di London dengan jumlah pengunjung mencapai 15.000 - 20.000 orang.<br />
<br />
Pada waktu itu, D. L. Moody baru berusia 38 tahun. Setelah tiba di Amerika, D. L. Moody dan rombongannya memberitakan Injil di New York, Philadelphia, Baltimore, St. Louis, Cincinnati, Chicago, dan Boston. Pada musim semi tahun 1892, D. L. Moody mendapat kesempatan untuk mengunjungi Yerusalem dan Kairo. Setelah mengunjungi beberapa tempat bersejarah, ia dan timnya bertolak ke Italia. Pada 26 Januari 1896, ibunya meninggal dunia. Waktu ibunya dikebumikan ia berkata: "Apabila setiap orang memiliki ibu seperti ini, maka semua penjara akan dihapus."
Tanggal 30 Oktober 1898, cucu perempuannya meninggal dunia karena radang paru-paru. Walaupun demikian, ia berkata: "Saya sungguh bersyukur kepada Allah atas hidup ini, cucu saya kini berada di surga bersama Yesus selamanya, kita semua akan segera menyusulnya." D. L. Moody berkhotbah untuk terakhir kalinya pada tanggal 16 November 1899. Pada malam itu, Convention Hall penuh sesak. Tanggal 22 Desember menjelang kematiannya ia berkata: "Dunia bergerak mundur, surga terbuka bagiku ... kalau ini kematian maka begitu nikmatnya. Tuhan memanggil saya, maka saya harus pergi". Tanggal 26 Desember 1899, ia dimakamkan di kota Northfield dengan diiringi lagu, "Yesus Pengasih Jiwaku."<br />
<br />
Diambil dari:<br />
Judul majalah: Cahaya Buana, Edisi 92/2002<br />
Judul artikel: Dwight L. Moody -- Utusan Injil Terbesar Abad XIX<br />
Penulis: Tidak dicantumkan<br />
Penerbit: Komisi Literatur GKT III Malang<br />
Halaman: 16 -- 17 dan 33<br />
<br />
<br />
"THE MORE OF HEAVEN IN OUR LIVES, THE LESS OF EARTH WE COVERT"FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-45300429704761440532011-07-07T21:36:00.002+07:002011-07-07T21:47:49.829+07:00MENJAGA KESUCIAN PADA MASA BERPACARAN<br />
<link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef><m:lmargin m:val="0"><m:rmargin m:val="0"><m:defjc m:val="centerGroup"><m:wrapindent m:val="1440"><m:intlim m:val="subSup"><m:narylim m:val="undOvr"></m:narylim></m:intlim></m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
p
{mso-style-unhide:no;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
-->
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" style="text-align: center;">
<table cellpadding="0" cellspacing="0" class="tr-caption-container" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em; text-align: left;"><tbody>
<tr><td style="text-align: center;"></td><td style="text-align: center;"></td><td style="text-align: center;"><a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg21BxRLsFvHy2jTV0wPVeOOj-FULK6_0037l_jQDCGzKfTirHd9ICj5HIumsRwFx6TG3XmQSpEqsGI0pxEJjbAo4n9IgJk5EqC7jxsAY5Szjj0c6H3BVouIIm1tuigkfAGaxDxxR2rMRbI/s1600/pacar.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; margin-bottom: 1em; margin-left: auto; margin-right: auto;"><img border="0" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg21BxRLsFvHy2jTV0wPVeOOj-FULK6_0037l_jQDCGzKfTirHd9ICj5HIumsRwFx6TG3XmQSpEqsGI0pxEJjbAo4n9IgJk5EqC7jxsAY5Szjj0c6H3BVouIIm1tuigkfAGaxDxxR2rMRbI/s1600/pacar.jpg" /></a></td></tr>
<tr><td class="tr-caption" style="text-align: center;"></td></tr>
</tbody></table>
<div style="font-family: Georgia,"Times New Roman",serif;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="EN-GB">MENJAGA
KESUCIAN PADA MASA BERPACARAN</span></b></span></div>
</div>
<div align="center" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: small;">Menjaga
kesucian menuntut disiplin diri yang kuat dan disiplin ini hanya bisa ada
apabila ada niat yang sama kuatnya pula. Tidak hanya itu, faktor utama untuk
tetap menjaga kesucian selama masa pacaran hendaknya didasarkan pada rasa takut
akan Allah sebab pada akhirnya kita tetap harus memberi pertanggungjawaban
kepada Allah sendiri (1 Tesalonika 5:23). Berikut ini beberapa saran untuk
menolong kita menjaga kesucian pada masa berpacaran.</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-GB">1. Sirami hati kita
dengan Firman Allah. </span></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: small;">Firman Allah
akan memberi peringatan dan sekaligus kekuatan bagi kita untuk melawan godaan
seksual. Bacalah dan renungkanlah firman-Nya setiap hari; jadikan saat teduh
sebagai aktivitas rohani rutin kita. Jangan biarkan iblis atau diri kita menipu
dengan mengatakan bahwa kita sudah tidak layak menerima firman Tuhan.
Ketidaklayakan adalah suatu sikap yang selalu harus ada namun kita butuh firman
Tuhan guna bertahan dalam kehendak Tuhan.</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-GB">2. Pertahankan batas
sejauh-jauhnya dan sepanjang-panjangnya. </span></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: small;">Jangan mulai
sentuhan fisik terlalu dekat dan terlalu cepat. Barang siapa memulai terlalu
cepat akan mengakhirinya dengan cepat dan sangat jauh pula. Hindarkan ciuman di
bibir, sebisanya berhenti pada ciuman di pipi. Sentuhan-sentuhan pada anggota
tubuh selain tangan, misalnya pinggul dan dada, harus dihindarkan. Hindarkan
pelukan muka dengan muka, batasi hanya pada pelukan dari samping yakni tangan
kanan memeluk bahu dari samping.</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-GB">3. Bicarakan godaan
seksual secara terbuka dan doakan bersama. </span></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: small;">Jangan merasa
sungkan atau tidak enak hati melukai pasangan kita. Keterbukaan menunjukkan
kedewasaan dan kesadaran untuk menghadapi secara matang. Sepakati batas fisik
dan hormati keputusan itu sebab dengan cara itulah kita menghormati tubuh
pasangan kita sebagai rumah Allah yang kudus.</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-GB">4. Hindarkan keberduaan
dan keterpisahan. </span></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: small;">Bertemulah di
tempat terbuka dan umum; jangan mencari-cari kesempatan untuk menyendiri guna
melaksanakan niat seksual kita. Membicarakan hal pribadi tidak perlu dalam
kamar atau di rumah yang sepi; kita dapat melakukannya di tempat ramai yang
tetap memberi kita kesempatan berbicara dengan serius.</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-GB">5. Bicarakan masalah
dengan seorang bapa atau ibu rohani. </span></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: small;">Bicarakan dan
akuilah masalah kita dengan seorang bapa atau ibu rohani kita agar kita bisa
mempertanggungjawabkan perbuatan kita secara berkala dan terbuka. Mintalah
kesediaannya untuk menjadi pengawas yang akan terus mengecek kemajuan kita.
Keberadaan seorang pengawas akan menolong kita hidup kudus dan bertanggung
jawab. Dosa yang disembunyikan niscaya membuat kita lebih liar dan tak
terkendali, dosa yang diakui justru memperkuat ketahanan kita.</span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="EN-GB">6. Jangan menyerah. </span></b></span></div>
<div style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-size: small;">C.S. Lewis,
seorang penulis Kristen, pernah berujar bahwa kita tidak akan tahu besarnya
kekuatan dosa sampai kita mencoba melawannya. Godaan seksual merupakan godaan
besar yang adakalanya membuat kita putus asa melawannya. Namun nasihat C.S.
Lewis adalah jangan menyerah. Lewis melukiskan suatu contoh yang indah. Jika
kita mengosongkan kertas ujian kita, pasti kita mendapatkan nilai 0. Namun,
jika kita mencoba menjawab setiap pertanyaan, kita pasti memperoleh nilai meski
jawabannya salah. Lewis mengingatkan kita bahwa Tuhan ingin melihat usaha kita
melawan dosa dan Ia menghargai upaya yang keras. Jangan menyerah atau
membenarkan diri. Akui kejatuhan kita dan bangunlah kembali; setiap hari
merupakan hari pengujian, sebab itulah esensi kehidupan Kristen.</span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Sumber diedit dari: </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Buletin:
Seks Pranikah — Seri Psikologi Praktis </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Judul Artikel: Menjaga Kesucian </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Penulis
: Pdt. Dr. Paul Gunadi, Ph.D. </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Penerbit : Seminari Alkitab Asia Tenggara, <st1:city w:st="on"><st1:place w:st="on">Malang</st1:place></st1:city>, 2001 </span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Halaman : 6
– 8</span></div>
FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-82292698088109343392011-07-05T23:10:00.000+07:002011-07-05T23:10:35.939+07:00PENTINGNYA SAAT TEDUH<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">PENTINGNYA SAAT TEDUH </span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Nats:
Daniel 9:1-8<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><span class="Apple-style-span" style="font-size: x-small;"><i>Disampaikan pada ibadah PA PERMATA GBKP Psr. 2 thn 2010</i></span></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l10 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-list: Ignore;">I.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Nats yang kita baca tadi menjelaskan
bagaimana Daniel memperhatikan dalam kitab Yeremia jumlah tahun lamanya orang <st1:country-region w:st="on"><st1:place w:st="on">Israel</st1:place></st1:country-region> di
buang, dan lamanya adalah 70 tahun, jumlah itu membuat Daniel bersujud kepada
Allah, dan berdoa. Daniel pertama menyatakan permohonan yg diawali dengan
pengangungan kepada Tuhan, dilanjutkan dengan pengakuan dosa, dan permohonan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Bagian ini menggambarkan apa yang
selama ini kita sebut dengan Saat Teduh…<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Siapa diantara kita yang sudah melakukan saat
teduh dengan teratur?.. teratur bang sekali sebulan, atau sekali setahun…? </span><span lang="EN-US" style="font-family: Wingdings; mso-ansi-language: EN-US; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">J</span></span><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l10 level1 lfo1; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-list: Ignore;">II.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Pembahasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-list: Ignore;">A.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Apa itu Sa Te? Pengertian:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Saat Teduh adalah waktu yang
disediakan bagi Tuhan setiap hari secara teratur untuk menikmati persekutuan
yang indah dengan Tuhan, berbicara dalam doa, mendengarkan apa yang Dia katakan
kepada kita melalui firmanNya (Maz. 119:147-148;<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>63:2))<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 14.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"><br /></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Saat
teduh adalah saat di mana kita benar-benar menyediakan waktu secara khusus dan
fokus untuk berkomunikasi dengan Allah, melalui perenungan firman Tuhan dan doa
Saat teduh adalah saat di mana kita benar-benar datang kepada Tuhan dan berkata
secara bertanggungjawab, “Inilah aku Tuhan. Saya siap untuk mendengarkan Engkau
berbicara kepada anakmu ini.”<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"><br /></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Mengapa saya mengatakan bahwa saat teduh adalah
waktu secara khusus dan fokus?<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Pertama,</span></i><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"> kita harus benar-benar menyediakan waktu
secara khusus untuk bersaat teduh. Kita bukannya menyelipkan waktu untuk
bersaat teduh: saat kita sedang tidak ada pekerjaan pada pukul 2 siang di rumah
atau di kantor, saat kita masih memiliki sedikit waktu atau masih sempat untuk
bersaat teduh karena hari ini tidak bangun kesiangan – jika tidak sempat ya
sudah, berarti “pass” untuk hari ini, atau jika pada malam hari kita sedang
merasa tidak terlalu lelah dan tidak ada film yang bagus untuk ditonton di TV.
TIDAK!!!! Kita harus berdisiplin. Kita harus telah secara khusus menyediakan
waktu untuk saat teduh. Dan tidak boleh ada badai apapun yang boleh menghalangi
kita untuk tetap setia pada janji akan waktu untuk bersaat teduh. </span><span lang="EN-US">Bahkan, ada satu ungkapan yang mengatakan “no bible, no breakfast”.
Wow… ! </span><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Jika memang harus
begitu, berapa banyak dari kita yang akan celaka karena kelaparan yach.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"><br /></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<i style="mso-bidi-font-style: normal;"><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Kedua,</span></i><span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"> kita harus fokus. Kita harus meletakkan
semua permasalahan kita, semua keluh kesah kita, semua keberatan kita dalam doa
sebelum kita memulai untuk bersaat teduh. Menjadi seperti Maria, yang duduk
diam di kaki Yesus. Jika kita masih berpikir untuk harus menelpon si A nanti
pagi ini, atau harus memasak air untuk mandi pagi ini, atau masih memikirkan
tentang daftar tugas-tugas yang harus diselesaikan hari ini, berarti kita belum
terfokus.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"><br /></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Mulailah
dengan doa. Letakkan semua kelemahan kita di hadapan-Nya. Katakan dengan jujur
keadaan kita hari ini pada Dia yang setia, yang mengerti isi hatimu yang
terdalam. Beritahu Dia bahwa pagi ini kita bangun dengan kepala yang sakit,
leher yang kaku, atau hal lainnya. Mintalah Dia untuk membimbing kita pada
renungan hari ini, mintalah iluminasi (=penerangan) Roh Kudus agar kita dapat
mengerti secara jelas firman Tuhan hari ini, mintalah agar kita memiliki hati
yang mau mendengar dan juga taat kepada firman Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 14.2pt;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><span style="mso-list: Ignore;">B.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;">Pentingnya Sa Te<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l1 level1 lfo2; text-align: justify; text-indent: -18.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="mso-ansi-language: EN-US;"><br /></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Meneladani Tuhan Yesus
(Mark 1:35).<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 32.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Ia menunjukkan, betapa Ia menikmati
persekutuan dengan BapaNya, meskipun pada hari sebelumnya Ia sibuk sekali.
Tetapi keesokan harinya Ia bangun pagi-pagi benar dan<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>menyediakan waktu bagi BapaNya (Mark. 1:35).
Kalau Yesus yang adalah Anak Allah masih memerlukan waktu teduh bersama dengan
BapaNya, apalagi kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 32.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Allah merindukan
persekutuan dengan kita anak-anakNya.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 32.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Suatu hal yang luar biasa, bahwa
pencipta langit dan bumi benar-benar menginginkan persekutuan dengan
ciptaanNya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 32.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l0 level1 lfo3; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Tanpa waktu teduh yang
teratur, kita sulit bertumbuh dalam iman. <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 32.2pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Orang-orang<span style="mso-spacerun: yes;"> </span>saleh yang dipakai Tuhan dari abad ke abad,
semuanya mempunyai waktu teduh yang teratur.<span style="mso-spacerun: yes;">
</span>Misalnya Daud (Maz. 5:4), Daniel (Dan 6:11), dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 32.2pt;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Sebagai
seorang manusia, secara fisik kita membutuhkan makanan setiap harinya untuk
bertahan hidup. Tanpa makanan, kita akan kekurangan kalori yang memberikan kita
energi untuk melaksanakan aktivitas kita. Demikian juga halnya dengan saat
teduh. Saat teduh adalah makanan rohani kita. Jiwa kita membutuhkannya untuk
terus bertahan hidup.<br />
Setiap hari kita diserang oleh berbagai macam masalah. Kita seringkali
kehilangan keseimbangan karenanya. Kita bingung bagaimana menentukan pilihan.
Pilihan mana yang benar dan mana yang salah? Apa standarnya sesuatu dapat
dikatakan benar atau salah? Keseimbangan itu hanya dapat kita terima kembali
melalui saat teduh bersama Allah. Sebab Allah adalah standar dari kebenaran.
Dia adalah kebenaran itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin-left: 32.2pt;">
</div>
<div style="margin-left: 32.2pt;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;"><br /></span></div>
<div style="margin-left: 32.2pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="mso-ansi-language: FI;">Membaca dan merenungkan firman Tuhan akan mengajar
kita, menyatakan kepada kita apabila kita salah, akan memperbaiki kelakuan
kita, dan akan terus mendidik kita dalam kebenaran (2 Tim 3:16). Membaca dan
merenungkan firman Allah dalam saat teduh membuat kita dapat semakin mengenal
Allah. Dengan membaca firman Tuhan, kita akan mengetahui apa yang Allah sukai,
apa yang menyenangkan hati-Nya, dan apa yang tidak Dia sukai. Dan itulah yang
menjadi intinya. Apapun yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup ini, kita
harus hidup sesuai dengan kehendak Allah, dengan cara hidup yang menyenangkan
hati Allah. Dengan pengetahuan inilah kita dapat menemukan keseimbangan kita
kembali. Kita menjadi tahu keputusan seperti apa yang harus kita ambil ketika
badai hidup menerpa hidup kita, yaitu keputusan yang menyenangkan hati Tuhan,
yang sesuai dengan firman Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 32.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 5.65pt; mso-list: l7 level1 lfo4; tab-stops: list 5.65pt left 18.0pt; text-indent: -5.65pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">C.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Manfaat Saat Teduh.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Untuk mendengarkan suara Tuhan
lewat firmanNya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Manfaat kebenaran firman Tuhan :<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l8 level2 lfo7; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Untuk
memberikan pertumbuhan rohani (iman) dan daya tahan terhadap serangan-serangan
si iblis<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 81.0pt; mso-list: l8 level3 lfo7; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Firman
Tuhan sebagai roti hidup (Mat. 4:4)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 81.0pt; mso-list: l8 level3 lfo7; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Firman
Tuhan sebagai air susu yang murni (I Pet. 2:2)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 63.8pt; mso-list: l8 level2 lfo7; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Untuk
mengajar, menyatakan kesalahan – sebagai cermin, memperbaiki kelakuan, mendidik
orang dalam kebenaran (II Tim. 3:16)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 63.8pt; mso-list: l8 level2 lfo7; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Untuk
menyegarkan jiwa dan memberi hikmat kepada orang yang tidak berpengalaman (Maz.
19:8)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 63.8pt; mso-list: l8 level2 lfo7; text-indent: -1.0cm;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Untuk
menyukakan hati dan membuat mata bercahaya (Maz. 19:9).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l3 level1 lfo8; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Untuk menyatakan isi hati
kepada Tuhan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 2.0cm; mso-list: l8 level2 lfo7; tab-stops: list 2.0cm; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Menyatakan
isi hati kepada Tuhan melalui lagu-lagu pujian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 2.0cm; mso-list: l8 level2 lfo7; tab-stops: list 2.0cm; text-indent: -21.25pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; mso-bidi-font-family: Symbol; mso-fareast-font-family: Symbol;"><span style="mso-list: Ignore;">·<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Menyatakan
isi hati kepada Tuhan melalui doa (Pujian Penyembahan, Ucapan Syukur, Pengakuan
Dosa, Permohonan, permohonan kepada orang lain, permohonan kepada kita) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level2 lfo8; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">D.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Pelaksanaan
Saat Teduh.</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 18.0pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Saat Teduh dilakukan, sebaiknya pada
pagi hari. Contoh Tuhan Yesus dan Raja Daud. Tetapi kalau tidak bisa pagi,
usahakanlah memilih waktu di mana Saudara dapat menikmati kehadiran Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 70.9pt; text-indent: -52.9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"><br /></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 70.9pt; text-indent: -52.9pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Catatan : Allah jijik
dengan saat teduh yang kita lakukan dengan tidak sungguh-sungguh. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"><span style="mso-spacerun: yes;">
</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="text-indent: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level2 lfo8; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">E.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Cara
melakukan Saat Teduh.</span></b><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-ansi-language: IN;"> (Metode BGA)</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Sediakan waktu yang
teratur setiap hari. Sebagai permulaan, mulailah dengan 15 menit, jika
kebiasaan itu sudah tertanam dengan baik, sediakanlah waktu yang cukup lama.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l6 level1 lfo5; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Carilah tempat yang
tenang. Hindarilah suara-suara yang bisa mengganggu. Misalnya radio, tape,
televisi dan lain-lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB">Berdoalah.</span></b><span lang="EN-GB"> : Sebelum memulai menggali Alkitab, mohon supaya Tuhan menolong
kita menemukan rahasia kebenaran firman Tuhan. -</span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span><span lang="EN-GB"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">dapat diawali dengan bernyanyi</i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB">Bacalah</span></b><span lang="EN-GB">. Nats firman Tuhan: secara berulang-ulang 2-3 x sampai meresap.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo9; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB">Renungkanlah</span></b><span lang="EN-GB">. Renungkanlah nas tadi dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut
</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB">1. Apa
saja yang kubaca.</span></b><span lang="EN-GB"> Peristiwa apa? Hal apa? Siapa?
Adakah kaitan dengan nas-nas sebelumnya? Maksud pertanyaan ini adalah Anda
perlu memperlakukan teks Alkitab secara riil dan mencari ciri, hal, unsur,
semua hal yang ada di sekitar (konteks), di dalam, dan yang membentuk teks
tersebut.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB">2.
Apa pesan yang Allah sampaikan kepadaku melalui nas tadi</span></b><span lang="EN-GB">: <i style="mso-bidi-font-style: normal;">janji, peringatan, teladan,</i>
dst? apabila Anda cermat di langkah sebelum ini dan terus menerus
bertanya-tanya kepada Roh Kudus, maka Ia akan memperlihatkan arti teks tersebut
dan membantu Anda melihat kaitan arti itu dengan Anda kini. </span><span lang="SV" style="mso-ansi-language: SV;">Mengkategorikan pesan tersebut ke: janji,
pelajaran, perintah, peringatan, teladan, bisa membantu Anda menemukan pesan
Allah dalam teks Alkitab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB"><br /></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-GB">3.
Apa responsku?</span></b><span lang="EN-GB"> Adakah hal-hal spesifik dalam
hidupku kini yang disoroti oleh pesan firman tersebut? Apa responsku terhadap
firman itu agar menjadi bagian dari hidupku? Ini adalah puncak dari tujuan kita
bersaat teduh. Kita tidak ingin berhenti hanya pada mengetahui tetapi rindu
maju lebih jauh lagi sampai ke mengalami pembaharuan hidup yang berkelanjutan
akibat firman kita pahami, terima, simpan, dan lakukan.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB">Bandingkanlah. Bandingkanlah hasil renungan Anda dengan <strong>Santapan
Harian. </strong>Ini bisa membuat Anda diperkaya, dipertajam, atau berdialog
lebih lanjut dengan nas maupun dengan orang lain (Kis. 17:11). Santapan Harian
adalah alat bantu atau teman saat teduh Anda. Inti saat teduh adalah
merenungkan teks Alkitab, bukan penjelasannya. Tetapi itu tidak berarti kita
harus mengabaikan bahwa Roh Allah berbicara juga kepada para hamba-Nya termasuk
para penulis Santapan Harian yang telah menggumuli teks itu secara serius. Maka
jadikanlah Santapan Harian sahabat saat teduh Anda.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;"><br /></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 54.0pt; mso-list: l5 level2 lfo10; mso-margin-bottom-alt: auto; mso-margin-top-alt: auto; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-GB" style="font-family: "Courier New"; font-size: 10.0pt; mso-bidi-font-size: 12.0pt; mso-fareast-font-family: "Courier New";"><span style="mso-list: Ignore;">o<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-GB">Berdoalah agar Allah memberdayakan Anda melakukan dan membagikan
pesan firman tersebut (Mat. 7:24). </span><span lang="EN-GB" style="font-family: Wingdings; mso-ascii-font-family: "Times New Roman"; mso-char-type: symbol; mso-hansi-font-family: "Times New Roman"; mso-symbol-font-family: Wingdings;"><span style="mso-char-type: symbol; mso-symbol-font-family: Wingdings;">à</span></span><span lang="EN-GB"> <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><i style="mso-bidi-font-style: normal;">sebelum
doa dapat diakhiri dengan pujian</i></b></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">CONTOH:<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; text-align: center;">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">MAZMUR
1<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">1.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Berdoa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">2.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Bacalah Mazmur 1<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">3.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Renungkanlah : dengan
bantuan pertanyaan berikut:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l4 level2 lfo11; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">apa saja yang kubaca?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level1 lfo12; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Siapakah
yang disebut orang yang berbahagia? (1,2)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level1 lfo12; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Siapakah
yang disebut orang fasik atau orang berdosa dan pencemooh? (1)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level1 lfo12; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Seperti
apakah orang berbahagia dan orang fasik digambarkan oleh pemazmur? (3,4)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level1 lfo12; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Bagaimanakah
keadaan orang fasik atau orang berdosa pada hari penghakiman? (5)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level1 lfo12; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Perbandingkan
apakah yang kita lihat pada orang benar dan orang fasik? (6)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 54.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l4 level2 lfo11; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Apa pesan yang Allah
sampaikan kepadaku?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level1 lfo12; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Peringatan:
pergaulan sehari-hari dapat mempengaruhi kebahagiaan seseorang<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level1 lfo12; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Perintah:
Kunci kebahagiaan adalah suka dengan firman Tuhan dan merenungkannya siang dan
malam<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 54.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l4 level2 lfo11; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Apa
responku?</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">
(setiap orang dapat berbeda dalam meresponi)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level1 lfo12; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Bagaimana
pergaulanku selama ini? Aku tidak boleh sembarangan bergaul<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 72.0pt; mso-list: l2 level1 lfo12; tab-stops: list 72.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">-<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Saya
harus lebih mencintai firman Tuhan dan merenungkan setia hari<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">4.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Bandingkan dengan
Santapan Harian<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l4 level1 lfo11; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">5.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Berdoa<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 18.0pt;">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 18.0pt; mso-list: l3 level2 lfo8; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">F.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Alasan
yang sering dipakai umtuk tidak bersaat teduh.</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">a.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Tidak ada waktu atau
terlalu sibuk (maslah prioritas).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">b.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Malas (persoalan
kedagingan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif"; mso-bidi-font-family: "Book Antiqua"; mso-fareast-font-family: "Book Antiqua";"><span style="mso-list: Ignore;">c.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US" style="font-family: "Book Antiqua","serif";">Tidak mau (masalah
kehendak).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="mso-list: Ignore;">d.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Tidak mengerti apa yang dibaca
(masalah meode).</span></div>
<div class="MsoBodyText" style="margin-left: 36.0pt; mso-list: l9 level1 lfo6; tab-stops: list 36.0pt; text-indent: -18.0pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="EN-US"><span style="mso-list: Ignore;">e.<span style="font: 7.0pt "Times New Roman";">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="EN-US">Tidak mendapat berkat
(persoalan sasaran). <b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoBodyText">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText">
<br /></div>
<div class="MsoBodyText">
<b style="mso-bidi-font-weight: normal;"><span lang="EN-US">Maukah
engkau mulai hari ini ber saat teduh?<span style="mso-spacerun: yes;"> </span><o:p></o:p></span></b></div>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-16671844154934615852011-07-05T22:31:00.001+07:002011-07-05T22:31:52.997+07:00Keselamatan<link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link>
<m:smallfrac m:val="off">
<m:dispdef>
<m:lmargin m:val="0">
<m:rmargin m:val="0">
<m:defjc m:val="centerGroup">
<m:wrapindent m:val="1440">
<m:intlim m:val="subSup">
<m:narylim m:val="undOvr">
</m:narylim></m:intlim>
</m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
panose-1:2 15 5 2 2 2 4 3 2 4;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0cm;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p
{mso-style-unhide:no;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0cm;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraph, li.MsoListParagraph, div.MsoListParagraph
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraphCxSpFirst, li.MsoListParagraphCxSpFirst, div.MsoListParagraphCxSpFirst
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraphCxSpMiddle, li.MsoListParagraphCxSpMiddle, div.MsoListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:36.0pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoListParagraphCxSpLast, li.MsoListParagraphCxSpLast, div.MsoListParagraphCxSpLast
{mso-style-priority:34;
mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-type:export-only;
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:36.0pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-ansi-language:IN;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
mso-ascii-font-family:Calibri;
mso-ascii-theme-font:minor-latin;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;
mso-hansi-font-family:Calibri;
mso-hansi-theme-font:minor-latin;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-bidi-theme-font:minor-bidi;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoPapDefault
{mso-style-type:export-only;
margin-bottom:10.0pt;
line-height:115%;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 72.0pt 72.0pt 72.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:252131399;
mso-list-template-ids:-1902195350;}
@list l1
{mso-list-id:1246645449;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1008730030 1559907780 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;}
@list l1:level1
{mso-level-start-at:0;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:57.0pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:"Calibri","sans-serif";
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-fareast-theme-font:minor-latin;}
@list l2
{mso-list-id:1659310272;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-224117944 -1133851714 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:roman-upper;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:54.0pt;
text-indent:-36.0pt;}
@list l3
{mso-list-id:1892158334;
mso-list-template-ids:1088058806;}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style>
</m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac><br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><u><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">SALVATION<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Nats: 2 Korintus 5:15<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">"Dan Kristus telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang
hidup tidak lagi hidup untuk dirinya sendiri, tetap untuk Dia, yang telah mati
dan telah bangkit untuk mereka"</span></i></b><b><i><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.75pt;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pendahuluan</span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.75pt;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.75pt;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"></span></b></div>
<div class="MsoListParagraph" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.75pt;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";"><o:p></o:p></span></b></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Surat
Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus secara khusus (2 Kor 5 : 14 _ 21) telah
menjelaskan arti kematian Yesus di kayu salib, oleh karena Kasih Kristus yang
telah menguasai/mendesak . ("Sunecho"= menekan, mendorong) dan rasul
Paulus telah memberikan alasan-alasan Kasih Kristus yang telah
menguasai/mendesaknya.<o:p></o:p></span><br />
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Jika
Kristus tidak mati bagi kita maka kita mati dalam hukuman, dalam dosa,
dalam pelanggaran, dalam kerohanian kita dan disambung dengan kematian
kekal. Ini adalah keadaan yang sangat menyedihkan dan akan selalu dalam
keadaan yang sangat mengerikan.<br />
<o:p></o:p></span></li>
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Apa
yang akan kita perbuat bagi Kristus yang telah mati bagi kita? Kita harus
hidup bagi Dia!<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Kematian
Kristus telah melepaskan kita, orang-orang beriman, dari kematian kekal dan
kebangkitanNya mendatangkan kehidupan kekal bagi kita. Kematian Kristus
mempunyai pengertian ganda, yaitu:<o:p></o:p></span><br />
<ol start="1" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Ia
telah mati untuk kita (Rm 5 : 6-8 ; 2 Kor 5: 21) <o:p></o:p></span></li>
</ol>
<div style="margin-left: 36pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Pada waktu Kristus mati untuk menggantikan
kita, maka keadilan Allah dinyatakan dan kita dibenarkan.<o:p></o:p></span></div>
<ol start="2" type="1">
<li class="MsoNormal" style="line-height: normal;"><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Kita
telah mati bersama Kristus (Rm 6 : 8 )<o:p></o:p></span></li>
</ol>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Pada
waktu kita mati bersama Kristus, maka itulah yang menjadi dasar kekudusan. Kita
harus memandang diri kita telah mati bagi dosa, tetap hidup bagi Allah dalam
Kristus Yesus. (Rm 6 : 11 ; Gal 2 : 20)<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US">Kekristenan tidak akan ada artinya tanpa berita Kristus
datang berinkarnasi dan menebus dosa manusia namun saat hal tersebut
diberitakan ternyata tidak mudah untuk diterima.</span><br />
<span lang="EN-US">Pada saat kita bersama-sama menghadap meja perjamuan, kita
sadar bahwa kita boleh bersekutu hari ini karena Allah pernah menjadi manusia
dan bahkan tujuan hidupnya jelas untuk menyelamatkan umatNya dari dosa mereka.
Kristus hadir di dunia ini dengan sasaran yang jelas yaitu menuju ke Golgota.
Bagi saya tidak ada satu kehidupan yang sedemikian bermakna namun juga
mengerikan seperti hidup Kristus. Seringkali manusia hidup tidak tahu arah dan
tujuannya akan kemana tetapi sebelum Kristus lahir Ia telah mempunyai sasaran
yang tegas yaitu Anak Manusia datang bukan untuk dilayani tetapi untuk melayani
dan menyerahkan tubuhNya menjadi tebusan bagi banyak orang (Mat 20:28).</span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.75pt;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">II.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Pembahasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast">
<br /></div>
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Dan
dari pengertian ganda Kematian Kristus tersebut, rasul Paulus telah memberikan
3 akibat yaitu:</span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">1.
PEMBARUAN HIDUP</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">"Jadi
siapa yang ada di dalam Kristus, ia adalah ciptaan baru, yang lama sudah
berlalu, sesungguhnya yang baru sudah datang" (2 Kor 5 : 17)</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Soal
yang paling penting ialah "di dalam Kristus". Bagaimana caranya
seseorang ada di dalam Kristus? Setiap orang yang lahir di dalam dunia ini, ada
di "luar Kristus", karena semua orang telah berdosa. Bagaimana
caranya seseorang berpindah dari keadaan "di luar Kristus" kepada
keadaan " ada di dalam Kristus?". Ia harus mempunyai perubahan dalam
pikirannya mengenai Kristus. Janganlah kita menilai Kristus menurut ukuran
manusia, sama seperti dunia menilai Dia.<o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Ada
di dalam Kristus, berarti dipersatukan dengan Kristus. Pada sat kita bertobat
dan beriman kepada Kristus, lalu mengundang Dia masuk dalam hati kita sebagai
Juruselamat kita, pada saat itu kita berada di dalam Kristus. Itulah yang
dimaksud dengan dilahirkan kembali oleh pekerjaan Roh Kudus dan dengan demikian
kita mengalami perubahan hidup yang besar sehingga kita merupakan ciptaan baru.
Itulah permulaan yang baru.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">"Yang
lama sudah berlalu"</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Yaitu
kecintaan akan dosa, pikiran lama, prinsip lama dan kebiasaan-kebiasaan lama.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">"Yang
baru sudah datang" </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span><br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Yaitu
yang baru dalam hati, pikiran perangai, maksud dan tujuan. (Yoh 3 : 3-7 ; Gal
6:15 ; Kol 1 : 23 ). Baru dalam pandangan terhadap Allah dan Kristus Yesus.
Baru dalam pandangan terhadap dunia sekarang dan yang akan datang.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<b><u><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">2.
PENDAMAIAN</span></u></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">"Dan
semuanya ini dari Allah, yang dengan perantaraan Kristus telah mendamaikan kita
dengan diriNya....... Sebab Allah mendamaikan dunia dengan diriNya oleh Kristus
dengan tidak memperhitungkan pelanggaran mereka..." (2 Kor 5 : 18a ; 19a)</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Manusia
telah berdosa terhadap Allah. Bukan karena dosa-dosanya yang kecil atau besar,
tetapi dosa-dosanya merupakan kedurhakaan terhadap Allah. Kedurhakaan itu
menyebabkan kita berseteru dengan Allah. (Bukan Allah yang berseteru dengan
kita) Agar kedua belah pihak dapat berdamai, dasar perseteruan, yaitu dosa,
harus dicabut dan dibuang.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Karena
Allah adalah adil dan benar. Dia harus membenci dan menghukum dosa. Sebab itu
Allah bertindak lebih dulu. Allah senantiasa mengasihi kita dan penuh rakhmat.
Tetapi, keadilanNya harus ditunjukkanNya. (Rm 3 : 26). KeadilanNya menuntut
hukuman atas dosa. Oleh karena itu, Allah dengan kasihNya telah mengaruniakan
AnakNya menjadi korban pendamaian bagi dosa-dosa kita. (Rm 3 : 25 ; Kol 1 : 20
; I Yoh 2 : 2, 4, 10). Allah telah membuka jalan agar kita dapat diperdamaikan
dengan Dia. Allah telah menghukum AnakNya di kayu salib karena dosa-dosa kita.
PengorbanNya telah memmbuka jalan agar kita diperdamaikan dengan Allah sebab
perseteruan karena dosa kita telah dicabut.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Allah
telah membuka jalan agar kita diperdamaikan dengan diriNya oleh kematian
Kristus Yesus di kayu salib untuk menggantikan kita. Tetapi pendamaian berkuasa
dan berlaku bagi kita menurut sikap kita.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Penting
sekali kita mengerti bahwa Allah tak perlu memperdamaikan diriNya dengan kita,
melainkan kita harus memperdamaikan diri kita dengan Allah. Kematian Kristus di
kayu salib adalah atas nama kita atau rekening kita. Harga pendamaian kita
tidak lain adalah darah Kristus. Tetapi, ependamaian itu menuntut tindakan dari
kita, yaitu percaya bahwa Kristus adalah pendamaian itu. Menyambut Dia ke dalam
hati kita sebagai Juruselamat.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">3.
PELAYANAN PEMBERITAAN INJIL</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">"Ia
telah mempercayakan berita pendamaian itu kepada kami" (2 Kor 5 : 19b)</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Sebagaimana
Allah mai berdamai dengan kita, demikianlah kita harus mempunyai kemauan untuk
berdamai dengan Allah. Rencana pendamaian itu yang dibuat Allah tidak
memperhitungkan pelanggaran yang dibuat manusia. (Rm 5 : 18 _ 6 : 2 ). Dan
sekarang Ia telah mempercayakan kita pelayanan pendamaian itu. Dengan kata
lain, memberitakan InjilNya. Oleh karena kita sudah terlebih dahulu mengalami
pelayanan pendamaian itu yang kemudian memberitakannya kepada semua orang yang
belum mengenal Kasih Karunia Allah.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Kehidupan
orang-orang percaya yang sudah diperdamaikan dengan Allah hidupnya harus
dipersembahkan kepada Kristus, yang telah mati bagi kita. Sama seperti Kristus
tidak hidup untuk dirinya sendiri, tetapi untuk kita.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">"Tidak
hidup untuk dirinya sendiri"</span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">, artinya tidak mencari kesenangan,
kepentingan, kemudian bagi dirinya sendiri.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">"Tetapi,
untuk Dia" </span></i><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">artinya mencari kemuliaan bagi namaNya. Seluruh waktu,
talenta, kekuatan, kepandaian dan hidup, semuanya untuk Dia. Kemudian Kristus
melepaskan kita dari kematian kekal dan kebangkitanNya mendatangkan hidup kekal
yang merupakan inti dari Pemberitaan Injil yang perlu disampaikan kepada semua
orang.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Kristus
yang mati di kayu salib, yang tak mengenal dosa di dalam diriNya dijadikan dosa
untuk kita yang tidak mempunyai kebenaran di dalam diri kita, dijadikan benar
oleh Allah di dalam Dia. Sehingga setiap orang yang percaya, memperoleh jaminan
hidup yang kekal.<o:p></o:p></span><br />
<br />
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 11pt;">Dengan
demikian kita yang percaya kepadaNya dibenarkan di hadapan Allah Bapa, karena
Yesus Kristus dengan kehendakNya sendiri dijadikan dosa sebagai ganti kita.
Itulah isi inti Pemberitaan Injil yang harus disampaikan ke seluruh dunia.<o:p></o:p></span><br />
<div class="MsoListParagraphCxSpFirst" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpMiddle" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoListParagraphCxSpLast" style="line-height: normal; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 14.2pt; text-indent: -14.75pt;">
<b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">III.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span style="font-family: "Arial","sans-serif";">Penutup<o:p></o:p></span></b></div>
FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-14971538684987792062011-07-05T14:30:00.001+07:002011-07-05T14:36:46.379+07:00Baca Gali Alkitab Lukas 18:9-14<div class="separator" style="clear: both; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWcKF9RQE9Y8x6N8NGhfgRdblydmcwPOapE66Rl_8Rnv7jMASzoZQiujduAMlodD2G-ivY3s22zmUaK88kN4BS6CW4PnBMRmYXI-umSkQw1skKYcmpJ1bmWbn4zLpllDzPUAefOcoNHKaA/s1600/179038_109616885780862_100001976545480_71681_3071159_n.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="200" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiWcKF9RQE9Y8x6N8NGhfgRdblydmcwPOapE66Rl_8Rnv7jMASzoZQiujduAMlodD2G-ivY3s22zmUaK88kN4BS6CW4PnBMRmYXI-umSkQw1skKYcmpJ1bmWbn4zLpllDzPUAefOcoNHKaA/s200/179038_109616885780862_100001976545480_71681_3071159_n.jpg" width="150" /></a></div>
<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Forte;
panose-1:3 6 9 2 4 5 2 7 2 3;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:script;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{margin:0in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 207.65pt right 415.3pt;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
a:link, span.MsoHyperlink
{color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
p.fortexts, li.fortexts, div.fortexts
{mso-style-name:fortexts;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:44.95pt 55.3pt 1.0in .75in;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:704870690;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1160996444 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l1
{mso-list-id:1041632013;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-739619348 -958630798 -372835018 134807579 134807567 134807577 134807579 134807567 134807577 134807579;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
mso-ansi-font-weight:bold;}
@list l1:level2
{mso-level-start-at:5;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: large;">BACA GALI ALKITAB</span></div>
<div style="text-align: center;">
<i><span style="font-family: Forte; font-size: 14pt;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;">by. Fernando Tambunan </span></span></i></div>
<div style="text-align: center;">
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"> <span style="font-size: small;">Disampaikan pada acara Baca Gali Alkitab </span><span style="font-family: Forte;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">di Radio Teladan 90,4 FM</span></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-size: small;">Jumat, 18 Maret 2011</span></span><span style="font-size: small;"><span style="font-family: Forte;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;"> </span></span></span></div>
<span style="font-family: Forte; font-size: 14pt;"></span><span style="font-family: Forte; font-size: 14pt;"><span style="font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; font-size: x-small;"> </span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b>NATS : LUKAS 18:9-14 ITB</b><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b></b><br />
<b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: right;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">18:9 Dan kepada beberapa
<b>orang yang menganggap dirinya benar dan
memandang rendah semua orang lain, </b>Yesus mengatakan perumpamaan ini:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: right;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">18:10 "Ada dua
orang pergi ke Bait Allah untuk berdoa; yang <b>seorang adalah Farisi</b> dan yang lain <b>pemungut cukai</b>.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: right;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">18:11 Orang Farisi itu
berdiri dan berdoa dalam hatinya begini: Ya Allah, aku mengucap syukur
kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain, bukan perampok,
bukan orang lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini;<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: right;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">18:12 aku berpuasa dua
kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: Times,"Times New Roman",serif; text-align: right;">
<i><span lang="IN" style="font-size: x-small;">18:13 Tetapi pemungut
cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan ia tidak berani menengadah ke langit,
melainkan ia memukul diri dan berkata: Ya Allah, kasihanilah aku orang berdosa
ini.<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: right;">
<span lang="IN" style="font-family: Arial;"><i style="font-family: Times,"Times New Roman",serif;"><span style="font-size: x-small;">18:14 Aku berkata kepadamu: Orang ini pulang ke rumahnya sebagai orang yang
dibenarkan Allah dan orang lain itu tidak. Sebab barangsiapa meninggikan diri,
ia akan direndahkan dan barangsiapa merendahkan diri, ia akan
ditinggikan."</span></i><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<br />
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b>APA SAJA YANG KUBACA<o:p></o:p></b></div>
<ol start="1" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Ini adalah suatu peristiwa, dimana Yesus menyatakan suatu
perumpamaan kepada beberapa orang yang menganggap dirinya benar dan
memandang rendah semua, orang lain. (ayat 9)</span><b><o:p></o:p></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<ol start="2" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Di sini Yesus mengkontraskan antara orang Farisi dan pemungut
Cukai.</span><b><o:p></o:p></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<span lang="EN-GB">Siapa sebenarnya
orang Farisi itu? :</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><span lang="SV">Farisi</span></b><span lang="SV"> adalah suatu
golongan dari para <b>rabi</b> dan <b>ahli Taurat</b> yang sangat berpengaruh.
Mereka berpegang pada <b>Taurat </b>Musa dan pada ”adat istiadat nenek moyang”
(Matius 15:2). Seluruh hukum dan peraturan mereka taati secara mutlak, mereka
hapal isi hukum taurat dan melakukanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<b><span lang="SV">Siapa sebenarnya pemungut Cukai<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="fortexts" style="margin-left: 0.5in;">
<b><span lang="SV">Pemungut Cukai adalah: </span></b><span lang="EN-GB">orang yang memungut
pajak dari rakyat Israel atas nama pemerintahan Roma. Mereka sangat dimusuhi
oleh orang-orang <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Israel</st1:country-region></st1:place>
karena mereka dianggap melayani penguasa Roma, dan dengan demikian adalah
pengkhianat bangsa. Mereka dipandang sebagai orang tidak beragama dan tidak
memiliki hati nurani, yang tidak peduli pada kesejahteraan rakyat <st1:place w:st="on"><st1:country-region w:st="on">Israel</st1:country-region></st1:place>,
umat Allah, bangsa mereka sendiri.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="SV">Dari perbandingan ini kita bisa lihat bahwa orang Farisi adalah orang yang
”BENAR” dan pemungut cukai adalah orang ’BERDOSA’<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="SV">Perlakuan masyarakat pun kepada kedua golongan ini sangat berbeda kepada
orang farisi dihormati dan kepada pemungut cukai dibenci.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<b> <o:p></o:p></b></div>
<ol start="3" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Di ayat 9 dalam perumpamaan ini, Yesus menggambarkan sikap
seorang Farisi yang memandang diri mereka sebagai orang yang khusus dan
melebihi orang-orang lain di negerinya di dalam menjalankan
rincian-rincian hukum Musa .</span><b><o:p></o:p></b></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<span lang="EN-GB">Dipenuhi dengan
semangat membenarkan diri sendiri dan dengan melemparkan pandangan yang
menghina kepada orang-orang lain di sekitarnya, orang Farisi itu berjalan ke
Bait Allah untuk berdoa. Di dalam perkataan dan tingkah lakunya orang Farisi
ini menunjukkan bahwa dia tidak membutuhkan Allah karena kepercayaannya ada di
dalam dirinya sendiri. Keyakinan dirinya begitu besar sehingga dia percaya
dapat berbuat sesuai dengan standar yang telah ditetapkannya. Akibatnya, dia
memandang hina orang yang tidak mau atau tidak dapat memenuhi standar ini. </span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Dia pergi ke Bait Allah
di Yerusalem untuk berdoa. Waktunya kira-kira pukul 9.00 atau pukul 15.00,
waktu yang ditetapkan untuk berdoa. Dia pergi ke halaman bagian luar supaya
dilihat dan didengar oleh orang-orang lain, karena halaman bagian dalam hanya
dapat dimasuki oleh para imam. Di halaman itu dia berdiri dan menengadah ke
langit dan dia berdoa tentang dirinya sendiri. Doanya berpusat pada diri
sendiri, dan dimaksudkan supaya di dengar dengar oleh mereka yang berada di
sekelilingnya. Doanya singkat, mempunyai bagian pendahuluan, unsur negatif dan
unsur positif.</span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<div class="fortexts" style="margin-left: 0.5in;">
<span lang="EN-GB">Doanya dlm ay
11-12: Ya Allah, aku mengucap syukur kepada-Mu, karena aku tidak sama seperti semua orang lain -bukan perampok, bukan orang
lalim, bukan pezinah dan bukan juga seperti pemungut cukai ini; aku berpuasa dua kali seminggu, aku memberikan sepersepuluh dari segala penghasilanku.</span><b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Di dalam doa yang relatif
singkat ini, penekanannya adalah pada orang pertama tunggal. Kata ganti aku
disebutkan setidak-tidaknya empat kali. Orang Farisi tersebut mengucapkan doa
ucapan terima kasih. Dia tidak menyampaikan permohonan di dalam doanya, karena
dia percaya kepada dirinya sendiri dan kecukupan yang dia miliki. Dia merasa
telah melaksanakan semua perintah, sehingga tidak perlu ada pengakuan dosa. Dan
komentar tentang sesamanya hanyalah hal-hal yang bersifat negatif. Lagipula,
Allah semestinya senang ada orang Farisi yang setia kepada Hukum Taurat, yang
berbicara dengan Dia di dalam doa. Orang Farisi tersebut tidak sadar bahwa
karunia Allah telah memeliharanya dari kejatuhan ke dalam dosa-dosa yang
mengerikan, misalnya merampok, menipu, dan berzinah. Dia tidak menyadari apa
artinya hidup dengan hati nurani yang bersalah seperti pemungut cukai. <br />
<br />
Dia menyebutkan dua hal istimewa yang dilakukannya di dalam memuji diri
sendiri. Pertama, melampaui dan di atas persyaratan Hukum Taurat, dia berpuasa
dua kali seminggu. Hukum Taurat menentukan hari puasa secara umum sekali
setahun yaitu pada <a href="http://www.sarapanpagi.org/viewtopic.php?p=461#461">hari
Yom Kippur (Hari Penebusan)</a><span style="color: red;">[5]</span>, tetapi
memperbolehkan berpuasa kapanpun juga secara sukarela. Orang-orang Farisi
menetapkan hari Senin dan Kamis sebagai hari berpuasa dan pada saat itu doa
bagi bangsa dipanjatkan<span style="color: red;">[6]</span>.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB">Kedua, meskipun hasil
yang dia beli telah dipersembahkan sepersepuluhnya oleh petani, orang Farisi
itu ingin meyakinkan bahwa semua yang menjadi miliknya dipersembahkan
sepersepuluhnya<span style="color: red;">[7]</span>. Dia ingin menjunjung tinggi
hukum Allah meskipun persyaratannya telah dipenuhi oleh orang-orang lain.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="EN-GB"><br />
Orang Farisi tersebut melihat sekeliling halaman Bait Allah dan melihat ada
seorang pemungut cukai. Dia bersyukur kepada Allah bahwa dia tidak sama dengan
orang lain, dan yang pasti berbeda dengan pemungut cukai itu. Dia bebas dari
dosa-dosa seperti yang dilakukan oleh pengkhianat ini.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in; text-align: justify;">
<br /></div>
<ol start="4" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal"><b>Pemungut
Cukai<o:p></o:p></b></li>
</ol>
<div class="fortexts" style="margin-left: 0.5in;">
<span lang="EN-GB">Ay. 13 kita lihat bahwa pemungut cukai itu berdiri jauh-jauh, bahkan
tidak berani menegadah kelangit, melainkan memukul diri dan berkata: “ Ya
Allah, kasihanilah aku orang berdosa ini. Kita lihat disini bahwa pemungut cukai ini sadar bahwa dirinya adalah
orang berdosa, berbeda dengan orang farisi yang mengangap dirinya benar karena
melakukan semua hokum Taurat. Ini senada dengan
ungkapan yang disampaikan oleh Paulus - "<i>Di antara mereka akulah yang
paling berdosa</i>," (1 Tim.1:15). Paulus tidak berkata, "Aku <b>pernah</b>
menjadi yang paling berdosa," tetapi, "Akulah yang paling berdosa,
karena aku telah menganiaya Jemaat Allah." Rasul Paulus, sebelum menjadi
Kristen, adalah penganiaya jemaat, dan memang banyak pengikut Yesus yang
kehilangan nyawanya di tangan Paulus, dan ia tidak pernah melupakan itu. Sekalipun
Allah telah mengampuninya, dan ia tahu bahwa ia telah diampuni, tetapi ia tidak
pernah melupakan apa yang pernah ia perbuat itu. "<i>Aku orang berdosa</i>,"
demikianlah ucapan si pemungut cukai itu.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<span lang="EN-GB">Pemungut cukai itu
telah mendengar Firman Allah yang telah menghukumnya karena dosa-dosanya. Hati
nuraninya mengganggu dia; dia perlu pertolongan rohani. Dia ingin pergi kepada
Allah, tetapi dia terlalu dibebani oleh ketidaklayakan dirinya di dalam
pandangan Allah dan manusia. Bahkan dia tidak berani menengadah ke langit, di
dalam doa dia hanya berani menadahkan tangannya saja (1 Timotius 2:8). Dia
merasa malu dengan dosa yang telah dilakukannya melawan Allah dan sesamanya.
Dia menjadi objek caci-maki dan ejekan di antara bangsanya sendiri karena
bekerja untuk pemerintah Romawi. Pemungut cukai tersebut tahu bahwa dia telah
menggelapkan uang mereka, sehingga mereka memandangnya sebagai seorang perampok
dan pengkhianat. Tidak heran kalau orang-orang Parisi melihat dia sebagai
seorang berdosa yang telah melanggar hukum Allah. <br />
<br />
Pemungut cukai tersebut berhutang uang kepada orang-orang yang telah ditipunya
dalam jumlah yang sangat mengejutkan. Dia tidak mungkin dapat membayarnya
kembali, dan di samping itu dia tidak ingat berapa banyak orang yang telah
menjadi korban penipuannya<span style="color: red;">[9]</span>. Hukum Taurat
berbicara dengan jelas mengenai dosa mencuri dengan jalan menipu, <span style="color: green;">"Apabila seseorang berbuat dosa dan berubah setia
terhadap TUHAN, dan memungkiri terhadap sesamanya ... maka haruslah ia
memulangkan barang yang telah dirampasnya atau yang telah diperasnya atau yang
telah dipercayakan kepadanya atau barang hilang yang ditemuinya itu, atau
segala sesuatu yang dimungkirinya dengan bersumpah dusta. Haruslah ia membayar
gantinya sepenuhnya dengan menambah seperlima; haruslah ia menyerahkannya
kepada pemiliknya pada hari ia mempersembahkan korban penebus salahnya"</span>
(Imamat 6:2-5). Pemungut cukai tidak berani datang ke altar mendekati imam
untuk mempersembahkan korban penebus salah. Dia berdiri jauh dari altar. Dia
tidak mempunyai tempat untuk pergi kecuali kepada Allah di dalam doa. <br />
Dia harus mengungkapkan rasa bersalahnya, dan dia melakukannya dengan memohon
belas kasihan. Dia memohon, <span style="color: green;">"Ya Allah,
kasihanilah aku, orang berdosa ini."</span> Dan pada waktu berkata
demikian dia memukul-mukul dadanya, menunjuk kepada hatinya yang adalah sumber
dosa.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<span lang="EN-GB">Orang berdosa itu
yang menyebut dirinya sebagai pemungut cukai, datang kepada Allah dengan tangan
kosong. Dia tidak mempunyai kebaikan-kebaikan dan tuntutan-tuntutan. Alasan dan
penjelasan tidak ada dalam pikirannya. Dia tidak membandingkan dirinya dengan
orang lain. Dia tahu bahwa dia adalah seorang berdosa yang memohon belas
kasihan. Permohonannya, <span style="color: green;">"Ya Allah, kasihanilah
aku,"</span> merupakan permohonan kepada Allah supaya mengampuni dosanya
dan mengalihkan murka-Nya dari dia<span style="color: red;">[10]</span>. Dia
meminta belas kasihan, dan hanya itulah yang berani dia minta<span style="color: red;">[11]</span>. Dia berdoa dan menunggu jawaban dari Allah .</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<br /></div>
<ol start="5" style="margin-top: 0in;" type="a">
<li class="MsoNormal"><span lang="EN-GB">Apa jawaban Allah terhadap doa orang Farisi dan Pemungut Cukai?</span></li>
</ol>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<span lang="EN-GB">Bagaimana Allah
menjawab doa orang Farisi dan pemungut cukai itu, Yesus menyatakannya di dalam
kalimat penutup: <span style="color: green;">"Aku berkata kepadamu: Orang
ini [pemungut cukai] pulang ke rumahnya sebagai orang yang dibenarkan Allah dan
orang lain [orang Farisi] itu tidak."</span> Allah mendengar dan menjawab
permohonan orang berdosa itu di dalam kesedihan yang mendalam karena
penderitaan rohaninya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b>APA PESAN ALLAH BAGIKU<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<b>Peringatan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 11.5pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><b>jangan mementingkan hal-hal lahiriah/menyombongkan
kebaikan-kebaikan, Allah tidak melihat banyaknya yang kita lakukan tetapi,
bagaimana hati kita kepada Dia..</b><span lang="IN" style="font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 11.5pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><b> Kita
benar dihadapan Allah bukan karena rajin beribadah, rajin berdoa, rajin ikut
partangiangan/perpulungan jabu-jabu/kebaktian rumah tangga, itu tidak pernah
membawa kita kesorga, ke sorga dan keneraka bukan ditentukan berapa banyak kita
berbuat baik. Dalam kitab Yesaya dikatakan, </b><span lang="IN" style="font-size: 11.5pt;">Yesaya 64:6 Demikianlah kami sekalian seperti
seorang najis dan segala kesalehan kami seperti kain kotor; kami sekalian
menjadi layu seperti daun dan kami lenyap oleh kejahatan kami seperti daun
dilenyapkan oleh angin.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 11.5pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><b>Ini harus jadi peringatan bagi kita manusia,
kita dibenarkan oleh Allah, atau kita masuk surga bukan karena kita berbuat
baik, rajin beribadah, rajin ber amal, orang yang dibenarkan oleh Tuhan adalah
orang yang sadar dengan semua dosa-dosanya.</b><span lang="IN" style="font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
<span lang="IN" style="font-size: 11.5pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><b>Jangan menganggap rendah orang lain yang
pekerjaanya, rendah atau kotor.. </b><span lang="IN" style="font-size: 11.5pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
<b><o:p> </o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<b>Teladan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><b>Dari pemungut cukai ini ada hal yang bisa kita
teladani, yaitu sadar bahwa dia adalah orang berdosa dan tidak layak dihadapan
Tuhan, berbeda dengan orang farisi yang menganggap dirinya benar, justru
akhirnya tidak dibenarkan. Karena di hadapan Allah yang penting adalah kita
kenal siapa diri kita, sehingga tidak menjadi sombong<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 0.25in;">
<b>Pelajaran:<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
<span lang="EN-GB">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span lang="EN-GB">Tuhan Yesus berkata bahwa
pemungut cukai itu pulang dan dibenarkan di hadapan Allah. Orang yang menyebut
dirinya sebagai "orang berdosa" bersandar sepenuhnya kepada belas
kasihan Allah<span style="color: red;">[14]</span>. Sikapnya kepada Allah adalah
benar, dan sikap ini menyebabkan dia diterima di dalam Kerajaan Surga sebagai
anak Allah. Di dalam keyakinannya yang sederhana dia bergantung pada Allahnya
yang tidak mempermalukan imannya. Di hadapan Allah pemungut cukai tersebut
dibebaskan, tetapi orang Farisi tidak. Orang yang satu pulang ke rumah sebagai
orang kudus, yang lainnya sebagai orang berdosa</span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span lang="EN-GB">Aplikasi dari perumpamaan ini
tidak dibatasi oleh waktu dan budaya. "Orang-orang Farisi" dan
"para pemungut cukai" ada di dalam gereja sekarang ini. Jika kita
melihat ke dalam cermin Firman Allah, kita dapat menangkap sinarnya di dalam
kehidupan kita. Yesus mengajarkan bahwa kerendahan hati yang benar membawa
kepada kemuliaan. Dia memberitahu kita untuk memandang hanya kepada-Nya untuk
keselamatan kita. Ketika kita sepenuhnya menyadari ketidakberhargaan diri kita
dalam pandangan Allah dan meminta belas kasihan-Nya, Allah mengampuni dosa-dosa
kita dan menyelamatkan kita melalui Anak-Nya. Di dalam kata-kata Paulus, <span style="color: green;">"Kristus Yesus datang ke dunia untuk menyelamatkan
orang berdosa, dan di antara mereka akulah yang paling berdosa"</span> (l
Timotius 1:15).</span><b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><span lang="EN-GB">Allah mendengar doa dan melihat
ke dalam hati kedua orang itu. Hati orang Farisi merasa dapat mencukupi diri
sendiri, sedangkanvhati pemungut cukai itu benar-benar kosong. Orang Farisi
dibenarkan dalam pandangannya sendiri dan karena itu tidak membutuhkan belas
kasihan Allah. Dia telah memelihara Hukum Taurat dan tidak menyadari dosa yang
disengaja maupun yang tidak disengaja. Tetapi pemungut cukai itu menyapa Allah
dengan menggunakan baris pertama dari Mazmur 51, yaitu Mazmur tentang
penyesalan Daud. Dia berdoa dengan bahasa Kitab Suci, <span style="color: green;">"Kasihanilah
aku, ya Allahku ... "</span> (Mazmur 51:1) <span style="color: red;">[13]</span>.
Pemungut cukai menambah kata-kata "orang berdosa" ke dalam
permohonannya, tetapi perkataan inipun menggemakan perasaan Mazmur Daud. Doa
ini merupakan doa Alkitabiah yang dijawab oleh Allah. <br />
</span><b><o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.75in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b>3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></b><b>APA RESPONSKU<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><b>Jangan memandang rendah orang lain<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><b>Sadar bahwa saya adalah orang berdosa dihadapan
Tuhan, dan harus selalu rendah hati<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><b>Saya tidak akan mementingkan hal-hal lahiriah
tetapi mementingkan motivasi dan sikap hati ketika datang berdoa dihadapan
Tuhan<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-indent: -0.25in;">
-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span><b>Saya tidak akan egois di dalam doa-doa saya
lagi.<o:p></o:p></b></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal">
<b><o:p>Salam BGA, dan selamat ber-BGA. GB </o:p></b></div>
FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-55291764097567613952011-07-05T12:03:00.006+07:002011-07-05T12:24:07.923+07:00Melayani Bukan Untuk Dilayani<div style="color: #cccccc;">
<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List" style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif;"></link><span style="font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; font-size: small;"><o:smarttagtype name="State" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="place" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iantlavalamp.com/" name="country-region" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype><o:smarttagtype downloadurl="http://www.5iamas-microsoft-com:office:smarttags" name="City" namespaceuri="urn:schemas-microsoft-com:office:smarttags"></o:smarttagtype></span><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
mso-font-alt:"Century Gothic";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
p.style24, li.style24, div.style24
{mso-style-name:style24;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:.5in .5in .5in .5in;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:356346707;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:943348140 1869256184 1979507114 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:roman-upper;
mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.5in;}
@list l0:level2
{mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l1
{mso-list-id:1101416059;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-866495802 2022836784 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l2
{mso-list-id:1217937013;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-671552838 -661848570 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557;}
@list l2:level1
{mso-level-start-at:0;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Arial;
mso-fareast-font-family:Calibri;}
@list l3
{mso-list-id:1846938241;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:808983004 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l3:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l4
{mso-list-id:2060542991;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:860008772 -1484616038 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557;}
@list l4:level1
{mso-level-start-at:3;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: "Trebuchet MS",sans-serif; text-align: center;">
<a href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiD3gYNTJ2OZk4I9iYEyY5DdtcxoL7QcrgWxpdNUilE_0ufjTBGL0jOEB-hTabm-7T5OiO0wA2FN-1zS9o4tDqtLsVGtZzYAXKjYSMojicSMTp_GMd5yJmb9zAjCfpL-OLTHgrz0_5fVPx/s1600/foot_washing.jpg" imageanchor="1" style="clear: left; float: left; margin-bottom: 1em; margin-right: 1em;"><img border="0" height="320" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhiD3gYNTJ2OZk4I9iYEyY5DdtcxoL7QcrgWxpdNUilE_0ufjTBGL0jOEB-hTabm-7T5OiO0wA2FN-1zS9o4tDqtLsVGtZzYAXKjYSMojicSMTp_GMd5yJmb9zAjCfpL-OLTHgrz0_5fVPx/s320/foot_washing.jpg" width="241" /></a><link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
mso-font-alt:"Century Gothic";
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1610611985 1073750139 0 0 159 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p
{mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-GB;
mso-fareast-language:EN-GB;}
p.style24, li.style24, div.style24
{mso-style-name:style24;
mso-margin-top-alt:auto;
margin-right:0in;
mso-margin-bottom-alt:auto;
margin-left:0in;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:12.0pt;
font-family:"Times New Roman";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
@page Section1
{size:8.5in 11.0in;
margin:1.0in 1.25in 1.0in 1.25in;
mso-header-margin:.5in;
mso-footer-margin:.5in;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:356346707;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:943348140 1869256184 1979507114 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:roman-upper;
mso-level-tab-stop:.75in;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.5in;}
@list l0:level2
{mso-level-tab-stop:1.0in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l1
{mso-list-id:1101416059;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-866495802 2022836784 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l1:level1
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l2
{mso-list-id:1217937013;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-671552838 -661848570 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557;}
@list l2:level1
{mso-level-start-at:0;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Arial;
mso-fareast-font-family:Calibri;}
@list l3
{mso-list-id:1846938241;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:808983004 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l3:level1
{mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;}
@list l4
{mso-list-id:2060542991;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:860008772 -1484616038 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557 134807553 134807555 134807557;}
@list l4:level1
{mso-level-start-at:3;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:.5in;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-.25in;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style>
<br />
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><span style="font-size: large;">Melayani Bukan Untuk Dilayani</span><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">By.<span style="font-size: x-small;"><i>Fernando
Tambunan</i></span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Nats: Markus 10:35-45<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">PENGANTAR<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Mari kita
bayangkan yang berikut ini satu persatu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-size: 12pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Seorang pelayan rumah makan bersikap tidak ramah terhadap anda<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-size: 12pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Pangurupi/pembantu ibu tdk ditempat, ketika ibu sedang
membutuhkannya<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-size: 12pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Pelayan toko cuek terhadap ibu<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-size: 12pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Ibu diminta oleh tukang sampah untuk membuang sampah sendiri<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-size: 12pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Ketika ibu merintih kesakitan, sementara pelayan kesehatan asyik
bercanda dengan temannya tanpa peduli dengan ibu<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Kita sering mendengar dan melakukan apa itu melayani<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Biasanya ini ditujukan kepada orang-orang yg lebih rendah
kedudukannya/derajatnya<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">-<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Bandingkan dgn di persekutuan/gereja siapa yg disebut sebagai
pelayan<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Menjadi pelayan bukanlah
pekerjaan yang disukai,pada dasarnya nature manusia tidak suka untuk menjadi
pelayan Plato berkata “Siapakah yang senang kalau harus melayani orang lain?”. </span><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Perkataan ini mengandung pengertian yang sangat dalam.
Rupanya Plato lebih jujur daripada kita. Sebab seringkali kita mau melayani
orang lain namun dalam prakteknya, kitalah yang ingin dilayani orang lain.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tuhan Yesus berpesan agar kita saling melayani. Tiap
orang percaya adalah pelayan Tuhan. Begitulah kata <i>melayani</i> sering dipakai di gereja, persekutuan. Pekerjaan dll.
Tetapi apakah sebenarnya arti melayani? Tema
kita hari ini adalah : ”Melayani bukan untuk dilayani” sebuah motto yang
gampang untuk mengatakannya namun sering kali kita tidak suka melakukannya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mari kita baca : MARKUS 10:35-45<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">II.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">PELAYANAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: left; text-indent: -0.25in;">
<b><i><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></i></b><b><i><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Makna Pelayanan dalam Alkitab<o:p></o:p></span></i></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Secara etimologi, kata “pelayanan” memiliki makna yang
amat kompleks. </span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Dalam Perjanjian Baru digunakan beberapa
istilah, yaitu:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">doulos</span></i><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;"> – melayani sebagai hamba <i>(budak</i>).
Pada zaman PB, seorang budak dapat dibeli atau dijual sebagai komoditi. Seorang
budak adalah seorang yang sama sekali tidak memiliki kepentingan diri sendiri.
Sebagai orang percaya, kita sekalian adalah orang-orang yang telah dimerdekakan
dari dosa dan menjadi hamba <i>(doulos)</i>
kebenaran (Roma 6:18), menjadi hamba Allah (Roma 6:22).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><i><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">diakoneo</span></i><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;"> – melayani sebagai pelayan dapur, yang menantikan perintah di sekitar meja
makan (Mat. 8:15; Efs. 4:12). Ini bukan pekerjaan yang menyenangkan, karena
seringkali ia akan menerima dampratan dari orang yang merasa kurang puas
dilayani. Dalam arti luas kata ini menyatakan seseorang yang memperhatikan
kebutuhan orang lain, kemudian berupaya untuk dapat menolong memenuhi kebutuhan
itu. Orang bisa saja bekerja sebagai budak <i>(doulos)</i>
dan tidak menolong seorangpun; tetapi jika ia seorang diakonos, ia berkaitan
erat dengan upaya menolong orang lain (Luk 22:27; Yoh. 12:26; Tim. 3:13) </span><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Wingdings; font-size: 12pt;">à</span><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;"> kata diakonia, diaken<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><i><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">leitourgeo</span></i><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;"> – melayani orang lain
di depan publik atau bekerja untuk kepentingan rakyat (Kisah 13:2) sebagai
lawan untuk kepentingan pribadi. Orang yang berbuat itu disebut <i>leitourgos</i> dan pekerjaan luhur itu
disebut <i>leitourgia.</i> Dari sini timbul
kata liturgi untuk kata ibadah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.25in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">4.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><i><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">latreuo</span></i><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;"> – berarti bekerja
untuk mendapat <i>latron</i>, yaitu gaji
atau upah. <i>Latreia </i> berarti juga bisa pemujaan untuk para dewa. Di
perjanjian baru kata ini digunakan dalam arti menyembah atau beribadah pada
Tuhan (Mat. 4:10 ; Kis 7:7) Penggunaan yang lebih jelas digunakan Paulus dalam
Roma 12:1 yaitu supaya kita mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan sebagai <i>logike latreia, </i>artinya persembahan yang
pantas (berkenan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pelbagai
kata ini digunakan oleh gereja abad pertama dengan arti melayani, mengabdi atau
menghamba kepada Tuhan dan kepada orang lain, atau pola hidup yang bukan lagi
hidup untuk diri sendiri melainkan hidup untuk Tuhan dan untuk orang lain (bnd.
2 Kor 5:15).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Di
dalam hal perbudakan ada 3 istilah yg dipakai:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Aqurazo: budak yg ditebus dr pasar budak tetapi
blm dibawa keluar (msh dalam pasar budak dan statusnya masih budak) </span><span style="color: silver; font-family: Wingdings; font-size: 12pt; line-height: 115%;">à</span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> dlm dunia yg sama<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Ex-Aqurazo: budak yg ditebus dari pasar budak
dan dibawa keluar , tetapi masih bisa kembali ke pasar budak, <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 1in; text-align: justify; text-indent: -0.25in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Lutro: di tebus dari pasar budak di bawa pulang
dan dijadikan anak angkat<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bagaimana kita memahami pelayanan selama ini?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kita
mungkin seringkali mengklaim diri sebagai orang yang sibuk dengan kegiatan
pelayanan. Namun pertanyaannya, apakah kita berlaku sebagai PELAYAN ? Tanpa
kita sadari, mungkin kita merasa lebih tinggi daripada yang kita layani.
Ironisnya, banyak dari kita yang semakin dalam memasuki areal pelayanan
gereja, semakin jauh dari perilaku seorang pelayan. Sebaliknya bergaya sebagai
“petinggi” gereja dengan segala kekuasaannya. Kenyataan ini yang seringkali
menyulitkan lahirnya pelayan-pelayan baru dalam gereja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> “<i>aku lebih berhak ini dan itu daripada
kamu, karena aku sudah sekian puluh tahun melayani</i>”. Rasanya tidak pantas
kalimat-kalimat itu dikatakan seorang “<i>aktifis pelayanan</i>”, namun toh ada
saja yang dengan bangga mengucapkannya. Jika diminta untuk melakukan sesuatu
yang kurang disukai, maka akan keluar jawaban “<i>aku ini pelayan Tuhan, bukan
pelayan kamu</i>” atau “<i>suruh aja orang lain, aku sibuk. Atau situ aja yang
nganggur </i>” <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin: 1.9pt 2.9pt 10pt 0in; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">B. Apa itu pelayanan sebenarnya?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin: 1.9pt 2.9pt 10pt 0in; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Pelayanan adalah: “<b>Resp<span style="letter-spacing: -0.25pt;">o</span>n
atas kasih karunia Allah ya<span style="letter-spacing: -0.25pt;">n</span>g telah
menyelamatk<span style="letter-spacing: -0.25pt;">a</span>n manusia di dalam Ye<span style="letter-spacing: -0.25pt;">s</span>us Kristus, dengan penyerahan diri
sebagai hamba<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Allah yang diwujudkan
melalui persemba<span style="letter-spacing: -0.35pt;">h</span>an hidup y<span style="letter-spacing: 0.25pt;">a</span>ng kudus<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>benar,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dedikasi<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>diri
dalam<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>memikul<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>salib<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Kristus untuk<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>menjalankan visi<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>misi<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dalam
menyelamatkan umat<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>manusia”</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 261.9pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 261.9pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1. Respon atas kasih
karunia Allah</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.85pt 10pt 27.7pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pelayanan<span style="letter-spacing: 2.35pt;"> </span>merupakan<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>respon<span style="letter-spacing: 2.2pt;">
</span>kasih<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>karunia<span style="letter-spacing: 2.35pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 2.35pt;">
</span>diberikan<span style="letter-spacing: 2.15pt;"> </span>kepada<span style="letter-spacing: 2.35pt;"> </span>manusia<span style="letter-spacing: 2.25pt;">
</span>dengan cuma-cuma.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Respon<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>secara<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>otomatis muncul<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>karena<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kesadaran<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>bahwa<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kasih<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>itu<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>telah diterima da<span style="letter-spacing: 0.25pt;">l</span>am keadaan<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span><i>unconditional.<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span></i>Pembenar<span style="letter-spacing: -0.25pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>dalam diri<span style="letter-spacing: 0.35pt;">
</span>kita s<span style="letter-spacing: 0.25pt;">e</span>bagai orang<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>yang berdosa itu terjadi<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>karena ada penebusan oleh<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>Tuhan Yesus Kristus. Roma 3<span style="letter-spacing: 0.25pt;">:</span>24; 5:2;<span style="letter-spacing: 0.3pt;">
</span>2 Kor. 6:1;<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>Ef. 1:7; 2:8;<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>2 Tim 1:9.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 3pt 10pt 27.7pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jadi<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>pelayanan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>itu<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>bukan
syarat<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>masuk<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>sorga,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>karena setiap<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>orang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>sudah ada<span style="letter-spacing: 0.1pt;">
</span>di<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dalam Tuhan Yesus<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Kristus sudah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dijamin<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>masuk<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>sorga<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>terlebih<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dahulu! Pelayanan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>bukan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>syarat<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>untuk masuk<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>ke sorga,<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>tetapi kita<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>sudah<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>ada<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>jaminan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>masuk<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>ke<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>sorga.<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Karena<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>harga<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>begitu<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>mahal,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>dapat masuk<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>ke<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>sorga, yakni<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dengan darah<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Kristus,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span><b>maka<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>pelayanan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>lakukan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>adalah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>respon<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>atas
kasih Allah yang begitu b<span style="letter-spacing: -0.3pt;">e</span>sar.<o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 106.6pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2. Allah yang
menyelamatkan umat manusia di dalam Yesus Kristus</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 1.65pt 2.9pt 10pt 26.7pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pelayanan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>selalu<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dilihat dalam<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>koridor<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>keselamatan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>manusia, yang<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dikerjakan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dalam Yesus<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Kristus.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Pelayanan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>mungkin<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dapat<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dilepaskan
dari<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>konsep<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>keselamatan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>manusia<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dalam Yesus <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Kristus. Manusia <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 2.4pt;">
</span>telah <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>jatuh <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>ke <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dalam <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dosa
adalah <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>manusia <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang menuju <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kepada kebinasaan.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Tidak<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>ada<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>cara<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>apapun<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dalam<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>diri<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>manusia, sehingga<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dia<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dapat<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>menyelamatkan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dirinya dari<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>kebinasaan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>murka<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Allah.<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Satu-satunya
jalan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>adalah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dari<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>pihak<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>menyatakan<span style="letter-spacing: 0.2pt;">
</span>diri- Nya<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>menyelamatkan umat<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>manusia.<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Karya<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>keselamatan manusia,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>sudah<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dikerjakan
oleh<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Allah melalui<span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>Tuhan<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>Yesus<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>Kristus.<span style="letter-spacing: 0.55pt;">
</span>Yes.<span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>63:7-9;<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>Mat.<span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>1:21;<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>18:11;<span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span>Luk.<span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>19:10;<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>Yoh.<span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>3:16,17;<span style="letter-spacing: 0.65pt;">
</span>Roma<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>1:16;<span style="letter-spacing: 0.75pt;"> </span>1 Tim 1:15<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: -1pt; text-align: left;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3. Penyerahan diri sebagai hamba Allah</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin: 0in 2.9pt 10pt 26.7pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Pelayanan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>sesungguh<span style="letter-spacing: -0.25pt;">n</span>ya<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>merupakan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>pernyataan konkrit<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dari<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>seseorang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>menyerahkan
dirinya<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>sebagai<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>hamba<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Allah. Karena<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dia<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>mendapat<span style="letter-spacing: -0.25pt;">k</span>an<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>kasih<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>karunia<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>keselamatan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang sejati,<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>maka satu-satunya<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>jalan
<span style="letter-spacing: 0.25pt;">y</span>ang<span style="letter-spacing: 0.25pt;">
</span>dapat dilakukan<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>adalah
penyerahan<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>diri<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>hadapan Allah.<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>Hizkia mengingatkan<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Israel untuk<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>menyerahkan
diri<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>kepada Tuhan<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>datang
ke<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>tempat kudus-Nya.<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>2<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Taw.
30:8.<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Penyerahan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>diri<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kepada<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>karena<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>telah
memperoleh<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>hidup yang<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>baru.<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Paulus
menyebutkan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>“Serahkanlah dirimu<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kepada<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>sebai<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>orang-orang
yang<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>dahulu<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>mati,<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tetapi<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang sekarang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>hidup.<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>serahkanlah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>anggota-anggo<span style="letter-spacing: -0.3pt;">t</span>a<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tubuhmu<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kepada<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>menjadi senjata- senjata kebenaran”. <span style="letter-spacing: -0.25pt;">R</span>oma 6:12,13<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12pt; margin-top: 0.3pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: -1pt; text-align: left;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4. Persembahan hidup yang kudus dan benar</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 2.8pt 10pt 26.7pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Penyerahan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>diri<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dalam<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>bentuk<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>seluruh<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>hidup<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kita.<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Bukan
dari<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>apa<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>punyai,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>baik<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>itu<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>harta<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kita, uang<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>kita,<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>waktu<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kita,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>pemikiran<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kita,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>tenaga<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kita,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>sebagainya.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Tetapi lebih<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dari<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>pada<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>itu,<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yakni seluruh<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>hidup<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kita.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Penyerahan diri<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>sempurna<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>adalah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>seluruh<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>hidup<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kudus<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>benar.
Seluruh<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>eksistensi<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kita secara holistik, yaitu<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>pola<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>pikir
kita, latar<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>belakang<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>hidup kita,<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tujuan dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>arah hidup
kita, cita-cita dan harapan-harapan<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>yang
akan kita capai, semuanya harus <span style="letter-spacing: -0.25pt;">k</span>ita
serahkan kepada Tuhan,<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>artinya<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>kita<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>percaya<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>bahwa<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Tuhan<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>telah mengatur<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>hidup<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>sempurna.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Dia bekerja<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>dalam<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>segala<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>hal<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>mendatangkan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kebaikan<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>bagi<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kita.<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Persembahan
yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>hidup,<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>yang kudus<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>benar,<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>karena<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>adalah<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>kudus dan<span style="letter-spacing: 0.45pt;">
</span>benar.<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>Hidup kudus<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>berarti ada<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>dalam dunia, tetapi
tidak s<span style="letter-spacing: -0.25pt;">a</span>ma dengan dun<span style="letter-spacing: -0.25pt;">i</span>a. “Larut tidak ha<span style="letter-spacing: -0.25pt;">n</span>yut atau hanyut tidak<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>larut”. <span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>Kel.<span style="letter-spacing: 2.15pt;">
</span>19:5,6;<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>Maz.34:9,10; Yes.
62:10-12; R<span style="letter-spacing: -0.3pt;">o</span>ma 12:1,2; 1 Kor. 6:1<span style="letter-spacing: -0.3pt;">8</span>,19; Ef. 5:<span style="letter-spacing: -0.25pt;">1</span>-13; 1Pet. 1:13-16.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: -1pt; text-align: left;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">5. Dedikasi diri dalam memikul salib Kristus</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin: 0in 3pt 10pt 26.7pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pelayanan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>jika<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dimengerti<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>sebagai<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>penyerahan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>diri<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>menjadi<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>hamba<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Allah,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>maka<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>didalamnya
mencakup dedikasi<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>diri<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>tinggi.<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Dedikasi<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>itu<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dinyatakan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dalam<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>bentuk<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>pelayanan<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>seorang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kepada yang<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>lain, sesuai <span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>dengan <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>karunia-karunia
<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang
<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>telah
<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>diberikan oleh <span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Allah. <span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Orang <span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>yang <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>melayani
<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>harus
melakukan<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>kekuatan yang<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dianugerahkan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Allah.<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Maka<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>dedikasi<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>mencakup seluruh<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>segi kehidupan
<span style="letter-spacing: 0.25pt;">k</span>ita. <b><i>Apa<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>kita lakukan<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>harus<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>dengan
satu<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>motivasi, yakni<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>untuk kemuliaan Al<span style="letter-spacing: 0.25pt;">l</span>ah,<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>yaitu selalu<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>berusaha<span style="letter-spacing: 0.55pt;">
</span>dengan<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>sekuat<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>tenaga,<span style="letter-spacing: 0.65pt;">
</span>bahwa<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>apa<span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>lakukan<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>dapat<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>diperkenan<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>Allah.</i></b><span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>1<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>Pet. 4:10; 5:10; Mat. 16:2<span style="letter-spacing: -0.25pt;">5</span>; Mark. 8:35; Ki<span style="letter-spacing: -0.25pt;">s</span>. 20:24<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: -1pt; text-align: left;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">6. Menjalankan visi dan misi Allah dalam
menyelamatkan umat manusia</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin: 0in 2.95pt 10pt 26.7pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Pelayanan <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang
<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dilakukan harus <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dalam <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>visi <span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dan <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>misi <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Allah <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>menyelamatkan <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>semua <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>umat
manusia.<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>Pelayanan<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>dilakukan<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>bisa<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>terlepas<span style="letter-spacing: 1.9pt;">
</span>dari<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>visi<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>misi<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>Allah.<span style="letter-spacing: 1.95pt;">
</span>Tujuan<span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>arah pelayanan adalah menuju<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>pemenuhan visi dan <span style="letter-spacing: 0.25pt;">m</span>isi Allah di dalam<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>menyelamatkan
umat manusia d<span style="letter-spacing: 0.25pt;">a</span>ri kebinasaan. Mat.
9:35;<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>28:19,20; Kis. 1:8; 8:<span style="letter-spacing: -0.25pt;">1</span>2; 1 Kor. 9:27; <span style="letter-spacing: -0.25pt;">E</span>f. 6:14-20<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">C. PENJELASAN NATS<o:p></o:p></span></b></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">1. Berawal dari suatu
permintaan: memanfaatkan hubungan dengan Yesus</span></b></i><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">. <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Ada permintaan dari anak-anak Zebedeus,
yaitu Yakobus dan Yohanes kepada Yesus. Mereka mengatakan, “Guru, kami harap
supaya Engkau kiranya mengabulkan suatu permintaan kami!” (ay.35). Yesus tidak
menolak untuk mendengar permintaan itu dan menjawab dengan mengatakan “Apa yang
kamu kehendaki Aku perbuat bagimu?” (ay. 36). Jawab anak-anak Zebedeus, “Perkenankanlah
kami duduk dalam kemuliaan-Mu kelak, yang seorang lagi di sebelah kanan-Mu dan
yang seorang di sebelah kiri-Mu” (ay. 37). Ternyata permintaan itu adalah agar
Yesus memperkenankan mereka duduk dalam kemuliaan. Segera kita akan bertanya,
apa dasar kedua murid untuk meminta duduk dalam kemuliaan Yesus. Kedua murid
memahami bahwa Yesus adalah Mesias. Dalam pertanyaan itu terkandung makna dan
kepercayaan kepada diri Yesus.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Hubungan mereka berdua kepada Yesus
terasa dalam pertanyaan itu. Kehadiran Yesus dalam kehidupan mereka berdua
membuka ruang pemberdayaan diri agar mereka duduk dalam pemerintahan Kristus.
Yohanes dan Yakobus menghendaki agar mereka kelak berkuasa dalam kemuliaanNya.
Ada keinginan, karena hubungan murid yang dekat dengan Yesus, untuk mendapatkan
kedudukan bahkan kekuasaan (baca: kemuliaan). Apakah permintaan itu salah? Mari
untuk tidak melihat soal salah atau benar, karena sekali lagi, ada pengaruh
yang dirasakan oleh kedua murid dengan kehadiran Yesus di tengah-tengah hidup
mereka. Dan tidak dapat dipungkiri, bahwa pertanyaan dan permohonan itu dilatar
belakangi dari pemahaman mereka bahwa Yesus adalah Mesias. Dalam pemahaman
orang Israel, Mesias akan membawa tidak hanya dalam kejayaan secara politis
untuk mengalahkan lawan-lawan bangsa Israel, tetapi juga untuk membawa bangsa
Israel masuk dalam kemuliaanNya di sorga.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Maka, permintaan kedua murid itu
wajar-wajar saja. Mereka memintanya dari latar belakang pemahaman, latar
belakang hubungan mereka kepada Yesus. Namun, kita harus katakan bahwa apakah
permintaannya yang wajar itu berangkat dari pengenalan mereka yang benar
sehingga mereka layak memintanya seperti itu?<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Pengenalan yang melekat dalam diri Yesus
haruslah menjadi bagian yang tidak boleh dilupakan oleh siapapun. Pengenalan
itulah yang akan menentukan kita untuk meminta sesuatu secara benar dan layak.
Apakah duduk dalam kemuliaan Yesus hanya ditentukan oleh pemahaman bahwa Yesus
adalah Mesias? Seorang anak haruslah meminta kepada ayahnya apa yang patut
diberikan sesuai dengan kemampuan finansial dan perekonomian keluarga. Bukankah
seperti itu harusnya? Tetapi ada-ada saja anak yang tidak mampu mengenal dengan
benar kemampuan seorang ayah. Kesulitan untuk mengenal, itulah persoalannya.
Kemungkinan, ada beberapa hal yang membuat seseorang sulit untuk mengenal orang
lain atau sesuatu, yaitu: <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">pertama</span></b></i><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">, adanya praduga tertentu yang
menghalangi mengenal seseorang dengan tepat. Hal itu biasanya disebabkan oleh
karena seringnya seseorang mengeneralisasi dan menganggap semua orang yang
secara fisik mirip maka mereka juga sama secara esensi. Kemiripan-kemiripan itu
menjadi dasar untuk mengenal sehingga semua yang mirip itu dianggap sama
esensinya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Kedua</span></b></i><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">, waktu pengenalan yang singkat. Waktu
yang singkat tidak dapat menjadikan seseorang dapat mengenal betul seseorang
atau sesuatu itu. <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Dan yang <i><b><span style="font-family: Arial;">ketiga</span></b></i>, sifat yang menonjolkan keakuan, yang berpusat
kepada diri sendiri (egosentris), yang melihat dari sisi untung rugi. Apa
manfaatnya bagiku?, itulah yang sering dilontarkan. Bukankah hal demikian sering
terjadi sehingga mengarahkan seseorang untuk bersikap opportunis (melihat
kesempatan). Bila yang bersangkutan mempunyai kedudukan yang baik, pangkat yang
tinggi, uang dan harta yang banyak, maka itu dapat mengarahkan seseorang untuk
memakai kesempatan mengenal lebih dalam lagi. Pengenalannya hanya didasarkan
kepada, apakah ada untung-rugi kepada yang bersangkutan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Saudara-saudara, apakah kita mengenal Yesus dengan benar?
Permohonan yang kita sampaikan kepadaNya akan menentukan seberapa dalam kita
mengenal Yesus, Tuhan kita. Jangan melihat Yesus secara fenomena, jangan hanya
melihat ‘cover’nya, tetapi lihat isinya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">2. Mau duduk dalam kemuliaan Tuhan?<o:p></o:p></span></b></i></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<i><b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;"> </span></b></i><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Namun Yesus menangkis
permintaan mereka. Bayangan kedua murid itu mengenai Kerajaan itu sungguh
melenceng. Mereka tidak tahu apa yang mereka minta. Yesus tidak mempersalahkan
pandangan mereka mengenai Kerajaan itu. Sebab Kerajaan yang akan datang itu
juga datang ke bumi dan membuat segala sesuatu baru. Tetapi Kerajaan itu akan
datang melalui salib, melalui penderitaan penuh. Garis yang menghubungkan masa
kini dengan Kerajaan itu bukanlah satu garis lurus, yaitu hubungan yang paling
singkat di antara dua titik, melainkan garis yang penuh liku, suatu garis yang
membawa korban.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Dunia menganggap salib adalah bencana
dan kutuk. Salah! Bagi orang yang percaya, salib adalah kemenangan, penggenapan
dari seluruh rancangan karya keselamatan Allah. Salib menjadi benang merah
sejak PL dimana keturunan perempuan akan menghancurkan ular dengan tumitnya
(Kej. 3:15) dan korban-korban sembelihan dalam sistim hukum Musa dan hamba
Allah yang menderita dalam Kitab Yesaya merupakan gambaran dari Juruselamat
hingga sampai PB semakin jelas dibukakan bahwa Anak Manusia, yaitu Yesus
Kristus itulah yang berkuasa membuka meterai kitab kehidupan. Dalam salib
itulah hikmat Allah dan kuasa Allah dinyatakan seperti yang diungkapkan oleh
rasul Paulus (1 Kor. 1:18, 23, 24). Hanya melalui salib sajalah, manusia
berdosa yang harusnya dibinasakan ini dapat diselamatkan. Manusia tidak dapat
menyelamatkan dirinya sendiri dan upah dosa adalah maut maka satu-satunya cara
adalah Tuhan Yesus menggantikan hukuman kita. Tuntutan hukuman Allah telah
dituntaskan oleh Yesus dengan kematian-Nya di atas salib dan kebangkitan-Nya
telah melepaskan kita dari kuasa iblis yang mencengkeram – kuasa dosa telah
dilenyapkan dari manusia. Yesus adalah sumber hidup, Dia menelan kuasa kematian
sehingga orang yang percaya, tidak perlu takut pada kematian sebab kematian
telah dikalahkan dan kita pun telah diperdamaikan kembali dengan Allah dan
menjadi anak-Nya. Itulah sebabnya, rasul Paulus menyatakan aku tidak mau yang
lain kecuali salib Yesus; aku menyampahkan semua yang lain dan hanya ingin
mengenal Yesus dan kuasa kematian dan kuasa kebangkitan-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Allah yang tersalib merupakan sesuatu
yang paradoks. Bagi dunia, hal ini sangat sulit dimengerti oleh logika. Karya
keselamatan yang Allah rancangkan bagi manusia sejak kekekalan itu memang sulit
dipahami oleh akal karena itu, hanya anugerah kalau dapat memahami kasih-Nya
yang begitu besar dan ajaib. Kita yang telah merasakan kasih Allah yang nyata
dalam hidup kita biarlah kita ditundukkan di bawah kaki-Nya. Sadarlah, siapakah
kita ini, kita tidak lebih hanyalah manusia berdosa yang harusnya dibinasakan
namun Ia mau berkorban demi kita. Melalui salib, kita melihat makna penderitaan
– Allah memakai penderitaan untuk maksud yang mulia untuk kemuliaan Tuhan
semata; salib diganti dengan mahkota mulia. Hal ini menjadi perspektif bagi
mereka yang percaya sehingga orang mendapat kemenangan ketika berjalan bersama
Kristus.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">3. Cawan dan Baptisan.</span></b></i><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Dua gambaran Yesus nyatakan untuk
memperjelas hal ini. Yang pertama ialah cawan atau piala yang harus Ia minum.
Cawan itu merupakan simbol sukacita dalam PL (Mzm. 23:5), tetapi juga lambang
dukacita (Mzm. 11:6). Nah, Yesus memakai cawan dalam arti yang terakhir, yaitu
dukacita. Itu adalah cawan maut yang Allah sodorkan kepadaNya, cawan berisikan
hukuman yang harus Ia minum.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Makna cawan
berarti kita mau ikut dalam penderitaan Yesus</span></b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">. <i>Ikut
dalam penderitaan Yesus tidak dapat dipersamakan dengan ketika kita menghadapi
persoalan dan tantangan dalam kehidupan kita. </i>Tetapi, <u>ikut dalam
penderitaan Yesus, itu berarti menderita karena mempersaksikan kebenaran dan
keselamatan yang daripadaNya.</u> Inilah yang menjadi panggilan bagi kita.
Panggilan untuk mengambil bagian dalam keselamatan itu melalui cawan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Yang kedua adalah mengenai baptisan. Terendam air dalam PL
merupakan pertanda dari penderitaan (Mzm. 42:8). <u>Dibaptis berarti
merendahkan diri dengan penuh kepatuhan (bnd. Luk. 12:50), mengorbankan diri
sendiri.</u> Maka makna kemuliaan adalah ketika kita masing-masing mau ikut
dalam mempersaksikan kebenaran dan keselamatan Tuhan yang mutlak dengan
merendahkan diri, hidup di dalam kepatuhan. Dan ini menjadi tantangan umat
Tuhan masa kini. Ketidakmampuan untuk merendahkan diri dan hidup dalam
kepatuhan menjadi persoalan besar. Yang sering terjadi adalah bangga diri
karena telah merasa melayani Tuhan yang di dalamnya rupa-rupa kepentingan hidup
dan merajalela. Dalam kepatuhan termaktub peniadaan diri, penyangkalan diri
dengan segala pangkat, kedudukan yang kita miliki. Kepatuhan kepada Kristus
adalah mengutamakan kehendak Kristus (ajaran, nilai-nilai, hukum, perintah)
hidup dan menghidupi diri seseorang. Surat Filipi menyebutnya dengan “kenosis”,
mengosongkan diri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Saudara-saudara, Kristuslah yang menjadi teladan bagi kita dalam
hal kepatuhan dan penyangkalan diri yang dilakukanNya untuk melakukan perintah
Bapa.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">4. Mau duduk dalam Kemuliaan? Allah yang punya otoritas. <o:p></o:p></span></b></i></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Kedua gambaran itu memperjelas kenyataan
bahwa para murid, demi Kerajaan itu, harus mengikuti jalur penderitaan itu. Dan
Yesus bertanya kepada mereka, apakah mereka bersedia melakukannya. Jawaban
kedua murid itu sangat mengejutkan. Secara spontan mereka menjawab dengan “kami
dapat”. Kesediaan mereka sangat besar. Jika Yesus meminta korban demi Kerajaan
itu juga, mereka pun bersedia memberikannya. Jika jalur penderitaan itu
menjamin datangnya kemuliaan, maka mereka bersedia memberikan yang terbaik.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Tetapi sekali lagi Yesus harus
menangkis. Memang jalur penderitaan harus dilalui, tetapi pengorbanan itu tidak
akan membawa kemuliaan dengan sendirinya. Hal menjalani penderitaan itu
bukanlah jaminan akan kemuliaan, sekalipun itu merupakan syarat. Segala
keputusan ada pada Allah. Dan murid-murid Yesus tidak dapat menghindar dari
penderitaan itu. Penderitaan Tuhan merupakan “contoh dan teladan untuk seluruh
hidup kristiani”, tetapi kemuliaan adalah anugerah Allah semata-mata.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Itu mengartikan bahwa penderitaan adalah
konsekwensi dari tahapan dalam pergumulan mempersaksikan kebenaran dalam Tuhan.
Namun tidak serta merta, penderitaan itu mengharuskan seseorang mendapatkan
kemuliaan dalam Kerajaan. Itu semata-mata adalah hak dan otoritas Allah semata.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><b><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">5. Kebesaran dan pelayanan.</span></b></i><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;"> <o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Reaksi dari kesepuluh murid yang lain
atas pertanyaan Yakobus dan Yohanes adalah dengan marah. Murid-murid menjadi
gusar karena persoalan tempat yang utama dalam Kerajaan itu kelak. Para murid
lainnya menangkap sinyal ambisi dari kedua anak Zebedeus itu. Kemarahan para
murid menunjukkan bahwa mereka tidak suka dengan sinyal yang telah diungkapkan
oleh kedua murid. Mereka mengekpresikannya dengan kemarahan. Namun hal itu
menjadi peluang bagi Yesus untuk lebih memperjelas lagi makna yang sebenarnya
dari kebesaran itu. Untuk memberikan gambaran, Yesus mula-mula mempertentangkan
sikap raja-raja duniawi. Mereka yang menjalankan pemerintahan atas rakyat itu
memberlakukan kuasanya. <i>Kata “menjalankan
kuasa” artinya merugikan orang lain demi keuntungan diri sendiri.</i> Itu
sebabnya bahwa pemerintah-pemerintah dunia, raja-raja menjalankan
pemerintahannya dengan kekerasan guna untuk kepentingan diri sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<i><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Yang kedua,</span></i><span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;"> secara tidak langsung hal
itu mau mengatakan bahwa semua pemerintahan itu bersifat relatif. Pemerintahan
yang benar tidak ada pada penguasa-penguasa itu, tetapi pada Allah saja.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Maka dalam Kerajaan Allah itu sangatlah berbeda. Yang pasti
keadaannya sangat bertolak belakang, bahwa jalan menuju kebenaran adalah jalan
pelayanan. Jalan menuju yang terkemuka harus dilalui dengan perhambaan kepada
semua orang. Yesus tidak memerintahkan untuk mengikuti jalan itu, namun
demikianlah keadaan yang ada “di antara mereka”.<o:p></o:p></span></div>
<div style="text-align: justify;">
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;">Ini menjadi bagian dalam memposisikan diri di tengah-tengah
kehidupan ini. Siapa orang yang hendak menjadi besar dan terkemuka, maka
konsisten untuk menyembunyikan seluruh atribut kebesarannya dengan
mengedepankan pengabdian yang selalu merendah dan tidak mencari muka. Orang
yang selalu mampu mencegah untuk membicarakan hal-hal yang sifatnya pribadi atau
penonjolan diri. Kita juga sadar bahwa pemuliaan terhadap martabat sesama
hanya akan dicapai melalui kasih, bukan dengan sikap yang egoisme. Sebab
semakin sikap kasih dinyatakan dengan tindakan yang merendahkan diri, kita
dimampukan untuk menemukan mutiara yang tersembunyi di dalam diri setiap
sesama. Sebaliknya semakin kita meninggikan diri, maka semakin sulit bagi kita
untuk menemukan mutiara dalam diri sesama tersebut. Itu sebabnya saat kita
meninggikan diri umumnya kita hanya melihat begitu banyak “kotoran” atau
berbagai hal yang sangat buruk dalam diri sesama. Dan akibatnya adalah kita
akan selalu merasa diri selalu lebih benar dan baik dari pada sesama kita. Atau
kita merasa diri lebih mulia dari pada orang lain. Kita sering terjebak
dalam kompleksitas perasaan yang menganggap diri serba kaya dan tinggi, padahal
rohani kita sebenarnya sangat miskin dan dangkal. Spiritualitas yang merasa
diri serba kaya dan tinggi justru akan semakin menjauhkan diri kita dari
pemaknaan hidup yang transformatif.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Saudara-saudara, sekali lagi,
Kristuslah yang menjadi teladan bagi kita. Dia memilih sikap pengosongan diri
walaupun Kristus memiliki hak untuk meninggikan diri. Mari, jadilah hamba bagi
sesama, jadilah pelayan bagi sekeliling kita karena Kristus.</span><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 38.5pt; text-align: justify; text-indent: -0.5in;">
<b><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">III.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Mengapa Kita Harus Melayani bukan dilayani?<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Apa sebabnya kita didorong untuk melayani Tuhan dan orang
lain? Dasarnya adalah karena Yesus sendiri telah melayani kita. Orang yang mau
berjalan dibelakang Yesus adalah orang yang rela melayani dan menghamba. Dalam
pelaksanaanya itu tidaklah mudah, melayani mengandung banyak segi dan resiko.
Melayani bukan berarti sekedar bersibuk di sana sini dan bukan pula sekadar
memberi ini atau itu. Melayani adalah mengosongkan diri dan menempatkan
kepentingan sendiri dibawah kepentingan Tuhan dan kepentingan orang lain. Ini
sungguh bertolak belakang dengan jalan hidup yang lazim di mana orang justru
mengutamakan kepentingan diri sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Berjalan dibelakang Yesus memang adalah berjalan melawan
arus. Benarlah apa yang dikatakan Plato: “Siapa yang mau menjadi pelayan?”
sebaliknya, Yesus berkata, “tetapi Aku
ada ditengah-tengah kamu sebagai pelayan”. </span><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">(Luk. 22:27)<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: -1pt; text-align: left;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tidak ada alasan un<span style="letter-spacing: -0.25pt;">t</span>uk orang <span style="letter-spacing: -0.25pt;">K</span>risten
yang tidak mela<span style="letter-spacing: -0.3pt;">y</span>ani, mengapa?</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: -1pt; text-align: left;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">1. Hidupku bukannya aku lagi tetapi Kristus
yang hidup dalamku. Gal. 2:19,20.</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 2.9pt; text-align: justify; text-indent: 27.7pt;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Suatu<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>kesadaran<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>diri<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>benar,<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>dimiliki<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>oleh<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>Paulus,<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>sehingga<span style="letter-spacing: 1.05pt;">
</span>dia<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>berkata:<span style="letter-spacing: 1.3pt;"> </span><span style="letter-spacing: -0.15pt;">“</span>Sebab<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>aku<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>mati oleh<span style="letter-spacing: 0.2pt;">
</span>hukum<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Taurat<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>hukum
Taurat,<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>supaya<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>aku<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>hidup untuk<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Allah.<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Aku<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>disalibkan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dengan Kristus;<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>namun aku hidup,<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tetapi
bukan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>lagi<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>aku sendiri<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>yang
hidup,<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>melainkan Kristus yang hidup<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>di dalam<span style="letter-spacing: 1.6pt;">
</span>aku.<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>Dan<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>hidupku<span style="letter-spacing: 1.55pt;">
</span>yang<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>kuhidupi<span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>sekarang<span style="letter-spacing: 1.5pt;">
</span>di<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>dalam<span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span>daging,<span style="letter-spacing: 1.6pt;">
</span>adalah<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>hidup<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>oleh<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>iman<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>dalam Anak<span style="letter-spacing: 2.15pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>mengasihi<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>aku<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>menyerahkan<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>diri-Nya<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>aku”.<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>Suatu<span style="letter-spacing: 2pt;"> </span>alasan<span style="letter-spacing: 2.15pt;">
</span>yang konkrit<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>berdasarkan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>fakta<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>realita,<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>bahwa<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>hidup anak-anak<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Tuhan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dijalani<span style="letter-spacing: 0.1pt;">
</span>sekarang, sebenarnya bukan hidupnya <span style="letter-spacing: -0.3pt;">s</span>endiri,
melainkan Kristus yang<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>hidup di
dalamnya. Hidup manusia dalam dosa<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>adalah<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>hidup<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>ada<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dalam<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kebinasaan<span style="letter-spacing: 0.2pt;">
</span>dan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>menuju<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kepada<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>hukuman
kekal,<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>tetapi<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>karena kasih<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Allah yang
besar,<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>sehingga Dia telah<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>menyelamatkan umat manusia. Penyelamatan
manusia itu kerena ada penebusan di dalam Tuhan Yesus. <span style="letter-spacing: 0.25pt;">O</span>rang yang hidupnya telah ditebus, maka hidupnya itu bukan
miliknya sendiri,<span style="letter-spacing: -0.2pt;"> </span>melainkan sudah<span style="letter-spacing: -0.25pt;"> </span>menjadi milik tebu<span style="letter-spacing: -0.3pt;">s</span>annya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: 2.9pt; text-align: justify; text-indent: 27.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: -1pt; text-align: left;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">2. Aku berhutang kepada kasih karunia Allah
dalam Yesus Kristus. Roma 1:14,15.</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin-right: 3pt; text-align: justify; text-indent: 27.7pt;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Karena hidup itu bukan m<span style="letter-spacing: -0.3pt;">i</span>liknya sendiri, melainkan <span style="letter-spacing: -0.25pt;">K</span>ristus
yang hidup di dal<span style="letter-spacing: -0.3pt;">a</span>mnya, dan itu bisa
terja<span style="letter-spacing: -0.35pt;">d</span>i karena<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>pengorbanan<span style="letter-spacing: 0.8pt;"> </span>nyawa<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>Tuhan<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>Yesus<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>atas<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>kayu<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>salib.<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>Petrus<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>berkata:
“Sebab<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>kamu<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>tahu, bahwa <span style="letter-spacing: 0.25pt;">k</span>amu telah d<span style="letter-spacing: 0.25pt;">i</span>tebus dari
<span style="letter-spacing: 0.25pt;">c</span>ara hidupmu <span style="letter-spacing: 0.25pt;">y</span>ang sia-sia yang<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>kamu
warisi <span style="letter-spacing: 0.25pt;">d</span>ari nenek moyangmu<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>itu bukan dengan barang yang fana, bukan<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>pula dengan perak atau emas, melainkan
dengan darah yang mahal, y<span style="letter-spacing: 0.25pt;">a</span>itu<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>darah Kristus<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>yang sama<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>seperti darah<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>anak domba<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>yang tak<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>bernoda dan<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>tak bercacat.”<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin: 0.1pt 3pt 10pt 0in; text-align: justify; text-indent: 27.7pt;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">1Pet.<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>1:18,19.<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Ini<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>merupakan
hutang<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>akan<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>per<span style="letter-spacing: -0.25pt;">n</span>ah<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>terbayarkan<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>mungkin<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>dapat
dibayar.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Darah<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>mahal,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>bukan<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>saja<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>karena<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>pengorbanan
nyawa<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Tuhan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Yesus,<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tetapi<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>lebih<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dari
pada<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>itu,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yakni<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>darah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>bernoda<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>bercacat.<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>Darah yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kudus,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>bersalah<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>dan tidak<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>berdosa.<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Oleh<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>karena<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>itu<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>bisa<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>menghayati<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>dengan sungguh-sungguh<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>ketika<span style="letter-spacing: 0.5pt;"> </span>Pau<span style="letter-spacing: -0.25pt;">l</span>us<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>berkata:
“Karena<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>jika<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>aku<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>memberitak<span style="letter-spacing: -0.25pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Injil,<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>aku<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>mempuny<span style="letter-spacing: -0.25pt;">a</span>i<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>alasan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>untuk
memegahkan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>diri.<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Sebab<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>itu
adalah<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>keharusan<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>bagiku.<span style="letter-spacing: 0.95pt;">
</span>Celakalah<span style="letter-spacing: 0.9pt;"> </span>aku,<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>jika<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>aku<span style="letter-spacing: 1pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>memberitakan<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>Injil.”<span style="letter-spacing: 1.05pt;">
</span>1<span style="letter-spacing: 0.95pt;"> </span>Kor.<span style="letter-spacing: 1.05pt;"> </span>9:16.<span style="letter-spacing: 0.85pt;"> </span>Pelayanan merupakan<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>bayar<span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>hutang<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 1.9pt;"> </span>penah<span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>terbayarkan,<span style="letter-spacing: 1.65pt;"> </span>karena<span style="letter-spacing: 1.85pt;">
</span>kasih<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>karunia<span style="letter-spacing: 1.65pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 1.85pt;">
</span>dalam<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>Yesus Kristus terlalu
mahal u<span style="letter-spacing: -0.25pt;">n</span>tuk dibayar!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin: 0.1pt 3pt 10pt 0in; text-align: justify; text-indent: 27.7pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">3. Merupakan panggilan mutlak
dari Allah. Ef.4:1; 2 Tes. 1:11,12; 2 Tim. 1:9.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 1.7pt 2.85pt 10pt 0in; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 99%;">Pelayanan<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>karena<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>hidup<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>ini<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>bukan<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>miliknya<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>sendiri,<span style="letter-spacing: 0.35pt;">
</span>dan iut<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>juga<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>merupakan<span style="letter-spacing: 0.35pt;">
</span>pembayaran huta<span style="letter-spacing: 0.25pt;">n</span>g yang<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>pernah<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>terbayarkan, m<span style="letter-spacing: 0.25pt;">a</span>ka<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>pelayanan yang<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>sejati<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>adalah<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>panggilan mutlak<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>dari<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Allah.<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>Allah
selalu<span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>memulai<span style="letter-spacing: 2.35pt;"> </span>segala<span style="letter-spacing: 2.3pt;">
</span>sesuatunya<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>“Panggilan-<span style="letter-spacing: -0.25pt;">N</span>ya yang<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>kudus”.<span style="letter-spacing: 2.4pt;">
</span>Panggilan<span style="letter-spacing: 2.15pt;"> </span>Allah adalah panggilan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>karena<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>inisiatif<span style="letter-spacing: 0.15pt;">
</span>diri-Nya, yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>mengasihi<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>manusia.<span style="letter-spacing: 0.1pt;">
</span>Manusia<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>akan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>mempu
memberikan<span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>respon<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>kepada<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>Allah,<span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>tanpa<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>terlebih<span style="letter-spacing: 1.65pt;">
</span>dahulu<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>memanggil<span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>manusia.<span style="letter-spacing: 1.55pt;">
</span>Manusia<span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>yang telah<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>jatuh<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>ke<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dalam<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dosa<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>adalah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>manusia
yang<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>mempun<span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span>ai<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>kecenderungan
terus<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>lari<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>menjauh<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dari pada<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Allah.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>(Kej.<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>3:8).<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Dosa<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>mungkin<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>membawa manusia<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>semakin<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dekat<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kepada<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>Allah.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Dosa<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>itu
telah<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>memisahkan<span style="letter-spacing: 2.3pt;"> </span>antara<span style="letter-spacing: 2.35pt;">
</span>Allah<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 2.35pt;"> </span>manusia.<span style="letter-spacing: 2.2pt;">
</span>Maka<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>satu-satun<span style="letter-spacing: -0.25pt;">y</span>a
jalan,<span style="letter-spacing: 2.3pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>mana<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>manusia<span style="letter-spacing: 2.35pt;"> </span>dapat kembali kepada All<span style="letter-spacing: 0.25pt;">a</span>h, yaitu dengan<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>cara Allah memanggil m<span style="letter-spacing: 0.25pt;">a</span>nusia
untuk datang<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>kepada-<span style="letter-spacing: -0.25pt;">N</span>ya. “Tetapi Allah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>memanggil<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>manusia<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>itu…”<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>(Kej.3:9).<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Keselamat<span style="letter-spacing: -0.3pt;">a</span>n<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>manusia,<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>juga<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>merupakan panggilan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Allah di dalam<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>Tuhan<span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>Yesus<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>Kristus.<span style="letter-spacing: 2pt;">
</span>Demikian<span style="letter-spacing: 2.25pt;"> </span>pula<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>pelayanan;<span style="letter-spacing: 2.05pt;"> </span>orang<span style="letter-spacing: 2.05pt;">
</span>yang<span style="letter-spacing: 2.2pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 2.1pt;"> </span>dipanggil<span style="letter-spacing: 2.15pt;">
</span>Allah dalam<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>rangka<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>keselamatan hidupnya,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>setelah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>menerima<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>anugerah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>keselamatan itu, maka<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Allah juga<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>memanggil dia<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>menjadi<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>hamba-hamba-<span style="letter-spacing: -0.25pt;">N</span>ya<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>melayani<span style="letter-spacing: 0.25pt;">
</span>Dia.<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>Sebagai<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>“hamba”,<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>karena kita<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>pernah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>layak<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dihadapan<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>Allah,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kalau<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>bukan<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>melayakkan
kita.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Paulus<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>berkata: “Bukan<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>seolah-olah
aku<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>memperoleh<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>hal<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>ini<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>atau<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>sempurna,<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>melainkan aku<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>mengejarnya, kalau-kalau
aku dapat juga
menangkapnya, karena akupun<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>telah ditangkap<span style="letter-spacing: 2.45pt;">
</span>oleh <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Kristus<span style="letter-spacing: 2.4pt;"> </span>Yesus. Saudara-saudara,<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>aku<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>sendiri tidak<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>menganggap,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>bahwa<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>aku<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>menangkapnya,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>tetapi<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>ini<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>yang kulakukan:<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>aku<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>melupakan<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>apa<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>di<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>belakangku<span style="letter-spacing: 0.2pt;">
</span>dan<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>mengarahkan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>diri<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>kepada
apa<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>di hadapanku,<span style="letter-spacing: 1.65pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 1.7pt;"> </span>berlari-lari<span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>kepada<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>tujuan<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>memperoleh<span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>hadiah,<span style="letter-spacing: 1.6pt;">
</span>yaitu<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>panggilan<span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>sorgawi<span style="letter-spacing: 1.55pt;">
</span>dari Allah dalam Kristus Yes<span style="letter-spacing: -0.3pt;">u</span>s.”
Fil. 3:12-14.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 99%; margin: 1.7pt 2.85pt 10pt 0in; text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-right: -1pt; text-align: left;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">4. Kita anak-anak Allah yang dipanggil untuk
menjadi garam dan terang dunia. Mat. 5:13-16.</span></b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin-right: 2.85pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Karya<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>keselamatan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>dari<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Allah,<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>bukan<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>saja<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>memberikan jaminan<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>atas<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>keselamatan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>telah
dikerjakan-Nya,<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>melainkan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>juga<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>mengubah<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>status<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>binasa<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>ini<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>menjadi<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>anak-anak Allah.<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Kita diadopsi<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>atau<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>diangkat<span style="letter-spacing: 0.1pt;">
</span>menjadi<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>anak-anak<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Allah.<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Yoha<span style="letter-spacing: -0.25pt;">n</span>es<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>berkata:<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>“Tetapi semua<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>orang<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>yang menerima-Nya<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>diberi-Nya<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>kuasa<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>supaya<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>menjadi<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>anak-anak
Allah,<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>yaitu<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>mereka<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>percaya<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>dalam
nama-Nya.”<span style="letter-spacing: 1.55pt;"> </span>Yoh.<span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span>1:12.<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>Stat<span style="letter-spacing: -0.25pt;">u</span>s<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>ini<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>sangat<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>penting<span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span>bagi<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>kita,<span style="letter-spacing: 1.4pt;"> </span>karena<span style="letter-spacing: 1.6pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>diberina<span style="letter-spacing: 1.4pt;">
</span>status<span style="letter-spacing: 1.5pt;"> </span>sebagai anak-anak Al<span style="letter-spacing: 0.25pt;">l</span>ah,<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>maka
itu<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>pula men<span style="letter-spacing: 0.25pt;">y</span>atakan bahwa<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>kita
adalah<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>orang-orang kudus<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>(1.<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Kor.
1:2;<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>2<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Kor.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin: 0.1pt 3pt 10pt 0in; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">1:1).<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>Karena<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>orang-orang
kudus<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>telah<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>menjadi<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>milik<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Allah<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kudus,<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>juga<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dipanggil untuk hidup<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>sesuai<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>dengan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>status<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>sebagai<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>anak-anak Allah.<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Panggilan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>hidup,<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>merupakan
panggilan<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>pelayanan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yakni<span style="letter-spacing: 0.25pt;"> </span>untuk<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>menjadi<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>garam<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>terang<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>dunia.<span style="letter-spacing: 0.3pt;"> </span>Pelayanan<span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>senantiasa mengacu untuk<span style="letter-spacing: 2pt;"> </span>menjadikan<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>diri<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 2pt;"> </span>sebagai<span style="letter-spacing: 1.8pt;">
</span>garam<span style="letter-spacing: 1.8pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>terang<span style="letter-spacing: 1.95pt;">
</span>dunia.<span style="letter-spacing: 1.75pt;"> </span>Garam<span style="letter-spacing: 1.85pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 1.95pt;"> </span>menggarami<span style="letter-spacing: 1.65pt;"> </span>dunia<span style="letter-spacing: 2pt;"> </span>dan
terang<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>yang<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>menerangi<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>dunia,<span style="letter-spacing: 0.45pt;"> </span>bukan<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>sebaliknya,<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>bahwa<span style="letter-spacing: 0.55pt;"> </span>hidup<span style="letter-spacing: 0.4pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.7pt;"> </span>digarami<span style="letter-spacing: 0.6pt;"> </span>dan<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>diterangi<span style="letter-spacing: 0.35pt;"> </span>oleh<span style="letter-spacing: 0.65pt;"> </span>dunia
yang gelap ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: 12.6pt; margin-right: 2.85pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Dasar-dasar itulah <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yang <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>menjadikan <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>orang-orang <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Kristen<span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>melayani <span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Tuhan. <span style="letter-spacing: 0.05pt;"> </span>Justru<span style="letter-spacing: 2.45pt;"> </span>kita <span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>tidak <span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>bisa membuat<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>alasan,<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>mengapa<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>kita<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>tidak<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>melayani<span style="letter-spacing: 0.05pt;">
</span>Tuhan!<span style="letter-spacing: 0.15pt;"> </span>Kecuali<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>hanya<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>satu<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>alasan<span style="letter-spacing: 0.1pt;"> </span>yaitu
kita<span style="letter-spacing: 0.2pt;"> </span>belum anak-anak Allah!<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">D. TUJUAN PELAYANAN: KEMULIAAN ALLAH (Ef. 1:12,
I Kor. 10:31)<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Segala
sesuatu yang Allah lakukan, pada akhirnya adalah untuk kemuliaan-Nya. Tujuan
karya keselamatan Allah adalah untuk 'pujian kemuliaan-Nya' (Ef.1:6,12,14).
Allah menyelamatkan manusia bukan dengan tujuan agar mereka berbahagia
(sekalipun ini merupakan berkat yang dijanjikan-Nya). Ia menyelamatkan mereka
supaya Ia selamanya dipermuliakan di dalam diri mereka. Demikian pula tujuan
mereka memberikan segala sesuatu (termasuk pelayanan) bagi Allah, adalah untuk
kemuliaan-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pelayan
Tuhan harus memiliki perspektif yang kekal itu. Kalau tidak, ia akan terjebak
oleh tujuan sementara, yang hanya akan membawa kepada pelayanan tubuh yang
sibuk dan palsu, yang berlindung di balik jadwal serta statistik. Tuaian
bukanlah pada akhir pertemuan, melainkan pada akhir jaman. Karena itu berbahaya
jika terlalu kaku dan fanatik dalam mengevaluasi pelayanan saat ini.
Satu-satunya tujuan yang dapat bertahan pada saat penghakiman adalah 'saya
melayani untuk kemuliaan Allah. Bila kita mempunyai tujuan seperti ini, pujian
tidak akan membuat kita tinggi hati, dan kritikan tidak akan melemahkan kita.
Keadaan sukar yang tidak dapat kita pahami dapat kita terima, selama Allah
dipermuliakan. Bahkan kita dapat melakukan lebih dari sekedar menerima, karena
sama seperti Paulus, kita dapat bermegah dalam segala perkara bagi kemuliaan
Allah (II Kor.12:7-10).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tujuan
pelayanan yang kita lakukan adalah untuk menggenapi rencana Allah bagi seluruh
umat manusia dan untuk memuliakan nama-Nya. Apa pun yang kita katakan atau
lakukan adalah demi nama Tuhan dan bagi kemuliaan-Nya, termasuk sebagai usher
dan kolektan (Kol. 3:17).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">7.
'SENJATA' PELAYANAN: ALKITAB, DOA, ROH KUDUS<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Alkitab
dan doa adalah merupakan alat Allah yang paling penting. Jika kita mempelajari
Alkitab namun tidak pernah berdoa, kita akan memiliki sejumlah besar terang
tanpa panas. Jika kita berdoa tapi tidak pernah belajar Alkitab, kita dapat
menjadi fanatik dan bersemangat tapi tidak memiliki pengertian (Rom.13:2).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">a.
ALKITAB<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pelayan
Tuhan yang tidak mengetahui isi Alkitab, sudah tentu merupakan kegagalan dalam
pelayanannya. Salah satu kualifikasi bagi seorang pelayan adalah cakap untuk
mengajar (II Tim.2:2). Untuk bisa mengajar maka kita harus belajar. Iptek bisa
diketahui lewat buku-buku karangan manusia, tapi pengenalan akan Allah hanya
bisa diperoleh dari Alkitab. Hal ini harus dilakukan dengan menggali isinya.
Kita dapat mengambil kayu, jerami, dan rumput kering dari permukaan tanah, dan
itu bisa dilakukan tanpa perlu banyak berusaha. Jika kita menginginkan emas dan
permata, kita harus menggalinya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">b. DOA<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Charles
Bridges pernah menulis, "Pelayanan Kristen adalah pekerjaan iman".
Dan agar pelayanan itu bisa menjadi pekerjaan iman, maka harus merupakan
pekerjaan doa. Doa meneguhkan iman, sedangkan iman dalam reaksinya, mempercepat
meningkatnya doa yang penuh kesungguhan. Sangat berbahaya jika melayani tanpa
doa. Dalam segala sesuatu yang dilakukan manusia tanpa Allah, ia pasti gagal
sama sekali atau sukses dengan sangat buruk.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Merupakan
hak istimewa untuk membagikan Firman Allah kepada orang lain, tapi merupakan
hak istimewa yang jauh lebih besar untuk memelihara Firman itu dengan doa kita.
Pelayan Tuhan yang merasa terlalu sibuk untuk berdoa dan mempelajari Alkitab,
sebenarnya hanya menutupi keengganannya. Mungkin dalam pandangannya sendiri ia
sukses, tapi ia gagal dalam pandangan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Allah
tidak berjanji memberkati metode-metode, tapi Ia berjanji untuk memberkati
Firman yang ditaburkan-Nya dan untuk menjawab doa.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">c. ROH
KUDUS<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bila
Roh Kudus menarik diri dari dunia ini, apakah kita akan menyadarinya? Terdapat
suatu bahaya dimana kita terbiasa bekerja tanpa kuasa Roh Kudus, sehingga
ketika Ia mau bekerja melalui kita, kita menolak-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Tetapi
terdapat begitu banyak roh palsu di dunia ini, sehingga sering Pelayan-pelayan
Tuhan pun tertipu. Ini berarti, Pelayan Tuhan harus bisa membedakan roh dan
pengajaran yang dari Tuhan atau bukan. Hal ini dapat dilakukan jika kita
dikuasai Firman Allah dan memiliki hati nurani yang telah dibersihkan Roh
Kudus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pelayan-pelayan
Tuhan cenderung bergantung pada latihan, talenta, dan pengalaman. Hal-hal
tersebut memang diperlukan. Pelayan Tuhan tidak boleh melalaikan hal itu. Tapi
tanpa kuasa Roh Kudus, semua itu tidak ada gunanya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Roh
Kudus bukanlah sesuatu untuk dipamerkan melainkan pribadi yang kita butuhkan.
Pelayan Tuhan pertama-tama harus sadar bahwa ia butuh Roh Kudus. Ia akan
memberikan kuasa rohani dan hidup yang kudus. Roh Kudus ini sebenarnya sudah
dimiliki oleh seseorang yang sudah didalam Kristus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Kita
harus menyadari bahwa pengalaman kepenuhan Roh bukanlah sesuatu untuk ditiru.
Mungkin pelayanan kita berbeda dengan Billy Graham atau John Sung atau Hudson
Taylor, tetapi kita bisa memiliki kuasa yang sama, karena Roh Kudus yang
bekerja pada diri mereka ada juga dalam diri kita.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 33pt; text-align: justify; text-indent: -33pt;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">IV.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Bentuk
praktis dalam pelayan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: -1.5pt; text-align: justify; text-indent: 34.5pt;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Di tengah jaman yang serba
ironis ini, baik di dalam maupun di luar gereja, ada baiknya kita sadari untuk
kembali pada pengertian “MELAYANI” yang sesungguhnya. Sebagai orang beriman,
tentu fokus kita kepada Yesus sang “Pelayan Sejati”. Lalu apa yang dilakukan
Yesus dalam mewujudkan tugas pelayanannya ? “<i>sama seperti Anak Manusia
datang bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan
nyawa-Nya menjadi tebusan bagi banyak orang</i>" <i>(Matius 20 : 28)</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: -1.5pt;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;"> Dengan
kata lain, melayani berarti bersikap, berperilaku, bersedia, sebagai pelayan.
Dikatakan sebagai pelayan Tuhan, itu tepat sekali, karena Tuhan yang memberi
upahnya. Namun, Tuhan tidak membutuhkan pelayanan kita. Yang membutuhkan adalah
gereja dan manusia pada umumnya yang membutuhkan. Bahkan Tuhan justru mau
datang ke dunia untuk menjadi pelayan. “<i>Dan Raja itu akan menjawab mereka:
Aku berkata kepadamu, sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah
seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku</i>.”<i>
(Matius 25 : 40)</i><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: -1.5pt; text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Pelayanan di dalam gereja hanya merupakan
bagian dari pelayanan yang menjadi tugas kita. Di luar gereja, masih banyak
tugas yang harus kita lakukan. Namun, yang terpenting dari semua itu adalah,
bagaimana kita belajar dari Yesus untuk bersikap dan berperilaku sebagai
seorang pelayan. <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">III. Penutup<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Meminjam istilah Pdt.DR. Stephen Tong , “melayani adalah
penaklukan diri didalam rencana Allah sampai mati, sehingga seluruh hidup kita
memuliakan Allah dan menjadi saluran berkat bagi orang lain”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Dalam sebuah Perjamuan Kudus di awal tahun
1968, Martin Luther King Jr. mengutip sabda Yesus dalam <a href="http://alkitab.sabda.org/bible.php?book=40&chapter=10&tab=text"><span style="color: silver;">Matius 10</span></a> tentang hal melayani. Lalu ia
berkata, "Setiap orang bisa menjadi orang besar karena setiap orang bisa
melayani. Anda tidak perlu menjadi seorang sarjana untuk melayani. Anda tidak
harus pandai berkata-kata untuk bisa melayani. Anda pun tidak perlu mengenal
Plato atau Aristoteles untuk bisa melayani .... Anda hanya membutuhkan hati
yang penuh kasih karunia, jiwa yang digerakkan oleh kasih." <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div>
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="line-height: normal; text-align: left;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt;">Ketika para murid Yesus berdebat untuk
memperebutkan tempat terhormat di surga, Dia mengatakan kepada mereka:
"Barang siapa ingin menjadi besar di antara kamu, hendaklah ia menjadi
pelayanmu, dan barang siapa ingin menjadi yang terkemuka di antara kamu,
hendaklah ia menjadi hamba untuk semuanya. Karena Anak Manusia juga datang
bukan untuk dilayani, melainkan untuk melayani dan untuk memberikan nyawa-Nya
menjadi tebusan bagi banyak orang" (<a href="http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Mrk%2010:43-45&tab=text"><span style="color: silver;">Markus 10:43-45</span></a>). <o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Saya jadi
bertanya-tanya. Seperti itukah pengertian kita tentang kebesaran? Apakah kita
melayani dengan senang hati, mengerjakan pekerjaan yang mungkin tidak
diperhatikan? Apakah pelayanan kita lebih ditujukan untuk menyenangkan Tuhan
daripada memperoleh pujian manusia? Jika kita bersedia menjadi pelayan, kita
akan mendapatkan kebesaran yang sejati<o:p></o:p></span></div>
<br />
<div style="text-align: left;">
</div>
<br />
<div class="MsoNormal" style="text-align: left;">
<span style="color: silver; font-family: Arial; font-size: 12pt; line-height: 115%;">Jangan menjadi
pelayan yang menuntut dilayani, mari mengikut teladan Tuhan Yesus, MELAYANI
BUKAN UNTUK DILAYANI.<o:p></o:p></span></div>
<span lang="EN-GB" style="color: silver; font-family: Arial;"><br /><o:p></o:p></span></div>
FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-79005067339055811462011-07-01T16:06:00.003+07:002011-07-01T16:11:38.825+07:00Antropology<div style="color: #f3f3f3;">
<link href="file:///C:%5CDOCUME%7E1%5CUser%5CLOCALS%7E1%5CTemp%5Cmsohtml1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:"Arial Unicode MS";
panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4;
mso-font-charset:128;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1 -369098753 63 0 4129279 0;}
@font-face
{font-family:Algerian;
panose-1:4 2 7 5 4 10 2 6 7 2;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:decorative;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:3 0 0 0 1 0;}
@font-face
{font-family:Calibri;
mso-font-alt:Arial;
mso-font-charset:0;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-520092929 1073786111 9 0 415 0;}
@font-face
{font-family:"\@Arial Unicode MS";
panose-1:2 11 6 4 2 2 2 2 2 4;
mso-font-charset:128;
mso-generic-font-family:swiss;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1 -369098753 63 0 4129279 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-parent:"";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:0in;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
a:link, span.MsoHyperlink
{mso-style-noshow:yes;
color:blue;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
a:visited, span.MsoHyperlinkFollowed
{color:purple;
text-decoration:underline;
text-underline:single;}
p.ListParagraph, li.ListParagraph, div.ListParagraph
{mso-style-name:"List Paragraph";
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
p.ListParagraphCxSpFirst, li.ListParagraphCxSpFirst, div.ListParagraphCxSpFirst
{mso-style-name:"List ParagraphCxSpFirst";
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
p.ListParagraphCxSpMiddle, li.ListParagraphCxSpMiddle, div.ListParagraphCxSpMiddle
{mso-style-name:"List ParagraphCxSpMiddle";
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:0in;
margin-left:.5in;
margin-bottom:.0001pt;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
p.ListParagraphCxSpLast, li.ListParagraphCxSpLast, div.ListParagraphCxSpLast
{mso-style-name:"List ParagraphCxSpLast";
mso-style-type:export-only;
margin-top:0in;
margin-right:0in;
margin-bottom:10.0pt;
margin-left:.5in;
mso-add-space:auto;
line-height:115%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:11.0pt;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:IN;}
span.fullpost
{mso-style-name:fullpost;}
@page Section1
{size:595.3pt 841.9pt;
margin:49.65pt 35.35pt 35.45pt 49.65pt;
mso-header-margin:35.4pt;
mso-footer-margin:35.4pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:380641672;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:329568066 82494252 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579;}
@list l0:level1
{mso-level-number-format:roman-upper;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.5in;}
@list l1
{mso-list-id:587814436;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-738455438 -10299714 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557 69271553 69271555 69271557;}
@list l1:level1
{mso-level-start-at:27;
mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:-;
mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:.75in;
text-indent:-.25in;
font-family:Calibri;
mso-fareast-font-family:Calibri;
mso-bidi-font-family:Calibri;}
@list l2
{mso-list-id:1663388701;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:791177030 -549135810 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579 69271567 69271577 69271579;}
@list l2:level1
{mso-level-tab-stop:none;
mso-level-number-position:left;
margin-left:1.25in;
text-indent:-.25in;}
ol
{margin-bottom:0in;}
ul
{margin-bottom:0in;}
-->
</style>
</div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<b><u><span lang="IN" style="font-family: Algerian; font-size: 16pt;">ANTROPOLOGy<o:p></o:p></span></u></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 10pt;">By:
Fernando Tambunan<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 10pt;">Disampaikan
pada Ibadah Persekutuan Akhir Pekan Pemuda mahasiswa<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<i><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 10pt;">DPPM
YPDPA Sumut, Sabtu 07 Mei 2011<o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div style="color: #f3f3f3;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span>
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">PENGANTAR<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Antropologi berasal dari kata Yunani άνθρωπος (baca: <i>anthropos</i>)
yang berarti "manusia" atau "orang", dan <i>logos</i> yang
berarti "Ilmu" . Jadi antropologi artinya ilmu yang mempelajari
tentang manusia, sifatnya, hubungan-hubungannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Mengapa perlu mempelajari antropologi? Ini mempengaruhi
kita bagaimana kita mengenal diri kita dan mengenal Allah, dan bagaimana kita
melayani Allah, juga karena krisis yang melanda manusia saat ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt 35.45pt; text-indent: -0.5in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">II.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">PEMBAHASAN<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Manusia yang hanya
beberapa puluh kilogram ini bisa mendaki gunung yang paling tinggi, menembus
laut yang dalam, meluncurkan roket ke ruang angkasa. Manusia adalah
satu-satunya makhluk dengan potensi kemungkinan. </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Hakekat Manusia
dihadapan Allah<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-align: center;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kej 2:4-7<br />
“Ketika itulah Tuhan Allah membentuk manusia itu dari debu tanah, dan
menghembuskan nafas hidup ke dalam hidungnya. Demikianlah manusia itu menjadi
mahluk yang hidup” ( Kej 2:7 )<br />
<br />
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Di dalam Kej 1, kita sudah melihat bahwa manusia adalah
puncak penciptaan. Manusia diciptakan paling terakhir. Manusia diciptakan
sesudah Tuhan menciptakan alam semesta. Jadi alam semesta ini diciptakan untuk
manusia dan manusia untuk Tuhan. Kalau kita membandingkan Kej 1 dan Kej 2,
sepertinya ada dua peristiwa yang fokusnya berbeda. Kalau di dalam Kej 1
fokusnya adalah penciptaan langit dan bumi dan segala isinya. Kej 1
menceritakan asal mula kosmos dan urutan penciptaan. Tetapi di dalam Kej 2
adalah penciptaan manusia menjadi fokus. Manusia menjadi sentral di dalam Kej
2.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Manusia diciptakan segambar dan serupa
dengan Allah dan manusia diciptakan oleh Allah Yahweh yang berelasi dengan
umatNya. Ini sungguh sangat indah sekali. Ada hubungan yang intim antara Allah
dan umatNya. Bahkan penciptaan umatNya juga melalui nafasNya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost"><b>Manusia diciptakan
sebagai mahluk materi<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Alkitab mengajarkan Adam dibuat dari
debu tanah ( Kej 2:7 ), ini menegaskan natur materi dari manusia. ( Kej 2:7 ).
Nama Adam yang berarti tanah liat ( merah ) menekankan fakta ini. Manusia
hanyalah dari debu tanah. Berarti kita tidak ada apa-apanya. Kita hanyalah
mahluk yang tidak ada apa-apanya. Tetapi manusia adalah gambar dan rupa Allah.
Manusia adalah mahluk yang mulia.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Debu tanah bukan berarti materi itu
jahat. Bukan berarti materi itu rendah. Kaum Gnostik menganggap materi jahat
dan inferior. Sedangkan rohani adalah baik. Ini harus ditolak. Tetapi Allah
bukan saja mendeklarasikan ciptaan materi “Sangat baik” tetapi membuat manusia
darinya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Manusia tidak dapat berfungsi baik
terlepas daripada badan karena manusia diciptakan/didesign untuk berfungsi
sebagai mahluk yang bermateri. Materi dari manusia bukan lebih rendah dari
natur manusia dan aspek rohani lebih tinggi. Baik ciptaan rohani dan materi
adalah sama-sama baik dan penting karena dari Allah dan untuk Allah. Dan kedua-duanya
sudah rusak oleh dosa.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Seringkali di dalam pikiran manusia yang
sudah jatuh dalam dosa, rohani diidentifikasikan dengan Allah dan materi dengan
setan. Ini salah !. Sebab materi itu baik adanya. Karena itu tindakan asketisme
dimana badan ( karena itu materi ) dihukum dan menjadi subjek untuk direndahkan
atau dilukai tidak benar secara Alkitabiah. Badan harus dihormati karena bait
Roh Kudus. Kalau tubuh adalah bait Roh Kudus berarti tubuh itu suci adanya.
Yesus sendiri menjadi manusia dan memiliki tubuh dan mati untuk kita. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kerohanian yang sejati itu bukan
menyiksa diri, berpuasa terus menerus, menyendiri dan menganggap bahwa materi
dan tubuh itu jahat. Tetapi kerohanian yang sejati adalah mempersembahkan tubuh
sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span class="fullpost"><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Manusia
diciptakan sebagai mahluk rohani<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Ada 2 elemen yang ada didalam cerita
kejadian. Adam dibentuk dari tanah. Tetapi hanya ketika nafas hidup dinafaskan
kepada dia maka Adam menjadi mahluk yang hidup.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost">Manusia diciptakan sebagai mahluk hidup itu unik.
Keunikannya adalah penciptaan manusia adalah dengan cara Allah dimana Dia
menafaskan Adam nafas hidup. Cara ini bersifat pribadi, langsung, dan unik yang
membedakan ciptaan manusia dengan mahluk lain. Ada sisi bagian dunia pada
manusia, tetapi ada sisi rohani pada manusia juga. Manusia memiliki dua elemen.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Ketika Yesus menyembuhkan orang buta
menggunakan debu tanah ini menunjukkan manusia punya aspek materi. Dan ketika
Yesus menghembuskan Roh Kudus maka menunjukkan bahwa manusia punya aspek rohani
yaitu nafas hidup.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Nafas hidup mendemonstrasikan bahwa
manusia lebih dari sekedar tubuh. Nafas hidup ini adalah sumber dari kehidupan.
Tubuh tanpa roh adalah mati. Tubuh harus disertai dengan roh. Ada tubuh dan ada
roh. Jadi manusia terdiri dari 2 elemen yaitu dari tanah dan dari nafas hidup
Allah. Manusia mempunyai elemen tubuh dan mempunyai elemen jiwa roh.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost">Pengkotbah 12:7 menjelaskan 2 elemen dari natur manusia :
dan debu kembali kepada tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang
mengaruniakannya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Sewaktu mati, kedua elemen ini akan
menjadi elemen yang berbeda dan kembali kepada sumber yang berbeda. Tubuh
kembali menjadi debu. Roh kembali kepada Allah.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost">Di dalam Pengkotbah 3:21 dikatakan bahwa Roh manusia ke
atas, roh binatang ke bawah. Roh manusia terpisah dari tubuh manusia ketika
mati karena bentuk unik yang diterimanya sewaktu penciptaan. Namun roh binatang
terikat kepada tubuh mereka dan dikuburkan ketika kematian. Ini yang membedakan
manusia dengan binatang.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Apa aplikasi natur manusia sebagai
mahluk yang bermateri dan Apa aplikasi natur manusia sebagai mahluk yang rohani
bagi kita ?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost"><b>Kita harus
memuliakan Tuhan dengan tubuh kita<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Tubuh kita adalah bait Roh Kudus. Tubuh
kita adalah bait Allah. Karena itu kita harus menjaganya kudus. Tubuh kita
harus dijauhkan dari rupa-rupa kecemaran dan kenajisan. Tubuh kita harus
dijauhkan dari perzinahan. Tubuh kita harus kudus karena Allah tinggal di dalam
diri kita. Alkitab tidak menganggap tubuh tidak penting sebaliknya tubuh ini
penting.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost">Kita harus mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan
yang hidup dan yang berkenan kepada Allah. Ini adalah ibadah yang sejati.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Ada lagu : pakai hidupku Tuhan. Pakai
tanganku, pakai mulutku. Ini penggunaan tubuh secara positif. Tubuh harus dipersembahkan
kepada Allah. Tetapi ada lagu yang mengajarkan supaya hati-hati gunakan
tanganmu. Ini adalah larangan secara negatif. Tubuh kita harus dijauhkan dari
dosa. Tubuh kita harus disucikan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kita juga mempunyai pandangan yang
seimbang mengenai kerohanian. Kerohanian itu bukan saja hal-hal berdoa, membaca
Alkitab dan beribadah. Tetapi kerohanian juga berkaitan dengan hal-hal
jasmaniah. Kalau kita merawat tubuh kita, makan yang bergizi dan juga berolah
raga. Ini juga adalah kerohanian. Merawat bait Allah supaya boleh sehat dan
digunakan untuk pelayanan Tuhan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Olah raga itu satu hal yang rohani.
Banyak pelajaran dari olah raga. Ada aspek fisik, sosial, dan rohani. Main
volley.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost"><b>Kita harus
memuliakan Tuhan dengan jiwa roh dan hati kita<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kalau tubuh kita harus dijaga kudus,
Hati kitapun harus dijaga bersih. Hati adalah diri manusia yang dalam ( inner
). “Hidden person of the heart”. Secara jelas, hati di dalam Alkitab adalah
kehidupan dalam yang dimana seseorang hidup di hadapan Allah dan dirinya. Hati
adalah sebuah hidup yang tidak diketahui oleh orang lain karena itu tersembunyi
bagi mereka.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Amsal mengatakan “Awasilah hatimu dengan
segala kewaspadaan, karena dari sanalah terpancar kehidupan” Dari hati,
perkataan keluar. Dari hati, tindakan keluar. Dari hati, dosa datang. Orang
dicobai oleh keinginan hatinya sendiri. Hati adalah sumber atau rumah harta
karun yang dimana perkataan keluar dan tindakan mengalir. Seseorang dapat
berdosa di dalam hatinya bahkan ketika tidak berdosa secara luar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Karena itu seseorang harus disucikan
hatinya. Hanya mereka yang suci hatinya yang diberkati ( Mat 5:8 ). Jadi hati
adalah keseluruhan hidup yang dalam. Semua yang dikatakan mengenai jiwa dan roh
juga dikatakan mengenai hati. Apa yang dikatakan mengenai roh juga dikatakan mengenai
jiwa dan juga hati. Kedua-duanya tempat bersukacita, bermasalah, sedih, dll.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost"><b>Mengasihi Tuhan
dengan segenap keberadaan kita<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kita harus mengasihi Tuhan dengan
seluruh baik tubuh maupun roh jiwa kita. Kita harus mengasihi Tuhan dengan
segenap hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan. Keseluruhan
hidup kita adalah untuk Tuhan. Tidak ada bagian dari hidup kita yang bukan
milik Tuhan. Tidak ada satu inci di dalam hidup kita yang bukan milik Kristus.
Semua milik Tuhan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Karena itu jaga tubuh kita. Apakah sudah
dipersembahkan kepada Allah ? Apakah sudah dijauhkan dari dosa ?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Karena itu jaga hati kita. Adakah hati
kita mendua ? Adakah ruang bagi dosa di dalam hati kita ? Selidikilah hati
kita.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kita harus mengasihi Tuhan dan
menyembahnya dengan seluruh keberadaan kita. Alkitab mengatakan barangsiapa
menyembah Allah harus menyembah di dalam Roh dan Kebenaran. Selain dengan roh
kita menyembah, kita juga harus menyembah dengan kebenaran dan sesuai dengan
prinsip yang benar.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Karena baik jasmani dan rohani
dua-duanya penting maka harus dipupuk dan dipelihara. Kedua aspek jasmani dan
rohani ini saling berkaitan. Di dalam tubuh yang sehat terdapat jiwa yang
sehat. Di dalam jiwa yang sehat juga mempengaruhi tubuh yang sehat. Banyak
orang di dalam dunia ini yang menderita penyakit yang sebenarnya diakibatkan
dari jiwanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Bagaimana memupuk kesehatan jasmani ?
Dengan olahraga dan juga makan yang bergizi. Dan ingat juga pelajaran mengenai
sabat bahwa manusia juga perlu sabat dan istirahat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Bagaimana memupuk kesehatan rohani bagi
orang percaya ? Jiwa kerohanian harus diberi makan. Chicken soul for the soul.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kita memerlukan apa yang dinamakan
saluran anugerah. Jiwa kita memerlukan saluran anugerah atau sarana anugerah
untuk bertumbuh. Saluran anugerah ini adalah di dalam doa, sakramen, Firman,
persekutuan orang kudus. Ini adalah sarana-sarana anugerah dan pengudusan dari
Tuhan Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost"><b>Saluran anugerah pertama adalah doa.<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Dengan melakukan doa maka orang percaya
bersekutu dengan Tuhan. Dimana ada persekutuan dengan Tuhan maka akan ada
pengudusan. Dengan doa dalam nama Kristus maka orang percaya masuk ruang yang
maha kudus dan boleh mendapatkan anugerah disana. Dengan doa maka orang percaya
berkomunikasi dengan Tuhan. Bukankah hak istimewa bahwa kita boleh menghampiri
Tuhan dan menerima anugerahNya. Tuhan juga menjawab doa-doa orang percaya yang
sesuai dengan kehendakNya. Doa adalah nafas hidup orang percaya. Doa adalah
bersekutu dengan pencipta. Doa adalah saluran anugerah. Di dalam doa ada
kekuatan, ada penyertaan, ada kedamaian, ada kuasa Tuhan, ada perlindungan
Tuhan, ada persekutuan dengan Tuhan, ada kuasa untuk mengalahkan pencobaan. Doa
orang benar besar kuasanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost"><b>Saluran anugerah berikutnya adalah baptisan.<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Dengan melakukan sakramen baptisan,
orang percaya masuk ke dalam gereja yang kelihatan yang melambangkan baptisan
roh kudus dimana orang percaya masuk ke dalam gereja yang tidak kelihatan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost"><b>Saluran anugerah berikutnya adalah perjamuan kudus.<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Dengan melakukan sakramen perjamuan
kudus, orang percaya mengingat anugerah keselamatan dalam Kristus. Saat
Perjamuan Kudus, orang percaya ada di dalam persekutuan mistik dengan Kristus.
Seperti janji Kristus bahwa barangsiapa tetap tinggal diam di dalamNya maka
pasti kita akan berbuah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost"><b>Saluran anugerah berikutnya adalah Firman. Ini penting.<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Firman Tuhan juga merupakan saluran
anugerah dimana melalui Firman Tuhan orang percaya mengenal Tuhan. Dengan
menyimpan Firman Tuhan dalam hati maka orang percaya dicegah dari dosa. Dengan
menjaga kelakuan sesuai dengan Firman maka kelakuan orang percaya menjadi
bersih. Firman Tuhan itu mengajar, menyatakan kesalahan, memperbaiki kelakuan
dan mendidik orang percaya di dalam kebenaran. Firman Tuhan juga mendisiplin,
menyegarkan jiwa, memberi kekuatan, memberikan arah, memberikan petunjuk,
memberi nasihat, mempersiapkan orang di dalam pelayanan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Berbahagialah orang yang kesukaannya
adalah merenungkan Taurat Tuhan siang dan malam. ( Maz 1 )<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">FirmanMu pelita bagi kakiku dan terang
bagi jalanku ( Maz 119:105 )</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost">Dengan apa seorang muda mempertahankan jalannya yang
bersih ? Dengan menjaganya sesuai dengan FirmanMu ( Maz 119: )<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Firman Tuhan sempurna, menyegarkan jiwa
( Maz 19 )</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost">Firman Tuhan memberikan hikmat kepada yang tidak
berpengalaman ( Maz 19 )<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<br />
<span class="fullpost"><b>Saluran anugerah yang lain adalah juga persekutuan orang
kudus.</b> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Gereja. Di dalam persekutuan dalam
Kristus ada kasih dan di dalam kasih inilah orang percaya boleh bertumbuh.
Hanya melalui kasih saja orang percaya boleh bertumbuh untuk melaksanakan
kebenaran Firman Tuhan. Di dalam persekutuan orang kudus terjadi saling
mengasihi, saling mendoakan, saling mendukung, saling menegur, saling
menasihati, saling berbagi beban, saling melayani. Persekutuan di dalam Tuhan
di dalam kasih membuat hidup menjadi indah dan berarti. Besi menajamkan besi,
orang menajamkan sesamanya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Tujuan Allah
Menciptakan Manusia</span></b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kenapa manusia diciptakan ?</span><span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"> </span><span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Allah tidak memerlukan untuk menciptakan manusia tetapi Dia menciptakan
manusia untuk kemuliaanNya</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Semenjak adanya
kasih dari Tritunggal satu sama lain, Allah tidak memerlukan kita dan ciptaan. </span></span><span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Allah
bukan kesepian atau dia memerlukan persekutuan dari yang lain. Allah tidak
memerlukan kita untuk alasan apapun. <b>Allah
menciptakan kita untuk kemuliaanNya.</b></span></span><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
</span></b><span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">“whom I created for my glory” ( Yes 43:7, Ef
1:11-12 ). Karena itu kita harus melakukan semua untuk kemuliaan nama Allah ( 1
Kor 10:31 )<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Fakta ini menunjukkan bahwa hidup kita
berarti. Kita diciptakan untuk kemuliaan nama Tuhan mengindikasikan bahwa kita
penting untuk Allah sendiri. Ini adalah arti hidup kita. Jika kita sungguh
sungguh penting bagi Allah untuk segala kekekalan, kemudian ukuran kepentingan
apa yang kita inginkan ?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost"><b>Apa tujuan hidup
manusia ?<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Untuk memuliakan Dia. Ini ketika
berbicara mengenai Allah. Tetapi ketika berbicara mengenai kita bagaimana ? <i>Untuk menikmati Dia dan bersukacita di dalam
Dia dan didalam hubungan dengan Dia.</i>
Yesus berkata “Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan
membinasakan; Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam
segala kelimpahan.” (Yoh 10:10 )<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Daud mengatakan “Engkau memberitahukan
kepadaku jalan kehidupan; di hadapan-Mu ada sukacita berlimpah-limpah, di
tangan kanan-Mu ada nikmat senantiasa.” ( Maz 16:11 ). Dia menceritakan
mengenai Allah “menyaksikan kemurahan TUHAN” ( Maz 27:4 ). Asaf berseru di
dalam Mazmur 73:25-26. Kepenuhan sukacita ditemukan di dalam mengetahui kita
dan menikmati karakter Dia yang luar biasa. Untuk berada di hadiratNya,
menikmati persekutuan dengan Dia adalah berkat yang lebih besar daripada apapun
yang dapat dibandingkan. Baca Maz 84<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><i><u><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Karena
itu sikap hati orang Kristen adalah bersukacita di dalam Tuhan dan didalam
pelajaran hidup yang Dia berikan kepada kita</span></u></i></span><span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">
( Rm 5:2-3, Fil 4:4, 1 Tes 5:16-18; Yak 1:2; 1 Pet 1:6,8 )<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"> Ketika
kita memuliakan Allah dan menikmati Dia, Alkitab mengatakan bahwa Dia
bersukacita di dalam kita. “Sebab seperti seorang muda belia menjadi suami
seorang anak dara, demikianlah Dia yang membangun engkau akan menjadi suamimu,
dan seperti girang hatinya seorang mempelai melihat pengantin perempuan,
demikianlah Allahmu akan girang hati atasmu. ” ( Yes 62:5 ) dan Zefanya
bernubuat bahwa “TUHAN Allahmu ada di antaramu sebagai pahlawan yang memberi
kemenangan. Ia bergirang karena engkau dengan sukacita, Ia membaharui engkau
dalam kasih-Nya, Ia bersorak-sorak karena engkau dengan sorak-sorai, seperti
pada hari pertemuan raya." ( Zef 3:17-18 )<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Allah mencipta manusia
menurut peta teladan-Nya. Ini merupakan pernyataan di mana Ia mencipta makhluk
yang lebih tinggi dari semua yang lain. Allah mencipta manusia sebagai ciptaan
yang paling tinggi. Memang manusia kecil jika dibandingkan gajah; dibandingkan
dengan banyak binatang lainnya, manusia masih tetap kecil. Tetapi, gajah, yang
begitu besar, takut jika melihat manusia. Kualitas manusia jauh lebih besar
daripada gajah. Kualitas jauh lebih penting dan bernilai ketimbang kuantitas.
Manusia yang hanya beberapa puluh kilogram ini bisa mendaki gunung yang paling
tinggi, menembus laut yang dalam, meluncurkan roket ke ruang angkasa. Manusia
adalah satu-satunya makhluk dengan potensi kemungkinan. Allah mencipta manusia
sebagai ciptaan tertinggi. Ia mencipta manusia menurut gambar dan rupa-Nya,
menurut peta teladan-Nya agar segala sesuatu bisa ditaklukkan di bawah manusia.
<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Manusia adalah
satu-satunya makhluk yang mewakili Tuhan Allah. Dengan kuasa, hikmat, kodrat,
dan potensi kontrol, manajemen yang kuat, manusia menguasai seluruh ciptaan
yang lain. Manusia diberi potensi manajemen, potensi perubahan, potensi urutan,
potensi otoritas, potensi pemerintahan dan potensi penguasaan. Ini semua
dicantumkan di dalam Kitab Suci. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Itu sebabnya, setiap
manusia yang berusaha menaklukkan diri ke bawah kedaulatan Allah dan menelusuri
bahwa sumber keberadaan dirinya adalah Allah, akan mengerti tujuan hidupnya.
Dari sana ia akan menemukan maksud dan nilai hidupnya. Ia akan semakin jelas
akan arti dan fungsi keberadaannya. Ia akan menemukan semua jawaban yang dicari
manusia, seperti: Mengapa aku ada? Mengapa aku hadir di sini? Apa maksud dan
tujuan hidupku? Apa arti keberadaanku? Apa yang harus aku lakukan dalam
hidupku? Semua pertanyaan ini tidak akan mendapat jawaban yang sejati tanpa
kita kembali kepada Sang Pencipta. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(246, 220, 150); color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Uniknya Manusia</span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Setiap orang dicipta
secara individu, unik, dan berbeda. Tidak ada dua orang yang sama. Oleh karena
itu, kita harus menemukan keunikan kita. Ketika kita telah menemukannya, kita
akan menjadi manusia yang sungguh-sungguh berguna di dalam dunia. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Ketika saya berkhotbah di satu kota, saya
mengajak anak saya yang baru berusia dua tahun lebih. Supaya tidak mengganggu
ketika saya berkhotbah, saya memberi tugas kepadanya untuk mencari dua helai
daun yang sama dari daun-daun yang jatuh di halaman gereja. Setelah selesai
berkhotbah, saya bertanya kepadanya, dan dia bisa menunjukkan dua daun yang
betul-betul sama. Saya sangat terkejut. Namun, ketika saya minta untuk
melihatnya, ia tidak mau memberikan. Akhirnya ketahuan bahwa tangkainya satu ke
kanan, satu ke kiri. Tangkai itu ia pegang sehingga tersembunyi di tangannya.
Tidak ada dua orang yang sama di dunia ini, karena Allah mencipta setiap orang
secara unik. Dan itu adalah keindahan yang Tuhan ciptakan. Betapa hambarnya
dunia ini jika semua manusia sama di dalam segala hal. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Ketika kita menyadari dan menemukan keunikan
kita, kita bisa memperkembangkan setiap potensi yang ada di dalam diri kita
sebaik mungkin. Kita perlu terus merenungkan dan memikirkan keunikan peta
teladan Allah yang Tuhan tanam di dalam hidup kita. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="background: none repeat scroll 0% 0% rgb(246, 220, 150); color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Ciptaan sebagai Refleksi Pencipta</span></b><b><span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Orang menggubah banyak
lagu, tetapi lagu yang unik adalah lagu yang begitu diperdengarkan, kita
langsung bisa mengenali siapa penggubahnya. Waktu Tuhan mencipta sesuatu,
tanda-tanda Tuhan ada di dalamnya. Itu bagaikan tanda tangan-Nya. Anjing yang
lincah merefleksikan kelincahan Allah. Demikian juga kerajinan semut,
ketekunannya, merefleksikan sifat kerajinan dan ketekunan Allah. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Ikan salmon adalah ikan
yang unik. Ia melahirkan anaknya di danau yang berair tawar. Setelah
melahirkan, ia mati. Lalu anak-anak salmon akan berenang menuruni sungai menuju
laut lepas yang berair asin. Ia bisa merantau sampai lebih dari 10.000 km dari
tempat asalnya. Ketika besar lalu hamil, ia bisa mencari kembali danau tempat
asalnya. Ia kembali melalui sungai, menaiki air terjun, terkadang sampai
terluka, dan terus berjuang sampai kembali ke tempat asalnya. Di situ ia
bertelur melahirkan anaknya, lalu mati. Demikian siklus ajaib ini terjadi.
Semuanya ini merefleksikan kedahsyatan Sang Pencipta. Ini refleksi bijaksana
Tuhan. Allah menanamkan sedikit bijaksana pada binatang tertentu. Dan
kodrat-Nya, rencana-Nya, sifat teladan-Nya dikumpulkan diletakkan secara utuh
ke dalam satu makhluk yang namanya manusia. Manusia adalah satu-satunya makhluk
yang secara totalitas memperoleh seluruh bijaksana dari Tuhan yang
merefleksikan semua rencana Tuhan dan mendapatkan potensi yang melebihi semua.
Kondisi ini tidak bisa dijawab oleh hipotesa Evolusi. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Evolusi berpandangan
makhluk harus terus berkembang. Jadi kalau manusia itu hasil tertinggi dari
evolusi, maka seharusnya manusia bisa berenang, bisa menyelam, punya insang dan
juga bisa terbang, punya sayap. Tetapi Tuhan tidak demikian. Manusia terlihat
tetap terbatas, namun di dalam keterbatasan itu ada kualitas dan kuasa, karena
dicipta menurut peta teladan Allah. Manusia terbatas tetapi berkapasitas cipta.
Ia tidak bersayap, tetapi bisa mencipta pesawat terbang, tidak mengeluarkan
musik, tetapi bisa merangkai nada dan membentuk harmoni. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Posisi Manusia
Diantara Semua Ciptaan Tuhan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Mazmur
8:4-10<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">DIMANA POSISI MANUSIA?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Alkitab menyatakan bahwa Allah
menciptakan manusia sedikit lebih rendah dari malaikat, hampir sama seperti
Allah, tetapi menguasai alam semesta. Ini memberikan kerangka dan urutan yang
jelas kepada manusia, yaitu: MANUSIA ADA DI BAWAH ALLAH, DI ATAS ALAM.
Peribahasa Tionghoa mengatakan bahwa kita perlu berdiri tegak di bumi dan
tangan menopang langit, yang artinya, kita mampu berdiri dengan tegak dengan
identitas yang jelas dan penuh keyakinan. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Di dalam metodologi untuk mengerti
alam semesta, dari jaman ke jaman, sejak jaman Euclid, Herodotus, Plato, sampai
kepada Sir Isaac Newton, manusia selalu terjebak di dalam KONSEP SISTEM
TERTUTUP, yaitu suatu pandangan yang menganggap bahwa alam semesta sendiri
sanggup untuk memberikan penjelasan akan rahasia-rahasia yang terkandung di
dalamnya, tanpa memerlukan bantuan dari luar. Sebaliknya, di sepanjang sejarah,
kekristenan selalu menawarkan KONSEP SISTEM TERBUKA, yaitu alam semesta<br />
baru bisa dimengerti secara tuntas ketika manusia kembali kepada "dunia
sana", dunia Sang Pencipta. Sistem tertutup telah menjadi cikal-bakal
SCIENTICISM dan POSITIVISM, dan berakhir di gang buntu. Sebaliknya, Pengakuan
Iman Rasuli dimulai dengan kalimat: Aku percaya kepada Allah, Pencipta langit
dan bumi. Kalimat ini menekankan sistem terbuka.<br />
Manusia tidak mungkin mengerti segala sesuatu kecuali ada satu jalur terbuka
yang membawa manusia kepada dunia yang tidak kelihatan. Dan justru dari sanal
segala kontrol terjadi. Iman Kristen bukan takhayul atau iman yang superstisi,
tetapi justru memberikan logika yang paling kuat, bahkan melebihi keterbatasan
logika itu sendiri.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">BERADALAH DI POSISI YANG SEHARUSNYA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Arloji dirancang untuk dipergunakan
di tangan kiri. Tetapi jika ia menolak dan ditempatkan di tempat lain, maka ia
tidak akan bisa berfungsi baik. Jika ia ditempatkan di tangan kanan, maka ia
akan mengganggu si pemakai ketika bekerja, dan akan mengalami kesulitan untuk
memutar tombolnya. Kalau ia dipasang di kaki atau di leher, ia semakin tidak
berfungsi. Maka tempat terbaik bagi arloji adalah sesuai dengan rancangannya.
Demikian juga manusia, baru akan berfungsi secara maksimal ketika ia berada di
posisi yang ditetapkan seturut rancangan yang pasti ketika ia diciptakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Manusia diciptakan untuk berada di
bawah Allah di atas alam. Jika manusia tidak mau dan ingin membalik situasi,
maka yang terjadi ialah dia akan membalikkan diri sendiri. Ia tidak mungkin
dapat membalik Allah dan alam, tetapi yang ia lakukan adalah membalikkan
posisinya sendiri. Pada saat manusia sudah membalikkan diri, ia merasa telah
membalik dan<br />
mengatur segala sesuatu. Ketika segala sesuatunya kemudian menjadi tidak beres,
ia marah kepada Allah, padahal itu diakibatkan oleh perbuatannya sendiri. Ini
sikap yang sangat kurang ajar terhadap Allah, dan untuk itu manusia harus
dihakimi. Manusia harus kembali ke posisinya yang semula, baru ia bisa
berfungsi dengan benar, yaitu di bawah Allah, di atas alam. Manusia memakai
alam untuk memuliakan Allah, bukan sebaliknya. Manusia di bawah Allah di atas
alam, berarti manusia harus mempergunakan alam dan menjadi reflektor kemuliaan
Allah. Kita menguasai alam dan kita sendiri dikuasai Allah, bukan kita yang
menguasai Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Jika kita lihat, ada satu gejala
lagi, yaitu adanya orang-orang yang kelihatannya begitu giat, seperti seorang
Kristen yang berapi-api, tetapi posisinya salah. Orang sedemikian sepertinya
begitu dekat dengan Tuhan, tetapi sebenarnya sedang meminta Tuhan menuruti
keinginannya. Dengan mendasarkan kepada kemahakuasaan dan kasih Tuhan, mereka
mau memperalat Tuhan untuk memenuhi keinginannya sendiri. Ini menjadikan Allah
pembantu<br />
demi mencapai segala keinginannya sehingga kita dapat melihat gejala di luar
kehidupan keagamaan orang itu begitu giat dan berkobar-kobar, tetapi
motivasinya berlawanan dengan kehendak Tuhan. Ini merupakan kegiatan agama yang
melawan agama sejati. Jika tujuan kita adalah alam dengan cara memperalat
Allah, maka kita tidak mungkin mengerti kehendak Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">TUGAS MANUSIA DI DALAM POSISINYA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Jika posisi ini sudah jelas, maka
kita diberikan tugas yang dilaksanakan dengan lengkap di dalam diri Tuhan
Yesus, yaitu sebagai:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">1. NABI<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Manusia disebut nabi, berarti
manusia berada di antara Allah yang maha tahu dengan alam yang tidak
berinisiatif tahu, tetapi mengandung segala sesuatu yang bisa dan perlu diketahui.
Sifat nabi manusia memungkinkan berkembangnya ilmu pengetahuan. Maka
penyelidikan ilmu pengetahuan tidak seharusnya menjadikan manusia melawan
Tuhan. Orang yang mengetahui semakin banyak, seharusnya semakin mempermuliakan
Tuhan; karena ia telah melihat bagaimana Allah telah merancang segala
sesuatunya sedemikian ajaib. Fungsi kenabian manusia ini menjadikan manusia
berbeda tuntas dari binatang. Belum pernah ada binatang yang menangkap manusia
dan meletakkan di kebun manusia. Tetapi manusia telah menangkap binatang dan
membuat kebun binatang. Manusia bukan sekedar makhluk biasa, tetapi nabi. Namun
banyak manusia yang tidak memakai hal ini secara maksimal.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">2. IMAM<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Sebagai imam, manusia mempunyai
kedudukan di antara Allah dan alam. Manusia memakai alam untuk dipersembahkan
kepada Allah. Konsep demikian telah ada sejak awal sejarah manusia. Maka kita
akan membawa alam demi kemuliaan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">3. RAJA<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kedudukan sebagai raja menunjukkan
fungsi penguasaan dan pengaturan. Management yang pertama kali adalah merupakan
mandat dari Allah, yaitu agar manusia mengelola bumi ini. Allah tidak mau kita
kacau dan tidak teratur. Namun pencemaran dosa membuat fungsi pengaturan ini
menjadi kacau. Oleh karena itu, kita harus membawa itu semua kembali kepada
kontrol Allah, karena kita ada di bawah Allah, dan alam di bawah kita.<br />
Ini yang memungkinkan semuanya berjalan harmonis.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-indent: 0in;">
<b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">III.<span style="font: 7pt "Times New Roman";">
</span></span></b><b><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span class="fullpost"><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Karena kita adalah mahluk yang jasmani
dan rohani. Marilah kita menjaga kesehatan jasmani dan rohani kita. Marilah
kita mempersembahkan tubuh kita sebagai persembahan yang hidup dan yang kudus
dan yang berkenan kepada Allah. Marilah kita mengasihi Tuhan dengan segenap
hati, segenap jiwa, segenap akal budi dan segenap kekuatan.</span></span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><br />
<span class="fullpost">Untuk memupuk kerohanian kita, kita memerlukan saluran
anugerah yaitu doa, Firman, sakramen dan Persekutuan orang Kudus. Marilah kita
sering berdoa dan membaca Firman</span><br />
<span class="fullpost">Dan marilah kita bersekutu di dalam gereja.</span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt; text-indent: 0.5in;">
<span lang="SV" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Kiranya kita berhenti
berbuat dosa, mulai belajar menghargai diri kita, menemukan diri, belajar
menggali potensi diri, dan akhirnya menyerahkan diri ke dalam tangan Tuhan.
Inilah peta teladan yang akhirnya menjadi teladan bagi peta teladan yang lain. </span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;">Soli
Deo Gloria.</span><span lang="IN" style="font-family: "Arial Unicode MS"; font-size: 12pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #f3f3f3; line-height: normal; margin-bottom: 0.0001pt;">
<br /></div>
FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-84092864301346957062011-06-25T14:58:00.000+07:002011-06-25T14:58:20.648+07:00To GOD be The Glory<div align="center" style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<span style="font-size: x-large;"><b><span>GLORY TO GOD</span></b></span></div>
<div align="center" style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: center;">
<b><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: center;">
<i><span style="font-size: 11pt;">"Sebab segala
sesuatu adalah dari Dia, dan oleh Dia, dan kepada Dia: Bagi Dialah
kemuliaan sampai selama-lamanya." <o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: center;">
<i><span style="font-size: 11pt;">(Roma 11:36)</span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: center;">
<i><span style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: center;">
<span style="font-size: 11pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span style="font-size: 11pt;">´Glory to
God´ menjadi satu istilah, satu pemikiran yang begitu unik di dalam
kekristenan dan tidak ditemui pada agama-agama lain. </span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Agama lain lebih merasa takut kepada
Tuhan, karena ilah mereka memberikan unsur kontrol kepada kepribadian.
Tetapi dalam kekristenan tidaklah demikian. Dalam Kitab Yes 43:7
dikatakan dengan jelas, "Semua orang yang disebutkan dengan nama-Ku yang
Kuciptakan untuk kemuliaan-Ku." Sebab itu, di dalam diri manusia, kita
melihat peta dan teladan Tuhan, yaitu pancaran kemuliaan Tuhan yg
mewakili sang Pencipta. </span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Apakah arti kemuliaan
Tuhan itu? Istilah kemuliaan memang abstrak, tidak konkret, dan tidak
berwujud. Tetapi, kemuliaan merupakan satu hal yang mau tidak mau akan
mempengaruhi hidup kita. Mengapa kita takut nama kita dicemarkan oleh
orang lain? Mengapa kita takut difitnah orang? Mengapa kalau ada orang
yang salah ketika memberi informasi tentang kita, kita marah? Mengapa
kita selalu membela sesuatu yang seharusnya tidak dirugikan, tetapi
sudah dirugikan? Mengapa kita selalu berdebat? Ini semua karena ada
unsur abstrak, unsur yang melampaui kekonkretan jasmaniah yang memang
berada di dalam kebudayaan. Kita membutuhkan nama baik, membutuhkan
kredibilitas, dan membutuhkan kepercayaan dari orang lain. Semua itu
karena apa? Unsur kemuliaan. Meskipun sama-sama manusia, tetapi ada yg
begitu bercahaya karakternya, ada yg begitu gelap hidupnya, ada yg
begitu menyenangkan orang lain, dan ada yang membuat orang lain begitu
benci, ini semua karena ada unsur abstrak atau tidak konkret yang ikut
berperan di dalam dunia ini.. Jadi, yang konkret tidak lebih penting
dari yg abstrak dan yg abstrak jauh lebih berperan daripada yg konkret
ini. Itu sebabnya, kemuliaan justru tidak disangkutpautkan dengan
materi. Orang biasa beranggapan kalau mempunyai giwang dengan berlian
yang beberapa karat besarnya, atau mempunyai mutiara yang begitu
cemerlang, tentu akan menarik orang, karena itu adalah kekayaan yang
besar. Tetapi tidaklah demikian, kemuliaan tidak terletak pada berlian,
pada perhiasan, atau pada pakaian yang bagus, kemuliaan justru terletak
di dalam unsur abstrak: karakter atau kepribadian seseorang. Itu
sebabnya, kita akan memikirkan tentang kemuliaan.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Mengapa
segala kemuliaan harus kembali kepada Tuhan Allah? Kemuliaan mempunyai
substansi yg menjadi pangkalan bagi penghargaan. Kita menghormati atau
menghargai seseorang, justru karena dibalik orang yang kita hormati itu
terdapat suatu substansi rohaniah yang melampaui nilai jasmani. Dan
substansi rohaniah itu adalah Tuhan sendiri. Apakah arti kemuliaan?
Kemulian berasal dari Tuhan n Tuhan sendiri adlh penghargaan yg
tertinggi, nilai yang tertinggi, diri-Nya merupakan sumber segala
penghargaan dan kehormatan. Sebab itu, tatkala manusia diciptakan
menurut peta & teladan Allah. Alkitab menulis, "Allah memahkotai
manusia dengan kemuliaan dan kehormatan." Manusia mempunyai kehormatan
dan kemuliaan sebagai mahkota. Mahkota ini berasal dari Tuhan. Itu
sebabnya, Tuhan adalah sumber kehormatan, sumber penghargaan, sumber
kemuliaan. Yesus Kristus berkata, "Kemuliaan yang Kuterima, bukan dari
manusia, melainkan dari Allah saja."<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Injil
Yohanes pasal 17 merupakan satu-satunya pasal yang mencatat bahwa Anak
Allah yang suci itu berbicara kepada Allah Bapa yang suci. Semua isi doa
itu diwahyukan kepada manusia. Sebenarnya, apa yang dibicarakan antara
Allah Anak, Allah Bapa, dan Allah Roh Kudus selalu tidak kita ketahui.
Tetapi, pasal 17 merupakan satu-satunya pasal, di mana seluruh pasal,
kecuali kalimat pertama, berisi doa sang Anak kepada Bapa dalam bentuk
literatur manusia, tetapi isinya adalah komunikasi antara Anak dan Bapa.
Dalam pasal itu, kita melihat doa yang luar biasa. Yesus Kristus
mengatakan, "Muliakanlah Aku, sebagaimana Aku di dunia sudah memuliakan
Engkau. Tuhan Yesus meminta supaya Bapa memuliakan Dia, apakah sebabnya?
Sebab Dia sudah memuliakan Bapa. Maka, di sini kita dapat melihat,
kemuliaan bersubstansi realita pada diri Bapa. Bapa menciptakan manusia
dan mengutus Yesus ke dalam dunia ciptaan- Nya, justru untuk menyatakan
kemuliaan Bapa itu sendiri. Sebab itu, sesuai dengan Kitab Yes. 43:7,
eksistensi hidup kita justru untuk memuliakan Tuhan Allah. Tetapi, hal
ini sering tidak kita sadari atau insyafi.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Dalam
Injil Yoh 12:28, Yesus Kristus berkata, "Bapa, muliakanlah nama-Mu".
Maka terdengarlah suara dari surga, "Aku telah memuliakan-Nya, dan Aku
akan memuliakan-Nya lagi." Tuhan Allah, sumber kemuliaan menginginkan
manusia untk memuliakan Dia. Barangsiapa memuliakan Tuhan, Tuhan rela
memuliakan Dia pula. Kemuliaan bersubstansi Tuhan Allah dan kemuliaan
itu diwujudkan atau dinyatakan, sehingga kemuliaan menjadi suatu dasar
kebudayaan, kredibilitas kepribadian, dan keagungan dari pada sejarah
dan pemancaran moral. Kemuliaan itu diwujudkan melalui beberapa tahap:<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p>
</o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>1.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Allah menyatakan kemuliaan-Nya
melalui inkarnasi.</span></b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Selain
penciptaan, di mana Tuhan menciptakan segala sesuatu untuk menyatakan
kemuliaan-Nya, pernyataan kemuliaan yang paling konkret di dalam sejarah
adalah melalui inkarnasi. Dari Injil Yohanes 1:14,18, kita melihat:
pertama, substansi kemuliaan adalah Allah sendiri. Pernyataan kemuliaan,
pertama-tama dapat kita lihat di dalam inkarnasi, yaitu Kristus menjadi
manusia. Allah datang ke dalam dunia manusia, Roh menjadi daging, yang
tidak kelihatan sekarang menjadi kelihatan, dari dunia mutlak masuk ke
dalam dunia relatif. Dia menjadi manusia. Di sini dikatakan, kita sudah
melihat kemuliaan Allah di dalam diri Kristus, Anak Allah yang tunggal
yang dikaruniakan kepada manusia. Dalam ayat 18 dikatakan, "Tidak ada
orang yang pernah melihat Allah, hanya Kristus, Anak tunggal Allah, yang
berada di dalam pangkuan Allah itu, menyatakan Tuhan Allah kepada
kita." Baca lagi, Kitab Ibrani 1:1-3. Ayat yang paling jelas,
menjelaskan siapakah Kristus di dalam alam semesta. Kita melihat
Kristus, jauh lebih besar daripada apa yg kita tahu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Berapa
Besarnya Kristus?" berapa besar menurut pengertian Anda, akan
mempengaruhi iman dan nilai hidup dalam seumur hidup Anda. Seluruh hidup
Anda akan ditetapkan penilaiannya dengan pengertianmu tentang berapa
besar Kristus, Kristus selalu lebih besar daripada apa yang bisa kita
bayangkan. Kalau kita mengira Kristus sedemikian besar, Dia lebih besar
daripada itu. </span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Siapakah Kristus?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>a.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kristus ditetapkan berhak mewarisi
sesuatu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>b.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kristus ditetapkan menjadi pencipta
segala sesuatu.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>c.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kristus ditetapkan menjadi penopang segala sesuatu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p>
</o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kristus adalah Kristus kosmos,
Kristus alam semesta, Pencipta alam semesta, Penopang alam semesta, dan
Pewaris alam semesta. Segala sesuatu adalah dari Dia, segala sesuatu
bersandar kepada Dia, dan segala sesuatu kembali kepada Dia. Puji Tuhan!
Di sini kita dapat melihat bahwa Dia adalah cahaya dari kemuliaan Allah
dan gambar wujud Allah, yaitu ´Allah berada di dalam cahaya yang tidak
kelihatan, tetapi Kristus adalah cahaya Allah yang dapat kita lihat.
Umpama saya bertanya kepada Saudara, pernahkah Saudara melihat matahari?
Saudara akan menjawab, setiap hari saya melihat matahari, bahkan sejak
kecil saya sudah melihatnya. Saya bertanya lagi, sanggupkah Saudara
menatap matahari? Saudara mulai merasa ragu, apa maksud pertanyaan ini?
mengapa Anda menanyakan hal ini? Saya berkata, Saudara belum pernah
melihat matahari secara langsung. Dari ketiga pertanyaan tadi, pernahkah
melihat matahari? Betulkah Saudara sudah melihatnya? Saudara belum
pernah melihat langsung, tapi Saudara pasti tahu, ada suatu rahasia
dibalik pertanyaan itu. Sebenarnya, kita tidak pernah melihat matahari,
kita hanya melihat cahaya matahari. Yang kita lihat bukan mataharinya,
tapi cahayanya. Kita belum pernah melihat matahari, kita hanya melihat
satu substansi yang bercahaya begitu jelas, waktu kita melihat, kita
tahu itu matahari, padahal yang kita lihat bukan elemen dari matahari
sendiri, namun hanyalah cahaya yang mengeluarkan sinar, yg bersumber
& beradiasi dari matahari. Itu sebabnya, tak seorang pun yang bisa
melihat Allah, yg kita lihat adalah cahaya Allah itu sendiri. Ayat tadi
mengatakan, "Dia adalah cahaya kemuliaan Allah, dan gambar wujud Allah",
itu sebabnya kita masuk ke bagian lebih yg dalam.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Pada
waktu inkarnasi itu sudah terjadi, maka keberadaan Yesus, itu adalah
wujud yang konkret, wakil yang mewakili kemuliaan Allah. Sebab itu,
Yesus Kristus berani mengatakan satu kalimat, yang belum pernah, tidak
mungkin, tidak akan pernah mungkin, tidak ada yang berani atau boleh
diucapkan oleh siapa pun di dalam sejarah. "Kamu melihat Aku, bukan
melihat Aku, melainkan melihat Dia, yang mengutus Aku." Dari fenomena
agama umum, orang Yahudi tak mungkin pernah mengerti kalimat itu. Karena
mereka tahu, Allah tidak bisa dilihat. Saat manusia melihat Allah
dengan mata jasmani, saat itu pula manusia mati. Inilah pengertian orang
Yahudi. Itu sebabnya, waktu Yesus mengatakan kalimat itu, mereka
mengatakan Dia menghujat Allah. Padahal, Yesus Kristus tidak menghujat
Allah. Tetapi Dia mengatakan satu fakta, karena Dia adalah satu- satunya
cahaya kemuliaan Allah, satu-satunya wujud Dia, Dia adalah satu-satunya
cahaya kemuliaan Allah, satu- satunya wujud substansi Allah, dan
satu-satunya yang bisa menyatakan Allah yang tidak tampak. Kristus
adalah wakil Allah di dalam dunia.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kemuliaan
yang bagaimana yang dipancarkan Yesus? "Kemuliaan dipancarkan melalui
hidup-Nya, melalui sengsara-Nya." Pada waktu Dia diumpat, difitnah, Dia
sangat tenang. Kemuliaan Yesus, kemuliaan Ilahi mutlak dan tidak
terbatas. Perhatikan teladan Yesus yang menyatakan kemuliaan Allah,
pernah dinyatakan sampai puncaknya secara konkret di Alkitab. Injil
Matius 17:2 mengatakan, "Wajah-Nya seperti matahari, pakaian-Nya seperti
terang yang besar." Di dalam Alkitab, hal seperti ini pernah terjadi 3
kali: Pertama kali, waktu Yesus masih hidup di dunia. Kedua, waktu Dia
memanggil Paulus. Lalu ketiga, waktu Dia menyatakan diri kepada Yohanes,
rasul termuda di pulau Patmos. Ketiga-tiganya memberikan satu kesan
bahwa Dia lebih bercahaya dibanding dengan matahari, sehingga pada waktu
siang hari, waktu paling terang, Paulus justru melihat cahaya yang
lebih terang daripada matahari. Bukan saja demikian, Yohanes melihat,
Dia mempunyai mata seperti api yang menyala-nyala. Yesus Kristus adalah
kemuliaan yang diwujudkan di dalam dunia. Pada waktu Petrus tua, dia
melukiskan istilah kemuliaan hanya satu kali saja, istilah yang luar
biasa berbeda dengan semua istilah yang ada di dalam Kitab Suci. 2Petrus
1:16, dalam terjemahan bahasa Indonesia "kebesaran- Nya", tetapi dalam
bahasa Inggris "His majesty". Kata ´majesty´ dipakai untuk melukiskan
keagungan seorang raja. Pada waktu Petrus menulis ayat ini, ia berkata,
"Karena kami pernah melihat dengan mata sendiri, satu ´majesty´ atau
kemuliaan yang dahsyat dari Tuhan sendiri." Mengapa Petrus yang
menuliskan hal ini? Karena Petrus, Yakobus, dan Yohanes tiga orang yang
pernah melihat Yesus Kristus menyatakan kemuliaan Allah, melalui
perubahan wajah; transfiguration; ´change His figure´. Bukan saja
demikian, kita juga dapat membaca dari Wahyu 1:16-17, Kristus menyatakan
diri dengan begitu mulia.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>2.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Apa yang disebut dengan kemuliaan
Allah?</span></b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Pertama,
kemuliaan Allah di dalam diri Kristus melalui inkarnasi. Kedua,
kemuliaan Allah di dalam anugerah penebusan. Ini merupakan kemuliaan
yang paling puncak, yang boleh kita terima di dalam pengalaman kita
masing-masing. Kita bukan hanya mengenal Dia, tetapi kita mengalami.
Kita bukan hanya mengetahui Dia, tetapi kita memiliki Dia melalui
anugerah kemuliaan. Baca Efesus 1:6. "Kasih karunia yang mulia atau
anugerah kemuliaan Tuhan. Apakah ini? Ini adalah kemuliaan yang bersifat
paradoks. Anugerah kemuliaan di dalam penebusan itu bersifat paradoks
artinya, justru semua kemuliaan itu tersimpan. </span><span style="font-size: 11pt;">Hal ini, dalam theologia Martin Luther disebut
sebagai ´the hiddeness of God´: suatu ketersembunyian dari Tuhan Allah.
Martin Luther menggambarkan dua macam hal yang kita kenal tentang
Kristus, ´the glory of Christ and the cross of Christ´. </span><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kita harus mengerti mengenai Kristus
yang tersalib dan Kristus yang mulia. Banyak orang hanya mau Kristus
yang mulia, tetapi tidak mau Kristus yang tersalib. Martin Luther
mengatakan, "Dua-duanya penting. Sebagaimana kita menyaksikan bulan,
yang menghadapkan kita pada satu aspek, sedangkan aspek yang lain tidak
pernah bisa kita lihat, kecuali kita melintasinya dengan roket yang
melebihi tempat itu, barulah kita bisa melihat belakangnya." Demikian
juga Allah menyatakan kepada kita, aspek-aspek yang rela Dia wahyukan,
tetapi aspek yang tidak dinyatakan, kita tidak tahu itu. Itu disebut
sebagai ´the hiddenness of God´.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Perhatikan,
kemuliaan Allah yang kita lihat adalah Kristus yang menjadi contoh
teladan moral dan hidup yang mewakili Allah di dalam dunia ini dan yang
dahsyat kemuliaan-Nya, yang pernah Dia nyatakan kepada tiga orang
murid-Nya dan Paulus. Tetapi kita mau melihat sifat paradoks dari aspek
yg lain, yaitu kemuliaan yg terembunyi. Ketika raja menutup pakaian
kerajaannya dengan pakaian pengemis, jangan Anda kira bahwa dia adalah
seorang pengemis. Biar pun secara lahiriah, dia seorang yg miskin,
tetapi dia adalah tetap seorang raja yg berhak duduk di atas tahta.
Demikian juga pada waktu kita melihat kemuliaan yang tersembunyi, itu
berarti kemuliaan paradoks. Pada waktu Yesus dipaku di atas kayu salib,
di manakah kemuliaan Allah? Tidak ada. Pada waktu itu, seluruhnya sudah
menjadi tertutup, kebijaksanaan dan kuasa-Nya tidak kelihatan dan segala
kemungkinan kemuliaan sudah tertudung, sehingga orang melihat salib,
tempat yang bukan menyatakan kemuliaan, melainkan tempat yg memalukan.
Salib adalah tempat yang sangat memalukan, tetapi Allah justru
menyatakan bahwa inilah anugerah kemuliaan (bdk 1Kor 1:25).Kemuliaan
penebusan adalah kemuliaan yang ditudung anugerah yang tersembunyi,
yaitu kemuliaan yang menjadi ujian bagi iman seluruh umat manusia. <o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p>
</o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>3.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></b><!--[endif]--><b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Dengan apa kita memuliakan Allah?</span></b><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Sekarang,
kita masuki bagian terakhir, saya akan membahas dengan ringkas, dengan
apa kita memuliakan Allah?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>a.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Dengan hidup yang ada, hidup yang diciptakan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>b.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Dengan pengalaman penebusan, kita
memuliakan Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>c.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Dengan perbuatan dan kesempatan untuk bersaksi (Matius
5:13-16).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="font-family: georgia; margin-left: 9pt; text-align: justify; text-indent: -9pt;">
<!--[if !supportLists]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><span>d.<span style="font-size-adjust: none; font-size: 7pt; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;">
</span></span></span><!--[endif]--><span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Di dalam kesengsaraan dan dengan mulut kita.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt 0.5in; text-align: justify;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Kita
perlu menderita bagi Tuhan supaya bisa mendapat kemuliaan. Sebab itu,
waktu kita menderita bagi Tuhan, biarlah kita memakai mulut kita untuk
memuliakan Allah. Pada waktu penganiayaan, kita tetap harus memuliakan
Allah. Puji Tuhan! Ia ada dalam seumur hidup kita, kita harus memuliakan
Allah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<br /></div>
<div style="font-family: georgia; margin: 0in 0in 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 0.25in;">
<span lang="SV" style="font-size: 11pt;">Siapakah orang yang memuliakan Allah?
Mungkin Saudara berkata, orang-orang yang pandai menyanyi atau yang
sering berkhotbah. Jika hanya orang yang berkhotbah dan yang menyanyi,
yang memuliakan Allah, maka hanya segelintir orang Kristen di mimbar
saja yang bisa memuliakan Allah. Setiap orang Kristen dapat memuliakan
Allah dengan kesaksiannya. Masyarakat mengetahui bahwa kita adalah orang
Kristen, kita tidak bisa omong kosong saja, kita harus melakukan
semuanya dengan baik untuk memuliakan nama Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<span lang="SV" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"><span style="font-family: georgia;">Ayat ini mudah kita baca, namun masyarakat
akan mempermalukan Allah kita, karena hidup kita yang sembrono. Kita
harus memuliakan Allah di dalam usaha kita, di dalam study kita, di
dalam keluarga kita, dan di dalam pergaulan kita.</span></span><br />
<span lang="SV" style="font-family: Arial; font-size: 11pt;"><span style="font-family: georgia;"> </span><i style="font-family: georgia;">Soli Deo Gloria...!!</i></span>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-39984278325543146842011-06-25T14:51:00.001+07:002011-06-25T14:52:08.665+07:00AKHIR DARI SUATU PERJALANAN<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><span style="font-size: large;">AKHIR
DARI SUATU PERJALANAN</span><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: center; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"> <i><span style="font-size: x-small;"><span lang="SV"><o:p>by: Fernando Tambunan</o:p></span></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p><br /></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Memikirkan tentang akhir dari suatu
perjalanan hidup (kematian) adalah suatu hal yang seringkali dianggap
menakutkan. Di satu sisi kita sependapat bahwa mereka yang memikirkan
akhir hidupnya (baca: kematian) adalah mereka menyadari eksistensi diri,
namun di sisi yang lain, Mungkin saja dalam ketakutannya tersebut
manusia lalu terdorong untuk mengerjakan pekerjaan yang berarti, namun
sekali lagi, ketakutan, bagaimanapun juga, tidak dapat dianggap sebagai
kebajikan . <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span><br /><span lang="SV">Lalu, apakah mereka
yang tidak mempedulikan hari kematiannya, bersikap lebih bijaksana
daripada mereka yang ketakutan dan terus-menerus memikir-kannya? Sama
sekali tidak. Bahkan lebih parah daripada yang pertama. Kitab Suci
mengatakan bahwa mereka yang tidak percaya adanya kehidupan setelah
kematian, secara konsekuensi logis, boleh mengambil gaya hidup hedonisme
dengan semboyannya yang terkenal “marilah kita makan dan minum, sebab
besok kita mati” (I Kor 15:32). Kehidupan yang tidak pernah memikirkan
keterbatasan kehidupan itu sendiri, akan cenderung membawa manusia untuk
hidup mencari kepuasan pribadi. Kepuasan pribadi ini tidak harus selalu
dinyatakan dalam gaya hidup pesta pora dan mabuk-mabukan, pergi ke
pelacuran dan sebagainya. Pengejaran kepuasan serta kenikmatan pribadi
ini mungkin saja mengambil bentuknya dalam kehidupan moral yang tinggi,
suka menolong orang lain, menjadi
seorang humanist, namun
pada akar hatinya adalah mengejar kepuasan diri sendiri.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Daud
berdoa kepada Tuhan agar ia diajar bahwa hidupnya memiliki sebuah akhir (Mazmur
39:5). Mengapa perlu diajar? Bukankah pengalaman dari sejarah, data empiris sudah
dengan begitu gamblang menyatakan bahwa hidup manusia memang memiliki
sebuah akhir? Adakah manusia yang begitu keras kepala menolak kenyataan
bahwa hidup kita memang suatu saat akan berakhir? Tampaknya tidak banyak
orang yang memiliki kenekadan seperti itu. Namun, sesungguhnya yang
dimaksud oleh Daud adalah bahwa sekalipun manusia mengetahui bahwa
hidupnya memiliki sebuah akhir, namun manusia menghidupinya seolah-olah
tidak ada akhirnya. Tidak ada kepekaan akan waktu yang semakin singkat
dalam hidup manusia. Dalam keadaan seperti inilah Daud memohon kepada
Tuhan agar ia terus diajar bahwa hidupnya suatu saat akan berakhir.
Waktu tidak selama-lamanya diberikan kepada manusia. Suatu saat ia harus
mengakui, entah dengan rela atau tidak rela, bahwa ia adalah ciptaan
yang terbatas, dan bahwa hidupnya tidak sepenuhnya berada dalam
kekuasaannya sendiri, <i>ia harus mempertanggung-jawabkan
segala sesuatu yang telah dilakukannya selama hidupnya di hadapan
Penciptanya</i>. Tanpa pengertian ini (bukan sekedar pengetahuan!)
manusia tidak mungkin memiliki tujuan hidup yang benar. Ia boleh
memiliki tujuan hidup yang dianggapnya begitu pasti, dan mengejarnya
dengan segala kekuatan self-determinasi, namun di hadapan Tuhan
sesungguhnya semuanya hampa. Manusia melakukan hal-hal yang menimbulkan
sesuatu yang tidak perlu, ia mengumpulkan dengan tidak mengetahui siapa
yang kelak akan menikmatinya. Inilah paradoks hidup manusia yang hanya
mengejar keuntungannya sendiri. Sesungguhnya, ia berjalan dalam
kehidupan yang sangat tidak pasti! <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Dalam
kegalauan jiwanya, pemazmur belajar untuk tetap berharap kepada Tuhan
(Mazmur 39: 8). Suatu pengharapan yang diteriakkan dari sebuah
pengenalan diri serta kebutuhannya yang terdalam, yaitu agar Tuhan
membebaskan dia dari segala dosa-dosanya. Kebanyakan manusia hidupnya
tertekan karena sakit-penyakit, ekonomi tidak mapan, kurang berhasil
dalam menjalin hubungan dengan sesama, study tidak lancar, masa depan
tidak jelas dan lain sebagainya, namun berapa orang yang tertekan
seperti Daud, menyadari bahwa problema terbesar dalam hidup manusia
bukanlah hal-hal di atas, melainkan kehidupan yang berdosa. Berapa
serius dosa di hadapan kita? Ini pertanyaan yang harus kita jawab! <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<br /></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Inilah cicipan
kematian yang sesungguhnya: hidup dalam dosa. Para eksistensialist
seringkali dikuasai oleh ketakutan untuk tidak lagi bereksistensi. Namun
kita dapat memper-tanyakan “Apa itu eksistensi dan bagaimana
bereksistensi?” Sesungguhnya ketika seseorang berbuat dosa, ia
menghancurkan eksistensinya dalam pengertian yang paling dalam, karena
eksistensi manusia adalah suatu eksistensi yang tidak mungkin tidak
harus dikaitkan dengan hubungannya di hadapan Allah (entah hubungan
dikasihi-mengasihi, atau menolak-dimurkai). Dengan berbuat dosa manusia
merusak hubungannya dengan Allah. Semakin ia tidak suka berhubungan
denganNya, semakin ia akan menghancurkan dirinya sendiri. Mari kita
lihat dua pertanyaan pertama dalam Katekismus Heidelberg (1563) berbunyi
demikian <i>“Apakah satu-satunya penghiburan Saudara, baik
pada masa hidup maupun pada waktu mati?”</i> Dijawab, “Bahwa aku, dengan tubuh dan jiwaku, baik
pada masa hidup maupun pada waktu mati (Rom 14:7-8.), bukan milikku
(1Kor 6:19), melainkan milik Yesus Kristus, Juruselamatku yang setia
(1Kor 3:23). Dengan darah-Nya yang tak ternilai harganya Dia telah
melunasi seluruh utang dosaku (1Pet 1:18- 19) dan melepaskan aku dari
segala kuasa iblis (1Yoh 3:8b). Dia juga memelihara aku (Yoh 6:39),
sehingga tidak sehelai rambut pun jatuh dari kepalaku di luar kehendak
Bapa yang ada di sorga (Mat 10:30), bahkan segala sesuatu harus berguna
untuk keselamatanku (Rom 8:28). Karena itu juga, oleh Roh-Nya yang
Kudus, Dia memberiku kepastian mengenai hidup yang kekal (2Ko 1:22), dan
menjadikan aku sungguh-sungguh rela dan siap untuk selanjutnya mengabdi
kepada-Nya (Rom 8:14).” Kemudian dilanjutkan dengan pertanyaan
kedua berbunyi,: <i>”</i></span><i><span lang="SV">Berapa pokok
yang perlu Saudara ketahui, supaya dengan penghiburan ini Saudara hidup
dan mati dengan bahagia?”</span></i><span lang="SV"> Dijawab,: “Tiga pokok (Maz 130:3-4). Pertama.
betapa besarnya dosa dan sengsaraku (Rom 7:24-25). Kedua, bagaimana aku
mendapat kelepasan dari semua dosa dan sengsaraku (Mat 11:28). Ketiga,
bagaimana aku harus bersyukur kepada Allah atas kelepasan yang demikian
itu (Kol 1:12.)”. </span><span lang="SV">Menjadi
milik Allah (dan bukan milik sendiri) adalah penghiburan yang terbesar.
Alangkah celakanya jika manusia justru berpikir sebaliknya! Perhatikan
saja, di manakah ada manusia yang dengan segala keperkasaan yang ada
padanya sanggup menguasai maut sehingga ia tidak harus mengalaminya?
Jika tidak ada, mengapa banyak orang enggan untuk menyerahkan sepenuhnya
hidupnya (dan bukan hanya kematian yang tidak sanggup dikuasainya).
Ketidak-berdayaan manusia dalam menghadapi kematian sebenarnya hanya
menyatakan hal yang sama terhadap kehidupan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Biasanya
orang-orang percaya didalam perjalanan hidupnya setiap waktu selalu
merenungkan kematian dan kebangkitan Yesus Kristus. Ia sendiri mati,
sama seperti semua manusia yang lain, namun berbeda dari mereka semua,
karena Ia sanggup mengalahkan kuasa kematian. Dan Ia berjanji untuk
memberikan kehidupan yang kekal bagi mereka yang percaya dalam namaNya.
Orang percaya akan tetap mengalami kematian (kecuali Tuhan telah datang
kembali sebelum hari kematiannya). Namun ia tidak akan selama-lamanya
binasa, bersama dengan Tuhan ia akan dibangkitkan untuk menerima
kehidupan kekal di sorga. Dan bukan hanya itu, mereka yang percaya dalam
namaNya juga diberi kuasa untuk hidup mati terhadap dosa, terhadap
dunia, bahkan terhadap diri sendiri. Kematian ini adalah kematian yang
menghidupkan. Sebaliknya, penolakan terhadap kematian ini akan membawa
kepada kebinasaan kekal, kematian yang sesung-guhnya. Yesus Kristus
mengatakan <i>“Barangsiapa mau menyelamatkan nyawanya, ia akan
kehilangan nyawanya; tetapi barangsiapa kehilangan nyawanya karena Aku,
ia akan menyelamatkannya</i>” (Luk 9:24). Menyelamatkan hidup justru
akan kehilangan hidup, sebaliknya mengorbankannya adalah
menyelamatkannya. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Kematian Kristus
memberikan kemungkinan kepada manusia untuk tidak hidup bagi dirinya
sendiri. Sekalipun Ia tidak berdosa dan tidak harus mengalami maut,
namun Ia rela mati karena dosa-dosa umat manusia. KematianNya merupakan
penyataan puncak ketaatanNya yang sempurna kepada Allah, tidak ada suatu
pun yang Dia pertahankan bagi diriNya sendiri. Ia telah menyerahkan
segala sesuatu yang dapat diberikan, bahkan nyawaNya sendiri. Kematian
inilah yang mendahului kebangkitan dan hidup.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif; text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
</div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Begitu
banyak orang percaya yang kehidupannya tidak berada dalam kepenuhan
kuasa kebangkitan, karena menolak kuasa kematian yang harus bekerja
terlebih dahulu. Tanpa kematian terhadap diri kita sendiri, tidak ada
gunanya untuk mengharapkan pekerjaan kuasaNya yang dahsyat. Pergumulan
kita lebih merupakan pergumulan untuk suatu kehidupan yang menyangkal
diri, daripada kehidupan yang mendapatkan kuasa Tuhan. Persekutuan dalam
penderitaan Kristus, demikianlah yang terus dikejar oleh Paulus, dan
dia tidak berpendapat telah mem-perolehnya, maksudnya perjalanan yang
harus ditempuh masih merupakan suatu proses yang panjang, dia tidak
berhenti bergumul untuk mengejar panggilan Tuhan. Saya percaya setiap
orang yang membaca tulisan ini, atasnya Tuhan memiliki suatu rencana.
Rencana itu tersembunyi, kita bahkan tidak berhak untuk mengetahuinya,
namun ada satu hal yang kita boleh, bahkan harus mengetahuinya, yaitu
bahwa Tuhan menghendaki kita untuk mati dan disalibkan bersama-sama
dengan Dia, dengan demikian kita akan hidup bersama-sama dengan Dia
kelak selama-lamanya Di sinilah letak kepenuhan hidup yang sesungguhnya.
Karena itu sebelum perjalanan hidupmu berakhir, bagi Saudara yang belum
percaya dan menerima Kristus sebagai Tuhan dan juruselamatmu secara
pribadi jangan tunggu lagi inilah waktunya akui segala dosamu dan
percayakan hidupmu kepada Kristus, bagi Saudara yang sudah mengaku
percaya mari tetap hidup taat, setia dan memberikan seluruh hidup kita bagi-Nya. Amin, <i>Soli Deo Gloria..!!</i> </span><span lang="SV"> </span><b><i><span lang="SV"> </span></i></b></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Arial,Helvetica,sans-serif;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV"><br /></span></i></b></span></div>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-636419139530408622011-06-25T14:23:00.001+07:002011-06-25T15:14:08.201+07:00MENCARI TEMAN HIDUP<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cccccc; text-align: center;">
<b><span style="text-transform: uppercase;"><span style="font-size: x-large;">mencari temaN hidup</span> </span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cccccc; text-align: center;">
<b><span style="text-transform: uppercase;">BY: fERNANDO TAMBUNAN</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: #080808; text-transform: uppercase;"> </span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span style="color: #080808; text-transform: uppercase;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="color: #080808;"><o:p> </o:p> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;">Topik berpacaran atau
memilih jodoh adalah topik yang selalu enak untuk dibicarakan dan memang
sangat penting sekali. Dan ini adalah hal yang sangat menentukan bagi
perjalanan hidup seseorang untuk waktu-waktu yang selanjutnya dan ini
bukan masalah yang gampang, sering kali banyak pasangan yang merasa
keliru dengan memilih pasangannya.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><o:p></o:p></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"> </span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;">Saya percaya bahwa Tuhan menyediakan keluarga
kepada kita salah satu tujuannya adalah agar kita bisa mencicipi
rasanya surga melalui keluarga kita itu. <span lang="SV">Dalam keluarga
yang sehat yang penuh kasih dan hangat kita akan mendapatkan sukacita
dan ketenangan yang tidak bisa digantikan oleh hal-hal lain. Saya
percaya itulah nantinya surga, surga adalah sebuah ketenangan,
kebahagiaan, sukacita, berada bersama dengan Tuhan. Jadi kalau saya
boleh simpulkan terbalik dari yang saya katakan tadi kalau rumah tangga
kita tidak bahagia, kita akhirnya sadari bahwa kita memilih orang yang
keliru, keluarga kita itu benar-benar merupakan kebalikan dari surga
yaitu neraka, sangat-sangat membakar, sangat-sangat tidak memberikan
kita kedamaian. Maka topik ini saya kira topik yang penting sekali. <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p>
</o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Berbicara tentang ‘Mencari Teman Hidup’
yang sesuai dengan kehendak Tuhan atau jodoh yang dari Tuhan, mungkin
kita akan bertanya kehendak Tuhan yang mana?<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i><span lang="SV">1) Kalau ‘kehendak’ dalam arti ‘rencana
kekal dari Allah’, maka saya yakin bahwa setiap orang pasti menikahi
jodohnya, karena rencana Allah tidak mungkin tidak terjadi. <o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i><span lang="SV">2) Kalau
‘kehendak’ dalam arti ‘keinginan Tuhan’ atau ‘yang menyenangkan Tuhan’,
maka ini belum tentu terjadi, karena manusia sering melakukan apa yang
tidak sesuai dengan keinginan Tuhan, atau apa yang tidak menyenangkan
Tuhan. <o:p></o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Yang dalam arti pertama bukan urusan kita, <i>‘karena kita tidak tahu rencana Allah bagi kita</i>’ (Ul
29:29). Kita harus mencari jodoh yg sesuai dengan kehendak Tuhan, dalam
arti yg kedua.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span><span lang="SV"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Ada beberapa
konsep-konsep keliru yang sering mendasari pemikiran orang dan
konsep-konsep ini akhirnya menjerumuskan orang ke dalam kegagalan
pernikahan. Yang <i>pertama</i> adalah orang kadang beranggapan
<i>‘oh Tuhan menunjukkannya kepadaku, Tuhan mengatakan dialah
orangnya, dialah memang pasangan hidupku.</i>’ Masalahnya adalah sering
kali waktu kita berkata begitu kita mendasari kehendak Tuhan atas
perasaan kita sendiri. Sering kali memang kita tertarik pada orang
tersebut, kita seolah-olah hanyalah <i>menggunakan nama Tuhan
sebagai stempel.</i> Yang <i>kedua</i> yang sering kali orang
juga kemukakan dan keliru adalah orang berkata <i>aku merasa
damai dengan dia</i>. Sekali lagi kedamaian juga bisa merupakan kerja
dari perasaan kita belaka bukan benar-benar
menemukan yang cocok, tapi kita menemukan yg sesuai dengan yang kita
inginkan. Jadi karena kita menemukan yang sesuai dengan yang kita
inginkan itu maka perasaan kita damai. Kita langsung berkesimpulan kalau
merasa damai ini pasti adalah orang yang cocok untuk saya. Saya ingin
menekankan di sini <i><u>bahwa sesuai selera tidak berarti
cocok itu dua hal berbeda</u></i>. <b><i>Jadi
kedamaian tidak bisa juga digunakan sebagai ukuran. </i></b><i>Ketiga
</i>konsep yang keliru adalah orang berkata oh kalau bertemu yang cocok
pasti saya ketahui, dari mana tahunya ya pokoknya tahu saja. Masalahnya
adalah kecocokan itu tidak terjadi pada pertemuan pertama, <i>kecocokan
harus dibuktikan melewati proses waktu yang panjang atas dasar
pergaulan, persahabatan yang intens.</i> Sehingga kita bisa melihat
perbedaan dan bisa juga melihat kecocokan kita dan akhirnya kita bekerja keras untuk menyesuaikan diri, pada titik
akhir barulah kita bisa berkata bahwa orang ini pas dengan saya. Sekali
lagi kuncinya adalah proses waktu yang panjang. Jadi ketiga konsep ini
acapkali berperan besar dalam proses penentuan pasangan hidup dan karena
ini keliru, orang yang menggunakannya akhirnya terjebak ke dalam
pernikahan yang tidak serasi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span><span lang="SV"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Hal-hal yang harus dipikirkan dan ditaati dalam mencari jodoh
yang sesuai kehendak Tuhan:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span><br /><b><i><span lang="SV">a) Ia
harus orang yang seiman dengan kita.<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p></o:p>2Kor 6:14 - <b>“Janganlah kamu merupakan pasangan
yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan
apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah
terang dapat bersatu dengan gelap?”</b>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Kehendak
Allah sebetulnya sangat-sangat spesifik <b><i>yakni
Tuhan meminta kita menikah dengan sesama orang percaya,</i></b> itu yang
Tuhan katakan lewat hamba-Nya Paulus. Kamu bebas menikah dengan
siapapun, namun dengan sesama orang percaya. Jadi itu dicatat di </span><a href="http://www.telaga.org/transkrip.php?mencari_pasangan_hidup_3.htm#SABDAweb" title="SABDAweb 1 Korintus 7:39"><span lang="SV">1 Korintus
7:39</span></a><span lang="SV">. Pertanyaannya kenapa Tuhan meminta kita
menikah dengan orang yang percaya kepada Yesus Kristus.
Sekurang-kurangnya ada tiga penjelasan, pertama kalau kita menikah
dengan seseorang yang tidak seiman dengan kita, berarti tujuan hidupnya
berubah, tdk sama,</span><a href="http://www.telaga.org/transkrip.php?mencari_pasangan_hidup_3.htm#SABDAweb" title="SABDAweb 2 Korintus 5:15"><span lang="SV">2 Korintus
5:15</span></a><span lang="SV"> berkata: <b><i>Dan Kristus
telah mati untuk semua orang, supaya mereka yang hidup, tidak lagi hidup
untuk dirinya sendiri, tetapi untuk Dia, yang telah mati dan telah
dibangkitkan untuk mereka."</i></b> <o:p></o:p></span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Jadi sebagai orang yang
percaya pada Kristus tujuan hidup kita adalah satu kita hidup untuk
Kristus. <span lang="SV">Nah kalau kita menikah dengan orang yang tidak seiman, sudah
tentu dia tidak mempunyai tujuan itu. Status hidup juga berbeda,
misalkan saya kutip dari </span><a href="http://www.telaga.org/transkrip.php?mencari_pasangan_hidup_3.htm#SABDAweb" title="SABDAweb 2 Korintus 5:17"><span lang="SV">2 Korintus
5:17</span></a><b><span lang="SV">, <i>"Jadi siapa yang ada di dalam
Kristus, dia adalah ciptaan baru: yang lama sudah berlalu, sesungguhnya
yang baru sudah datang."</i> </span></b><span lang="SV"> Ditekankan
di sini siapa yang ada di dalam Kristus, dengan kata lain memang itu
syarat, di dalam kristus baru kita memiliki hidup yang baru. Sudah tentu
kalau kita menikah dengan seseorang yang tidak seiman dia tidak dalam
Kristus. Jadi status hidupnya juga berbeda dengan kita, dia bukanlah
ciptaan yang diperbarui oleh Tuhan Yesus. Dan yang<i> </i>ketiga
kenapa Tuhan meminta kita menikah dengan yang sesama iman adalah
substansi hidup juga berbeda kalau kita bersama dengan yang tidak
seiman. Substansinya di dalam Kristus kita adalah terang, maka kita
harus juga bersama dengan orang yang di dalam Kristus.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Pengertian
sesama orang percaya, itu sering kali disempitkan hanya pokoknya dia
anggota gereja, apakah itu bisa dibenarkan? Tentu tidak. Yang membuat
seseorang masuk dalam kategori orang percaya, sudah tentu bukan saja
berdasarkan pengakuan mulutnya, ‘saya orang Kristen’, sudah tentu itu
harus ditunjukkan lewat perbuatannya, lewat kehidupannya. Jadi kita
harus menilik buah-buah Kristiani dalam hidupnya, misalkan apakah dia
orang yang memang sabar, penuh kemurahan, penuh kasih, nah itu buah-buah
roh. Atau apakah dalam mengambil keputusan dia memikirkan,
mempertimbangkan kehendak Tuhan, kalau dia mengaku dia orang Kristen
tetapi dalam perbuatan dan pengambilan keputusan tidak menghiraukan
kehendak Tuhan dia masuk dalam kategori dia bukan orang Kristen. Sangat
sederhana sebab memang melalui buahnyalah kita itu dikenal. Jadi
ukurannya sudah tentu bukan apa agama kita di KTP, atau dimanakah
keanggotaan gereja kita , tapi pada buah iman yang nyata dalam
kehidupan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Sering kali orang juga berpikiran
nanti kalau kami sudah menikah dia akan menjadi seiman dengan saya. Saran saya adalah sebelum menikah memang orang ini
harus bergumul bersama dengan yang tidak seiman itu supaya yang tidak
seiman bisa akhirnya sampai pada iman Kristiani tapi bukan karena ingin
menikah, sudah tentu bukan karena desakan dan paksaan. Tapi memang dia
sendiri yang mempelajari apa itu iman Kristiani dan akhirnya dia berkata
saya mau menjadi pengikut Kristus. Dasar itulah yang kita bisa terima
sebagai alasan orang itu memang sungguh-sungguh mau menjadi seorang
Kristen. <b><i>Perhatikan..!! </i></b><i>Jangan
sampai sekali lagi kita melegalkan segala cara demi pernikahan ini. </i>Kita
bisa mengubah status di mata manusia namun kita tidak bisa mengelabuhi
Tuhan. Kalau memang kita tidak memiliki iman pada Tuhan sudah tentu
Tuhan tahu. Jadi tidak bisalah kita itu mendustai Tuhan, Dia tahu apa yg
sebenarnya ada di hati kita.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p><br />
<u>Penerapan</u>: <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Perhatikan beberapa kutipan dari buku Melody Green ‘Mencari
pasangan hidup: Bolehkah saudara berpasangan dengan orang yang tidak
percaya?’ di bawah ini sebagai penerapan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span><br /><u><span lang="SV">Melody Green</span></u><span lang="SV">: <b>“Artikel ini saya tujukan khusus untuk gadis-gadis
Kristen, sebab dari pengalaman-pengalaman konseling, saya melihat
wanitalah yang lebih sering melakukan kesalahan ini” </b><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><u><span lang="SV"><o:p><span style="text-decoration: none;"> </span></o:p></span></u></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><u><span lang="SV">Melody Green</span></u><span lang="SV">: <b>“Saya kira umumnya
pernikahan didahului dengan berpacaran. Banyak orang Kristen yang
terkecoh pada waktu taraf ini. Mereka rasa, tak salah untuk bergaul
dengan orang-orang tak percaya asalkan ‘tak terlalu serius’. <u>Mungkin
mereka pikir, ‘Satu atau dua kali kencan tak akan menyakiti seorang pun.
Disamping itu mungkin saya dapat membimbingnya kepada Tuhan</u>. Saya
sekedar bersenang-senang saja, bila sudah saatnya nanti saya pasti
menikah dengan seorang Kristen’. <u>Lalu, lihat dan perhatikan,
tahu-tahu mereka telah ‘terperangkap cinta’</u>, dan mereka berusaha
mati-matian untuk membenarkan hubungan (pernikahan) yang akan dilakukan
terhadap diri sendiri, terhadap teman-teman mereka, dan terhadap Tuhan. <u>Saya
berkata - orang Kristen yang cukup tolol untuk berkencan dengan orang
yang tak percaya akan cukup tolol pula untuk menikahinya</u>” <o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><u><span lang="SV"><o:p><span style="text-decoration: none;"> </span></o:p></span></u></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><u><span lang="SV">Melody Green</span></u><span lang="SV">: <b>“Menikah adalah
keputusan terpenting dan terbesar yang Anda buat setelah kebutusan untuk
mengikuti Yesus”<o:p></o:p></b></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><u><span lang="SV">Melody Green</span></u><span lang="SV">: <b>“pernikahan didahului
dengan ‘kencan pertama’. Salah satu problem utama ialah banyak orang
Kristen yang bersikap menyepelekan hal ini. ... Meskipun kadang-kadang
tak berlanjut, tapi ingatlah, <u>tiap kencan memiliki potensi untuk
menjadi hubungan seumur hidup</u>. Meluangkan waktu dengan orang yang
salah berarti membuka diri untuk terlibat secara emosional menuju suatu
titik dimana sulit untuk mundur maupun maju. Sekali saja Anda memberikan
hati dan perasaan Anda pada seseorang, Anda akan terkejut bila
menyadari betapa sulit untuk melepaskannya - meskipun Anda tahu harus
melepaskannya” </b>– <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><u><span lang="SV">Melody Green</span></u><span lang="SV">: <b>“Banyak gadis yang tak menyadari, jika mereka tak cukup
kuat menahan godaan untuk menikah dengan orang tak percaya, pasti mereka
tak cukup kuat pula untuk memenangkan suaminya bagi Tuhan”</b><o:p><br /></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><u>Melody
Green</u>: <b>“Acap kali untuk menikahi seorang gadis
Kristen, ada pemuda yang ‘bertobat’, sebab ia sadar harus melakukannya
demi gadisnya. ... Saya tak pernah mempercayai ‘pertobatan’ semacam itu
dan saya selalu mengatakan pada gadis-gadis yang konseling dengan saya,
agar membiarkan pacar mereka membuktikan terlebih dahulu pertobatannya.
... Masalahnya ialah, banyak gadis yang tak sabar untuk menguji
buah-buah si pemuda. </b><b><span lang="SV">Segera setelah melihat
‘sang jodoh’ mengucapkan doa penyesalan, sang gadis mulai menyiapkan
pakaian pengantinnya” </span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><br />b)
Ia haruslah orang yang cocok dengan kita, orang dengan siapa kita bisa ‘enjoy being together’ (= menikmati kebersamaan).<o:p></o:p></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Jangan karena ia sudah memenuhi syarat pertama di
atas, yaitu ia adalah orang Kristen, maka saudara cepat-cepat mau
menikahinya. Dengan sesama saudara seimanpun, kalau tak cocok, maka akan
terjadi <i>‘bencana’</i>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">
</span></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Tugas kita mencari pasangan hidup yang cocok dan dapat
saling tolong-menolong dengan kita. Dengan kata lain apakah relasi kita
cocok atau tidak, itu menjadi pertanyaan yang harus kita jawab. Intinya
adalah cocok atau tidak, cocok bukan berarti sama, cocok berarti
meskipun berbeda namun pertama-tama saling menerima perbedaan itu. Dan
kedua meskipun berbeda bukan saja saling menerima namun bisa saling
mengimbangi, menghargai perbedaan itu, dan mengimbanginya. Sehingga
akhirnya perbedaan itu tidak menjadi duri yang saling menusuk, malahan
saling menolong. Artinya apa, kita menjadi orang yang lebih baik dengan
kehadiran pasangan kita sudah tentu ini harus dua arah, sebab saya juga
bertemu dengan kasus seperti ini yg satu berkata
saya menjadi orang yg lebih baik, karena pasangan saya terus-menerus
menolong saya, namun pasangan ini justru menjadi manusia yg lebih buruk.
Karena dia tdk mendapatkan pertolongan sama sekali, jadi hanya searah
saja pertolongan itu. </span>Tidak bisa, pertolongan atau saling menolong harus dua
arah.<o:p></o:p></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;">Jadi melalui pernikahan nantinya diharapkan
bahwa dua pribadi ini sama-sama bertumbuh, dan salah satu
tanda/kriteria, apakah pernikahan ini atau pasangan ini pasangan yang
serasi adalah mereka bertumbuh, mereka menjadi orang-orang yang lebih
baik karena adanya unsur saling tolong itu. <span lang="SV">Yang menolong
menjadi lebih baik karena dia mendapatkan pertolongan juga dari yg
ditolongnya itu. Di situlah kita melihat kecocokan, kadang-kadang kita
melihat orang yg tidak cocok, tidak saling tolong malah saling
menghancurkan, namun terlanjur suka nah itu yang kadang-kadang terjadi.
Terlanjur cinta, tergila-gila tidak bisa melepaskan orang itu dari
pikirannya tapi tidak cocok sebetulnya. Relasi mereka penuh pertengkaran
karena tidak saling menolong malah saling menusuk sudah
tentu meskipun sukanya besar tetap ukurannya adalah bahwa ini tidak
cocok. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;">Prinsip berikutnya adalah
saya ambil dari <a href="http://www.telaga.org/transkrip.php?mencari_pasangan_hidup_3.htm#SABDAweb" title="SABDAweb 1 Kor 7:49">1 Kor 7:49</a> , silakan mencari yang
sesuai dengan selera, jangan hanya mencari yang sesuai dengan misalkan
harapan dari orang tua kita, kita yang harus
hidup dengan dia jadi setelah seiman dengan dia itu kriteria yang paling
dasar setelah seiman ukuran berikutnya adalah cocok atau tidak, setelah
cocok atau tidak kita juga harus bertanya sesuai selera kita atau
tidak, sesuai dengan tipe yang kita idamkan atau tidak. <span lang="SV">Ini penting
jangan sampai kita menikah dengan orang yang kita katakan aduh.....!!!
cocok dengan saya, orangnya rohani cinta Tuhan, tapi kita tidak suka
melihat dia, wajahnya tidak kita sukai, penampilannya tidak kita sukai, ya repot, kita harus hidup serumah dengan dia
bagaimanakah bisa hidup serumah dengan dia dalam kondisi seperti itu.
Jadi untuk bisa mendirikan pernikahan yang kokoh kita harus menampakkan
kecocokan di dalam semua aspek kehidupan bukan hanya kerohanian,
kerohanian salah satu aspek, tapi bukan satu-satunya aspek. Selanjutnya
tugas kita adalah meminta pimpinan Tuhan, Di dalam </span><a href="http://www.telaga.org/transkrip.php?mencari_pasangan_hidup_3.htm#SABDAweb" title="SABDAweb Kejadian 24:12"><span lang="SV">Kejadian 24:12</span></a><span lang="SV">, ini adalah
doa Eliezer kepada Tuhan, lalu berkatalah ia: <b><i>"Tuhan,
Allah tuanku Abraham, buatlah kiranya tercapai tujuanku pada hari ini,
tunjukkanlah kasih setia-Mu kepada tuanku Abraham."</i></b> Ini doa
seorang hamba yang ditugaskan Abraham mencari jodoh untuk anaknya Ishak, dia berdoa kepada Tuhan meminta Tuhan menunjukkan
jalan.Inilah doa kita sebagai orang percaya setiap tahap dalam
pertemuan, perjumpaan, pembinaan relasi minta pimpinan Tuhan kalau lebih
banyak tidak cocoknya jangan, lebih banyak pertengkarannya jangan,
tidak ada saling tolong-menolongnya jangan. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"> <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV">c) Harus ada saling
cinta.<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;">Ef <st1:time hour="5" minute="25" st="on">5:25</st1:time> - <b>“Hai suami, <u>kasihilah isterimu</u>
sebagaimana Kristus telah mengasihi jemaat dan telah menyerahkan
diriNya baginya”</b>.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><o:p></o:p>Tit 2:3-4 - <b>“(3)
Demikian juga perempuan-perempuan yang tua, hendaklah mereka hidup
sebagai orang-orang beribadah, jangan memfitnah, jangan menjadi hamba
anggur, tetapi cakap mengajarkan hal-hal yang baik (4) dan dengan
demikian mendidik perempuan-perempuan muda <u>mengasihi suami</u> dan
anak-anaknya”</b>.<o:p><br /> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Kidung 4:9 -<b>“Engkau
mendebarkan hatiku, dinda, pengantinku, engkau mendebarkan hati dengan
satu kejapan mata, dengan seuntai kalung dari perhiasan lehermu”</b>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Adanya rasa berdebar-debar dsb menunjukkan bahwa ini adalah
cinta asmara.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Kalau point c dan b tadi ada, maka pasti ada rasa <i>kangen</i> kalau tidak bertemu sang pacar. Bdk. Kidung 3:1-4 -
<b>“(1) Di atas ranjangku pada malam hari kucari jantung hatiku.
Kucari, tetapi tak kutemui dia. (2) Aku hendak bangun dan berkeliling di
kota; di jalan-jalan dan di lapangan-lapangan kucari dia, jantung
hatiku. Kucari, tetapi tak kutemui dia. (3) Aku ditemui peronda-peronda
kota. ‘Apakah kamu melihat jantung hatiku?’ (4) Baru saja aku
meninggalkan mereka, kutemui jantung hatiku; kupegang dan tak kulepaskan
dia, sampai kubawa dia ke rumah ibuku, ke kamar orang yang melahirkan
aku”</b>.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Menurut saya rasa <i>kangen</i> seperti ini adalah
salah satu tolak ukur. Kalau rasa <i>kangen</i> itu tak ada,
jangan menikah dengan orang tersebut.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><br /></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Sekalipun saudara mendapatkan orang yang memenuhi semua ini,
jangan berharap bahwa kehidupan pernikahan saudara nanti akan mulus dan
lancar. Selalu bisa muncul problem, bahkan yang besar, pada saat kita
mengikuti Tuhan, juga dalam pernikahan. </span>-AMIN- <o:p></o:p></span></div>
<div style="color: #cccccc; font-family: Georgia,"Times New Roman",serif; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="color: #cccccc; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="color: #cccccc; margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i><u>Sumber
:<o:p></o:p></u></i></span></div>
<div style="color: #cccccc; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.35pt;">
<span style="font-size: small;">1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pdt.
Paul Gunadi,PhD., <b><i>“Mencari Pasangan Hidup”</i></b>
Tegur Sapa Gembala Keluarga, <st1:place st="on"><st1:city st="on">Malang</st1:city></st1:place></span></div>
<div style="color: #cccccc; margin: 0cm 0cm 0.0001pt 18.7pt; text-align: justify; text-indent: -18.35pt;">
<span style="font-size: small;">2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span>Pdt.
Budi Asali M.Div., <b><i>“ Tulang Rusuk”</i></b>,
GKRI Exodus</span></div>
<span style="color: #cccccc; font-size: small;"><span lang="SV">3. </span>Melody Green, <b><i>‘Mencari
Pasangan Hidup: Bolehkah saudara berpasangan dengan orang yang tidak
percaya?</i></b></span>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-63227878739972379032011-06-25T14:18:00.000+07:002011-06-25T14:18:37.460+07:00Mengapa Kita harus Mengenal Allah?<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span lang="SV" style="font-family: "Dutch801 XBd BT";">MENGAPA KITA
HARUS MENGENAL ALLAH<span> </span>?</span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="font-family: "Dutch801 XBd BT";"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV">ALLAH YANG MENYATAKAN DIRI </span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV"></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV"></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span><span lang="SV"> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Pemikiran tentang Allah adalah
pemikiran terbesar yang pernah dipikirkan oleh manusia. Namun
bagaimanakah seseorang dapat memiliki pengetahuan akan Allah? Alkitab
menegaskan bahwa Allah yang mengambil inisiatif pertama untuk menyatakan
diri dan kehendak-Nya kepada manusia (Kej. 1:1). Tanpa tindakan
sedemikian, manusia tidak akan pernah sampai kepada pengenalan sejati
akan Allah</span><span lang="SV">. </span><span lang="SV">Manusia hanya dapat memperkirakan
siapakah Allah itu berdasarkan sifat religiositas yang dimilikinya.
Allah berdasarkan ide atau gagasan sendiri.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Alkitab memberikan kesaksian atas dua
fakta yang berkenaan dengan kemungkinan pengenalan akan Allah. Pertama
Alkitab mengajarkan bahwa Allah tidak dapat dipahami (<i>God is
incomprehensible, </i>Ayub 11:7 ; Yes. 40:18), namun Alkitab juga
mengatakan bahwa Allah dapat dikenal (<i>God is knowable, </i>Yoh.
14:7; Yoh. 17:3; 1 Yoh. 5:20). Keduanya benar tapi tidak dalam
pengertian yang mutlak. Dengan mengatakan bahwa Allah tidak terpahami
berarti manusia yang adalah terbatas tidak dapat mengetahui segala hal
tentang Allah yang tidak terbatas. Dengan<span> </span>mengatakan<span> </span>bahwa Allah<span> </span>dapat dikenal,
berarti sungguh Allah dapat dikenal oleh manusia dan bahwa manusia dapat
bertumbuh di dalam pengenalan akan Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV">ALASAN MENGAPA KITA HARUS </span></b><b><span lang="SV">MENGENAL</span></b><b><span lang="SV"> ALLAH </span></b><b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span><b><i><span lang="SV"> </span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV">a.<span> </span>Pengenalan akan Allah yang sejati<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Pengajaran
Alktab sebagai penyataan Allah yang bersifat supernatural kepada
manusia merupakan dasar untuk mengetahui<span> </span>dan
memahami diri Allah, karya, dan rencana-Nya bagi umat manusia. A.W.
Tozer di dalam bagian pembukaan bukunya, <i>Mengenal yang Maha
Kudus, </i>mengatakan bahwa gereja di dalam beberapa waktu terakhir
telah kehilangan konsepnya tentang keagungan Allah dan menggantikannya
dengan konsep yang begitu rendah dan hina yang sama sekali tidak layak<span> </span>bagi<span> </span>orang<span> </span>yang<span> </span>sungguh-sungguh mau berbakti dan berpikir.
Ironisnya, gereja melakukan itu bukan dengan sengaja, melainkan sedikit
demi sedikit, tanpa sepengetahuannya dan dalam ketidaksadarannya. Itulah
sebabnya tidak mengherankan jika di dalam praktiknya, gereja telah
kehilangan rasa gentar serta hormat akan kehadiran Ilahi. Gereja telah
kehilangan semangat untuk berbakti dan tidak lagi sanggup berdiam diri
dan menyediakan batin untuk bertemu Allah dengan khidmat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV">b.<span> </span>Interprestasi
semua fenomena dengan tepat<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span>Pandangan dan pengertian
seseorang akan Allah akan sangat menentukan pandangan dan penilaiannya
akan segala fenomena yang terjadi. Implikasinya akan sangat memberi arti
signifikan di dalam penilaiannya terhadap segala tindakan moral dan
sikap batin yang benar. Semua kesulitan di dalam pemahaman antar
doktrinal di dalam iman Kristen atau kegagalan di dalam penerapan etika
kristen apabila ditelusuri akan berpangkal pada pandangan yg kurang
tepat dan kurang mulia tentang Allah. Dengan kata lain, banyak orang,
baik disadari atau tidak, telah menetapkan presuposisi yang membentuk
pandangan mereka tentang segala sesuatu berdasarkan pemahaman mereka
tentang Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p>
</o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV">c.<span> </span>Menghindarkan diri dari penyembahan berhala<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span>Banyak
referensi di dalam Alkitab menyatakan dengan jelas bahwa pengajaran
Alkitab atau theologi bukanlah sesuatu yang dingin atau tidak ada
kaitannya dengan kehidupan praktis, melainkan sesuatu yang vital bagi
hal yang berkaitan dengan rohani, moral, dan kehidupan sosial umat
manusia (bdk. 1 Tim. 1:3; 4:6, 16; 2Tim. 3:10, 16; 4:2-3). Pengajaran
Alkitab tentang Allah akan membawa orang kepada pengetahuan yang benar
tentang Allah yang hidup dan benar karena hanya dengan cara inilah
seseorang dapat menghindarkan diri dari allah-allah dan menuju kepada
Allah yang hidup dan benar tersebut (1Tes. 1:9). Ide atau gagasan yang
salah tentang Allah merupakan sumber penyembahan berhala. Namun perlu
dipertajam lagi bahwa ide atau gagasan itu sendiri sudah bersifat
penyembahan berhala, menciptakan sesuatu di dalamnya dan menjadikan
serta memperlakukannya sebagai Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV">d.<span> </span>Relasi
yang hidup dan nyata dengan Allah<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span>Terdapat relasi yang kuat
antara apa yang dipahami tentang Allah dan hidup kerohanian. Hubungan
yang benar dengan Allah harus diawali dengan pengetahuan secara
intelektual tentang siapakah Allah dan apakah yang dikerjakan-Nya. Hal
ini sangat mempengaruhi sikap, pandangan, dan tindakan seseorang dalam
penyembahan dan penghormatan kepada-Nya. Pengenalan yang sejati tentang
Allah akan membawa manusia kepada hubungan dan pergaulan yang benar,
nyata, dan hidup dengan Allah. Manusia tahu di mana harus berdiri dan
bagaimana harus bersikap di hadapan Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span>e.<span> </span>Mendapatkan
kehidupan yang berarti<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span><span> </span>Pengertian akan Allah menjadi dasar
pandangan terhadap semua realitas yang ada di dalam dunia ini. sejak
awal, Alkitab mengemukakan bahwa diri Allah adalah sumber dari segala
yang ada di alam semesta ini, “Pada mulanya Allah menjadikan langit dan
bumi” (Kej. 1:1). </span><span lang="SV">Kalimat
ini merupakan dasar dari segala pengertian kita tentang semua
keberadaan. Tidak ada hal lain yang lebih penting dan utama dari hal
ini. segala sesuatu yang lain yang dicatat di dalam Alkitab berdiri di
atas dasar kebenaran penyataan ini, yaitu bagi mereka yang ingin
mengetahui kebenaran. Tanpa adanya pengertian yg baik tentang Allah dan
rencana-Nya sebagaimana yang dinyatakan di dalam Alkitab, maka kehidupan
ini akan menjadi tidak berarti.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV"><span> </span> </span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV">f.<span> </span>Demi keselamatan<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span>Di dalam bukunya, <i>Knowing God, </i><span> </span>J. I. Packer mengatakan
bahwa dunia ini menjadi asing dan tempat yang menyakitkan dan kehidupan
di dalamnya adalah kehidupan yang penuh dengan kekecewaan dan tidak
menyenangkan bagi mereka yg tidak mengenal Allah. Tanpa pengertian akan
hal ini, seseorang hanya akan menyia-nyiakan kehidupannya dengan
kehilangan jiwanya. Kristus memberikan defenisi tentang keselamatan dan
kehidupan dalam kaitannya dengan pengenalan akan Allah. Di dalam
doa-Nya, Ia mengatakan bahwa kehidupan kekal adalah mengenal Allah dan
mengenal Yesus Kristus yang telah diutus Bapa (Yoh. 17:3); mengenal
Allah adalah esensi dari kehidupan kekal itu. Kehidupan kekal tidak saja
berbicara tentang kehidupan bersama Allah di sorga, melainkan
mengetahui dan mengalami kehidupan itu saat ini dan di sini, yaitu
kehidupan yang penuh arti, bertujuan di dalam rencana Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV">PENYATAAN UMUM DAN PENYATAAN KHUSUS</span></b><b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Pengertian
tentang Allah sebagaimana seharusnya tidak dapat bersumber dari ide
kesempurnaan yang ada pada manusia. Tidak ada satu substansi pun di
dalam alam semesta yang dapat menggambarkan dengan utuh dan menjadi
sempurna keberadaan Allah ini. Alkitab mengatakan, “Jadi dengan siapa
hendak kamu samakan Allah, dan apa yang dapat kamu anggap serupa dengan
Dia?” (Yes. 40:18, 25). Semua upaya ini walaupun menghasilkan konsep
ideal kesempurnaan yang sangat baik, tapi tetap tidak menyatakan
keberadaan Allah sesuai dengan kenyataannya. Suatu gambaran berdasarkan
hal yang diciptakan-Nya dan apa yang telah diciptakan-Nya ini bukanlah
Allah. Ini adalah tindakan pelanggaran hukum kedua dari sepuluh hukum
Taurat.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span>
</span>Rahasia keagungan diri Allah tetap menjadi suatu misteri yang
tidak akan mungkin dipecahkan oleh rasio, pengalaman, dan pembuktian
manusia yg bersifat terbatas dan spekulatif. Alkitab tidak pernah
mempermasalahkan atau mempertanyakan apakah Allah itu ada atau tidak
ada, melainkan dengan jelas menyatakan bahwa Allah itu ada dan bahwa Ia
menyatakan diri-Nya secara aktif (Kej. 1:1; Ayb. 23:3, 7-10; Ibr. 11:6;
Rom. 1:16-20). Pengenalan akan Allah menjadi mungkin karena Allah
sendiri di dalam kerelaan kehendak-Nya menyatakan diri-Nya sehingga
dapat dikenal oleh manusia. Penyataan Allah itu sendiri dapat dibagi dua
bagian, yaitu : Penyataan Umum (<i>General Revelation</i>) dan
Penyataan Khusus (<i>Special Revelation</i>). <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV">1.<span> </span>Penyataan
Umum<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span>Penyataan Umum dimengerti sebagai cara Allah
menyatakan keberadaan-Nya, kuasa-Nya, kebijaksanaan-Nya dan
kekekalan-Nya kepada semua manusia tanpa kecuali sehingga mereka tidak
dapat berdalih. Melalui cara ini, manusia harus mengakui bahwa Allah
ada.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span>
</span>Penyataan Umum memberikan aspek pengetahuan akan Allah, secara
khusus akan eksistensi, kuasa, hikmat, dan kekekalan Allah kepada
manusia. Meski demikian, Penyataan Umum memiliki keterbatasan karena
tidak menyatakan segala sesuatu tentang pengertian akan diri Allah dan
hal-hal rohani sepenuhnya, yang menjadi suatu dasar untuk membangun masa
depan yang kekal.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Penyataan Umum juga tidak dapat memberikan
dasar yang cukup bagi agama-agama pada umumnya. Itulah sebabnya tidak
mengherankan jika setiap kepercayaan mempunyai semacam acuan atau
standar kebenaran sendiri yang kerap pula terlihat bertentangan satu
dengan yang lainnya.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Selain itu Penyataan Umum tidak dapat memenuhi
kebutuhan rohani orang-orang berdosa. Penyataan Umum memang menyediakan
dan memberikan pengetahuan mengenai kebaikan, kebijaksanaan, dan kuasa
Allah tetapi tidak membawa pengetahuan apapun mengenai Kristus sebagai
satu-satunya jalan keselamatan. Meskipun demikian, hal ini tidak berarti
Penyataan Umum tidak ada nilainya sama sekali. Dosa menyebabkan
gambaran Penyataan Umum ini jadi kabur; maksudnya, tulisan tangan Sang
Pencipta tidak terhapus seluruhnya tetapi menjadi kabur dan kacau. (Bdk.
Kis. 17:23, 30; Rom.1:19-21.)<span> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Penyataan
Umum memiliki beberapa kebenaran penting, yaitu Penyataan Umum
memberikan <i>unsur kebenaran umum di dalam setiap orang. </i>Karena
penyataan inilah semua orang merasa bahwa diri mereka adalah benih
Allah (Kis. 17:28), mencari Allah kalau-kalau mereka dapat menemukan-Nya
(Kis. 17:27), melihat di dalam alam kuasa dan zat ilahi-Nya yang kekal
(Rom. 1:19-20) dan melakukan dengan sendirinya hal-hal yang berhubungan
dengan hukum Taurat (Rom. 2:14). Meskipun manusia hidup di dalam
kegelapan dosa dan kebodohan, memutarbalikkan kebenaran Allah, mereka
tetap mendapat bagian dari terang Firman (Yoh. 1:9) dan dari pekerjaan
umum Roh Kudus (Kej. 6:3)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Penyataan Umum merupakan dasar bagi Penyataan
Khusus. Penyataan Khusus ini tidak dapat dimengerti sepenuhnya tanpa
Penyataan Umum.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p>
</o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV">2.<span> </span>Penyataan Khusus<o:p></o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></i></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span>Selain Penyataan Umum,
Alkitab memberikan pengertian adanya Penyataan Khusus. Alkitab itu
sendiri adalah Penyataan Khusus Allah yang tertulis yang memberikan
pengertian yang lebih spesifik tentang diri Allah.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span></span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Penyataan Khusus menjadi
penting karena adanya fakta keberdosaan<span> </span>manusia.
Didalam keberdosaannya, manusia telah menjadi buta rohani, menjadi
sasaran dari kesalahan dan ketidakpercayaan. Di dalam kondisi
sedemikian, manusia gagal membaca dengan benar penyataan Allah yang
tertinggal dan tidak mampu memahaminya lebih jauh.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span></span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span> </span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Di dalam Penyataan Khusus,
manusia mengenal sifat dan karakter Allah secara lebih mendalam, yang
tidak akan diperolehnya melalui Penyataan Umum. Di dalamnya ada
pengetahuan akan rencana dan kehendak Allah sedalam-dalamnya. Penyataan
Khusus ini dapat juga disebut sebagai Penyataan Penebusan karena
penyataan ini menyatakan rencana Allah mengenai penebusan orang-orang
berdosa dan dunia serta bagaimana rencana itu diwujudkan. Penyataan ini
adalah alat pembaharuan manusia yang memberikan penerangan pada pikiran
manusia dan mencondongkannya kepada hal-hal yang baik. Penyataan ini
memenuhi pikiran manusia dengan kasih yang suci.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span></span><span lang="SV"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span> </span>Penyataan ini juga bukan
hanya membawa kepada berita penebusan, tapi juga memperkenalkan
fakta-fakta dari sifat penebusan. Penyataan ini tidak hanya memberikan
pengetahuan yang berlimpah, tapi juga mengubah kehidupan orang-orang
berdosa menjadi orang-orang yang suci. <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV">PENUTUP<o:p></o:p></span></b></span></div>
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></b><span lang="SV"> </span></span><br />
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Pengenalan dasar iman Kristen dimulai
dengan mengenal Allah yang benar dan kesiapan hati untuk taat
kepada-Nya. Karena mengenal Allah dan mengenal<span> </span>diri
terkait erat, maka adalah kewajiban setiap orang untuk belajar mengenal
Allah dengan benar, sehingga ia dapat memiliki harapan untuk mengenal
dirinya dengan benar dan memahami makna keberadaanya di dunia ini, dan
bagaimana seharusnya menjalani kehidupannya di dunia ini. Tidak ada
study yang lebih mulia yang seharusnya dapat menarik perhatian anak-anak
Allah dibandingkan dengan study ‘Pengenalan Allah’ ini, karena hanya
dengan mengenal Allah dengan benar, baru kita dimungkinkan untuk hidup
memperkenankan hati Allah. </span><span>Amin. <i>Soli Deo Gloria<span> </span></i></span><b><i><span style="font-family: Wingdings;">?</span></i></b><b><i><span style="font-family: "Monotype Corsiva";"> /nan1</span></i></b></span>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-10093792160140476202011-06-25T14:16:00.000+07:002011-06-25T14:16:30.199+07:00Suka Duka Pelayanan<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span>SUKA DUKA PELAYANAN</span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><span><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span>Oleh : Fernando Tambunan</span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span><o:p></o:p></span></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><span><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small;"><span><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span><span>I.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></b><b><span>PENGANTAR</span></b></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span><o:p></o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span><span> </span><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span>Menjadi pelayan bukanlah pekerjaan yang
disukai, “Siapakah yang senang kalau harus melayani orang lain?” ujar
Plato. </span><span lang="SV">Perkataan ini
mengandung pengertian yang sangat dalam. Rupanya Plato lebih jujur
daripada kita. Sebab seringkali kita mau melayani orang lain namun dalam
prakteknya, kitalah yang ingin dilayani orang lain.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Tuhan Yesus berpesan agar kita
saling melayani. Tiap orang percaya adalah pelayan Tuhan. Begitulah kata
<i>pelayanan</i> sering dipakai di gereja maupun persekutuan.
Tetapi apakah sebenarnya arti pelayanan?<span> </span>Meminjam
istilah Pdt.DR. Stephen Tong , “Pelayanan adalah penaklukan diri
didalam rencana Allah sampai mati, sehingga seluruh hidup kita
memuliakan Allah dan menjadi saluran berkat bagi orang lain”.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Didalam melakukan pelayanan setiap
orang percaya pasti akan mengalami suka duka pelayanan, apa saja dan
bagaimana kita menghadapi suka duka dalam pelayanan?</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span><span>II.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></b><b><span>PELAYANAN<o:p></o:p></span></b></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span><span>A.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></i></b><b><i><span>Makna Pelayanan
dalam Alkitab<o:p></o:p></span></i></b></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Secara etimologi, kata “pelayanan” memiliki makna yang
amat kompleks. </span><span>Dalam Perjanjian
Baru digunakan beberapa istilah, yaitu:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><span><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span>1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><i><span lang="SV">doulos</span></i><span lang="SV"> – melayani sebagai hamba <i>(budak</i>). Pada zaman PB, seorang budak dapat dibeli atau
dijual sebagai komoditi. David Watson menyatakan: “Seorang budak adalah
seorang yang sama sekali tidak memiliki kepentingan diri sendiri. Dalam
ketaatan penuh kerendahan hati ia hanya bisa berkata dan bertindak atas
nama tuannya. Dalam hal ini tuannya berbicara dan bertindak melalui
dia”. Benar-benar tak berdaya. Sebagai orang percaya, kita sekalian
adalah orang-orang yang telah dimerdekakan dari dosa dan menjadi hamba <i>(doulos)</i> kebenaran (Roma 6:18), menjadi hamba Allah (Roma
6:22).<o:p></o:p></span></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span>2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><i><span lang="SV">diakoneo</span></i><span lang="SV"> – melayani sebagai pelayan dapur,
yang menantikan perintah di sekitar meja makan (Mat. 8:15; Efs. 4:12).
Ini bukan pekerjaan yang menyenangkan, karena seringkali ia akan
menerima dampratan dari orang yang merasa kurang puas dilayani. Dalam
arti luas kata ini menyatakan seseorang yang memperhatikan kebutuhan
orang lain, kemudian berupaya untuk dapat menolong memenuhi kebutuhan
itu. Orang bisa saja bekerja sebagai budak <i>(doulos)</i> dan
tidak menolong seorangpun; tetapijika ia seorang diakonos, ia berkaitan
erat dengan upaya menolong orang lain (Luk 22:27; Yoh. 12:26;<span> </span>Tim. 3:13)<o:p></o:p></span></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><span>3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><i><span lang="SV">hyperetes</span></i><span lang="SV"> – melayani sebagai bawahan terhadap
atasannya. Duane Dunham menyatakan bahwa seorang <i>hyperetes</i>
adalah seorang yang segera memberi-kan tanggapan dan tidak banyak tanya
tentang tugas yang dipercayakan kepadanya. Dalam bidang pelayan ia
adalah seorang kelasi kapal. Dalam Kisah 24:13 kita melihat
sahabat-sahabat Paulus bertindak selaku <i>hyperetes</i>
terhadap Paulus, yaitu menolong hamba Tuhan lain agar pelayanan-nya
menjadi lebih efektif.<o:p></o:p></span></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span><span>4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span><i><span>leitourgeo</span></i><span> – melayani orang lain di depan publik atau
bekerja untuk kepentingan rakyat (Kisah 13:2) sebagai lawan untuk
kepentingan pribadi. Orang yang berbuat itu disebut <i>leitourgos</i>
dan pekerjaan luhur itu disebut <i>leitourgia.</i> Dari sini
timbul kata liturgi untuk kata ibadah. <o:p></o:p></span></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><span><span>5.<span> </span></span></span><i><span>latreuo</span></i><span> – berarti bekerja untuk mendapat <i>latron</i>, yaitu
gaji atau upah. <i>Latreia </i><span> </span>berarti
juga bisa pemujaan untuk para dewa. Di perjanjian baru kata ini
digunakan dalam arti menyembah atau beribadah pada Tuhan (Mat. <st1:time hour="4" minute="10" st="on">4:10</st1:time> ; Kis 7:7) Penggunaan yang
lebij jelas digunakan Paulus dalam Roma 12:1 yaitu supaya kita
mempersembahkan tubuh kita kepada Tuhan sebagai <i>logike
latreia, </i>artinya persembahan yang pantas (berkenan).<o:p></o:p></span></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt;">
<span style="font-size: small;"><i><span><o:p> </o:p></span></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span>Pelbagai kata ini digunakan oleh gereja abad
pertama dengan arti melayani, mengabdi atau menghamba kepada Tuhan dan
kepada orang lain, atau pola hidup yang bukan lagi hidup untuk diri
sendiri melainkan hidup untuk Tuhan dan untuk orang lain (bnd. 2 Kor <st1:time hour="5" minute="15" st="on">5:15</st1:time>)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Apa sebabnya kita didorong untuk
melayani Tuhan dan orang lain? Dasarnya adalah karena Yesus sendiri
telah melayani kita. Orang yang mau berjalan dibelakang Yesus adalah
orang yang rela melayani dan menghamba. Dalam pelaksanaanya itu tidaklah
mudah, melayani mengandung banyak segi dan resiko. Melayani bukan
berarti sekedar bersibuk di sana sini dan bukan pula sekadar memberi ini
atau itu. Melayani adalah mengosongkan diri dan menempatkan kepentingan
sendiri dibawah kepentingan Tuhan dan kepentingan orang lain. Ini
sungguh bertolak belakang dengan jalan hidup yang lazim di mana orang
justru mengutamakan kepentingan diri sendiri.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Berjalan dibelakang Yesus memang
adalah berjalan melawan arus. Benarlah apa yang dikatakan Plato: “Siapa
yang mau menjadi pelayan?” sebaliknya,<span> </span>Yesus
berkata, “tetapi Aku ada ditengah-tengah kamu sebagai pelayan”. </span><span>(Luk. 22:27)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><b><i><span><span>B.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></i></b><b><i><span>Suka Duka Pelayanan<o:p></o:p></span></i></b></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span>Dalam pelayanan kita tidak hanya menemukan
yang menyenangkan saja namun juga ada hal hal yang menurut kita
menyakitkan dan tidak menyenangkan, ketika kita diperhadapkan dengan
semuanya itu sebenarnya kita harusnya makin dewasa dalam Tuhan. Orang
yang tidak bisa menghadapi suka duka pelayanan adalah orang yang tidak
mendasarkan panggilan pelayananya atas dasar <b>mengasihi Yesus lebih
dari segala sesuatu. </b></span><span lang="SV">Orang
boleh sama-sama melayani, namun tujuan melayani bisa berbeda-beda pada
setiap orang. Ada yang murni untuk Tuhan, tapi ada pula yang karena
ingin menonjol, paksaan keluarga/pacar dan berbagai alasan lain. Apa
yang menjadi motivasi bisa terlihat ketika pelayanan kita mendapat
gesekan baik dari sesama teman pelayanan atau mungkin mendapat penolakan
dari orang yang kita layani. Jika belum apa-apa kita sudah bereaksi
dengan emosional, seperti mengundurkan diri dari pelayanan, menghujat
atau yang lebih ekstrim langsung pindah pelayanan, itu artinya kita
belum sampai pada visi yang benar dalam melayani Tuhan.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Lantas bagaimana jika ada seseorang
yang menjengkelkan dalam pelayanan atau mungkin dalam Gereja? Saya
mengerti bahwa mungkin sulit untuk fokus melakukan sesuatu ketika ada
hal yang mengganggu di dekat kita. Namun hendaklah kita bisa mengalahkan
itu, karena mengasihi Yesus seharusnya berada di atas segala hal
lainnya. Yesus berkata: <i>"Barangsiapa melayani Aku, ia harus mengikut
Aku dan di mana Aku berada, di situpun pelayan-Ku akan berada.
Barangsiapa melayani Aku, ia akan dihormati Bapa."</i> (Yohanes 12:26).
Kita yang berada dalam pelayanan haruslah mengikuti Yesus dimanapun Dia
berada. Dan hal itu bisa jadi tidak mudah, karena seringkali kita harus
menghadapi situasi-situasi bagaikan memikul salib. Dan hal itu pun sudah
diingatkan Yesus sejak awal. <i>"Lalu Yesus berkata kepada
murid-murid-Nya: "Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus
menyangkal dirinya, memikul salibnya dan mengikut Aku."</i> (Matius
16:24). Jika kita melihat para Nabi baik di Perjanjian Lama hingga
Perjanjian Baru, kita pun akan melihat bahwa pelayanan mereka seringkali
disertai berbagai permasalahan, penuh penderitaan dan berbagai gejolak
yang setiap saat mampu melemahkan mereka hingga ke titik terendah. Dari
Nuh, Musa hingga Paulus dan rekan-rekan sepelayanan, semua mengalami
berbagai masalah yang tidak mudah untuk dihadapi. Namun mereka tidak
patah semangat, dan tetap tegar melakukan apa yang menjadi kehendak
Bapa. Mereka tetap tekun melayani sepenuh hati. Malah tidak sedikit yang
mempertaruhkan nyawa mereka, bahkan ada yang harus menjadi martir. Tapi
mereka tetap setia hingga akhir. Mengapa? Karena visi mereka jelas,
yaitu menempatkan Tuhan di atas segalanya dalam apapun yang mereka
lakukan. Mereka punya sikap hati yang lebih mementingkan keinginan Tuhan
di atas segalanya.Kita bisa meneladani mereka. <i>"Saudara-saudara,
turutilah teladan penderitaan dan kesabaran para nabi yang telah
berbicara demi nama Tuhan."</i> (Yakobus 5:10). <o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Dalam
menghadapi apapun dalam pelayanan baik suka maupun duka ingatlah bahwa:<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<!--[if !supportLists]--><span style="font-size: small;"><i><span lang="SV"><span>1.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></i><i><span lang="SV">Ada penghiburan yang
tidak terungkapkan dari Roh Kudus (Yoh 14:26-27)<o:p></o:p></span></i></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><i><span lang="SV"><span>2.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></i><i><span lang="SV">Ada janji penyertaan
dari Yesus (Mat. 28:16-20 bnd. Mrk 10:30)<o:p></o:p></span></i></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><i><span lang="SV"><span>3.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></i><i><span lang="SV">Ada Rumah Bapa yang
telah disediakan bagi kita (Yoh. 14:1-2)<o:p></o:p></span></i></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><i><span lang="SV"><span>4.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></i><i><span lang="SV">Tuhan merindukan
orang-orang percaya (Kristen), supaya menjadi serupa dengan gambaran
Anak-Nya, Yesus Kristus (Rom 8:29). Dalam tujuan tersebut Tuhan juga
menyediakan alat untuk mewujudkannya, yang salah satunya diantaranya
adalah kesusahan (Yak 1:1-4)<o:p></o:p></span></i></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><i><span><span>5.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></i><i><span lang="SV">Penderitaan dan
kesusahan merupakan karunia Tuhan dan merupakan kebanggaan kepada orang
yang dianggap Tuhan layak untuk itu (Fil 1:29, band. </span></i><i><span>Kis 5:41)<o:p></o:p></span></i></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 18pt; text-indent: -18pt;">
<span style="font-size: small;"><i><span lang="SV"><span>6.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></i><i><span lang="SV">Dua hal yang tidak
sepadan / bertentangan maka kedua hal itu akan berusaha untuk saling
melenyapkan. Demikian halnya dengan dunia ini dimana falsafahnya berbeda
pasti akan menimbulkan kesusahan demi kesusahan (1 Yoh 3:12-13)<o:p></o:p></span></i></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Suka duka merupakan keharusan yang
sekaligus menjadi bunga-bunga dalam hidup pelayanan, dan yang lebih
penting hal tersebut diperkenankan oleh Tuhan yang telah terlebih dahulu
mengalaminya dan mengasihi kita (Ibr 4:15)<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV">Melayanilah
karena mengasihi Tuhan, bukan karena hal lain<o:p></o:p></span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: small;"><b><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></b><span lang="SV"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span style="font-size: small;"><b><span><span>III.<span style="font-family: "Times New Roman"; font-size-adjust: none; font-stretch: normal; font-style: normal; font-variant: normal; font-weight: normal; line-height: normal;"> </span></span></span></b><b><span>PENUTUP<o:p></o:p></span></b></span><!--[endif]--></div>
<div class="MsoNormal">
<span style="font-size: small;"><b><span><o:p> </o:p></span></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV">Tidak ada pelayanan yang bebas dari
berbagai hambatan dan persoalan.<span> </span>Kita hidup di
masa yang sulit, dan hal ini tidak pernah berakhir, namun mereka yang
ulet dalam memenuhi panggilan Allah akan dapat mengatasinya.<span> </span>Manusia memiliki banyak keterbatasan, namun
kebergantungan dan beriman kepada pemberi mandat pelayanan, yaitu Yesus
Kristus akan memampukan setiap orang yang ambil bagian di dalamnya untuk
mencapai tujuan pelayanan pemuda.<span> </span>Leslie B Flynn
mengatakan bahwa iman adalah suatu kemampuan yang dianugrahkan oleh Roh
Kudus untuk melihat sesuatu yang diingini Allah untuk dikerjakan dan
untuk mempertahankan keyakinan yang kuat bahwa Allah akan melakukan
segalanya walaupun ada rintangan-rintangan yang tampaknya tidak dapat
diatasi.<o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<br /></div>
<div class="MsoNormal" style="margin-bottom: 12pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span style="font-size: small;"><span lang="SV" style="color: #111111;">Apapun yang
kita alami dalam pelayanan, suka maupun duka, kalau kita taat dan setia<span> </span>semuanya itu akan membawa kita untuk semakin serupa
dengan Kristus, semakin dewasa, bertumbuh dan berbuah di dalamNya.
Akhirnya, apakah ketika kita menyelesaikan hidup dan pelayanan kita, dan
setelah kita mengevaluasinya dengan jujur, kita dapat berkata seperti
Tuhan Yesus, "Sudah genap!" atau seperti Rasul Paulus, "Aku telah
mengakhirinya dengan baik"? <span> </span></span><span style="color: #111111;">Amin<span>
</span><span> </span><i>/nan1</i> </span><span style="color: #111111; font-family: Wingdings;"><span></span></span><span style="color: #111111;"><o:p></o:p></span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><i><u><span style="color: #111111;">Referensi</span></u></i><span style="color: #111111;"> :</span></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: small;"><span style="color: #111111;"> - <st1:street st="on"><st1:address st="on">Pdt. Dr.</st1:address></st1:street> Andar
Ismail, <i>Selamat Melayani</i>, BPK Gunung Mulia<o:p></o:p></span></span></div>
<span style="font-size: small;"><span style="color: #111111;"><span>
</span>- Henry T. Blackaby, <i>Experiencing God</i>,
Interaksara</span></span>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-42648500454769192332011-06-25T14:13:00.000+07:002011-06-25T14:13:28.672+07:00Hubungan Pribadi Dengan Tuhan<div style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><span style="font-weight: bold;">Hubungan
Pribadi Dengan Tuhan</span></span><br /></div>
<br /><span style="font-weight: bold;">Pendahuluan</span><br /><br /><div style="text-align: justify;">
Alkitab
berkata bahwa manusia itu selain mempunyai tubuh jasmaniah juga
memiliki tubuh batinia. Pernahkah kita pikirkan akan kebutuhannya ?
“Sebab kami tidak tawar hati, tetapi meskipun manusia lahiriah kami
semakin merosot, namun manusia batiniah kami diperbaharui dari sehari ke
sehari” (2 Korintus 4 : 16).<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Paulus tidak begitu menghiraukan keadaan tubuh lahiriah jika
dibandingkan kebugaran tubuh batiniahnya. Hal ini tidak perlu kita
artikan secara ekstrim bahwa merawat tubuh lahiriah ini tidak perlu
yang perlu hanya tubuh batiniah saja, tetapi maksudnya adalah; jika
harus dipilih maka kita harus lebih memperhatikan tubuh batiniah,
seperti juga apa yang diutarakan Paulus dalam 1 Kor 9 : 24 – 25.</div>
<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">1. Hidup Baru Yang
Melemah</span><br /><div style="text-align: justify;">
Ketika kita memilih
Yesus sebagai Tuhan dan juruselamat kita, Allah memberikan suatu
kehidupan yang baru di dalam diri kita, yang memampukan kita
menyenangkan Tuhan dari hari lepas hari semakin serupa dengan gambaran
Yesus Kristus. Namun saat kita tidak memeliharanya, tidak jarang tubuh
batiniah akan menjadi sekarat, dan anehnya penampilan luarnya bisa masih
kelihatan biasa- biasa saja, masih aktif dalam hal – hal rohani, masih
turut di dalam pelayanan, menyanyikan lagu – lagu pujian , masih
membicarakan Alkitab, bahkan masih banyak orang yang memuji dan kagum
dengan apa yang kita lakukan dalam pelayanan, tetapi sesungguhnya
batiniah kita sudah sangat lemah, bahkan sudah sekarat.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Itulah sebabnya kita perlu senantiasa
memastiakan kerohanian kita terpelihara sehat dan kuat. Kehidupan
kekristenan itu dapat juga digambarkan sebagai “Kantuk rohani”, memang
hidupnya tidak sedang tertidur nyenyak secara rohani, kita tahu bahwa
ada sesuatu yang salah, tetapi kita juga tidak sepenuhnya terjaga, ingin
rasanya terbangun namun kita tidak mampu, ngantuk berat, berusaha untuk
menggeliat namun apa daya mata ini rasanya ditarik dan tak mampu untuk
terbelalak.</div>
<br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">2. “Melayani Tuhan” Tanpa Tuhan </span><br /><br /><div style="text-align: justify;">
“Pengalaman adalah guru yang baik.”
Pernyataan ini dalam batasan tertentu adalah benar, tetapi kalau kita
melanjutkan pernyataan dalam arti yang seluas – luasnya apalagi dalam
pelayanan, tentu harus kita cermati, karena sering sekali Tuhan
mempertunjukkan kepada kita apa yang tidak pernah kita pikirkan dan apa
yang tidak kita rencanakan Tuhan perbuat dengan mencengangkan, dan
adakalanya pengalaman dan kebiasaan yang sudah berulang – ulang kita
lakukan justru kita “gagal” di dalamnya.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Apa yang ingin dikatakan dalam peristiwa
tersebut, Tuhan sepertinya ingin berkata “Berharap dan bergantunglah
pada-Ku, karena di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa – apa.”
Mungkin kita akan menjawab “Loh kamikan melayani Tuhan.” <br /><br />Dan
Tuhan menjawab “Ya … tetapi apakah kamu masih sempat bertanya
kepada-Ku, apakah kamu masih menyediakan waktu untuk duduk
mendengarkan-Ku, dan masihkah kamu masih belajar dari pada-Ku ?”
Pengalaman, strategi yang sudah “teruji”, keberhasilan – keberhasilan
yang sudah pernah kita raih, tidak dapat menggantikan peranan Tuhan di
dalam apapun dalam hidup kita apalagi dalam pelayanan.</div>
<br /><span style="font-weight: bold;">Diantara Banyak Pilihan</span><br /><br /><div style="text-align: justify;">
Apa yang menjadi pilihan kita ? apa yang
menjadi prioritas di dalam hidup kita berkenaan dengan apa yang kita
bicarakan, karena ternyata pilihan – pilihan yang menentukan “siapa
kita“ begitulah pentingnya sebuah pilihan.<br /><br />Jerry dan Mary White
dalam bukunya Pemahaman Kristiani Tentang Bekerja membuat daftar
prioritas yang seharusnya dalam hidup seorang kristen sebagai berikut :</div>
a.
Kehidupan Pribadi dengan Tuhan<br />b. Keluarga<br />c. Pekerjaan/Studi<br />d.
Pelayanan<br /><br /><div style="text-align: justify;">
Kalau kita
memperhatikan daftar prioritas ini Beliau menempatkan “Kehidupan Pribadi
dengan Tuhan” diatas “Keluarga” , “Pekerjaan” dan dari “Pelayanan”.
Sebagai seorang hamba Tuhan yang telah lama mengabdikan diri diladang
Tuhan, patutlah kita memikirkan daftar prioritas yang telah beliau
perbuat. Karena Beliau sering mendapati orang yang banyak berkecimpung
dalam pelayanan ternyata hidupnya merasakan kehambaran dan frustasi
berat karena mereka telah mengabaikan kehidupan pribadi dengan Tuhan</div>
<br /><span style="font-weight: bold;">Hubungan Pribadi Dengan Tuhan</span><br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">1. Bergantung Pada
Tuhan</span><br /><br /><div style="text-align: justify;">
Allah ingin kita
bertumbuh secara rohani. Dia ingin kita menjadi anggota Tubuh Kristus
yang dewasa, penuh pengabdian dan produktif . “ … kita bertumbuh di
dalam segala hal ke arah Dia, Kristus, yang adalah kepala” (Ef 4 :15),
Didalam pertumbuhan inilah kita memerlukan hubungan pribadi yang baik
dengan Tuhan.<br /><br />Yesus berkata dalam Yoh 15 : 5 “Akulah pokok
anggur dan kamulah ranting – rantingnya. Barang siapa tinggal di dalam
Aku dan Aku tinggal di dalam dia, ia berbuah banyak, sebab di luar Aku
kamu tidak dapat berbuat apa – apa.”<br />Tidak ada hal yang mungkin dapat
kita lakukan jika kita tidak bergantung kepada Pokok anggur itu yaitu
Yesus, kekuatan dan kemampuan hanya mungkin ada dan semakin berlipat
ganda ketika kita semakin intim bersama Yesus.<br />Maka hal ini sekaligus
menjadi peringatan kepada orang kristen yang “melayani” Tuhan, kadang
kita bisa terlalu sibuk untuk mengurusi segala sesuatunya, dan tanpa
kita sadari semua itu akhirnya menyita semua waktu kita tanpa pernah
lagi duduk dikaki Yesus untuk belajar seperti Maria saudaranya Marta
itu, bercengkrama dengan Dia, bertanya kepada Dia, berdoa secara pribadi
dengan menikmati kehadirannya. Tidakkah kita ingat yang dikatakan Yesus
“ … diluar Aku kamu tidak dapat berbuat apa – apa.”<br /><br /><span style="font-style: italic; font-weight: bold;">2. Kasih adalah dasar
Pelayanan</span><br /><br />Kasih terhadap Tuhan merupakan sumber kekuatan
di dalam kehidupan kita sebagai orang percaya. Mengapa kita mentaati dan
melayani Allah ? Bukan karena kita dipaksa melakukannya, melainkan
karena kita mengasihi Allah. “Sebab kasih Kristus yang menguasai kami”
(2 Kor 5:14).<br /><br />Tidak heran bahwa sukacita akan terus menggelora
dalam hati orang yang selalu ingat akan kasih Kristus di dalam hidupnya
yang menimbulkan juga kasih di dalam hatinya kepada Allah.<br />Dapatkah
kita melupakan bagaimana kasih kita kepada Yesus Kristus ketika kita
mula – mula menjadi orang percaya ? Pengampunan Allah terasa segar dan
baru ! Kita merasa bahagia menjadi milik Allah !<br /><br />Maka betapa
menyedihkan, setelah sekian lama Yesus sudah berulang kali berkata
kepada kita “… engkau telah meninggalkan kasihmu yang mula – mula” (Why
2:4) Orang Kristen bisa meninggalkan kasihnya yang mula – mula kepada
Kristus. Kasih mereka bisa kehilangan hampir semua kekuatanya dan
sekarat.</div>
<br />Mengapa hal itu terjadi ?<br />a. Mereka tidak lagi
menikmati kehadiran Allah, atau bahkan tidak lagi merindukan suara Allah
dalam hidupnya. Adam tidak taat kepada Allah, ia mencoba bersembunyi
dari Allah. Kasihnya kepada Allah menjadi lemah dan redup sehingga ia
tidak lagi rindu berbicara kepada Allah dan tidak lagi ingin mendengar
suara-Nya, kehadiran Allah dan suara-Nya menjadi hal yang menakutkan
bagi dia.<br /><br />Kahadiran-Nya yang sebelumnya sungguh dia nikmati,
sekarang terasa seperti orang asing. Demikianlah bagi orang yang
kasihnya kepada Tuhan sudah melemah, bagi dia merenungkan dan membaca
Firman Tuhan (Alkitab) tidak lagi menggairahkan bahkan mungkin – mungkin
sudah membosankan.<br /><br />Waktu kita merasa seperti itu, Allah tidak
berubah. Allah sempurna, Ia tidak mungkin berubah, perubahan itu terjadi
di dalam kita. Maka kembalilah kepadaNya, lakukanlah yang dulu kamu
lakukan, seperti saat kasihmu yang mula – mula masih bergelora !<br /><br />b.
Orang – orang Kristen yang kasihnya kepada Allah menjadi lemah, status
sebagai “anak Allah” itu tidak lagi begitu dia sadari, sehingga dia
tidak lagi datang kepadaNya sebagai anak. Allah bagi mereka sudah terasa
jauh dan sepertinya tidak lagi menyentuh hidupnya, tidak lagi peduli
terhadap dia.<br /><br /><div style="text-align: justify;">
Ketika masalah
datang, mereka berpikir: “Allah memperlakukanku dengan tidak adil, Allah
kejam dan tidak mengerti persoalanku”. Lain halnya dengan orang yang
kasihnya kepada Allah tetap segar dan kuat, maka ketika kesulitan datang
mereka akan berkata : “Allah sedang mengajari aku melalui kesulitan –
kesulitan ini. Allah mengasihiku dan melalui pengalaman ini aku dapat
menjadi orang Kristen yang lebih baik.” <br /><br />Mereka mengambil
Alkitabnya dan belajar dari sana apakah yang hendak Allah lakukan dan
katakan melaui peristiwa ini. Mereka melipat tangannya dan berlutut
untuk meminta petunjuk apa yang harus mereka lakukan.<br /><br />Sering
timbul kebingungan di dalam diri kita untuk mengerti janji Allah dan
salah mengerti dengan apa yang dikatakan Tuhan, kadang timbul dalam
pikiran kita perbedaan antara apa yang dikatakan Tuhan dalam Firman-Nya
dengan apa yang kita alami sehari – hari.<br />Namun, perbedaan tersebut
sebenarnya mengungkapkan kegagalan kita untuk memahami Allah dan apa
yang Dia katakan dalam Firman-Nya (Alkitab), bukannya ketidak mampuan
Allah untuk tetap setia memenuhi janji-Nya.<br /></div>
<div style="text-align: justify;">
Maka dalam keadaan seperti ini kita juga
harus mau belajar dari orang lain, yang sudah lebih berpengalaman, dan
bersyukurlah untuk orang – orang yang sudah terlebih dahulu Tuhan
persiapkan sebagai hamba – hamba-Nya untuk memperlengkapi kita, untuk
mengerti apa yang dikatakan Tuhan dalam Firman-Nya, hal itu kita bisa
dapatkan dengan pembacaan buku – buku rohani dan baik sarana lainnya .<br /><br />Banyak
buku – buku yang rohani yang berbobot yang dapat menolong pengertian
kita akan Firman Tuhan, menolong penghayatan yang lebih dalam akan
Firman-Nya, yang akhir akan menimbulkan kasih kita yang semakin segar
dan sehat kepada Yesus.</div>
Penafsiran dan penerapan yang salah
akan firman Tuhan juga merupakan salah satu sebab yang mempengaruhi
kasih kita kepada Tuhan, maka saya perlu peringatkan anda supaya
selektif akan bahan bacaan anda !<br /><br />c. Kehidupan doa hampir
terhenti ketika kasih akan Allah melemah.<br /><br /><div style="text-align: justify;">
Orang – orang Kristen yang lemah secara rohani tidak memiliki
keinginan untuk berdoa. Dan ketika mereka melakukannya, itu semata –
mata sebagai keharusan dan bukan sebagai kesukaan.<br /><br />Mereka masih
rutin melakukannya tetapi sudah menjadi rutinitas, tidak lagi menjadi
saat yang menyukakan dimana dia bertemu dengan kekasih hatinya yang
selalu dia rindukan dalam hidupnya. Doa menjadi beban. Atau mungkin juga
doa itu tidak lagi begitu berarti dalam hidupnya karena hati dan
pikirannya sudah dibutakan oleh ilah jaman ini, yang sedang berkata
“Kalau kita merencanakan segalanya dengan baik dilakukan dengan baik
ditambah dengan pengalaman yang sudah matang maka hasilnya pasti
memuaskan.”</div>
<br /><div style="text-align: justify;">
Kalau begitu
untuk apa susah – susah berdoa. Hati – hati ! para pelayan Tuhan yang
sudah berpengalaman, pengalanman itu baik, tetapi jangan pernah
terpikir dengan itu kita tidak perlu lagi bergantung kepada Tuhan.<br /><br />d.
Ketika kasih kita kepada Yesus sudah semakin lemah, kerinduan untuk
memikirkan dan mengahayati kebaikan Yesus juga akan berkurang, kerinduan
untuk duduk di kaki Yesus seperti Maria tidak lagi punya waktu, terlalu
sibuk demikian alasan klasik yang sering dilontarkan.<br /><br />Dia tidak
pernah lagi dapat “melihat” Yesus yang “sudah dari tadi” menunggu untuk
berbicara kepadanya, ingin mendengar keluhan – keluhannya, Yesus
menunggu saat dia masih tertidur, dan berharap saat terbangun nanti akan
“bercengkrama” dengan anak-Nya iu. Namun ketika anak-Nya itu terbangun
tak sedikitpun dia memperdulikan-Nya, </div>
<br /><div style="text-align: justify;">
Yesus yang melemparkan “senyum yang sangat
manis” dan mengucapkan “selamat pagi,” juga tidak dihiraukannya, dia
nampaknya terlalu sibuk sehingga tanpa pamit diapun bergegas
meninggalkan Yesus. Buru – buru ke pelayanan kali. Yesus masih terus
menunggu berharap besok pagi anak-Nya itu akan punya waktu bagi Dia.
Sudah sekian lama Yesus mengharapkannya, berapa lama lagikah Dia harus
menunggu ?</div>
<br /><span style="font-weight: bold;">Penutup </span><br /><br />Marilah
kita yang sudah ditebus mahal oleh darah Kristus (1 Pet 1 : 18 -19 )
menempatkan Kristus juga yang terpenting di dalam kita melebihi apapun,
menghormati Kristus lebih dari apapun dan mengasihi-Nya lebih dari
apapun. “Barang siapa memegang perintah-Ku dan melakukannya, dialah yang
mengasihiku …” (Yoh 14 : 21) . Tuhan Yesus memberkati.FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-49890599466751010532011-06-25T14:11:00.000+07:002011-06-25T14:11:58.520+07:00KEHIDUPAN SEORANG PELAYAN<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<span style="font-size: large;"><b><span>KEHIDUPAN SEORANG PELAYAN</span></b></span></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /><b><span style="font-size: 15pt;"><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 6pt;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Tema tersebut di atas
merupakan tema yang sangat penting dan relevan untuk dibahas pada masa
kini.
<br />Mengapa penting? Tidak dapat disangkali bahwa akhir-akhir ini,
kehidupan para rohanian serta pelayan-pelayan Tuhan menjadi sorotan
umum. Hal itulah yang cukup sering ditemukan di dalam berbagai media di
mana jemaat mengeluhkan kehidupan pelayan di Gerejanya. Dalam sebuah
kesempatan Tanya jawab (dialog interaktif), pada sebuah radio swasta,
penulis juga menerima berbagai keluhan dan pertanyaan di seputar
kehidupan pelayan Tuhan yang tidak memberi kesaksian yang benar, baik
dalam kehidupan keluarga, keuangan, ambisi-ambisi negatif terselubung,
terlibat dalam perselingkuhan, dll.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /><span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<st1:place st="on"><st1:city st="on"><span>Ada</span></st1:city></st1:place><span>
satu hal yang 'menarik' untuk diamati. <st1:place st="on"><st1:city st="on">Ada</st1:city></st1:place> sementara orang yang suka menyebut
dirinya sebagai pelayan Tuhan atau hamba. Di sebuah Gereja tertentu,
seorang dapat dengan mudah menjadi pendeta, tanpa melewati waktu yang
cukup lama serta adanya ujian serta seleksi yang cukup memadai.</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /><span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Berbagai
kategori diberikan kepada mereka, seperti pendeta muda, pendeta
pembantu, pendeta senior, serta sejenisnya. Tetapi apa pun jenis atau
kategori yang diberikan, yang jelas, mereka itu semua merasa dirinya
sebagai pelayan Tuhan. Dan memang, kelihatannya, mereka sangat senang
disebut sebagai pelayan Tuhan atau hamba Tuhan. Sayangnya, walau senang
disebut atau menyebut diri sebagai pelayan atau hamba, kadang kala,
sikap seorang pelayan atau hamba tidak terlihat jelas. Yang nampak
dengan nyata adalah sikap seperti tuan, ngebos dan ingin dilayani.
Kontradiksi? Benar. Namun, itulah kadangkala kenyataan yang terjadi.
Lalu, bagaimanakah sesungguhnya kita menghayati pelayanan tersebut?</span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /><span><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span>
<br /><b>Pelayanan adalah Penyembahan</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span><b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Dalam Perjanjian Lama, kata penyembahan (Ibrani) adalah avodah.
Kata ini<span> </span>mengandung makna vertikal dan
horizontal. Artinya, di satu sisi, avodah mengacu kepada relasi umat
yang menyembah Allah. Di sini ditunjukkan sikap hormat kepada Allah,
yang seringkali dinyatakan dalam bentuk sujud menyembah dengan kening
sampai menyentuh tanah/lantai.
<br />Di sisi lain, kata avodah mengacu kepada sikap seseorang yang pergi
melayani Allah, sebagai akibat dari ketaatannya pada perintahNya. Apa
saja yang Allah perintahkan untuk dilakukan untuk kebaikan umatNya akan
dilakukan dengan segala ketaatan dan penyembahan. Jadi, di sini kita
belajar bahwa kedua hal ini, yaitu penyembahan dan pelayanan, bukan
merupakan dua hal yang terpisah, tetapi merupakan satu bagian.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Jikalau dalam bahasa Inggris kita menemukan dua istilah, yaitu
worship dan serve, demikian juga dalam bahasa <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>: menyembah dan
melayani, yang mengacu kepada dua hal yang berbeda, tidak demikian
dengan bahasa Ibrani, avodah. Karena istilah ini mencakup dua hal di
atas. Atau lebih tepatnya, istilah ini diungkapkan dalam dua bentuk
kegiatan tsb di atas. Ini dapat diibaratkan seperti satu keping uang
dengan dua mata coin. Itulah sebabnya,pelayanan yang benar kepada sesama
(horizontal) harus keluar dari relasi yang benar dengan Allah, yaitu
ketika secara sadar kita menyatakan kasih dan penyembahan kita kepadaNya
(vertikal) melalaui pelayanan tsb. Dengan demikian, tidak akan
ditemukan kasus-kasus di mana pelayan memperalat orang-orang yang
dilayaninya untuk kepentingan diri sendiri, terlebih lagi merusak serta
mencemarkannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><span style="font-size: 8pt;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<span style="font-size: 8pt;"> </span><b><span>Pelayanan adalah being bukan sekedar doing</span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<br /><b><span><o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Mengatakan diri sebagai seorang pelayan Tuhan serta melakukan
berbagai perbuatan (doing) dan kegiatan rohani, memang tidaklah terlalu
sulit. Namun, hal itu tidak menjamin keberadaan (being) orang tersebut.
Hal itulah yang dihadapi oleh rasul Paulus. Ketika melayani di jemaat
Korintus, dia menyaksikan pengajar serta pelayan-pelayan palsu. Dalam
kondisi demikian, nampaknya, dia tergoda dan dituntut untuk memberikan
semacam <st1:place st="on"><st1:city st="on">surat</st1:city></st1:place>
rekomendasi yg membuktikan kerasulan atau otoritasnya. Namun demikian,
dia menolak melakukan hal itu. Sebaliknya, dia menegaskan dengan suatu
pernyataan penting: "...kamu tertulis dalam hati kami... karena telah
ternyata bahwa kamu... ditulis dengan pelayanan kami (2 Kor.3:2-3). Dari
pernyataan tsb, kita memperhatikan betapa beraninya rasul Paulus
menyatakan dua hal penting yang merupakan ciri dari seorang pelayan
sejati. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Pertama, dia menunjuk kepada
dirinya sendiri: "kamu tertulis dalam hati kami". Disini rasul Paulus
menegaskan bahwa dia bukan sekedar menjadikan jemaat Korintus sebagai
objek pelayanan- misalnya untuk cari untung, sebagaimana dilakukan
pengajar dan pelayan lain yang telah menyusup ke dalam jemaat. Tetapi
dia berani mengatakan bahwa jemaat ada dalam hatinya Pernyataan tersebut
menunjukkan menyatunya kegiatannya dengan dirinya, karena kegiatan yang
dilakukannya keluar dari hatinya yang sangat dalam.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Pada fasal sebelumnya dia telah menyatakan hal ini: "... Allah
adalah saksiku -Ia mengenal aku- bahwa aku mengasihi kamu" (2 Kor.1:
23; 2:4c). Karena kasih inilah maka rasul Paulus tidak mau menyakiti
hati jemaat dan rela mencucurkan air mata (2:1-4). Bukankah kualitas
hati seperti ini sangat luar biasa? Adakah bukti lain yang diperlukan
melebihi bukti diri pelayan itu sendiri yang sedemikian mengasihi
jemaatnya? Apa yang terjadi bila sebaliknya, di mana pelayan hanya giat
melayani tanpa kasih, bahkan menjadikan jemaat sebagai sapi perahan?
Semoga Bapa sorgawi senantiasa menjaga dan menguduskan semua pelayanNya
sehingga mereka tetap teguh berdiri di tengah badai, dan tidak menjadi
batu sandungan. Kiranya Dia, yang pada abad lalu telah mengaruniakan
pelayan-pelayan sejati seperti Nomensen ke tanah Batak, Denninger ke
Nias, Joseph Kam ke Maluku, Sadrakh ke Jawa, akan terus mengaruniakannya
pada masa kini.-<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Sesungguhnya,
pelayanan itu adalah sesuatu yang sangat mulia. Sayang sekali, sebagian
orang yang melayani Tuhan tidak menghayatinya demikian. Seorang yang
sedang melayani Tuhan, meminta rekannya mencarikan pekerjaan yang lebih
baik. Meresponi hal itu, dengan wajah yang agak heran, rekannya bertanya
apakah ada pekerjaan lain yang lebih baik dan lebih mulia daripada
pekerjaan seorang hamba Tuhan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Rasul Paulus sangat menyadari kemuliaan pelayanan itu. Itulah
sebabnya, di dalam suratnya kepada jemaat di Korintus, ketika dia
membandingkan pelayanannya (Perjanjian Baru) dengan pelayanan Musa
(Perjanjian Lama), dia berulang kali menegaskan kemuliaan pelayanannya.
Dia menulis: “Jika pelayanan itu datang dengan kemuliaan yang demikian,
betapa lebih besarnya lagi kemuliaan yang menyertai pelayanan Roh
(2Kor.3:7c-8). Konsep kemuliaan tersebut sedemikian menonjol. Karena
itu, dalam pasal tersebut, terdapat 9 kali pengulangan kata “mulia”
(lihat 7-11, 18).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Mengapa
pelayanan itu mulia? Kita dapat menemukan beberapa alasan yang sangat
jelas. Pertama, karena sesungguhnya, ketika kita melayani, kita bukanlah
melayani manusia, tetapi melayani Allah yang sangat mulia (7). Ketika
diperhadapkan dengan kemuliaan Allah yang demikian, nabi Yesaya
menyadari ketidaklayakannya dan berseru: “Celakalah aku! Aku binasa!”
(Yes.6:3,5). Namun demikian, sungguh ajaib! Allah yang mulia inilah yang
mengerjakan pelayanan itu di dalam diri kita. Kedua, karena kabar baik
yang tertulis dalam loh-loh daging itu adalah mulia (2Kor.3:3). Injil
itulah yang disebut oleh rasul Paulus sebagai harta yang sangat indah
(4:7) yang mengandung rahasia Allah yang tersembunyi selama berabad-abad
(Ef.3: 5-10). Harta tersebut tidak dapat dibandingkan dengan harta
semahal apa pun di dunia ini. Ketiga, karena akibat dari pelayanan itu
juga mulia (8,9,10,11, 18). Kuasa Injil akan merubah orang berdosa dari
kematian kekal kepada kehidupan (7), dari perbudakan dosa kepada
pembenaran (9), dari kehinaan kepada kemuliaan yang semakin besar (18).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Sesungguhnya, berita seperti itulah yang diberitakan oleh
mahluk-mahluk kudus seperti malaikat, nabi dan rasul. Dan sekarang, di
zaman ini, berita tersebut dipercayakan kepada kita orang lemah!
Kenyataan tersebut, membuat kita mengerti dialog yang pernah terjadi
antara Robert Munger dengan seorang usahawan sukses. Dalam sebuah
penerbangan, Robert Munger menanyakan tentang perkerjaan usahawan
tersebut. Dengan bangga orang ini bercerita tentang kisah perusahaannya
yang sukses dan telah membuka cabang diberbagai tempat dan saat itu dia
sedang meresmikan cabang perusahaan yang ke 53! Setelah itu, usahawan
tersebut balik bertanya, “And you, what are you doing”? Selanjutnya,
terjadi dialog yang menarik untuk disimak. Robert Munger dengan sangat
bangga menjawab: “I am engaged in a greatest company in the world. The
greatest company, with a greatest future, a most important product, and
above all, the greatest Manager and President”! Usahawan tersebut
terheran-heran dan ingin mengetahui perusahaan apa yang dimaksud.
Siapakah Robert Munger? Dia adalah seorang pelayan Tuhan, penginjil yang
terlibat dalam penginjilan sedunia (Global Mission), yang memenangkan
jiwa-jiwa bagi kekekalan.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span>Apa
implikasi konkrit dari menghayati pelayanan sebagai sesuatu yang mulia?
Kesadaran akan kemuliaan pelayanan tersebut membuat para pelayan Tuhan
melakukannya dengan rasa syukur, bangga sebagaimana terlihat dalam diri
Robert Munger tersebut di atas. Ketika semakin banyak orang tidak
memiliki kebanggaan terhadap panggilan pelayanannya, maka kita perlu
merenungkan dan meneladani pernyataan Munger tsb.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span>
<br /><b>Kemurahan Allah</b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<br /><span><b><o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span>Setelah menyatakan kemuliaan pelayanan tersebut, rasul Paulus
melanjutkan: “Karena itu, oleh kemurahan Allah kami telah menerima
pelayanan ini” (2Kor. 4:1). Sebagai catatan, dalam Alkitab terjemahan
bahasa <st1:place st="on"><st1:country-region st="on">Indonesia</st1:country-region></st1:place>,
kata “karena itu” tidak ditemukan (Yunani, dia touto; NIV Bible:
therefore). Jadi, pelayanan tersebut dihayati oleh rasul Paulus, bukan
karena dia layak untuk tugas dan panggilan tersebut, tapi semata-mata
karena Allah bermurah hati untuk melibatkannya. Penghayatan seperti ini
sangat menonjol dalam surat-surat rasul Paulus. Sebagaimana telah kita
sebut di atas, rasul Paulus menyatakan bahwa Injil itu merupakan rahasia
Allah yang sangat mulia (baca juga Ef.3: 5-10). Setelah itu, rasul
Paulus menegaskan, “Dari Injil itu, aku telah menjadi pelayannya menurut
pemberian kasih karunia Allah, yang dianugerahkan kepadaku... Kepadaku
yang paling hina dari di antara segala orang kudus telah dianugerahkan
kasih karunia ini untuk memberitakan... (Ef.3: 7-8).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify; text-indent: 17.85pt;">
<span>Penghayatan bahwa pelayanan yang diterimanya
adalah semata-mata kemurahan Allah membuat rasul Paulus memberikan satu
pernyataan penting: “ Karena itu, kami tidak tawar hati” (2Kor.4:1b).
Sikap inilah yang pertama disebutkan oleh rasul Paulus sebagai sikap
yang harus dimiliki oleh setiap orang –termasuk kita- yang dipanggil
untuk melayani Dia.<o:p></o:p></span></div>
<span>Demikian
juga dengan pelayan-pelayan Tuhan yang sedang melayani. Kita mungkin
memiliki pengetahuan teologia yang cukup serta berbagai ketrampilan
dalam pelayanan. Tetapi bila hati tawar, maka pelayanan kita akan macet.
Sebagai akibatnya, akan ‘memacetkan’ orang lain juga. Karena itu, baik
sekali kalau kita sering memperhatikan dan merenungkan seruan Paulus,
“Janganlah hendaknya kerajinanmu kendor, biarlah rohmu menyala-nyala
(mendidih, Yun: zew) dan layanilah Tuhan” (Ro.12: 11).</span>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-41793713270039819102011-06-25T13:58:00.000+07:002011-06-25T13:58:38.751+07:00Pemuda dan Tantangannya<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Calligraph421 BT"; font-size: 15pt;">Pemuda dan Tantangannya</span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<br /></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="SV" style="font-family: "Calligraph421 BT"; font-size: 15pt;"><o:p> </o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="text-align: center;">
<b><span lang="SV"><o:p> </o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="text-align: justify;">
<b><span lang="SV" style="font-size: 6pt;"><o:p>
</o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV">Hidup sebagai
pemuda memang banyak tantangannya. Namun sebelum masuk kepada<span> </span>topik ini kita mesti memiliki konsep yang jelas
dimanakah tempat kita dalam hidup ini. Jikalau kita tidak memiliki
pemahaman yang jelas dimanakah tempat kita dalam hidup ini, kita dapat
diibaratkan dengan daun yang tertiup oleh angin dan terhempas ke
mana-mana. Tapi kalau kita sudah menyadari dimanakah tempat kita dalam
hidup ini, kita akan lebih bisa berakar, kita lebih bisa teguh. Ada
orang-orang yang sampai tua pun tidak menyadari dimanakah tempatnya
dalam hidup ini, sehingga mereka terus menjadi orang yang
terombang-ambing. Sedangkan ada juga orang-orang yang bahkan pada usia
muda sudah mengetahui dengan jelas tempatnya dalam hidup ini. Kita bisa
melihat meskipun mereka masih usia muda tetapi mereka memiliki
kemantapan. Apa yang saya maksud dengan tempat ini. Istilah tempat bisa
bermakna banyak, namun salah satunya yang saya kira penting adalah
tempat mengacu pada apa karunia kita, apa jalur karier kita dalam hidup
ini. Tidak bisa tidak jalur karier atau pekerjaan kita itu berpengaruh
besar terhadap tujuan hidup ini. Kalau kita tidak mengetahui jelas apa
itu yang bisa kita lakukan dalam hidup, apa itu jalur karier yang harus
kita tempuh, maka kita sukar sekali menetapkan tujuan hidup kita. Memang
secara kasar secara umum kita bisa berkata kita hidup untuk memuliakan
Tuhan. Bukan lagi kita hidup untuk diri sendiri kita hidup sekarang
untuk Tuhan. Namun secara kongkretnya apa itu yang harus kita lakukan
hari lepas hari. Berbahagialah kita yang sudah jelas mengetahui jalur
karier kita ini. Setidak-tidaknya jalur karier ini menempatkan kita di
rel yang akan mengarah pada tujuan hidup kita itu pula. Tetapi selain
profesi dan karier tentu ada masalah lain yaitu masalah menentukan
pasangan hidup atau teman hidupnya.<span> </span>Ini termasuk
bagian yang cukup sulit yang harus dihadapi oleh pemuda. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV">Pertama kita akan mencoba melihat dahulu
tahapan sebelum masuk ke usia pemuda yakni usia remaja. Sebab apa yang
terjadi di masa pemuda sebetulnya sudah mulai terjadi di masa remaja dan
di masa remajalah kita meletakkan fondasinya. Menurut seseorang bernama
Erik Erikson, pada masa remaja seseorang itu berkesempatan membangun
jati dirinya, siapakah dia itu.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV"><span> </span> </span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV">Kalau dia berhasil menemukan
dan membangun jati dirinya dia menjadi seseorang yang mantap. Dia tahu
siapa dia di tengah-tengah kerumunan teman-temannya. Dia tidak terhilang
di lautan teman. Tapi sebaliknya juga dia memiliki konsep diri yang
juga realistik, sehingga dia tidak menjadi seseorang yg menonjol dan
besar sendirian di tengah-tengah kerumunan temannya. Dgn kata lain dia
tahu dirinya dengan pas, kekurangannya, kelebihannya, kebisaannya,
keterbatasannya, dan dia bisa merangkul keduanya dengan luwes. Kalau dia
bisa menemukan ini semuanya dia akan memasuki usia dewasa dan membangun
yang kita sebut keintiman. Sebaliknya kalau dia tidak menemukan dirinya
dan dia bingung terus dengan siapa dirinya waktu memasuki usia dewasa
bukannya keintiman yang dia bangun malah dia mulailah menarik diri,
mengisolasi diri dari orang-orang yang sebetulnya mau dekat dengan dia.
Dengan kata lain,<span> </span>kita hanya berani intim atau
dekat dengan orang kalau kita memiliki kepercayaan diri yg cukup, kalau
kita tidak memiliki kepercayaan diri yg cukup, kita takut dekat dengan
orang. Kita takut nanti orang ini mengetahui siapa kita, nanti orang ini
menolak mengetahui keterbatasan kita dan sebagainya. Ada orang yang
mengisolasi dirinya secara blak-blakan, menyendiri, tidak mau bertemu
dengan orang, dan sebagainya, teman-temannya pun tidak ada. Tapi ada
sebagian orang yang mengisolasi dirinya secara kamuflase tidak terlihat
yaitu dia menjadi orang yang sebetulnya sosial, banyak teman, bergaul,
namun semua pertemanannya itu sangat dangkal. Dia menutup pintu sehingga
teman-temannya tidak bisa masuk dan mengenal siapa dia. Apapun gaya
atau caranya intinya adalah dia memisahkan diri dari lingkungannya
sehingga tidak bisa menjalin keintiman. Faktor ini yang akan berpengaruh
besar nantinya dalam hal kesiapan seseorang untuk berkeluarga. Sebab
berkeluarga menuntut satu syarat yaitu kemampuan kita untuk membagi
hidup, untuk dekat dengan orang dan membiarkan orang dekat dengan kita.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV">Biasanya anak-anak harus melewati
tahapan-tahapan secara alamiah itu tdk bisa dikarbit. Apa yg terjadi di
masa pemuda sebetulnya itu fondasinya sudah diletakkan di masa remaja,
pembentukan jati dirinya itu. Tapi sesungguhnya juga sebelum masa remaja
ada masa kanak-kanak dan di situpun masa kanak-kanak sebetulnya juga
harus melewati tahapannya dengan baik. Karena kalau tidak akan
mempengaruhi masa remajanya. <o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV">Ada yang masa anak-anaknya sudah diupayakan untuk
diberikan suatu arahan yang baik, tetapi memang perjalanan hidup ini
kadang-kadang sulit ditebak. Misalnya karena suatu masalah orang tuanya
itu bangkrut, jatuh miskin. Anak ini yang tadinya gampang bergaul
tiba-tiba dia menarik diri dari lingkungan temannya. Hal ini bisa
terjadi, karena memang bagaimanapun pengaruh kejatuhan orang tuanya ada
pada perkembangan jiwanya. Namun kalau anak ini sudah memiliki konsep
diri yang sehat, mempunyai pergaulan yang baik dengan temannya
seharusnya kejatuhan ini hanya bersifat sementara dia mungkin menarik
diri sebulan, dua bulan namun teman-temannya tidak membiarkan,
teman-temannya akan mencoba menghiburnya karena memang relasinya sehat
dia berani ngomong apa adanya, teman-temannya juga baik dengan dia,
simpati kepadanya, dia ditarik keluar tidak sempat untuk menguburkan
diri di dalam lubang. Karena teman-temannya mendukung dia. Nah
kebalikannya kalau memang pada dasarnya dia tidak mempunyai jaringan
pertemanan yang kuat seperti itu seolah-olah tidak ada penahannya. Waktu
dia jatuh ya dia jatuh sendirian dan tidak ada yang mengangkatnya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV">Kalau dia sudah memiliki keberanian
untuk menjadi dirinya, dilihat apa adanya, membiarkan orang dekat
kepadanya, dan mengerti bagaimana dekat dan mengasihi orang, orang-orang
ini akan lebih siap memasuki ikatan nikah. Karena mereka siap untuk
membagi hidup. Sudah tentu tidak selalu mulus kadang kala tetap
orang-orang atau kita juga harus melewati fase-fase kebingungan. Kadang
kala ada juga ketakutan, aduh bagaimana ini ya dalam masa berpacaran,
cocok atau tidak, nanti bagaimana. Namun yang saya ingin tekankan
adalah, ya kalaupun ada ketakutan dan kebingungan tidak apa-apa kita
mesti tetap mempertahankan integritas kita. Kenapa saya menekankan ini
sebab ada sebagian kita karena takut tidak mendapat jodoh, kita tahu
seharusnya kita dapat jodoh akhirnya kita berpura-pura kita menggunakan
topeng, sehingga orang tidak tahu siapa kita. Orang hanya tahunya kita
seperti ini, kita mengikuti apa yang orang minta. Kita kehilangan diri
sendiri atau ada orang yang berbohong jelas-jelas berbohong karena ingin
mendapatkan orang yang dikasihinya. Akhirnya masuk dalam ikatan
pernikahan, namun sudah menyimpan masalah, ada orang yg misalkan ini
wanita menyerahkan tubuhnya takut kehilangan pasangannya supaya apa
pasangannya tidak meninggalkannya. Akhirnya menikah juga, jadi saya mau
tekankan berhati-hatilah dalam masa persiapan berkeluarga jangan sampai
kita mengkompromikan integritas diri kita. Kita mesti berani muncul apa
adanya, ditolak apa tidak tetap berani integritas kita, kita
pertaruhkan. Jangan berkompromi mengambil jalan-jalan pintas yang tidak
benar.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span lang="SV">Perlu
diketahui bahwa masing-masing kita itu memang diciptakan secara unik ,
jadi kita tidak perlu kuatir atau harus menyamai orang lain. Memang pada
masa pemuda ini tekanannya cukup besar. Karena ada yang sudah mulai
sukses kelihatan arahnya, menanjak kariernya. Nah, misalkan kita melihat
diri kita kok masih di bawah nah hati-hati dengan godaan-godaan untuk
menutupi diri kita, mengkamuflase diri kita, hati-hati itu. Ada orang
yang karena ingin tampil bergaya, mampu, beruang justru memeras orang
tuanya memberi dia banyak uang padahal orang tuanya tidak punya uang.
Supaya apa, di hadapan pacarnya dia tampil orang yang mampu, mempunyai
uang yang cukup. Saya ingin tekankan berdoa, bersandar pada Tuhan,
pertahankan integritas diri kita, percayakan hidup kepada Tuhan termasuk
dalam hal pasangan hidup ini.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span lang="SV"><o:p> </o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify;">
<b><span lang="SV">Karakter
seorang<span> </span>pemuda <o:p></o:p></span></b></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV">Dua hal yaitu setia dan bertanggung
jawab adalah dua karakter yang menjadi tantangan terbesar pemuda,
kenapa, sebab pada masa inilah seorang pemuda itu diuji kesetiaannya.
Misalkan setiap ada pacarnya dia sudah memberikan komitmen dan pacarnya
memang menyayangi dia dan diapun menyayanginya. Hubungan itu baik, tapi
sekarang melihat yang lain, terus memikirkan yang lain-lain. Nah dia
gonta-ganti pacar, sehingga kesetiaan itu dengan mudah ditanggalkan.
Pada masa pemuda inilah kesetiaan menjadi ujian bagi seorang pemuda,
bisa atau tidak dia setia. Setia ini juga berkaitan dengan pekerjaannya,
dia sudah menekuni satu bidang yang dia memang cocok apakah dia akan
terlalu mudah tergiur dengan tawaran-tawaran yang lain. Bisakah dia
berpikir dengan jernih dan tenang dan melihat apakah dia memang harus
pindah, apakah semua keputusan didasari atas kriteria finansial saja.
Apakah tidak bisa kita mendasarinya atas faktor kenyamanan bekerja,
pertemanan dengan teman-teman yang baik. Di sinilah kesetiaan diuji.
Tadi<span> </span>sudah di singgung selain kesetiaan yang juga
akan menjadi ujian bagi pemuda adalah faktor bertanggung jawab. Apakah
kita itu dengan mudah melepaskan tanggungjawab, berkelit dari tuntutan,
pokoknya yang penting kita selamat, ini masa pemuda diuji. Kalau kita
menaruh fondasi berkelit terus-menerus, cuci tangan terus-menerus, kita
akan membawa kebiasaan ini untuk masa-masa selanjutnya. Tapi kalau dari
masa pemuda kita sudah menetapkan kita mau bertanggung jawab, apa yang
kita katakan kita pegang dan apa yang kita janjikan kita coba penuhi.
Kita akan membawa fondasi ini masuk ke dalam karier kita nantinya.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 27pt;">
<span lang="SV">Memang dalam rangka ini, menemukan
tempat kerja yang tepat untuk kita, kita memerlukan kesempatan untuk
bisa berpindah dari satu pekerjaan ke tempat pekerjaan yang lain, tetapi
perlu adanya keseimbangan di sini , sudah tentu boleh seseorang itu
pindah kerja, boleh meningkatkan kesejahteraan. Namun yang saya ingin
tekankan adalah jangan sampai kita mengambil keputusan hanya atas dasar
itu. Kita mesti juga mempertimbangkan faktor-faktor lain. Ada kalanya
memang ini kesempatan terbuka namun kalau kita ambil misalkan kita harus
berpisah dengan pacar kita. Kita tahu bahwa prioritas kita bukan hanya
bekerja tapi juga membangun relasi. Kalau kita pindah ke kota yang
berbeda kita harus berpisah dari pacar kita, kemungkinan kita akan
kehilangan waktu bersama untuk saling mengenal. Kalau kita digelapkan
mata kita digelapkan hanya fokus pada pokoknya pekerjaan ini lebih
bagus, uang lebih besar. Mulailah kita kehilangan perspektif ya yang
namanya kesetiaan dan bertanggung jawab itu mulai kita kurangi. Ini yang
mesti kita jaga. Banyak orang memulai masa pemudanya dengan modal setia
dan tanggung jawab yang lumayan banyak, dengan berjalannya waktu makin
hari makin kurang. Karena semua dikompromikan untuk kepentingan pribadi
supaya mendapatkan yang diinginkan. Nah inilah yang harus kita jaga.<o:p></o:p></span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<br /></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV">Didalam Alkitab ada contoh-contoh, salah
satunya yang menarik perhatian saya adalah kehidupan Yusuf. Yusuf
adalah seseorang yang mengalami perubahan hidup cukup besar. Memang
kalau kita melihat tokoh Yusuf ini keadaan yang memaksa dia, Tuhan<span> </span>menggunakan situasi dan kondisi saat itu untuk
menggiring dia menjalani sekian banyak karier,<span> </span>Tuhan
membawa Yusuf ke Mesir dengan tujuan pada akhirnya membawa Yusuf untuk
menyediakan kebutuhan orang Israel dalam masa kelaparan. Yusuf tidak
tahu itu namun kita melihat di sini satu karakter Yusuf setia dan
bertanggung jawab. Waktu dia di rumah disuruh oleh ayahnya menemui
kakak-kakaknya yg sedang menjaga hewan. Sebetulnya dia bisa langsung
pulang setelah menemukan bahwa kakaknya tidak ada di tempat itu. Namun
waktu dia tanya-tanya di mana kakaknya berada dia tahu kakaknya berada
bermil-mil jauhnya dari tempat dia di situ. Dia mengambil waktu berjalan
begitu jauh untuk menemui kakaknya, membawa makanan untuk mereka.
Dengan kata lain dari kecil kita melihat setia dan bertanggung jawab.
Yusuf memang begitu. Waktu dia dibuang sebagai seorang budak bekerja di
rumah Potifar, dia menjadi orang yang dipercaya, kenapa dipercaya,
karena dia setia dan bertanggung jawab. Kesetiaannya terbukti waktu
istri Potifar menggodanya. Dia berkata: "Semua hal di rumah ini
dipercayakan kepada saya oleh suamimu. Hanya satu yang tidak yaitu
engkau karena engkau miliknya. Masakan aku berbuat hal yang seperti ini
kepada suamimu dan (ini yang ditekankan) masakan aku berdosa atau
berbuat jahat kepada Tuhan." Jadi kita melihat Yusuf seorang yang setia.
Waktu dia di penjara juga seperti itu dia menjadi tahanan dia tetap
menjadi orang yang baik. Temannya mimpi bingung dia mencoba mendoakan,
dia mencoba mencari jawaban mimpi itu. Jadi kita melihat di dalam posisi
apapun karier apapun yang harus dilewati oleh Yusuf baik itu karier
yang baik maupun yang sangat buruk. Dia tetap setia dan bertanggung
jawab.</span></div>
<div style="margin: 0cm 0cm 0.0001pt; text-align: justify; text-indent: 18pt;">
<span lang="SV"><o:p></o:p></span></div>
<span lang="SV" style="color: #333333;"> </span><br />
<span lang="SV" style="color: #333333;">Dalam </span><span style="color: #333333;"><a href="http://www.telaga.org/transkrip.php?pemuda_dan_tantangannya.htm#SABDAweb" title="SABDAweb Kejadian 50:19-20"><span lang="SV" style="color: #333333;">Kejadian 50:19-20</span></a></span><span lang="SV" style="color: #333333;"> dikatakan,</span><span lang="SV">
Tetapi Yusuf berkata kepada mereka: "Janganlah takut, sebab aku inikah
pengganti Allah? Memang kamu telah mereka-rekakan yang jahat terhadap
aku, tetapi Allah telah mereka-rekakannya untuk kebaikan," Pemuda harus
melewati masa yang penuh kebingungan, tantangan, banyak keputusan yang
harus diambil pada masa pemuda, termasuk karier dan berkeluarga. Jangan
sampai tantangan-tantangan itu melumpuhkan kerohanian kita, jangan
sampai tantangan itu akhirnya membuat kita kehilangan kesetiaan dan
tanggung jawab. Untuk bisa terus mempertahankannya kita harus hidup
takut akan Tuhan. Yusuf selalu takut akan Tuhan dan itulah yang telah
menyelamatkan dia melewati perubahan karier dan perubahan hidup yang
begitu drastis. Dia tetap setia kepada keluarganya kepada istrinya dan
terakhir kepada Tuhan</span><i><span lang="SV" style="font-family: "Calligraph421 BT"; font-size: 11pt;">.<span>
</span><span>
</span><span> </span><span> </span><span> </span></span></i><i><span lang="SV" style="font-family: "Calligraph421 BT"; font-size: 10pt;">.<span> </span>/nan1</span></i><span lang="SV" style="font-size: 11pt;"> </span><span lang="SV" style="font-family: Wingdings;"><span></span></span>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-63188062122692349752011-06-25T13:50:00.001+07:002011-06-25T13:52:15.853+07:00Doa dan Puasa<div align="center" style="color: #cccccc;">
<b><span style="font-size: 180%;">DOA DAN PUASA</span><br /><i>Ester 4:15-17</i></b><br />
<i>Oleh: Fernando
Tambunan,ST</i> </div>
<div style="color: #cccccc;">
<br /></div>
<div style="color: #cccccc;">
<br /></div>
<div style="color: #cccccc;">
<b>PENDAHULUAN</b><br /><br />Doa
dan Puasa adalah doa yang disertai dengan berpuasa, dan merupakan ibadah
yang bersifat khusus dan juga merupakan hal yang penting.<br /><br />Dalam
PB tidak ada perintah khusus atau ketetapan untuk melakukan doa dan
puasa seperti halnya bagian ibadah yang lain. Pada awalnya Doa dan Puasa
ini dilakukan dengan adanya suatu kondisi yang sukar sehingga umat
Allah menjauhkan diri dari aktivitas fisik dan memusatkan perhatian
kepada hubungan dengan Tuhan dan merendahkan diri dihadapanNya disertai
permohonan. Namun selanjutnya, doa dan puasa ini menjadi bagian dari
ibadah yang dilakukan secara rutin atau teratur walau ada juga dilakukan
secara khusus dan bagi orang Yahudi doa dan puasa ini sudah menjadi
aturan agama.<br /><br /><br /><b>DEFENISI</b><br /><br />Kata ‘puasa’
dalam bahasa Ibrani: tsum,tsom dan nafsya; Yunani: nesteia, yang secara
hurufiah berarti merendahkan diri dengan berpuasa. Yang dapat diartikan
‘mencari hadirat Tuhan dengan merendahkan diri di hadapanNya agar
terjadi rekonsiliasi atau pendamaian dengan Tuhan.’dan jika Tuhan
berkenan mengadakan perdamaian dengan kita, maka saat itulah ia akan
mendengarkan, menjawab dan melepasakan kita dari persoalan yang menimpa
kita. Jadi puasa bukanlah suatu ritual keagamaan yang ditujukan untuk
mendapatkan berkat tertentu. Karena banyak orang yang berpikir jika dia
berpuasa sekian lama maka doanya akan terkabul. Berkat dan pertolongan
Tuhan itu mengikuti puasa yang dilakukan dengan motivasi yang benar,
sebagaimana Yesus berkata dalam Matius 6:33, “Tetapi carilah dahulu
kerajaan Allah dan kebenarannya, maka semuanya itu akan ditambahkan
kepadamu.” Jadi, tujuan puasa adalah mencari hadirat Tuhan, merendahkan
diri memohon ampun dan pemulihan dari Tuhan.<br /><br /><i>Pada hakekatnya
puasa itu adalah :</i><br /><br />1. Bukan sekedar acara
matirasa/askese; tidak makan dan minum atau tidak melakukan aktivitas
secara fisik.<br /><br />Ulangan 8:3, Matius 15:32, Markus 8:3,<br />Tuhan
memberikan makanan yang tidak dikenal oleh manusia dan bukan makanan
yang berasal dari hasil bumi yaitu manna. Untuk menyadarkan bahwa
manusia hidup bukan dari roti saja melainkan dari Firman yang keluar
dari mulut Allah. Dalam PB, Yesus tidak membiarkan orang banyak yang
mengikutinya kelaparan, ia memberi mereka makan.<br /><br />2.
Merendahkan jiwa sendiri untuk menyatakan sikap ketergantungan kepada
Allah.<br /><br />Imamat 16:29-31<br />Puasa merupakan hal yang wajib
dilakukan oleh bangsa Israel karena diatur dalam Hari Raya Pendamaian
(Hari Grafirat, Im 16:29-31) diatas. Umat Israel harus merendahakan diri
dan berpuasa dengan diadakannya hari pendamaian untuk pentahiran.
Sehingga dengan merendahkan diri dihadapan Tuhan serta menjauhkan diri
makan dan kesibukan, ada waktu kudus bagi Tuhan sekaligus akan terhindar
dari keduniawian.<br /><br />3. Suatu tindakan penyerahan diri yang
penuh kepada Allah sebelum memulai misi.<br /><br />Matius 4:2 bdk Keluaran
34:28, I Raja-raja 19:8<br />Penyerahan diri yang dimaksud adalah
memfokuskan seluruh perhatian kepada Allah dengan cara bersekutu dengan
Dia. Penyerahan diri ini akan menghasilkan suatu kelengkapan atau
kekuatan yang baru ketika menjalankan misi.<br /><br />4. Bukan
sekedar memenuhi/menunaikan perintah agama.<br /><br />Matius 6:17-18<br />Puasa
sudah menjadi bagian ibadah orang Israel dan juga diterapkan oleh
berbagai denominasi gereja. Walaupun pelaksanaan puasa ini telah diatur
dengan baik, bukan berarti orang yang melakukannya hanya memenuhinya
dalam arti yang penting sudah melakukan.<br /><br />5. Sebagai
persiapan diri untuk berjumpa dengan Allah<br /><br />Keluaran 34:28 ,
Daniel 9:3<br />Sebelum berjumpa dengan Allah yang kudus, seseorang perlu
menguduskan diri dalam arti memisahkan diri dari keduniawian. Ibrani
12:14 mengatakan bahwa tanpa kekudusan tidak seorang pun akan melihat
Allah.<br /><br />6. Tidak dapat dipisahkan dari memberi sedekah<br /><br />Matius
6:2-4 , Matius 6:5-8, Matius 6:16-18, Matius 6:17-25, KPR 13:3<br />Bagi
orang Yahudi, memberi sedekah, berdoa dan berpuasa merupakan bagian
ibadah yang tidak dapat dipisahkan satu dengan yang lainnya. Berpuasa
bukan sekedar tidak makan, tetapi juga perlu memperhatikan orang yang
membutuhkan pertolongan.<br /><br />7. Memisahkan diri dari aktivitas
duniawi tetapi secara khusus mengandaikan kasih kepada kaum miskin.<br /><br />Yesaya
58:3-7, Yoel 2:16<br />Adalah keliru jika seseorang melakukan puasa
sebagai bagian dari ibadah, tetapi kebiasaan-kebiasaan buruknya tidak
berubah. Seperti apa yang dikatakan dalam kitab Yesaya diatas, orang
tersebut berpuasa tetapi tetap saja menindas orang miskin.<br /><br /><b>ALASAN
DAN TUJUAN DILAKUKAN</b><br /><br />1. Untuk meyatakan ratap
pribadi<br /><br />I Samuel 31:13<br />Dalam keadaan yang sangat tertekan atau
adanya pergumulan yang sangat berat adalah sangat baik jika datang
kepada Tuhan dengan meratap dan disertai dengan berpuasa.<br /><br />2.
Untuk memohon suatu karunia<br /><br />II Samuel 12:16,22, Yoel 2:12-17<br />Karunia
yang dimaksud adalah belas kasihan karena adanya suatu hukuman dari
Tuhan. Daud melakukannya ketika anak yang lahir dari hasil perzinahannya
dengan Batsyeba sakit keras, ia memohon kepada Tuhan agar anak tersebut
dibiarkan tetap hidup. Tetapi Tuhan tidak mengabulkannya.<br /><br /><br />3.
Memohon pengampunan kolektif atau individu<br /><br />I Raja-raja
21:27, Yunus 3:5,7-8<br />Hampir sama dengan memohon suatu karunia.
Dapat dilakukan secara pribadi atau kelompok. Orang Niniwe melakukannya
secara menyeluruh, dan Tuhan berkenan menarik murka-Nya dari mereka.<br /><br />4.
Memohon terang Ilahi<br /><br />Daniel 10:3,13; KPR 13:2-3 à
memilih utusan Injil, KPR 14:23 à memilih tua-tua<br />Untuk
meminta petunjuk dari Tuhan, Daniel berpuasa. Demikian juga jemaat di
Yerusalem ketika mereka hendak memilih utusan injil dan tua-tua mereka
berpuasa supaya hati dan pikiran mereka diterangi oleh Tuhan. Ada
kepekaan rohani.<br /><br />5. Persiapan sebelum memulai misi<br /><br />Hakim-hakim
20:26,KPR 14:23<br />Selain sebagai penyerahan diri sebelum memulai misi,
juga merupakan persiapan sebelum memulai misi atau pelayanan.<br /><br />6.
Pernyataan pertobatan<br /><br />I Samuel 7:6, I Raja-raja 21:27,
Nehemia 9:1-2, Daniel 9:3-4, Yunus 3:5-8<br />Untuk menyatakan
penyesalan atas kesalahan dan sekaligus sebagai penyataan pertobatan,
maka seseorang mengadakan puasa untuk memohon pengampunan dan sekaligus
mendekatkan diri kepada Allah.<br /><br />7. Untuk merendahkan diri<br /><br />Ezra
8:21, Mazmur 69:11<br />Hal yang penting didalam berpuasa adalah
merendahkan diri dihadapan Tuhan, artinya kita mengakui bahwa kita
membutuhkan Tuhan, kita mengakui bahwa kita telah berdosa kepada-Nya.
Merendahkan diri kita sebaliknya berarti kita meninggikan Tuhan.<br /><br />8.
Untuk memperoleh bimbingan dan pertolongan Allah<br /><br />Keluaran
34:28, Ulangan 9:9, II Samuael 12:16-23, II Tawarikh 20:3-4 , Ezra
8:21-23<br />Ketika menghadapi situasi yang sulit, sangat baik memohon
bimbingan kepada Allah akan apa yang paling baik yang harus dilakukan.
Seperti halnya Yosafat dalam 2 Tawarikh, kemudian Allah menguatkan
hatinya sehingga ia tidak takut lagi.<br /><br /><b>PELAKSANAAN</b><br /><br />Pada
dasarnya didalam Alkitab tidak ada aturan yang baku kapan, berapa orang
dan berapa lama berpuasa. Berpuasa dilakukan sesuai dengan kerinduan
dan kebutuhan seseorang atau sekelompok orang yang melakukannya.<br /><br /><i>Contoh-contoh
pelaksanaan puasa:</i><br /><br />Ada yang dilakukan sewaktu-waktu dan
juga secara teratur/rutin yang bersifat :<br />1. Bersifat perorangan (
II Samuel 12:22 )<br />2. Bersifat kolektif ( Hakim-hakim 20:26, Yoel
1:14 )<br /><br />Dilakukan secara teratur/rutin dalam rangka memperingati
hari-hari khusus/raya ataupun sebagai penantian.<br />3. Orang Ibrani
berpuasa pada Hari Pendamaian (Imamat 16:25,31, Imamat 23:27-32,
Bilangan 29:7, KPR 27:21-33)<br /><br />4. Sesudah pembuangan, empat puasa
tahunan yang lain dilakukan, yakni untuk memperingati malapetaka dalam
sejarah bangsa Yahudi ( Zakaria 9:19)<br /><br />5. Ditetapkan pada
zaman Ester demi keselamatan orang Yahudi yang ada di Susan. (Ester
9:31)<br /><br />6. Secara rutin dilakukan oleh orang Yahudi pada jaman
Tuhan Yesus atau Perjanjian baru. Dua kali dalam satu minggu
- kemungkinan : Senin dan Kamis - (Lukas 18:12)<br /><br />7.
Menjadi sesuatu yang biasa dipraktekkan dalam gereja Kristen; dengan
dinyatakan penantian gereja akan kedatangan Tuhan kembali. (KPR 13:2,
II Korintus 6:5; 11:27, Matius 9:14-15 )<br /><br />Tidak direncanakan<br />8.Dikarenakan
suatu situasi yang luar biasa. Bukan secara terpaksa melainkan dengan
sendirinya. Mungkin juga dengan tidak tersediannya makanan dan/atau
karena keintiman hubungan dengan Allah.<br /> Keluaran 34:28 à Musa ;
I Raja-raja 19:8 à Elia ; Matius 4:1-4 à Yesus<br /><br />Bagaimana
cara berpuasa yang benar?<br /><br />Karena puasa adalah persoalan mencari
hadirat Tuhan dengan merendahkan diri dihadapan-Nya, maka bukan metode
puasa yang terutama disini, tetapi sikap hatilah yang menjadi hal yang
terutama untuk dibenahi. Alkitab tidak menjelaskan secara rinci apa yang
seharusnya dilakukan atau tidak dilakukan, apa yang boleh dimakan atau
yang tidak boleh dimakan , apa yang boleh diminum atau tidak boleh
diminum ketika kita berpuasa. Sekalipun kata ‘puasa’ yang dalam bahasa
Yunaninya “nesteia” dapat juga diartikan berpantang atau menahan nafsu
dari makan dan minum tetapi aturan tentang berpantang makan dan minum
itu sendiri tidak dijelaskan secara rinci.<br /><br />- Puasa Musa dan
Elia (Kel.34:28 ; I Raja-raja 19:8)<br /> Puasa ini sering disebut
sebagai puasa luar biasa karena Tuhan yang berinisiatif dan memberi
kekuatan untuk bertahan<br /><br />- Puasa Ester ( Ester 4:16) Ezra (Ezra
10:6) dan Rasul Paulus (Kis 9:9)<br /> Nampaknya puasa Ester adalah
satu-satunya catatan yang jelas dari puasa tanpa makan dan tanpa minum
yang pernah dilakukan secara normal oleh manusia selama 3 hari 3 malam,
puasa ini sering disebut dengan puasa total<br /><br />- Puasa Daniel
(Daniel 10:2-3)<br /> Penjelasan atas puasa Daniel lebih lengkap dari
puasa-puasa yang disebutkan sebelumnya. Dalam puasa Daniel dikatakan Ia
tidak makan makanan yang sedap, Ia juga tidak makan daging dan anggur,
tetapi tidak dikatakan ia tidak minum air. Puasa Daniel disebut juga
puasa sebagian.<br /><br />- Puasa Yesus (Matius 4:1-4)<br /> Sebelum
memulai pelayananNya, Yesus mengadakan puasa selama 40 hari 40 malam.
Para ahli Alkitab percaya bahwa puasa yang dilakukan oleh yesus adalah
puasa terhadap makanan, bukan minum. Puasa yang Yesus lakukan ini
disebut puasa normal atau puasa biasa.<br /><br />Jadi Puasa yang bagaimana
yang harus kita lakukan? Kita bisa melakukan puasa total dengan tidak
makan dan tidak<br />minum, dalam kurun waktu yang tidak lama, paling lama
3 hari 3 malam. Atau, kita dapat berpuasa normal, yaitu dengan tidak
makan tetapi tetap minum air. Atau kita dapat melakukan puasa sebagian,
misalnya dengan mengurangi jumlah makanan yang dimakan dan tidak makan
daging. Pilih dan lakukan puasa yang sesuai dengan kemampuan kita
masing-masing. Jika kita sudah bisa dengan puasa yang ringan, kita bisa
tingkatkan lagi dengan puasa ke tahap yang lebih berat. Namun yang lebih
penting dari persoalan makan dan minum yang hanya menyangkut masalah
fisik, adalah masalah rohani di balik puasa itu sendiri.<br /><br /><b>LANGKAH
LANGKAH MELAKUKAN DOA DAN PUASA</b><br /><br />Tentukan tujuan anda<br />Mengapa
Anda berpuasa? Apakah puasa itu untuk pembaharuan rohani, untuk mencari
kehendak Allah, untuk kesembuhan, untuk menyelesaikan suatu masalah,
atau untuk mendapatkan hikmat dalam mengatasi keadaan yang sulit?
Mintalah agar Roh Kudus memperjelas pimpinan-Nya kepada Anda dalam
menentukan tujuan berdoa dan berpuasa. Hal ini akan memungkinkan Anda
untuk berdoa dengan lebih spesifik dan strategis.<br /><br />Tetapkan
komitmen Anda.<br />Berapa lama akan berpuasa, puasa yang bagaimana,
aktivitas apa yang anda lakukan pada saat berpuasa, berapa kali/lama
anda berdoa dan mendoakan apa saja ketika anda berpuasa?<br /><br />Persiapkan
diri anda secara rohani.<br />Hati, pikiran bahkan jiwa harus
dipersiapkan untuk berjumpa dengan Allah. Jika ada dosa atau kejahatan
yang dilakukan, akui dan mintalah ampun kepada Allah.<br /><br />Persiapkan
fisik Anda.<br />Lakukanlah antisipasi terhadap kemungkinan-kemungkinan
yang bakal terjadi saat Anda berpuasa. Berkonsultasilah terlebih dahulu
dengan dokter, khususnya kalau selama ini Anda diharuskan meminum obat
atau menderita sakit kronis.<br /><br />Ikuti jadwal yang Anda telah buat.<br />Hal
ini sangat perlu, namun bukan berarti harus kaku. Karena tidak tertutup
kemungkinan jadwal bisa berubah karena suasana intim dengan Tuhan.<br /><br />Mengakhiri
puasa secara bertahap.<br />Mulailah makan secara bertahap. Jangan makan
makanan yang keras segera setelah berakhirnya puasa. Masuknya kembali
makanan keras secara tiba-tiba ke dalam pencernaan Anda, dapat
menimbulkan akibat yang negatif bahkan berbahaya. Cobalah terlebih
dahulu makanan ringan yang biasa dimakan sehari-hari. Dengan mengakhiri
puasa secara bertahap, Anda dapat memperoleh manfaat yang lebih baik
secara fisik maupun rohani, bahkan dapat membantu menjaga kesehatan
Anda.<br /><br />Harapkan hasil<br />Apabila Anda dengan tulus merendahkan
diri di hadapan Tuhan, bertobat, berdoa dan mencari wajah-nya; serta
senantiasa setia merenungkan firman-Nya, maka Anda akan menikmati
kehadiran Allah (Yohanes 14:21). Tuhan akan mengaruniakan kesegaran
rohani dalam diri Anda. Keyakinan dan iman Anda kepada Tuhan akan
semakin kuat. Anda akan merasakan bahwa mental, spritual dan fisik Anda
kembali disegarkan, maka Anda akan memperoleh jawaban atas doa-doa Anda.
Memiliki penguasaan diri yang sangat baik.<br /><br />Puasa yang sederhana,
bagaimanapun tidak membuat seseorang sembuh secara total dari sakit
rohani. Sebagaimana kita membutuhkan kepenuhan Roh Kudus setiap hari,
sesungguhnya kita juga perlu mengadakan puasa di hadapan Tuhan. Puasa 24
jam setiap minggu telah terbukti memberi manfaat bagi banyak orang
Kristen.<br /><br />Anda membutuhkan waktu yang cukup untuk membangun ‘otot’
puasa Anda. Jika Anda gagal menyelesaikan puasa yang pertama, jangan
kecewa. Jika dahulu Anda sudah pernah berpuasa namun sekarang tidak
lagi, atau Anda merasa masih perlu memperdalam pemahaman Anda untuk
melaksanakan lagi, segeralah untuk berpuasa sampai Anda berhasil. Allah
menghargai kesetian Anda.<br /><br /><br /><b>ANGGAPAN YANG SALAH TENTANG
DOA DAN PUASA</b><br />Sebagian orang terlalu berani menjamin
bahwa dengan melakukan doa dan puasa maka semua keinginan atau suatu
kebutuhan serta pergumulan akan didegar – dalam arti dikabulkan dan
diselesaikan seperti yang diharapkan – oleh Tuhan.<br /><br />Yesaya 53:3-4<br />Mereka
menganggap bahwa dengan berpuasa akan membuat Tuhan memenuhi permintaan
mereka. Tetapi bagaimana jawaban Tuhan?<br />Alkitab mengajarkan bahwa
puasa yang benar harus didukung tindakan yang benar juga<br /><br />Yesaya
58:5-12 ;Yeremia 14:11-12<br /><br /><br /><b>KESIMPULAN</b><br /><br />Doa
dan puasa lebih kepada kebutuhan daripada perintah atau peraturan
agama.<br />Walaupun bangsa Israel diperintahkan untuk berpuasa, tujuannya
adalah supaya mereka merendahkan diri dihadapan Tuhan.<br /><br />Kita
dapat melihat situasi bahwa doa dan puasa yang mereka lakukan
selanjutnya sebagai akibat dari suatu situasi yang sulit. Mereka
merendahkan diri dengan berpuasa untuk memohon belaskasihan dan juga
pertolongan Tuhan.<br /><br />Berdoa dan berpuasa itu sangat penting baik
untuk kesegaran jasmani terlebih kesegaran secara rohani yaitu jika
seseorang atau sekelompok orang yang melakukannya benar-benar bertemu
dengan Tuhan.<br /><br />~ AMIN ~</div>FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.comtag:blogger.com,1999:blog-3492391320234124320.post-67483391966843506602011-06-24T23:34:00.001+07:002011-06-24T23:37:52.745+07:00Darah dan Rokok<div style="color: #cccccc;">
<link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_filelist.xml" rel="File-List"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_themedata.thmx" rel="themeData"></link><link href="file:///C:%5CUsers%5CUser%5CAppData%5CLocal%5CTemp%5Cmsohtmlclip1%5C01%5Cclip_colorschememapping.xml" rel="colorSchemeMapping"></link> <m:smallfrac m:val="off"> <m:dispdef> <m:lmargin m:val="0"> <m:rmargin m:val="0"> <m:defjc m:val="centerGroup"> <m:wrapindent m:val="1440"> <m:intlim m:val="subSup"> <m:narylim m:val="undOvr"> </m:narylim></m:intlim> </m:wrapindent><style>
<!--
/* Font Definitions */
@font-face
{font-family:Wingdings;
panose-1:5 0 0 0 0 0 0 0 0 0;
mso-font-charset:2;
mso-generic-font-family:auto;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 268435456 0 0 -2147483648 0;}
@font-face
{font-family:Batang;
panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1;
mso-font-alt:바탕;
mso-font-charset:129;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;}
@font-face
{font-family:"Cambria Math";
panose-1:2 4 5 3 5 4 6 3 2 4;
mso-font-charset:1;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-format:other;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:0 0 0 0 0 0;}
@font-face
{font-family:"\@Batang";
panose-1:2 3 6 0 0 1 1 1 1 1;
mso-font-charset:129;
mso-generic-font-family:roman;
mso-font-pitch:variable;
mso-font-signature:-1342176593 1775729915 48 0 524447 0;}
/* Style Definitions */
p.MsoNormal, li.MsoNormal, div.MsoNormal
{mso-style-unhide:no;
mso-style-qformat:yes;
mso-style-parent:"";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoFooter, li.MsoFooter, div.MsoFooter
{mso-style-unhide:no;
mso-style-link:"Footer Char";
margin:0cm;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
tab-stops:center 216.0pt right 432.0pt;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoBodyText, li.MsoBodyText, div.MsoBodyText
{mso-style-unhide:no;
mso-style-link:"Body Text Char";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:6.0pt;
margin-left:0cm;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoBodyTextIndent, li.MsoBodyTextIndent, div.MsoBodyTextIndent
{mso-style-unhide:no;
mso-style-link:"Body Text Indent Char";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:0cm;
margin-left:20.25pt;
margin-bottom:.0001pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Arial","sans-serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoBodyTextIndent2, li.MsoBodyTextIndent2, div.MsoBodyTextIndent2
{mso-style-unhide:no;
mso-style-link:"Body Text Indent 2 Char";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:6.0pt;
margin-left:18.0pt;
line-height:200%;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:10.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
p.MsoBodyTextIndent3, li.MsoBodyTextIndent3, div.MsoBodyTextIndent3
{mso-style-unhide:no;
mso-style-link:"Body Text Indent 3 Char";
margin-top:0cm;
margin-right:0cm;
margin-bottom:6.0pt;
margin-left:18.0pt;
mso-pagination:widow-orphan;
font-size:8.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.BodyTextIndentChar
{mso-style-name:"Body Text Indent Char";
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Body Text Indent";
font-family:"Arial","sans-serif";
mso-ascii-font-family:Arial;
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-hansi-font-family:Arial;
mso-bidi-font-family:Arial;
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.BodyTextChar
{mso-style-name:"Body Text Char";
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Body Text";
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.BodyTextIndent2Char
{mso-style-name:"Body Text Indent 2 Char";
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Body Text Indent 2";
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.BodyTextIndent3Char
{mso-style-name:"Body Text Indent 3 Char";
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:"Body Text Indent 3";
mso-ansi-font-size:8.0pt;
mso-bidi-font-size:8.0pt;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
span.FooterChar
{mso-style-name:"Footer Char";
mso-style-unhide:no;
mso-style-locked:yes;
mso-style-link:Footer;
font-family:"Times New Roman","serif";
mso-fareast-font-family:"Times New Roman";
mso-ansi-language:EN-US;
mso-fareast-language:EN-US;}
.MsoChpDefault
{mso-style-type:export-only;
mso-default-props:yes;
font-size:10.0pt;
mso-ansi-font-size:10.0pt;
mso-bidi-font-size:10.0pt;
mso-fareast-font-family:Batang;}
@page Section1
{size:612.0pt 792.0pt;
margin:72.0pt 90.0pt 72.0pt 90.0pt;
mso-header-margin:36.0pt;
mso-footer-margin:36.0pt;
mso-paper-source:0;}
div.Section1
{page:Section1;}
/* List Definitions */
@list l0
{mso-list-id:59711859;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:855154668 441884736 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l0:level1
{mso-level-tab-stop:46.35pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:46.35pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l1
{mso-list-id:285550993;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1084823340 67698703 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l1:level1
{mso-level-tab-stop:59.25pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:59.25pt;
text-indent:-18.0pt;
color:windowtext;}
@list l1:level2
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:o;
mso-level-tab-stop:95.25pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:95.25pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:"Courier New";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l2
{mso-list-id:486480141;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1493692312 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l2:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:59.25pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:59.25pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l3
{mso-list-id:634917998;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-614186152 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l3:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:63.35pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:63.35pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l3:level2
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:o;
mso-level-tab-stop:99.35pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:99.35pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:"Courier New";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
@list l4
{mso-list-id:732196107;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:190585418 -1811920786 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l4:level1
{mso-level-number-format:roman-upper;
mso-level-tab-stop:54.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:54.0pt;
text-indent:-36.0pt;}
@list l5
{mso-list-id:931014350;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:647503024 796042500 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l5:level1
{mso-level-number-format:alpha-lower;
mso-level-tab-stop:53.45pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:53.45pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l6
{mso-list-id:1130443396;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:296749172 -1811920786 -1106714926 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l6:level1
{mso-level-start-at:2;
mso-level-number-format:roman-upper;
mso-level-tab-stop:54.0pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:54.0pt;
text-indent:-36.0pt;}
@list l6:level2
{mso-level-number-format:alpha-upper;
mso-level-tab-stop:72.0pt;
mso-level-number-position:left;
text-indent:-18.0pt;}
@list l7
{mso-list-id:1169440254;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-178487888 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l7:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:64.35pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:64.35pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l8
{mso-list-id:1191725766;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1288804006 -306308414 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l8:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:121.05pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:121.05pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l9
{mso-list-id:1692293035;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1125611570 1039184734 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715 67698703 67698713 67698715;}
@list l9:level1
{mso-level-tab-stop:39.3pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:39.3pt;
text-indent:-18.0pt;}
@list l10
{mso-list-id:1910841641;
mso-list-type:hybrid;
mso-list-template-ids:-1240851512 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693 67698689 67698691 67698693;}
@list l10:level1
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:;
mso-level-tab-stop:59.25pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:59.25pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:Symbol;}
@list l10:level2
{mso-level-number-format:bullet;
mso-level-text:o;
mso-level-tab-stop:95.25pt;
mso-level-number-position:left;
margin-left:95.25pt;
text-indent:-18.0pt;
font-family:"Courier New";
mso-bidi-font-family:"Times New Roman";}
ol
{margin-bottom:0cm;}
ul
{margin-bottom:0cm;}
-->
</style> </m:defjc></m:rmargin></m:lmargin></m:dispdef></m:smallfrac></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: center;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">BOLEHKAH ORANG KRISTEN MAKAN DARAH DAN MEROKOK?<o:p></o:p></span></b></div>
<div align="center" class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 18pt; text-align: center;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-indent: -36pt;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">I.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pendahuluan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 18pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada jaman sekarang apakah orang Kristen boleh makan darah atau tidak, menimbulkan pro dan kontra yang hebat. Bahkan perdebatan ini tidak jarang mengakibatkan terjadinya tindakan menghakimi satu dengan yang lainnya. Dalam hal ini, kalau darah tetap dilarang untuk dimakan, maka penerapannya cukup banyak zaman sekarang ini, dan secara sadar atau tidak ini dilakukan oleh orang-orang yang memperdebatkan hal itu, seperti:</span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika makan anjing yang mau dimasak, biasanya tidak disembelih, tetapi dikepruk kepalanya. Tentu tidak mungkin darahnya akan keluar semua.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketika orang berburu, yang menembak binatang buruannya sehingga langsung mati, tentu juga tidak mungkin mengeluarkan semua darah dari binatang buruannya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada waktu makan ikan, atau steak, yang dimasak kurang matang, kita sering melihat ada darah di sana.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-size: 12pt; line-height: 150%;">Banyak orang pada waktu mau memasak burung dara, tidak membunuhnya dengan menyembelihnya, tetapi hanya dengan menutup hidungnya. Tentu saja darah tidak keluar sama sekali.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Melalui artikel ini, penulis akan mencoba memberikan pandangan tentang ’ apakah orang Kristen boleh makan darah?’ sesuai dengan standar Alkitab, dan apakah orang Kristen bisa merokok? dalam hal ini penulis bukan ingin memcoba menghakimi atau melemahkan salah satu pandangan, namum meberikan pemahaman baru bagi setiap pembaca dalam memahami permasalahan yang dibahas. Semoga dengan makalah ini dapat memberikan masukan dan ilmu bagi setiap pembacanya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p> </o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -54pt;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">II.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penjelasan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 72pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">A.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengenai Makan Darah.<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoBodyText" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sekarang mari kita memperhatikan lebih dulu beberapa ayat, yang selain kelihatannya melarang makan darah: <b>Kej 9:4</b><i>.;</i><b> Ul 12:23; Im 17:11</b><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<i><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ada 2 hal yang perlu dipersoalkan:<o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1) Apa maksudnya kalau dikatakan ‘darah ialah nyawa’?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2) Bolehkah kita sekarang makan darah?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jelas bahwa kalau dalam Kej 9:4 dan beberapa ayat lain ‘darah’ diidentikkan dengan ‘nyawa’, itu tidak bisa diartikan bahwa Kitab Suci mengajarkan bahwa ‘darah’ betul-betul sama dengan ‘nyawa’. ‘Darah’ diidentikkan dengan ‘nyawa’, karena darah yang mengalir dalam tubuh seseorang adalah sesuatu yang menunjukkan / membuktikan kehidupan. Kalau darah itu hilang, maka kehidupan berhenti / nyawa melayang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena <b>‘darah ialah nyawa’</b> maka dalam Mat 27:4,24 dikatakan sebagai berikut: <i>“(4) dan berkata: ‘Aku telah berdosa karena menyerahkan darah orang yang tak bersalah.’ Tetapi jawab mereka: ‘Apa urusan kami dengan itu? Itu urusanmu sendiri!’ ... (24) Ketika Pilatus melihat bahwa segala usaha akan sia-sia, malah sudah mulai timbul kekacauan, ia mengambil air dan membasuh tangannya di hadapan orang banyak dan berkata: ‘Aku tidak bersalah terhadap darah orang ini; itu urusan kamu sendiri!"”.<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Karena ‘<u>darah ialah nyawa’ maka</u> Tuhan menggunakan darah untuk menebus nyawa manusia! Dalam Perjanjian Lama digunakan darah binatang, dalam Perjanjian Baru digunakan darah Kristus!<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pada jaman Adam, manusia hanya boleh makan barang tak berjiwa seperti tumbuh-tumbuhan, biji-bijian, dan buah-buahan.<b> (Kej 1:29) <o:p></o:p></b></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tetapi sejak jaman Nuh, setelah keluar dari bahtera, maka Tuhan mengijinkan manusia untuk memakan binatang.<b> Kej 9:3-4</b><i> dengan jelas menunjukkan bahwa sejak saat ini manusia boleh makan daging (Kej 9:3).<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi, berbeda dengan pada jaman Adam, dimana manusia hanya boleh makan tumbuh-tumbuhan / buah-buahan (Kej 1:29), maka sejak saat ini manusia diijinkan makan daging.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengingat bahwa sejak jaman Nuh Tuhan sendiri mengijinkan manusia makan daging, maka tidak ada siapapun yang boleh melarang manusia untuk makan daging dengan menggunakan Kej 1:29, yang sudah dianulir oleh Kej 9:3. Juga orang kristen sebetulnya tidak boleh mempunyai pandangan bahwa makan daging itu salah, dosa, kejam, tidak mempunyai peri-kebinatangan dsb. Tetapi kalau ada orang Kristen seperti itu dan saudara bertemu dengan orang kristen seperti itu, </span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Terimalah orang yang lemah imannya tanpa mempercakapkan pendapatnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Yang seorang yakin, bahwa ia boleh makan segala jenis makanan, tetapi orang yang lemah imannya hanya makan sayur-sayuran saja. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Siapa yang makan, janganlah menghina orang yang tidak makan, dan siapa yang tidak makan, janganlah menghakimi orang yang makan, sebab Allah telah menerima orang itu. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (Rom 14:1-4).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyText" style="color: #cccccc; line-height: 150%;">
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent3" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 0cm;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang-orang yang mengatakan bahwa sampai jaman sekarang larangan itu masih berlaku, berargumentasi sebagai berikut:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Hukum Musa / Perjanjian Lama melarang makan darah, seperti:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 64.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Im 7:26,27<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 64.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Im 17:10-14 <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 64.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Im 19:26a .<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 64.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ul 12:15-16 <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 64.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ul 12:23-25<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 64.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ul 15:23 <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 64.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1Sam 14:31-34<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">sekalipun dikatakan <b><u>‘darah apapun</u></b>’, tetapi dalam detailnya tidak pernah dikatakan <i>‘darah ikan’</i>. Memang kalau ikan dipancing atau dijala, dan sebentar lagi mati, tidak mungkin kita mengeluarkan darahnya. Apakah memang pada saat itu darah ikan diijinkan untuk dimakan, atau ikan termasuk dalam kata <u>‘apapun’</u>, dan tetap dilarang, saya tidak tahu. Problem tentang keharusan mengeluarkan darah ini juga terjadi pada saat seseorang berburu. Kalau ia memanah binatang buruan itu, dan binatang itu langsung mati, bagaimana caranya ia mengeluarkan darahnya?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -14.7pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kej 9:4 bukan ceremonial law, karena pada saat itu belum ada ceremonial law (=hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">ini merupakan argumentasi yang terkuat dari golongan yang melarang makan darah sampai sekarang.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 46.35pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">3.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dalam Perjanjian Baru juga ada ayat-ayat yang melarang makan darah, yaitu Kis 15:20,29 Kis 21:25.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 45pt; text-align: justify;">
<span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ayat-ayat ini lebih-lebih lagi digunakan oleh golongan yang anti makan darah sebagai dasar untuk mengatakan bahwa dalam Perjanjian Barupun orang Kristen dilarang makan darah.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 1cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; text-align: justify;">
<b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang-orang yang mengatakan bahwa pada jaman ini boleh makan darah, berargumentasi sebagai berikut:<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 21.3pt; text-align: justify; text-indent: -21.3pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: -14.2pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Larangan makan darah dalam Taurat Musa sudah dihapuskan dengan 2 alasan:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">a.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penebusan dosa dalam Perjanjian Lama dengan menggunakan darah binatang, merupakan TYPE dari penebusan dosa dengan darah Yesus Kristus dalam Perjanjian Baru.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau kita melihat larangan makan darah dalam begitu banyak ayat dalam Taurat Musa, maka satu hal yang sangat penting untuk dipertanyakan yaitu: Mengapa dalam hukum Taurat Musa darah dilarang untuk dimakan?<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">b. Larangan makan darah adalah <b>ceremonial law</b> <i>(= hukum yang berhubungan dengan upacara keagamaan) </i>yang sudah tidak berlaku sejak kematian dan kebangkitan Kristus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 63.8pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Bahwa ceremonial law tak berlaku lagi sejak kematian Yesus Kristus di atas kayu salib terlihat dari:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sobeknya tirai pemisah dalam Bait Allah, yang memisahkan Ruang Suci dan Ruang Maha Suci (Mat 27:51). Ini merupakan petunjuk bahwa Allah sudah menyingkirkan Bait Allah dengan semua imam, upacara dan hukum-hukumnya. </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Bdk. Ibr 10:19-21) <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="EN-US" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tidak ada lagi keharusan sunat dalam Perjanjian Baru (Kis 15:1-dst Gal 2:3-5 Gal 5:6 Gal 6:12-15), karena keharusan sunat juga merupakan salah satu dari ceremonial law.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kis 10:9-16</span></b><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> </span><i><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></i></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 3cm; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Apakah Kis 10 ini, dimana Petrus disuruh menyembelih dan makan binatang-binatang yang tidak tahir, yang dalam Perjanjian Lama dilarang oleh hukum Taurat Musa, menunjukkan bahwa ceremonial law dihapuskan? Sekalipun arti yang terutama dari penglihatan itu adalah: jangan menganggap orang non Yahudi sebagai orang najis, orang yang tidak bisa diselamatkan, orang yang tidak perlu diinjili, dsb, tetapi text ini juga bisa dijadikan dasar untuk berkata bahwa larangan makan binatang-binatang haram, yang termasuk dalam ceremonial law, dibatalkan, dan dengan demikian orang kristen boleh makan daging binatang apapun.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 3cm; text-align: justify; text-indent: -21.25pt;">
<span lang="FI" style="font-family: Symbol; font-size: 12pt; line-height: 150%;">·<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ef 2:15</span></b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Tentu ini tidak boleh diartikan bahwa seluruh hukum Taurat, termasuk hukum moralnya, dihapuskan pada saat itu. Mengapa? Karena adanya Mat 5:17-19 - “(17) ‘Janganlah kamu menyangka, bahwa Aku datang untuk meniadakan hukum Taurat atau kitab para nabi. Aku datang bukan untuk meniadakannya, melainkan untuk menggenapinya. (18) Karena Aku berkata kepadamu: Sesungguhnya selama belum lenyap langit dan bumi ini, satu iota atau satu titikpun tidak akan ditiadakan dari hukum Taurat, sebelum semuanya terjadi. (19) Karena itu siapa yang meniadakan salah satu perintah hukum Taurat sekalipun yang paling kecil, dan mengajarkannya demikian kepada orang lain, ia akan menduduki tempat yang paling rendah di dalam Kerajaan Sorga; tetapi siapa yang melakukan dan mengajarkan segala perintah-perintah hukum Taurat, ia akan menduduki tempat yang tinggi di dalam Kerajaan Sorga”.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 81pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi, dalam persoalan hukum moral (seperti 10 hukum Tuhan), maka berlaku kata-kata dalam Mat 5:17-19, yang menunjukkan bahwa hukum-hukum itu berlaku kekal. Tetapi dalam persoalan ceremonial law, berlaku Ef 2:15, yang menunjukkan bahwa itu dihapuskan pada saat kematian Kristus.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 3cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kalau masih ada orang yang menganggap bahwa larangan makan darah dalam hukum Taurat Musa (ceremonial law) itu tetap berlaku, maka:<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 70.9pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 59.25pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">orang itu juga harus menganggap bahwa memakan binatang-binatang yang haram, yang disebutkan dalam Im 11, juga dilarang pada jaman ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 3cm; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 59.25pt; text-align: justify; text-indent: -18pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">2.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">orang itu juga harus menganggap bahwa memakan lemak, juga dilarang pada jaman ini. Perlu dingat, bahwa selain larangan makan darah, hukum Taurat Musa juga sangat menekankan larangan memakan lemak. Ini pasti akan makin memusingkan, karena setiap kali kita makan daging apapun, selalu bisa ada lemaknya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt;">
</div>
<div class="MsoBodyTextIndent2" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pemberitaan dan pembacaan secara terus menerus dari hukum Taurat, yang jelas mencakup larangan makan darah dsb ini, menyebabkan orang-orang Yahudi jijik dengan perbuatan itu (makan darah, dsb). </span><span lang="EN-US" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Orang-orang Yahudi Kristen membutuhkan suatu proses untuk bisa mengerti dan menerima bahwa ceremonial law sudah dihapuskan. Sebelum hal ini bisa terjadi, mereka tetap akan jijik terhadap orang-orang yang makan hal-hal tersebut. Supaya ada hubungan yang baik antara Yahudi dan non Yahudi, maka orang non Yahudi sebaiknya tidak makan apa yang menjijikkan bagi orang Yahudi. </span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Jadi jelas bahwa larangan ini hanya berlaku untuk sikon itu saja, dan tidak berlaku untuk kita di sini pada jaman ini.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ini merupakan penerapan dari kata-kata Paulus dalam 1Kor 9:19-23 - <u><o:p></o:p></u></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;">
<i><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Ketetapan ini dikeluarkan / diberikan kepada gereja-gereja non Yahudi bukan sebagai jalan keselamatan, tetapi sebagai dasar dari persekutuan, dalam roh / arti / inti dari nasehat Paulus bahwa mereka yang kuat dalam iman harus mau membatasi kebebasan mereka dalam hal-hal ini dari pada menyandungi / menyakiti hati saudara yang lebih lemah </span></i><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">(Ro 14:1-23; 1Kor 8:1-13)].<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Satu hal yang perlu ditambahkan adalah: Kalau berdasarkan ayat-ayat dalam Kisah Rasul ini ditarik kesimpulan bahwa makan darah terus dilarang sampai sekarang, maka konsekwensinya adalah bahwa makan daging yang dipersembahkan kepada berhala juga harus dilarang pada jaman ini. Tetapi ini jelas tidak benar, karena dalam 1Kor 8 dan 1Kor 10 terlihat bahwa makan daging yang dipersembahkan kepada berhala sebetulnya tidak apa-apa. Kalau dalam sikon tertentu kita dilarang makan, itu bukan karena dagingnya sendiri, tetapi supaya tidak menjatuhkan orang lain ke dalam dosa <i>(Pulpit Commentary, hal 140).<o:p></o:p></i></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">B.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Mengenai Rokok<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Sekarang ini banyak orang yang telah jatuh dalam candu rokok, ini tidak hanya dikalangan orang awan saja bahkan dikalangan hamba Tuhan sendiri, ironis memang, padaha kita tahu dengan jelas bahwa merokok itu sangat merusak tubuh bahkan sistem saraf di dalam tubuh. Disetiap kotak rokok apapun, selalu terdapat peringatan yang berisikan:” Merokok dapat mengakibatkan kanker, serangan jantung, impotensi dan ganguang pada janin”, tapi herannya masih saja banyak orang yang menggunakannya, bahkan data melaporkan bahwa pajak terbesar bagi negara ini adalah bersumber dari rokok. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: 36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Alkitab menjelaskan dalam </span><b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">1 Kor 6:19</span></b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Atau tidak tahukah kamu, bahwa <span style="background: none repeat scroll 0% 0% blue;">tubuhmu</span> <span style="background: none repeat scroll 0% 0% blue;">adalah</span> bait Roh Kudus yang diam di dalam kamu, Roh Kudus yang kamu peroleh dari Allah, --dan bahwa kamu bukan milik kamu sendiri? <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tubuh kita adalah Bait Roh Kudus, yang haus dijaga kesuciannya, sekarang ini banyak sekali orang beranggapan bahwa merokok itu tidak dilarang ataupun tidak tertulis dalam Alkitab.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Memang benar dalam Alkitab tidak ada tertulis secara gamblang mengenai larangan untuk merokok tapi jika kita lihat dalam Ayub 20: 12-14 mengatakan: ”</span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Sungguhpun <span style="background: none repeat scroll 0% 0% blue;">kejahatan manis</span> rasanya di dalam mulutnya, sekalipun ia menyembunyikannya di bawah lidahnya, menikmatinya serta tidak melepaskannya, dan menahannya pada langit-langitnya, namun berubah juga makanannya di dalam perutnya, menjadi bisa ular tedung di dalamnya”. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Ada beberapa orang yang beranggapan bahwa ini adalah ayat yang menunjukkan kepada Rokok, karena kita tahu bahwa rokok itu manis, disembunyikan dibawah lidahnya dan ditahan pada langit-langitnya. <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> Tetapi itu masih penafsiran saja, yang pasti apapun yang kita lakukan untuk tubuh kita, baiklah kita mempersembahkannya sebagai persembahan yang hidup yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah <span style="background: none repeat scroll 0% 0% blue;">ibadahmu yang sejati</span> . <o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 36pt; text-indent: -36pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Pem</span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 54pt; text-align: justify; text-indent: -36pt;">
<b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">III.<span style="font: 7pt "Times New Roman";"> </span></span></b><b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Kesimpulan<o:p></o:p></span></b></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify;">
</div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 29.45pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Penulis sendiri mempunyai pandangan bahwa pada jaman sekarang larangan makan darah itu sudah tidak berlaku. Tetapi kalau ada orang yang berpendapat bahwa ia tidak boleh makan darah, maka memang sebaiknya ia tidak makan.</span><b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"> (</span></b><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Rom. 14:14,22,23).<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 29.45pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Satu hal juga yang perlu diingat bahwa makan darah tidak akan mempengaruhi keselamatan, karena keselamatan hanya ada di dalam Dia yaitu Yesus Kristus. Doktrin dan pengajaran boleh berbeda tapi biarlah keberagaman yang ada membuat kita semakin dekat dan saling bergandengan tangan dalam keseragaman tanpa harus saling menghakimi. Allah sendiri tidak pernah menciptakan doktrin, tapi manusia sendirilah yang menciptakannya dan menjadikan itu sebagai hal untuk mengatakan kebenaran ajarannya. </span><span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;"><o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%; margin-left: 42.55pt; text-align: justify; text-indent: 29.45pt;">
<span lang="FI" style="font-family: "Arial","sans-serif"; font-size: 12pt; line-height: 150%;">Dan baiklah kita menjaga kekudusan tubuh kita, bukan dengan melakukan hal yang sia-sia, karena persembahan sejati kita adalah tubuh kita, karena itulah ibadah yang sejati. Mari kita pakai hidup kita bagi kemulian-Nya.<o:p></o:p></span></div>
<div class="MsoNormal" style="color: #cccccc; line-height: 150%;">
</div>
<div style="color: #cccccc;">
</div>
FERNANDO TAMBUNANhttp://www.blogger.com/profile/02054391766469150262noreply@blogger.com