CARA-CARA KRISTEN UNTUK MENGATASI STRES DALAM BEKERJA
Mencari
tahu cara-cara Kristiani untuk mengatasi stres dalam bekerja, akan
membantu Anda semakin dekat dengan Allah dan menjadi teladan bagi orang
lain. Sebagai orang Kristen, Anda tentu ingin mengandalkan hubungan Anda
dengan Tuhan untuk menentukan pilihan-pilihan yang baik, dan tempat
kerja adalah tempat yang ideal untuk mempraktikkan nilai-nilai Kristiani
Anda.
1. Tunjukkan Sikap Seorang Kristen
Sebagai orang
Kristen, mungkin Anda tidak ingin memperlihatkan diri Anda sebagai orang
yang berbohong, menipu, dan mencuri. Saat Anda ada di tempat kerja,
pastikan Anda tetap melayani Allah. Jika Anda menaati firman Yesus, Anda
tidak akan cenderung bereaksi dengan kemarahan terhadap orang lain.
Dengan mencari cara-cara Kristiani untuk mengatasi stres dalam bekerja,
berarti kita bersandar kepada Allah untuk menemukan ketenteraman pikiran
dan untuk membimbing Anda sepanjang hari.
Ayat: "Harta yang
cepat diperoleh akan berkurang, tetapi siapa mengumpulkan sedikit demi
sedikit, menjadi kaya." (Amsal 13:11)
2. Tenanglah
Luangkan
waktu kerja Anda selama beberapa menit untuk berdoa dalam hati.
Walaupun ajaran agama tidak selalu bisa sejalan dengan lingkungan kerja
Anda, Anda dapat meluangkan waktu untuk berkomunikasi dengan Dia kapan
saja pada hari-hari yang penuh dengan tekanan. Tidak ada alasan apa pun
sehingga Anda tidak bisa semakin dekat dengan Allah saat bekerja dan
meminta-Nya untuk membimbing Anda. Bahkan, tidak ada waktu yang lebih
baik lagi untuk datang kepada-Nya karena sepertinya Anda menghabiskan
separuh waktu hidup Anda di tempat kerja.
Ayat: "Apapun juga yang
kamu perbuat, perbuatlah dengan segenap hatimu seperti untuk Tuhan dan
bukan untuk manusia." (Kolose 3:23)
3. Bersyukurlah
Lihatlah
apa yang Allah inginkan untuk Anda alami dalam jam kerja Anda.
Alih-alih menganggap stres sebagai hukuman dan kesulitan, percayalah
bahwa Anda benar-benar melayani Dia. Sebagai orang Kristen, Anda setia
dan penuh ucapan syukur. Daripada terkungkung dalam pekerjaan yang
menekan, bersyukurlah kepada Tuhan atas upah kerja, tidak peduli
seberapa berat pekerjaan yang harus dilakukan. Ketahuilah bahwa memiliki
pekerjaan adalah sebuah hak istimewa. Daripada hanya fokus pada
kesulitan-kesulitan, pikirkan pekerjaan Anda sebagai pelayanan kasih.
Ayat:
"Segala sesuatu yang dijumpai tanganmu untuk dikerjakan, kerjakanlah
itu sekuat tenaga, karena tak ada pekerjaan, pertimbangan, pengetahuan
dan hikmat dalam dunia orang mati, ke mana engkau akan pergi."
(Pengkhotbah 9:10)
4. Ingatkanlah Diri Anda akan Kebenaran
Anda
adalah anak Allah, Dia mengasihi Anda dan menginginkan Anda untuk
bersandar kepada-Nya. Bacalah Alkitab untuk mendapatkan ketenangan dan
carilah kutipan tentang pekerjaan, yang berkata-kata kepada Anda dan
memberi Anda penghiburan. Anda juga dapat membuat catatan pengingat pada
buku agenda harian Anda, yang memberi tahu Anda untuk mencari Allah
terlebih dulu saat menghadapi tekanan pekerjaan. Tidak peduli apa pun
masalahnya, carilah cara yang positif untuk mengatasi stres.
Alkitab
mengatakan bahwa 6 hari lamanya kita bekerja dan hari ketujuh adalah
hari istirahat. Ketimbang mengeluh karena Anda kurang istirahat,
sadarilah bahwa bekerja adalah bagian dari rancangan Allah dan tujuan
Anda. Angkatlah tekanan kerja Anda, yang tidak dapat dihindari dengan
cara apa pun, serta tetapkan tujuan untuk menyenangkan Allah.
Ayat:
"Tangan orang rajin memegang kekuasaan, tetapi kemalasan mengakibatkan
kerja paksa." (Amsal 12:24)
5. Jadilah Teladan Kristus
Di
tempat kerja, Anda mengembangkan hubungan yang berarti dengan berbagai
macam orang, termasuk orang-orang percaya dan orang-orang yang tidak
percaya. Kemungkinan tidak ada lagi kesempatan bagi Anda dikelilingi
oleh orang-orang dari berbagai latar belakang, setiap hari. Tempat kerja
adalah tempat yang ideal untuk mempraktikkan nilai-nilai Kristiani dan
memberi teladan.
Bagaimana Anda bertingkah laku di tempat kerja
menjadi kesaksian atas keyakinan Anda dan kesempatan untuk memuliakan
Allah. Jangan membuat kesalahan dengan memberikan contoh yang buruk atau
bertindak seenaknya. Hal ini membuat Anda terlihat buruk dan menyakiti
orang-orang Kristen yang lain. Lebih lagi, bekerjalah untuk
mengembangkan sifat sabar, setia, jujur, dan tunduk. Setiap kesulitan
yang menghadang jalan Anda dapat dilihat sebagai batu-batu pijakan untuk
menumbuhkan hubungan Anda dengan Allah, dan membagikan kasih Anda
kepada orang lain.
Ayat: "Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih
baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu
adalah bahagiannya. Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang
akan terjadi sesudah dia?" (Pengkhotbah 3:22)
"... tidak ada
yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya,
sebab itu adalah bahagiannya...." Pengkhotbah 3:22
Di
tengah-tengah kesibukan kerja yang seakan tak pernah ada akhirnya dan
jadwal-jadwal ketat yang kadang begitu menyesakkan, sering kali kita
merasa stres. Kondisi demikian dengan mudah menyebabkan kita kehilangan
sukacita. Tuntutan profesionalisme yang kian tinggi, ambisi meraih
puncak karier, daya juang yang dipadukan dengan daya saing untuk
menggapai prestasi terhormat, dan sederet sikap positif lainnya jelas
memang bukan sikap yang keliru. Meskipun demikian, hal-hal tersebut
tidak jarang membuat kita merasa stres dan tegang, yang akhirnya
menimbulkan gangguan-gangguan psikosomatis, seperti: pusing, tidak bisa
tidur, sakit lambung, gatal-gatal, dan lain-lain.
Kakak seorang
dosen saya meninggal akibat penyakit jantung, justru ketika surat
pengangkatannya dari kepala cabang menjadi direktur kantor pusat sedang
diproses. Memang, seseorang yang pantang menyerah hanya dapat dipaksa
menyerah oleh kesehatan yang terus memburuk atau kematian. Karena itu,
kita sering mendengar orang-orang tua menasihati agar kita jangan
bekerja terlalu berat (Bahasa Jawa: ngoyo). Kalau sudah jatuh sakit,
mungkin baru terpikir: "Untuk siapa aku berlelah-lelah atau menolak
kesenangan?" (Pengkhotbah 4:8) Karena itu, kajilah kemungkinan berikut.
1.
Anda menyukai pekerjaan Anda, tetapi tidak menyukai suasana dan
lingkungan kerjanya.
2. Anda menyukai suasana dan lingkungan
kerja Anda, tetapi sebenarnya Anda tidak menyukai pekerjaan Anda.
3.
Anda tidak menyukai baik pekerjaan Anda maupun lingkungan dan suasana
kerjanya, tetapi terpaksa Anda jalani karena Anda butuh pekerjaan.
4.
Anda menyukai baik pekerjaan Anda maupun lingkungan dan suasana
kerjanya, tetapi Anda merasa tidak dapat berkembang bila terus bertahan
dalam pekerjaan itu.
5. Anda menyukai baik pekerjaan Anda maupun
lingkungan dan suasana kerjanya, tetapi Anda tertantang untuk mencoba
berkarier di bidang lain karena tawaran gaji yang lebih besar atau
karena bidang itu jauh lebih mengasyikkan.
Kelima kemungkinan itu
memiliki satu persamaan, yaitu konflik kepentingan dan minat. Itulah
inti masalahnya! Untuk mengatasinya, cobalah untuk:
1. Jujur
terhadap diri sendiri.
Bila Anda belum menikah, pilihlah bidang
yang paling Anda sukai sekaligus paling Anda kuasai, sekalipun bidang
itu tidak menjanjikan penghasilan besar, karena kepuasan dan kebutuhan
aktualisasi diri yang Anda peroleh dari pekerjaan Anda tidak dapat
menandingi nilai uang yang Anda dapatkan. Bila Anda sudah menikah atau
kebutuhan ekonomi sangat mendesak, Anda terpaksa harus memilih pekerjaan
yang dapat memenuhi kebutuhan ekonomi Anda saat ini, walau mungkin Anda
tidak begitu suka dengan pekerjaan itu. Dalam hal ini, tanggung jawab
terhadap keluarga harus mengalahkan kepuasan pribadi.
2. Kerjakan
pekerjaan Anda sebaik mungkin (Pengkhotbah 9:10).
Pekerjaan yang
terus ditekuni akan membuat Anda menjadi sangat profesional dalam
bidang itu walaupun awalnya Anda tidak menyukainya. Lama-lama Anda akan
menyukainya karena pekerjaan itu Anda geluti setiap hari. Perlu diingat
bahwa perusahaan-perusahaan besar kini tidak segan-segan menghargai
profesionalisme dengan gaji yang memadai.
3. Bijak mengambil
keputusan.
Bila Anda tidak menyukai lingkungan tempat Anda
bekerja karena lingkungan itu mengganggu kesehatan, apalagi bila dalam
jangka waktu yang lama hal itu dapat berakibat fatal, sebaiknya Anda
tidak ragu-ragu berhenti dan mencari kerja di tempat lain atau minta
dipindahkan ke cabang lain. Bila Anda tidak menyukai suasana kerjanya,
cobalah untuk menyesuaikan diri. Bila Anda menyukai pekerjaan Anda, hal
ini akan mempermudah Anda untuk menyesuaikan diri dengan suasana kerja
Anda. Bila suasana tempat kerja Anda menjadi tidak tertahankan, misalnya
karena rekan atau bahkan atasan Anda suka membuat ulah, sebaiknya Anda
juga tidak ragu-ragu untuk berhenti atau minta pindah ke bagian lain.
Karena suasana kerja yang tidak sehat (beban kerja terlalu berat,
dibenci rekan-rekan sekerja, konflik dengan atasan) dapat berakibat
fatal.
4. Bila Anda merasa kurang dapat berkembang, silakan
"meloncat" mencari kerja di tempat lain.
Tentunya, sebelum
mengambil keputusan tersebut, Anda harus sudah mempertimbangkan
masak-masak untuk ruginya.
5. Bila Anda ingin karier yang baru,
pelajari baik-baik seluruh seluk-beluk karier itu.
Mungkin Anda
hanya terpengaruh oleh hal-hal yang tampak menarik di permukaannya saja.
Bila ternyata karier itu memang menjanjikan kepuasan dan masa depan
yang lebih baik bagi Anda, silakan bermigrasi.
Pindah kerja
memang susah-susah gampang. Anda perlu ekstra hati-hati "meloncat" bila
usia Anda sudah agak tua. Salah-salah Anda malah tercebur ke selokan.
Sudah tentu, risiko selalu ada. Karena itu, bila Anda sudah berumur dan
merasa kemampuan kerja Anda biasa-biasa saja, cobalah belajar menikmati
pekerjaan Anda, apalagi bila lingkungan dan suasana kerjanya cukup
menyenangkan. Karena, bila Anda menikmati pekerjaan Anda, Anda pasti
menyukainya. Dan bila Anda menyukainya, Anda akan asyik menekuninya
karena kini pekerjaan itu telah menjadi seperti hobi. Dan bila Anda
menekuni hobi Anda itu, tentu Anda tak akan merasa bahwa Anda sedang
bekerja, bukan? Dan karena Anda tidak merasa bahwa Anda sedang
menyelesaikan pekerjaan kantor, Anda tidak akan merasa stres atau
diburu-buru. Bersamaan dengan itu, ambisi berlebihan yang dapat merusak
saraf Anda tersublimasi secara otomatis dalam keasyikan dan kesenangan
menekuni "hobi" Anda itu.
Diambil dan disunting seperlunya dari: Judul
buku: 29 Kiat Sukses dalam Karier Judul artikel: Apakah Anda
Benar-Benar Menikmati Pekerjaan Anda? Penulis: Arif Suryobuwono dan
M. Kurniawati Prayitno Penerbit: Yayasan ANDI Yogyakarta dan YASKI
Jakarta, 1994 Halaman: 31 -- 34
Sudahkah anda
membaca seluruh isi Alkitab? Belum? Nah lo, belum baca seluruh isinya koq bisa
percaya seluruh isi Alkitab? Ibaratnya membeli kucing dalam karung, peduli amat isinya apa, yang penting gw percaya.
Padahal bukan itu
yang diinginkan Tuhan. Tuhan menginginkan agar kita, anak-anakNya, dapat
mengenalNya lebih dalam lagi. Bagaimana cara kita mengenal Allah? Tentu dengan
membaca FirmanNya.
Selain untuk
mengenal Tuhan, ternyata banyak sekali manfaat dari membaca Alkitab,
berdasarkan beberapa penelitian dilaporkan bahwa kebanyakan orang yang membaca
Alkitab memiliki tekanan darah yang lebih rendah, tingkat depresi lebih rendah,
lebih sedikit menderita penyakit jantung, jarang yang kecanduan obat maupun
alkohol, lebih sehat, dan jarang mengalami perpecahan dalam perkawinan, bahkan
lebih produktif di tempat kerja.
Terbukti banyak
sekali manfaat dari membaca Alkitab, tepat seperti yang disebutkan dalam Yosua 1:8“Janganlah engkau lupa memperkatakan kitab Taurat ini, tetapi
renungkanlah itu siang dan malam, supaya engkau bertindak hati-hati sesuai
dengan segala yang tertulis di dalamnya, sebab dengan demikian perjalananmu
akan berhasil dan engkau akan beruntung,” dan juga Mazmur 1:1-2 “Berbahagialah orang yang tidak berjalan menurut
nasihat orang fasik, yang tidak berdiri di jalan orang berdosa, dan yang tidak
duduk dalam kumpulan pencemooh, tetapi yang kesukaannya ialah Taurat TUHAN, dan
yang merenungkan Taurat itu siang dan malam.”
Pertanyaannya
adalah bagaimana caranya membaca Alkitab supaya tuntas dalam setahun saja?
Alkitab berisi kurang lebih
3 juta huruf, 31.000 ayat dan 1.189 pasal. Untuk membaca seluruh Perjanjian Lama, dibutuhkan kira-kira 38
jam, sedang untuk Perjanjian Baru 11 jam. Jadi untuk membaca
seluruh Alkitab diperlukan sebanyak 49 jam. Bila kita membaca Alkitab dengan
keras dengan kecepatan berbicara biasa, kita membutuhkan waktu 70 jam, 40
menit.
Dengan membaca 4 pasal
tiap-tiap hari, anda dapat menyelesaikan Alkitab dalam setahun (375 hari).
Karena itu,
berdasarkan fakta-fakta di atas, berikut ini adalah cara cepat untuk membaca
Alkitab dalam setahun:
Buat komitmen menyelesaikan pembacaan seluruh
isi Alkitab, berdoalah kepada Tuhan, mintalah tuntunan Roh Kudus agar anda
dimampukan untuk dapat mengerti FirmanNya dan agar anda juga dapat
menjalani komitmen tersebut.
Buatlah waktu-waktu khusus membaca Alkitab
setiap hari secara teratur. Misalnya waktu setelah bangun tidur, agar anda
lebih semangat untuk membacanya. Tidak disarankan membaca Alkitab setelah
makan, karena Anda akan lebih mudah mengantuk setelah makan.
Mulai dari kitab Injil di Perjanjian Baru,
terutama Injil Yohanes.
Mengapa? Karena Injil Yohanes merupakan gambaran
besar karya penebusan Kristus. Tidak masalah bila anda mau memulainya dari
InjilMatius, hanya saja biasanya
beberapa orang yang membaca Matius bosan ketika melihat silsilah yang
memulai kitab Injil Matius.
“kakeknya bokap gw aja gw ga tau
namanya, lahh ini daftarnya puaanjaangg”.
Setelah Injil Yohanes selesai, bacalah InjilMatius, InjilMarkus, dan InjilLukas. Anda boleh saja
membolak-balik susunan pembacaan kitab Injil.
Injil sudah selesai nih, lanjutkan membaca Kisah Para Rasul sampai Surat Yudas ya.
Kemudian bacalah kitab Perjanjian Lama, mulailah
dari kitab Mazmur
dan Amsal. Kenapa
tidak disarankan untuk langsung ke Kitab Wahyu? Ini dikarenakan banyak orang yang sudah
membaca kitab Wahyu
menjadi takut, dan berhenti membaca Alkitab. Ada baiknya kita membaca kitab Wahyu jika kita sudah membaca
kitab para nabi tentang nubuatan akhir terlebih dulu, misalnya kitab Daniel.
Mazmur dan Amsal selesai, silahkan baca kitab Kejadian, Keluaran, dst sampai Maleakhi. Kemudiaan masuk ke Wahyu.
Ulangi lagi pembacaan Alkitab. Kali ini silahkan
mulai dari Kejadian
hingga ke Wahyu.
Perlu
diingat:
Selalu minta tuntunan Roh Kudus ketika membaca
Alkitab
Bertanyalah selalu saat Anda menganalisa isi
Alkitab
Jika anda tidak mengerti kata-kata yang tertulis
dalam Alkitab, silahkan baca Kamus Alkitab, tanya orang lain yang
berkompeten (pendeta atau penatua), saya juga boleh ditanya. He he…. atau
just Google it.
Gunakan stabilo atau pulpen untuk menandai
ayat-ayat yang berkesan
Catat hal-hal yang penting yang Anda dapatkan
dari pembacaan Alkitab di buku catatan ataupun di Alkitab
Lakukan setiap perintah Tuhan yang tertulis
dalam Alkitab, percuma Anda membaca tapi tidak mempraktekkannya.
Jangan lupa bagikan apa yang sudah Anda dapatkan
kepada orang lain.
Sebuah cerita yang segar
dan inspiratif disertai dengan banyak foto yang hari ini saya dapat dari teman
lama. meng-harukan, meng-gemaskan dan me-nyenangkan tentunya……..
Seekor anjing ini berjalan dengan hanya menggunakan 2 kaki saja, namanya adalah
Faith (Keyakinan). Faith lahir pada tahun 2002, sehari sebelum hari Natal. Pada waktu baru
dilahirkan, Faith memiliki 3 kaki, yaitu 2 kaki belakang, dan 1 kaki depan.
Satu kaki depannya akhirnya di- amputasi karena bentuknya kecil dan tidak
berkembang
Sejak dilahirkan,
Faith tidak dapat berjalan selayaknya anjing yang normal, dia hanya bisa
terbaring dengan lemah diatas lantai, dan meng – gerakkan tubuhnya dengan cara
mengayuh dengan kedua kaki belakangnya. Bahkan induknya sendiripun ingin
membunuh anaknya dikarenakan merasa anaknya tidak dapat berkembang seperti
anjing yang normal.
Majikannya berpikir kalau Faith tidak akan bisa bertahan hidup, bahkan
merencanakan untuk membiarkannya mati. Untungnya, ada sebuah keluarga
Stringfellow (yang juga akhirnya menjadi majikan baru Faith sampai sekarang
ini) menemukan Faith dan rela untuk merawatnya. Mereka bertekad untuk melatih
Faith menjadi seekor anjing yang dapat berjalan. Keluarga ini memberinya nama
Faith (Keyakinan). Mereka yakin akan ada suatu hari dimana Faith dapat
berjalan! Pertama-tama mereka meletakkan Faith diatas sebuah skateboard agar
Faith dapat merasakan badannya bergerak. Kemudian mereka menggunakan selai
kacang yang diletakkan di sebuah sendok untuk memancingnya agar mau melompat
dan merebut selai kacang tersebut. Di keluarga itu juga terdapat seekor anjing
lain yang memaksa Faith untuk mau bergerak. Keajaiban pun terjadi, Faith
perlahan-lahan akhirnya dapat menggunakan kedua kaki belakangnya dengan gerakan
melompat untuk bergerak maju ke depan. Dengan latihan yang terus menerus, Faith
akhirnya dapat berjalan dengan kedua kaki selayaknya seorang manusia, dan
proses latihan ini hanya membutuhkan waktu tidak sampai 6 bulan.
Faith sangat suka
sekali berlari kemana saja, kemana saja dia pergi selalu menarik perhatian
orang-orang di sekitarnya. Sebenarnya, Faith sudah mulai dikenal oleh
orang-orang di berbagai belahan dunia. Pernah juga diliput oleh berbagai acara
di televisi dan juga surat
kabar, dan juga telah terbit sebuah buku berjudul “With a little Faith” yang
menceritakan kisahnya. Bahkan sempat direncanakan untuk tampil sebagai bintang
tamu di salah satu episode film Harry Potter.
Sekarang Jude Stringfellow (majikan Faith) tidak perlu lagi melatih Faith,
karena telah merencanakan untuk membawa Faith pergi ke seluruh dunia untuk
menyebarkan pesan “Tidak memiliki tubuh yang sempurna, juga dapat memiliki jiwa
yang Sempurna”
Inspirasi ternyata
juga bisa kita dapatkan dari se-ekor binatang yang cacat. Di-sini Faith membuka
mata saya dengan usahanya yang gigih untuk dapat berjalan normal. Lihatlah
betapa semua orang yang berinteraksi dengannya di foto-foto diatas sangat
terpesona dan menyayanginya.
Faith telah berhasil merubah apa yang kelihatannya sebagai kelemahan menjadi
sebuah kekuatan dahsyat.
Faith telah berhasil menyenangkan banyak orang yang bertemu dengannya.
Kesenangan, canda tawa, rasa haru, kagum, cinta kasih semua
bercampur aduk mengikuti kemana pun dia pergi…………… Faith menjadi berkat bagi
orang lain dengan kehadirannya.
Faith telah berhasil menjadi inspirasi banyak orang…………
(Sumber : Inspirasi)
Bagian 1. Prinsip-Prinsip
Teologi dari Teologi Rohani
Pokok-pokok yang
menonjol:
Pengalaman pribadi bertemu dengan Allah dalam
KristusYesusmerupakan teologi yang sejati dan dari
pengalaman inilah yang akan menuntun pada pengetahuan yang lebih dalam tentang
Allah. Pengalaman dengan Allah secara pribadi dikenal dengan istilah spiritualitas,
atau teologi rohani. Dan teologi yang benar harus merupakan lagu pujian.
Teologi rohani adalah ilmu yang
menyimpulkan hal-hal yang membentuk kesempurnaan kehidupan rohani dan bagaimana
manusia dapat melangkah maju. Teologi rohani adalah hal yang askesis, itu
berarti latihan-latihan rohani yang disiplin dan sistematis menjadi sarana
utama dalam perkembangan rohani. Teologi rohani menanyakan bagaimana pemahaman kita
tentang Allah mempengaruhi pemahaman kita tentangsifat dan tujuan hidup Kristen.
Ada
kriteria formal tertentu untuk menentukan apakah spiritualitas tertentu cukup
memadai yaitu, sifat komprehensif yang mampu menjelaskan semua pengalaman
religius, mampu menghimpun semua sumber daya rohani yang tersedia bagi gereja
dan mampu menekankan pendekatan yang seimbang dalam pengembangan kehidupan
rohani. Selanjutnya adalah sifat koheren sebagai sifat yang mampu mengembangkan
spritualitas yang konsisten, ini tidak berarti bahwa setiap poin dalam teologi
kita harus dapat dijelaskan secara rasional, kriteria selanjutnya adalah sifat
yang bisa membangkitkan semangat.
Apakah yang membuat suatu teologi rohani
kristen bagus? Jawabanya adalah teologi rohani yang memadai harus ditandai
dengan kepekaannya terhadap pebedaan kontekstual dalam dunia.
Inti
teologia rohaniadalah doa karena di
dalam doalah masa lalu dan masa sekarang dipersatukan.
Untuk
bertemu dengan Allah kita harus melakukan penyangkalan diri secara total,
disana kita akan menyentuh kedalaman manusia yakni diri sendiri dan orang lain.
Sebaliknya kita harus memberikan diri untuk pembebasan manusia tanpa mencari
kehormatan bagi diri sendiri dan disanalah kita akan mengalami Allah.
Menjadi
orang Kristen tidak sekedar menerima prinsip-prinsip Kristen tertentu, tetapi
harus memasuki suatu hubungan pribadi dengan Yesus, pengalaman pertobaan itu
harus melibatkan kontak yang hidup dengan pribadi Kristus yang transenden
didalam konteks historis yang konkret.
Keselamatan
yang dialami manusia dalam Kristus bukanlah sebagai pelepasan impersonal dari
bencana yang akan datang tetapi keselamatan itu dialami sebagai persekutuan
yang hidup, maka didalamnya akan ada sukacita yang sejati.
Manfaat
pokok-pokok tersebut:
Bagian ini mengingatkan bahwa
belajar teologi bukan hanya supaya kita memiliki pengetahuan atau kepintaran
tentang allah dan ciptaan-Nya tetapi supaya mengalami pertemuan secara pribadi
dengan Yesus atau memiliki pengalaman dengan Yesus. Tanpa pengalaman bertemu
dengan Tuhan maka sulit bagi kita untuk melakukan pelayanan dengan benar, juga
sulit untuk menjalin persekutuan yang indah dengan Tuhan.
Latihan-latihan dalam menjalani
kehidupan kerohanian sangat diperlukan, tidak ada yag instant dalam melakukan
hubungan dengan Tuhan, latihan dan disiplin yang tinggi akan mempengaruhi
kwalitas hubungan kita dengan Tuhan.
Topik
yang berguna dalam menggumuli spiritualitas pribadi:
Topik yang berguna dalam menggumuli
spiritualitas pribadi saya dalam bagian 1 ini adalah, pemahaman pengertian
teologi rohani dan kemampuan untuk membedakannya dengan teologi praktis
menolong untuk meningkatkan hubungan pribadi dengan Allah. Teologi spiritualitas
dapat sempurna dialami adalah dengan latihan-latihan yang disiplin dan
sistematis, teologi rohani merupakan disiplin teologis. Teologi rohani yang baik adalah teologi yang mampu
dan memiliki kepekaan terhadap perbedaan kontekstual dalam dunia.
Selanjutnya teologi spiritualitas
dari aliran-aliran yang ada tidak boleh dikesampingkan begitu saja,
kriteria-kriteria yang di tetapkan aliran protestan, injili pentakosta atau
karismatik masing masing mempunyai kelbihan dan kekurangan, tetapi salah satu
diantaranya tidak boleh dikesampingkan, idealnya nanti tidak ada lagi perbedaan
antara Kristen karismatik dan non karismatik, hal ini perlu digumulkan dalam memandang
dan menerima satu sama lain, setiap orang Kristen harus menjadi kharismatik dan
asketik.
Bagian 2. Doktrin
Kristen Tentang Allah Sebagai Dasar Bagi Spiritualitas Kristen
Pokok-pokok yang
menonjol:
Allah yang kita kenal dalam Kristus Yesus adalah Allah yang imanen dan transenden.
Allah Alkitab adalah Allah yang memiliki kepribadian yang bekerja secara dekat
dengan ciptaanNya, berbeda dari Allah
yang tidak memiliki perasaan, yang tidak dikenal menurut pandangan Platonisme, Allah
kita bukanlah Allah yang tidak dapat dikenal atau jauh dari manusia dan Allah
dalam Kristus itu adalah Allah yang menekankan persekutuan pribadi. Hendaknya
spritualitas kita dibangun atas dasar ini.
Spiritualitas itu harus berfokus kepada Allah sebagai
Bapa yang merupakan pencipta segala sesuatu dan seluruh ciptaan merupakaan
milik Allah dan mencerminkan kemuliaan Allah. Kemudian juga harus berfokus
kepada spritiualitas pada karya keselamatan yang dikerjakan Kristus dan juga
kepada spritualitas Roh Kudus. Spiritualiatas ini tidak boleh berfokus secara
eksklusif hanya kepada satu pribadi tetapi harus spritualitas yang bersifat
Trinitarian.
Spiritualitas Trinitarian ini
paling tidak ditandai dengan bentuk stabilitas dan pemahaman sakramental
tentang benda-benda ciptaan, kemudian harus menjalin hubungan secara pribadi
dengan Allah melalui pribadi Kristus Yesus dan juga spritualitas itu harus
bersifat terbuka bagi karya ajaib Allah Roh Kudus.
Dan akhirnya yang menjadi tujuan
spiritualitas rohani itu adalah
berdiamnya Trinitas yang kudus dalam diri manusia.
Manfaat
pokok-pokok tersebut:
Bagian ini bermanfaat untuk
memberikan pengertian bahwa Allah kita pencipta segala sesuatu tidak jauh dari
kita, Ia ada disekitar kita, berada dalam setiap peristiwa yang terjadi dalam
dunia ini, pemahaman tentang imanensi dan transendensi Allah akan mengubah cara
berpikir kita tentang Allah.
Kadang kala dalam kehidupan spiritualitas rohani
sehari-hari kita lebih mengutamakan salah satu pribadi Trinitarian itu,
penekanan yang berlebihan terhadap Roh Kudus sering mengakibatkan hanya
berpikir tentang karya-karya dari Roh Kudus.
Topik
yang berguna dalam menggumuli spiritualitas pribadi:
Topik yang bermanfaat dalam bagian
ini untuk menggumuli spritualitas pribadi adalah, topic tentang problem imanensi
dan transendensi Allah, ini penting karena dengan memahami bahwa Allah kita
adalah Allah yang imanen dan transenden maka kita akan menyadari bahwa Allah
itu dekat dengan kita, Dia memiliki perasaan, kepribadian , tidak terpisah dari
kita dan terlibat dalam segala sesuatu yang terjadi dalam alam semesta ini.
Namun perlu diingat bahwa Allah itu tidak bisa dijelaskan hanya dengan
menggunakan pikiran kita yang terbatas ini, kita dapat mengenalNya sejauh Ia
memperkenalkan diri kepada kita.
Selanjutnya adalah topic tentang
sifat Spiritualitas Trinitarian, dalam menjalin hubungan dengan Allah kita
tidak hanya terhubung dengan satu pribadi saja, tetapi dengan ketiga pribadi
Allah, dalam penyembahan kita menjumpai Allah yang adalah Bapa, Anak dan Roh
Kudus dalam realitasnya yang kongkret.
Bagian 3. Dosa dan Sifat Manusia
Pokok-pokok yang menonjol:
Topik dalam bagian ini membahas
kedalaman dosa dan beragam dosa, dosa adalah kecanduan. Problem spritualitas
yang paling mendasar adalah problem dosa.
Spritualitas yang dikembangkan untuk membahas konsep dosa yang lebih luas tidak
dapat dibatasi hanya pada pertumbuhan hubungan seseorang dengan Allah, harus
mencakup aspek antar pribadi dan aspek sosial.
Ada tiga bentuk reduksionisme utama yaitu
materialisme dimana keyakinan bahwa segala sesuatu tentang sifat manusia dapat
direduksi menjadi aspek dunia fisik tertentu, kemudian psikologisme.Orang-orang
Kristen kadang-kadang mempraktikkan reduksionisme rohani dengan menawarkan
penjelasan rohani untuk setiap problem. Salah satu problem utama yang dihadapi banyak
pendeta di Asia adalah hubungan antara penyakit dan dosa, sering sekali
penyakit yang diderita dianggap karena dosa.
Konsep
tentang dosa yang berbeda memiliki konsekwensi yang sangat berbeda dalam
pertumbuhan kehidupan rohani. Dosa harus
dipahami secara tepat agar dapat dilawan secara efektif.
Daging adalah dosa di dalam
kita, dunia merujuk pada dosa di sekitar kita dan Iblis dosa di luar kita. Ke
mana pun kita berpaling kita menemui dosa sebagai kondisi manusia yang sudah
dirembesi seluruhnya.
Dosa
nomor satu dalam diri manusia adalah kesombongan, Agustinus berkata kesombongan
adalah permulaan dosa. Kesombongan itu merupakan pengagungan diri yang tidak
sepantasnya. Kesombongan membelokkan kebenaran tentang kebenaran kita yang
sebenarnya menjadikan diri kita yang lebih utama dari sang Pencipta.
Kesombongan melahirkan enam dosa
maut lainnya yaitu kemuliaan yang sia-sia, iri hati, amarah, kesedihan,
ketamakan,kerakusan dan hawa nafsu.
Kesombongan adalah dosa Iblis
yang membuatnya lebih senang memerintah di neraka daripada disorga.
Obat bagi kesombongan ini adalah
kerendahhatian, Alkitab menyarankan kita bersikap rendah hati dan
memperingatkan kita untuk tidak memikirkan hal yang lebih tinggi.
Manfaat pokok-pokok tersebut:
Pokok-pokok
tersebut mengigatkan untuk menyadari bahwa semua manusia tidak ada yang tidak
terlepas dari dosa, akibatnya kita memerlukan sesuatu dari luar diri kita untuk
menolong kita. Hubungan dengan Tuhan dihalangi oleh yang namanya dosa, bukan
hanya dengan Tuhan tetapi juga dengan lingkungan dan orang lain.
Menurunkan
standar dan pengertian dosa berakibat kepada menurunya kwalitas kerohanian.
Sampai
sekarang dosa paling utama itu adalah kesombongan, bagian ini mengingatkan akar
saya tidak menyombongkan diri dengan segala yang ada pada saya sekarang,
kesombongan berarti awal kehancuran. Poin ini demikian penting untuk
benar-benar dipahami agar kita tetap rendah hati dalam hidup kita, kejatuhan
para hamba-hamba Tuhan paling banyak juga dengan dosa yang satu ini, pujian
yang seharusnya dialamatkan kepada Allah sering dibelokkan kepada para pelayan.
Topik
yang berguna dalam menggumuli spiritualitas pribadi:
Dalam bagian ini topik-topik yang
sungguh berarti dalam menggumuli spitualitas saya adalah kehidupan rohani dan
sifat manusia, pemahaman yang benar tentang sifat manusia akan menolong untuk
dapat meningkatkan hubungan yang baik dengan Tuhan, pengertian tentang
materialisme dan psikologisme dalam diri manusia akan menolong kita agar tidak
berusaha menjawab semua problem dengan penjelasan rohani, tidak semua masalah
manusia karena kerasukan roh jahat, juga tidak semua masalah penyakit dan
kemiskinan berhubungan dengan dosa.
Bagian 6.
Teologi dan Kehidupan Doa
Pokok-pokok yang menonjol:
Doa
adalah tindakan pertama yang menghubungkan doktrin dan praktik, bagian lain adalah rincian
dari tindakan pertama ini dengan kata lain semua kegiatan rohani lainnya
tergantung pada doa. Di dalam doa seseorang memasuki hubungan pribadi dengan
Tuhan.
Seluruh
kehidupan Kristen dapat digambarkan melalui kehidupan doa. Doa harus merupakan
kebiasaan karena itu diperlukan kegiatan berdoa secara terus menerus dan
menjaga bahwa kebiasaan itu tidak berubah menjadi doa yang sifatnya
formalistik.
Doa itu berasal dari Allah dan
merupakan inisiatif Allah, kita tidak melahirkan doa tetapi doa sudah
berlangsung di dalam diri kita, firman Allah yang memiliki inisiatif, kita
sekedar menjadi pendengarnya.
Allah adalah pusat segala
sesuatu, dan segala sesuatu pada akhirnya terkait dengan Allah. Doa membuat
segala kegiatan baik pekerjaan, pikiran maupun segala hal lain menjadi
religius. Doa harus jujur dihadapan Allah, dalam hal ini kita perlu belajar
dari anak kecil karena belum dirusak apa yang disebut pengalaman orang dewasa.
Kita harus mengalami pertumbuhan
dalam doa tetapi melakukan doa merupakan pekerjaan yang sulit itu karena kita
harus memiliki hubungan yang dekat dengan Allah, hal ini akan menyingkapkan
diri kita yang sebenarnya. Pengungkapan itu selapis demi selapis dan merupakan
proses yang menyakitkan. Pertumbuhan
dalam doa ini sering disamakan dengan pertumbuhan dalam pernikahan, proses
saling mengenal dan membuka diri mutlak diperlukan.
Seserang yang bertumbuh didalam doa bergerak lebih
jauh dari doa-doa permohonan yang berpusat pada kepentingan sendiri dan mulai
beralih pada doa pemujaan dan ucapan syukur kepada Allah.
Kita perlu bertahan, bertekun
dalam doa meskipun perasaan kita menentangnya. Teknik doa sama dengan teknik
pergi ke gereja, yang diperlukan di dalamnya adalah kehendak.
Doa merupakan manifestasi dari
baptisan, doa selalu merupakan respon terhadap inisiatif Allah. Doa adalah
tanda kehidupan dari orang-orang yang ada di dalam Kristus. Dan semua doa
dimulai dengan permohonan
Manfaat
pokok-pokok tersebut:
Setelah membaca topik dalam bagian ini, mengingatkan
agar segala sesuatu kegiatan dipusatkan kepada doa. Kehidupan rohani berjalan
dengan baik atau tidak dapat diukur dan dilihat melalui kehidupan doa. Pada
dasarnya manusia adalah makhluk pemalas, maka kita perlu melatih diri untuk
berdoa, jadikan doa sebagai suatu kebiasaan.
Kehidupan doa tidak boleh
berhenti, harus terus-menerus dilakukan. Dalam
berdoa sangat diperlukan kejujuran dan keterbukaan terhadap Allah, melalui
doaalah saya bisa bertumbuh.
Topik
yang berguna dalam menggumuli spiritualitas pribadi:
Topik yang bermanfaat dalam bagian ini untuk
menggumuli spiritualitas pribadi saya adalah, bahwa seluruh kehidupan harus
dipusatkan kepada Allah melalui doa, hal ini menghindarkan dari sifat yang
egois.
Kemudian dalam memandang segala sesuatu dalam hidup
harus dihubungkan dengan doa maka semuanya akan bersifat religius, sering
sekali terjadi pemisahan yang disebut dengan dunia sekuler dan dunia rohani,
tetapi dengan doa tersebut maka semuaanya akan bersifat religius.
Bagian 7.
Latihan Rohani Berfokus Pada Allah dan Diri Sendiri
Pokok-pokok yang menonjol:
Kita membutuhkan teologi untuk
menebus kebiasaan / kerutinan sehingga setiap aspek kehidupan kita sehari-hari
sepenuhnya diintegrasikan pada iman.
Dalam bagian ini diperlukan
latihan merasakan kehadiran Allah, yang juga disebut doa rekoleksi,hal ini tidak perlu berupa tindakan yang
formal atau terpaku pada waktu, meskipun penetapan jadwal waktu yang teratur bisa
membantu menghasilkan kecakapan yang lebih besar. Doa itu tidak perlu sesuai
dengan struktur formal mana pun, sebab doa itu menunjukkan kondisi yang
berbeda-beda pada saat kita berbicara kepada Allah. Untuk merasakan kehadiran
Allah adalah dengan melakukan seperti doa Yesus yang merupakan doa spontan, kemudian
mengikuti kalender gereja, dan dengan belajar membaca buku pemeliharaan ilahi,
karen Allah hadir dalam segala sesuatu dan dalam semua peristiwa, dan untuk
merasakan kehadian-Nya dalam satu situasi atau peristiwa dapat menciptakan kesan
yang dasyat.
Menuruti kehendak Allah berarti
menyatukan kehendak kita dengan kehendak-Nya dalam kasih. Langkah-langkah untuk
menuruti kehendak Allah yaitu, terbenam dalam Alkitab, mengakui Allah, dan
belajar ketaatan. Tidak menaati kehendak Allah yang tertentu membuat kita tidak
mampu menemukan kehendak Allah yang tidak tertentu.
Pengetahuan tentang Allah
membangkitkan pengetahuan yang dalam tentang diri sendiri dan hal sebaliknya
juga berlaku. Doa harus memeriksa diri sendiri supaya dapat berdoa lebih baik,
hal ini memang latihan yang merendahkan diri kita tetapi mutlak diperlukan
sebagai latihan permulaan tanggung jawab atas diri sendiri. Melalui hal ini
Allah dapat memberitahu kitakondisi
yang sebenarnya dari hati kita. Pemeriksaan diri dapat dikembangkan lebih
lanjut dengan menyimpan catatan harian, yang mencatat latihan-latihan harian
dan karya kasih karunia dalam kehidupan seseorang.
Manfaat
pokok-pokok tersebut:
Pokok-pokok
dalam bagian 7 ini bermanfaat untuk menolong saya mengatasi kejenuhan dalam
rutinitas setiap hari.
Kadang
kala doa yang dilakukan hanyalah sebagai rutinitas setiap hari, masih berdoa
tetapi rohani mengalami apa yang disebut kantuk rohani, pelayanan-pelayanan
masih tetap dilakukan namun hanya sekedar melakukan kegiatan rohani saja.
Bagian ini bermanfaat mengingatkan kita untuk melatih doa secara terus-menerus,
metode-metode juga perlu dipelajari agar tetap bisa dijaga keharmonisan
hubungan dengan Tuhan.
Untuk
mengetahui kehendak Allah selain berdoa, bagian ini mengingatkan agar membaca
Alkitab secara rutin dan terus belajar untuk taat.
Topik
yang berguna dalam menggumuli spritualitas pribadi:
Yang sungguh berarti dalam
menggumuli spritualitas pribadi saya adalah latihan merasakan kehadiran Allah,
kemampuan merasakan kehadiran Allah setiap saat menuntut kekudusan diri karena
tana kekudusan tidak ada yang bisa bertemu dengan Allah.
Selanjutnya adalah topik menuruti
kehendak Allah, untuk bisa mengetahui dan menuruti kehendak Allah menuntut saya
selain berdoa adalah sering membaca Alkitab, belajar untuk mengakui Allah dalam
setiap keadaan. Menuruti kehendak Allah juga menuntut ketaatan untuk
melakukannya.
Kemudian adalah doa yang memeriksa
diri sendiri, latihan ini sering saya abaikan karena memang hal ini adalah
latihan merendahkan diri, hal tersulit dalam hidup ini adalah mengalahkan diri
sendiri, jujur terhadap diri sendiri. Latihan-latihan dalam memeriksa diri ini
sangat bermanfaat untuk membuat kita menjadi semakin dewasa dalam Tuhan.
Bagian 11. Membedakan Roh
Pokok-pokok yang
menonjol:
Kemampuan membedakan roh
merupakan kebutuhan yang sangat dirasakan dalam budaya monastic. Tanpa
kemampuan membedakan roh, kita tidak dapat berharap untuk dapat membuat
kemajuan rohani.
Pembedaan roh berarti mengenal
kehendak Allah dalam situasi khusus, ini merupakan kesulitan terbesar bagi
kehidupan seseorang. Karena ini berkaitan dengan seluruh sikap kita terhadap
Allah dan diri sendiri. Kemapuan membedakan roh menyiratkan tingkat kedewasaan
atau kecakapan rohani.
Untuk mampu membedakan roh perlu
diperhatikan peraturan dalam membedakan roh. Alkitab memberikan kriteria
objektif tertentu untuk membantu kita membedakan nabi yang benar dengan yang
palsu, beberapa diantaranya adalah penggenapan nubuat, keortodoksan mereka dan
isi pengajaran nabi itu. Cara hidup dan karakter menujukkan siapa mereka
sebenarnya.
Peraturan untuk membedakan roh
sangat bermanfaat, tetapi kemapuan kita untuk menerapkannya pada situasi
tertentu sangat terbatas.
Sifat yang membuat kita dapat
membedakan roh adalah hubungan yang akrab dengan Allah. Kita harus dengan
kasih, rendah hati, memiliki keberanian atau keteguhan hati, kemampuan untuk
menemukan sikap seimbang saat menghadapi pilihan yang sulit (buah simalakama)
dan percaya pada saat mengambil tindakan Alah akan menjalankan kehendak-Nya
sendiri dalam tindakan kita.
Untuk membedakan roh dalam dunia
kita memerlukan sikap berjaga-jaga hal ini tidak berbeda dengan berdoa, sikap
ini membutuhkan usaha keras dari semua indera kita untuk melihat, mendengar,
mencium, merasakan dan meraba apa tindakan yang diperlukan dalam setiap situasi
dalam dunia.
Banyaknya fenomena kerohanian
yang luar biasa memerlukan kemampuan membedakan roh, karena fenomena yang luar
biasa tidak selalu merupakan hal yang’rohani’ atau supernatural. Diperlukan
juga kemampuan untuk melihat apakah hal itu memenuhi kriteria moral dan
teologis bukan dengan pertanyaan apakah fenomena itu ditemukan dalam Alkitab
atau tidak. Kemudian kemampuan untuk membedakan antara penyataan pribadi dengan
umum.
Akhirnya kemapuan untuk
membedakan roh merupakan proses yang tumbuh dari kehidupan dalam Kristus dan
membantu memperdalam kehidupan, dan orang yang tidak pernah diajar membedakan
roh selamanya tetap kanak-kanak.
Manfaat
pokok-pokok tersebut:
Banyaknya fenomena kerohanian yang
terjadi pada masa saat ini sangat membutuhkan kepekaan dan kemampuan membedakan
roh, kemampuan itu memerlukan latihan yang serius dan kemampuan membedakan roh
menuntun kita untuk dewasa secara rohani.
Hal yang paling indah dalam hidup
adalah jika kita dapat mengerti dan mengetahui kehendak Allah yang adalah Roh
dalam hidup kita, jika kita mampu mengetahui kehendak Allah tersebut maka kita
akan tetap berjalan dalam koridor yang sudah Allah persiapkan bagi kita.
Untuk dapat membedakan roh tersebut
menuntut kita untuk menjalin hubungan yang akrab dan serius dengan Allah, hanya
dengan cara inilah setiap orang percaya dapat menentukan pilihan dalam kondisi
sulit, karena ini menuntut kita untuk hidup dalam kekudusan, ketaatan dan tidak
akan bimbang dalam menghadapi problem yang diperhadapkan kepada kita.
Topik
yang berguna dalam menggumuli spritualitas pribadi:
Pada bagian ini topik yang berguna
dalam menggumuli spritualitas pribadi adalah, pertama kemapuan untuk membedakan
roh, kemapuan ini menuntut saya untuk terus menerus latihan dalam menuju
kedewasaan rohani dengan menjalin hubungan yang manis dengan Allah, ini mutlak
diperlukan karena dalam realitas masyarakat atau pelayanan tiruan rohani kadang
sulit dibedakan dari yang asli, banyaknya fenomena rohani yang terjadi dalam
masa ini menuntut kepekaan, kemampuan dalam menilai apakah hal tersebut berasal
dari Allah atau bukan.
Kemampuan membedakan roh juga
menuntut agar saya rendah hati, karena saya harus sadar bahwa kemampuan untuk
menyelidiki hikmat Allah yang tersembunyi adalah dengan sikap kerendahan hati.
Sumber:
Judul
Buku: SPIRITUAL THEOLOGY, Studi
Sistematis Tentang Kehidupan Kristen
Apa pendapat anda tentang "waktu", suatu
anugerah atau justru pengekang hidup?
Tuhan menganugerahi waktu 24 jam sehari bagi setiap
orang untuk beraktivitas dan menikmati hidup. Sudah cukupkah ? Apakah kita
sering merasa kekurangan waktu, bahkan seolah-olah hidup kita begitu
dikendalikan oleh waktu ?
Waktu dapat menjadi pengekang hidup, jika kita
membiarkan diri dikendalikan olehnya, tapi waktu menjadi suatu anugerah, jika
kita mampu mengendalikan dan mengelolanya dengan bijaksana serta melihatnya
sebagai kesempatan untuk mengalami hal-hal yang bermakna. Jadi, kita yang
memegang kendali atas waktu, bukan waktu yang mengendalikan kita.
Sudahkah anda membuat waktu anda bermakna ?
Sebelum membahas lebih jauh tentang manajemen waktu,
kita perlu memahami dua pengertian tentang waktu, yaitu sebagai kronos dan
kairos. Kronos adalah waktu-waktu yang kita jalani,
misalnya Senin, Selasa, sehari, sebulan, setahun. Seringkali kita
menggunakannya pada istilah kronologis. Sedangkan kairos adalah waktu yang
bermakna bagi kita. Dari usia 0 tahun hingga 17 tahun kita menjalani kronos,
tapi dalam kurun waktu itu pasti ada saat-saat penting yang membawa kesan
tersendiri bagi kita, misalnya saat pertama masuk sekolah, saat bertengkar
dengan sahabat, saat pertama kali jatuh cinta, saat gagal di ujian, saat
menjadi juara di pertandingan olahraga. Bagaimana reaksi kita pada saat itu dan
bagaimana kita menghadapinya ? Pelajaran apa yang kita peroleh dari peristiwa
itu ? Itulah kairos, saat-saat bermakna
dalam perjalanan hidup yang membentuk karakter diri kita.
Kairos tidak harus berupa peristiwa besar, mungkin
hanya peristiwa kecil / sepele, tapi yang penting kita bisa belajar sesuatu
dari peristiwa itu. Intinya, marilah kita belajar peka untuk melihat makna
dibalik peristiwa. Ada
perbedaan besar antara orang yang hanya sekedar menjalani kronos dengan orang
yang mampu melihat kairos-kairos dalam hidupnya.
Orang yang mampu memahami waktu sebagai kairos,
melihat hidup sebagai kesempatan ,
bukan sekedar hidup yang dijalani begitu saja tanpa makna. Kesempatan untuk
mengalami suka dan duka, sukses dan gagal, yang memproses diri kita menjadi
pribadi yang matang dan tangguh. Kesempatan untuk mengisi hidup ini dengan
banyak hal yang bermakna..
Kita masuk perguruan tinggi selama 4 atau 5 tahun,
apakah hanya untuk mendapat gelar sarjana ? Harus lebih dari itu, waktu-waktu
itu akan menjadi kesempatan untuk meraih kairos-kairos. Kesulitan ketika
belajar, kegagalan di ujian, pertemuan dengan orang serta lingkungan yang baru,
adalah kesempatan untuk belajar menjadi pribadi yang lebih ulet, lebih punya
kontrol diri, lebih mampu menyesuaikan diri dan sebagainya. Sudahkah anda
mengubah kronos menjadi kairos ?
Memanajemen waktu dengan tepat
Jika kita memahami waktu sebagai kairos, kita akan
menyadari bahwa waktu itu begitu berharga. Mungkin ada banyak hal yang ingin
kita lakukan dan kita alami dalam hidup ini, bagaimana cara mengaturnya ?
Ada 3 hal yang
harus kita miliki: a goal - a plan - take action
1. A goal ( tujuan )
Apa tujuan yang ingin kita capai dalam hidup ini ?
Mengapa kita ingin mencapai itu ? Masing-masing orang tentu berbeda, tapi
setiap orang harus punya. Ini penting, karena banyak orang yang menjalani
hari-hari hidupnya tanpa tahu untuk apa ia hidup, mau ke mana ia menuju. Hidup
menjadi seperti petualangan tanpa arah atau hanya sebuah rutinitas. Padahal
hidup adalah sebuah perjalanan yang perlu direncanakan dengan baik. Jika anda
belum menemukan tujuan hidup anda, ambillah waktu untuk menggumulkan hal itu.
Bila perlu mintalah bantuan pada orang yang mampu membimbing anda. Ini adalah
langkah awal yang penting. Jangan di hari tua kita baru menyesal " Mengapa
aku tidak menata hidupku sejak muda " atau kita baru menyadari "
Mengapa hidupku jadi begini ? " Tentu di saat itu semuanya sudah
terlambat.
Setelah kita tahu apa yang ingin kita capai dalam
hidup ( ini adalah tujuan jangka panjang ), kita dapat melanjutkannya dengan
membuat tujuan-tujuan atau target-target jangka pendek, sebagai langkah untuk
mencapai tujuan akhir. Target untuk 5 tahun mendatang, target tahun ini, target
semester ini, bahkan target hari ini. Tujuan/target bisa lebih dari satu,
misalnya target dalam bidang studi, pekerjaan, spiritual, dan sebagainya.
Buatlah target yang realistis ( sesuai kemampuan ) dan konkrit. Bila perlu
tulislah pada kertas/buku catatan anda.
2. A plan ( rencana )
" If you fail to plan, you plan to fail."
Pernyataan ini menunjukkan betapa pentingnya sebuah perencanaan. Jika kita
sudah punya tujuan/target yang jelas, kita dapat merencanakan langkah dan cara
untuk mencapai hal itu. Beberapa langkah yang dapat kita lakukan adalah
:
a. Mengatur aktivitas
Evaluasi kembali aktivitas-aktivitas yang biasa kita
lakukan selama ini. Dari sekian banyak aktivitas yang ada, pilihlah mana yang
perlu dilakukan, mana yang tidak. Apa aktivitas yang lebih baik kita lakukan di
waktu luang, misalnya: apakah kita sering memboroskan waktu untuk nonton VCD
atau jalan-jalan ke Mall ? Apakah ada kegiatan yang lebih bermanfaat yang dapat
kita lakukan ? Mungkin belajar bahasa Inggris, jika ternyata kita punya tujuan
menjadi ahli komputer sedangkan kemampuan bahasa Inggris kita masih kurang.
Jadi kita men-seleksi aktivitas dalam rangka mencapai tujuan yang sudah kita
targetkan.
b. Menentukan prioritas
Dari sekian banyak aktivitas yang sudah kita seleksi,
terkadang kita masih ingin melakukan banyak hal : kuliah, les Inggris, les
musik, olahraga, kumpul dengan teman-teman, ikut organisasi atau pelayanan,
bekerja paruh waktu, dan sebagainya. Jika kita ingin melakukan semuanya,
mungkin bisa, tapi hasilnya belum tentu optimal, dan bisa jadi yang terpenting
justru terabaikan. Misalnya: karena terlalu asyik berorganisasi, kuliah jadi
terlantar.
Kita harus menentukan aktivitas-aktivitas yang harus
mendapat prioritas utama, dan aktivitas-aktivitas yang boleh kita lakukan,
namun pada porsi yang tepat. Sebagai contoh: olahraga itu penting, kita perlu
menyediakan waktu untuk itu, tapi tidak perlu menjadi prioritas utama, jika
tujuan kita bukan untuk menjadi seorang atlit. Jika suatu saat kita dihadapkan
pada dua pilihan, misalnya sore ini harus kerja kelompok padahal bersamaan
dengan jadwal main basket dengan teman-teman. Kita bisa menentukan mana yang
harus kita dahulukan, karena kita tahu apa prioritas kita.
c. Membuat rencana yang realistis
Jika kita sudah menentukan target yang realistis,
maka kita juga perlu membuat rencana yang realistis. Misalkan dalam semester
pertama kita punya target untuk mencapai IP di atas 2,5, kita membuat rencana
agar target itu tercapai. Kita membuat jadwal belajar secara teratur, berapa
jam sehari, kapan waktu yang terbaik, dan sebagainya. Buatlah semua itu secara
realistis, sehingga kita dapat sungguh-sungguh melaksanakannya.
d. Melaksanakan rencana secara fleksibel
Terkadang rencana yang sudah kita buat, terganggu
oleh hal-hal yang tidak terduga. Misalkan nanti malam adalah jadwal kita
belajar, tapi ternyata ada acara penting yang harus kita hadiri. Jika acara itu
memang penting dan tidak dapat ditunda, batalkan jadwal belajar dan carilah
waktu pengganti. Tapi perlu diwaspadai, jangan suka mengubah rencana karena
tergoda dengan hal-hal yang kurang penting. Jika ada kegiatan di luar rencana
yang ingin kita lakukan, aturlah waktu sehingga hal yang penting tetap dapat
kita laksanakan.
e. Membuat agenda harian
Mempunyai jadwal kegiatan harian akan sangat membantu
kita untuk memanajemen waktu yang kita miliki setiap hari, namun tidak semua
orang mau membuatnya secara detil. Paling tidak kita harus mencatat hal-hal penting
yang harus kita lakukan di agenda harian, sehingga di pagi hari kita sudah tahu
apa yang harus kita lakukan pada hari itu dan bagaimana cara kita mengatur
waktu untuk menyelesaikan semuanya. Target jangka panjang akan tercapai jika
kita mampu mendisiplin diri untuk menyelesaikan target-target harian.
3. Take action ( bertindak )
Lakukan apa yang sudah direncanakan! Jika tidak,
semua target dan rencana yang kita buat tidak punya arti apa-apa. Beberapa hal
yang harus kita waspadai :
a. Jika 'penyakit' malas menyerang
" Saya lagi nggak mood "; " Waktunya
nggak pas buat belajar " dan sebagainya.
b. Kebiasaan menunda pekerjaan
"Besok masih ada waktu kok "; "
Sebentar lagi ah "; "Ujiannya kan
masih minggu depan"
c. Tidak mampu mendisiplin diri sendiri
Kalau sudah terlanjur nonton televisi atau main game,
lupa segalanya
d. Tidak berani berkata "tidak"
'Sungkan' menolak teman yang tiba-tiba mengajak
keluar atau ngobrol lewat telepon
Kemampuan memanajemen waktu berkaitan erat dengan
kebiasaan kita sehari-hari. Jika kita sudah terbiasa hidup tanpa planning, atau
terbiasa menunda-nunda sesuatu, akan sangat sulit mendisiplin diri dengan
jadwal waktu yang terencana. Mengubah kebiasaan adalah hal yang sulit, namun
kesuksesan diraih dengan kemauan dan keberanian untuk berubah. Berubah ke arah
yang lebih baik dari hari ke hari, terutama dalam hal manajemen waktu.
“ There never has been, and cannot be, a good
lifewithout self control - Leo Tolstoy -
Referensi :
·Paul, Walter. How to Study in College, Boston : Houghton Mifflin
Company. 1984.
·Tong, Stephen. Pemuda dan Krisis Zaman, Jakarta : Stephen Tong
Evangelistic Ministries International. 1996