PENTINGNYA SAAT TEDUH
Nats:
Daniel 9:1-8
Disampaikan pada ibadah PA PERMATA GBKP Psr. 2 thn 2010
I.
Pendahuluan
Nats yang kita baca tadi menjelaskan
bagaimana Daniel memperhatikan dalam kitab Yeremia jumlah tahun lamanya orang Israel di
buang, dan lamanya adalah 70 tahun, jumlah itu membuat Daniel bersujud kepada
Allah, dan berdoa. Daniel pertama menyatakan permohonan yg diawali dengan
pengangungan kepada Tuhan, dilanjutkan dengan pengakuan dosa, dan permohonan.
Bagian ini menggambarkan apa yang
selama ini kita sebut dengan Saat Teduh…
Siapa diantara kita yang sudah melakukan saat
teduh dengan teratur?.. teratur bang sekali sebulan, atau sekali setahun…? J
II.
Pembahasan
A.
Apa itu Sa Te? Pengertian:
Saat Teduh adalah waktu yang
disediakan bagi Tuhan setiap hari secara teratur untuk menikmati persekutuan
yang indah dengan Tuhan, berbicara dalam doa, mendengarkan apa yang Dia katakan
kepada kita melalui firmanNya (Maz. 119:147-148; 63:2))
Saat
teduh adalah saat di mana kita benar-benar menyediakan waktu secara khusus dan
fokus untuk berkomunikasi dengan Allah, melalui perenungan firman Tuhan dan doa
Saat teduh adalah saat di mana kita benar-benar datang kepada Tuhan dan berkata
secara bertanggungjawab, “Inilah aku Tuhan. Saya siap untuk mendengarkan Engkau
berbicara kepada anakmu ini.”
Mengapa saya mengatakan bahwa saat teduh adalah
waktu secara khusus dan fokus?
Pertama, kita harus benar-benar menyediakan waktu
secara khusus untuk bersaat teduh. Kita bukannya menyelipkan waktu untuk
bersaat teduh: saat kita sedang tidak ada pekerjaan pada pukul 2 siang di rumah
atau di kantor, saat kita masih memiliki sedikit waktu atau masih sempat untuk
bersaat teduh karena hari ini tidak bangun kesiangan – jika tidak sempat ya
sudah, berarti “pass” untuk hari ini, atau jika pada malam hari kita sedang
merasa tidak terlalu lelah dan tidak ada film yang bagus untuk ditonton di TV.
TIDAK!!!! Kita harus berdisiplin. Kita harus telah secara khusus menyediakan
waktu untuk saat teduh. Dan tidak boleh ada badai apapun yang boleh menghalangi
kita untuk tetap setia pada janji akan waktu untuk bersaat teduh. Bahkan, ada satu ungkapan yang mengatakan “no bible, no breakfast”.
Wow… ! Jika memang harus
begitu, berapa banyak dari kita yang akan celaka karena kelaparan yach.
Kedua, kita harus fokus. Kita harus meletakkan
semua permasalahan kita, semua keluh kesah kita, semua keberatan kita dalam doa
sebelum kita memulai untuk bersaat teduh. Menjadi seperti Maria, yang duduk
diam di kaki Yesus. Jika kita masih berpikir untuk harus menelpon si A nanti
pagi ini, atau harus memasak air untuk mandi pagi ini, atau masih memikirkan
tentang daftar tugas-tugas yang harus diselesaikan hari ini, berarti kita belum
terfokus.
Mulailah
dengan doa. Letakkan semua kelemahan kita di hadapan-Nya. Katakan dengan jujur
keadaan kita hari ini pada Dia yang setia, yang mengerti isi hatimu yang
terdalam. Beritahu Dia bahwa pagi ini kita bangun dengan kepala yang sakit,
leher yang kaku, atau hal lainnya. Mintalah Dia untuk membimbing kita pada
renungan hari ini, mintalah iluminasi (=penerangan) Roh Kudus agar kita dapat
mengerti secara jelas firman Tuhan hari ini, mintalah agar kita memiliki hati
yang mau mendengar dan juga taat kepada firman Tuhan.
B.
Pentingnya Sa Te
1. Meneladani Tuhan Yesus
(Mark 1:35).
Ia menunjukkan, betapa Ia menikmati
persekutuan dengan BapaNya, meskipun pada hari sebelumnya Ia sibuk sekali.
Tetapi keesokan harinya Ia bangun pagi-pagi benar dan menyediakan waktu bagi BapaNya (Mark. 1:35).
Kalau Yesus yang adalah Anak Allah masih memerlukan waktu teduh bersama dengan
BapaNya, apalagi kita.
2. Allah merindukan
persekutuan dengan kita anak-anakNya.
Suatu hal yang luar biasa, bahwa
pencipta langit dan bumi benar-benar menginginkan persekutuan dengan
ciptaanNya.
3. Tanpa waktu teduh yang
teratur, kita sulit bertumbuh dalam iman.
Orang-orang saleh yang dipakai Tuhan dari abad ke abad,
semuanya mempunyai waktu teduh yang teratur.
Misalnya Daud (Maz. 5:4), Daniel (Dan 6:11), dan lain-lain.
Sebagai
seorang manusia, secara fisik kita membutuhkan makanan setiap harinya untuk
bertahan hidup. Tanpa makanan, kita akan kekurangan kalori yang memberikan kita
energi untuk melaksanakan aktivitas kita. Demikian juga halnya dengan saat
teduh. Saat teduh adalah makanan rohani kita. Jiwa kita membutuhkannya untuk
terus bertahan hidup.
Setiap hari kita diserang oleh berbagai macam masalah. Kita seringkali
kehilangan keseimbangan karenanya. Kita bingung bagaimana menentukan pilihan.
Pilihan mana yang benar dan mana yang salah? Apa standarnya sesuatu dapat
dikatakan benar atau salah? Keseimbangan itu hanya dapat kita terima kembali
melalui saat teduh bersama Allah. Sebab Allah adalah standar dari kebenaran.
Dia adalah kebenaran itu sendiri.
Membaca dan merenungkan firman Tuhan akan mengajar
kita, menyatakan kepada kita apabila kita salah, akan memperbaiki kelakuan
kita, dan akan terus mendidik kita dalam kebenaran (2 Tim 3:16). Membaca dan
merenungkan firman Allah dalam saat teduh membuat kita dapat semakin mengenal
Allah. Dengan membaca firman Tuhan, kita akan mengetahui apa yang Allah sukai,
apa yang menyenangkan hati-Nya, dan apa yang tidak Dia sukai. Dan itulah yang
menjadi intinya. Apapun yang harus kita lakukan dalam menjalani hidup ini, kita
harus hidup sesuai dengan kehendak Allah, dengan cara hidup yang menyenangkan
hati Allah. Dengan pengetahuan inilah kita dapat menemukan keseimbangan kita
kembali. Kita menjadi tahu keputusan seperti apa yang harus kita ambil ketika
badai hidup menerpa hidup kita, yaitu keputusan yang menyenangkan hati Tuhan,
yang sesuai dengan firman Tuhan.
C.
Manfaat Saat Teduh.
1. Untuk mendengarkan suara Tuhan
lewat firmanNya.
Manfaat kebenaran firman Tuhan :
·
Untuk
memberikan pertumbuhan rohani (iman) dan daya tahan terhadap serangan-serangan
si iblis
a.
Firman
Tuhan sebagai roti hidup (Mat. 4:4)
b.
Firman
Tuhan sebagai air susu yang murni (I Pet. 2:2)
·
Untuk
mengajar, menyatakan kesalahan – sebagai cermin, memperbaiki kelakuan, mendidik
orang dalam kebenaran (II Tim. 3:16)
·
Untuk
menyegarkan jiwa dan memberi hikmat kepada orang yang tidak berpengalaman (Maz.
19:8)
·
Untuk
menyukakan hati dan membuat mata bercahaya (Maz. 19:9).
2. Untuk menyatakan isi hati
kepada Tuhan
·
Menyatakan
isi hati kepada Tuhan melalui lagu-lagu pujian
·
Menyatakan
isi hati kepada Tuhan melalui doa (Pujian Penyembahan, Ucapan Syukur, Pengakuan
Dosa, Permohonan, permohonan kepada orang lain, permohonan kepada kita)
D. Pelaksanaan
Saat Teduh.
Saat Teduh dilakukan, sebaiknya pada
pagi hari. Contoh Tuhan Yesus dan Raja Daud. Tetapi kalau tidak bisa pagi,
usahakanlah memilih waktu di mana Saudara dapat menikmati kehadiran Allah.
Catatan : Allah jijik
dengan saat teduh yang kita lakukan dengan tidak sungguh-sungguh.
E. Cara
melakukan Saat Teduh. (Metode BGA)
a. Sediakan waktu yang
teratur setiap hari. Sebagai permulaan, mulailah dengan 15 menit, jika
kebiasaan itu sudah tertanam dengan baik, sediakanlah waktu yang cukup lama.
b. Carilah tempat yang
tenang. Hindarilah suara-suara yang bisa mengganggu. Misalnya radio, tape,
televisi dan lain-lain.
o Berdoalah. : Sebelum memulai menggali Alkitab, mohon supaya Tuhan menolong
kita menemukan rahasia kebenaran firman Tuhan. -Ã dapat diawali dengan bernyanyi
o Bacalah. Nats firman Tuhan: secara berulang-ulang 2-3 x sampai meresap.
o Renungkanlah. Renungkanlah nas tadi dengan bantuan pertanyaan-pertanyaan berikut
1. Apa
saja yang kubaca. Peristiwa apa? Hal apa? Siapa?
Adakah kaitan dengan nas-nas sebelumnya? Maksud pertanyaan ini adalah Anda
perlu memperlakukan teks Alkitab secara riil dan mencari ciri, hal, unsur,
semua hal yang ada di sekitar (konteks), di dalam, dan yang membentuk teks
tersebut.
2.
Apa pesan yang Allah sampaikan kepadaku melalui nas tadi: janji, peringatan, teladan,
dst? apabila Anda cermat di langkah sebelum ini dan terus menerus
bertanya-tanya kepada Roh Kudus, maka Ia akan memperlihatkan arti teks tersebut
dan membantu Anda melihat kaitan arti itu dengan Anda kini. Mengkategorikan pesan tersebut ke: janji,
pelajaran, perintah, peringatan, teladan, bisa membantu Anda menemukan pesan
Allah dalam teks Alkitab.
3.
Apa responsku? Adakah hal-hal spesifik dalam
hidupku kini yang disoroti oleh pesan firman tersebut? Apa responsku terhadap
firman itu agar menjadi bagian dari hidupku? Ini adalah puncak dari tujuan kita
bersaat teduh. Kita tidak ingin berhenti hanya pada mengetahui tetapi rindu
maju lebih jauh lagi sampai ke mengalami pembaharuan hidup yang berkelanjutan
akibat firman kita pahami, terima, simpan, dan lakukan.
o Bandingkanlah. Bandingkanlah hasil renungan Anda dengan Santapan
Harian. Ini bisa membuat Anda diperkaya, dipertajam, atau berdialog
lebih lanjut dengan nas maupun dengan orang lain (Kis. 17:11). Santapan Harian
adalah alat bantu atau teman saat teduh Anda. Inti saat teduh adalah
merenungkan teks Alkitab, bukan penjelasannya. Tetapi itu tidak berarti kita
harus mengabaikan bahwa Roh Allah berbicara juga kepada para hamba-Nya termasuk
para penulis Santapan Harian yang telah menggumuli teks itu secara serius. Maka
jadikanlah Santapan Harian sahabat saat teduh Anda.
o Berdoalah agar Allah memberdayakan Anda melakukan dan membagikan
pesan firman tersebut (Mat. 7:24). Ã sebelum
doa dapat diakhiri dengan pujian
CONTOH:
MAZMUR
1
1. Berdoa
2. Bacalah Mazmur 1
3. Renungkanlah : dengan
bantuan pertanyaan berikut:
a.
apa saja yang kubaca?
-
Siapakah
yang disebut orang yang berbahagia? (1,2)
-
Siapakah
yang disebut orang fasik atau orang berdosa dan pencemooh? (1)
-
Seperti
apakah orang berbahagia dan orang fasik digambarkan oleh pemazmur? (3,4)
-
Bagaimanakah
keadaan orang fasik atau orang berdosa pada hari penghakiman? (5)
-
Perbandingkan
apakah yang kita lihat pada orang benar dan orang fasik? (6)
b.
Apa pesan yang Allah
sampaikan kepadaku?
-
Peringatan:
pergaulan sehari-hari dapat mempengaruhi kebahagiaan seseorang
-
Perintah:
Kunci kebahagiaan adalah suka dengan firman Tuhan dan merenungkannya siang dan
malam
c. Apa
responku?
(setiap orang dapat berbeda dalam meresponi)
-
Bagaimana
pergaulanku selama ini? Aku tidak boleh sembarangan bergaul
-
Saya
harus lebih mencintai firman Tuhan dan merenungkan setia hari
4. Bandingkan dengan
Santapan Harian
5. Berdoa
F. Alasan
yang sering dipakai umtuk tidak bersaat teduh.
a. Tidak ada waktu atau
terlalu sibuk (maslah prioritas).
b. Malas (persoalan
kedagingan).
c. Tidak mau (masalah
kehendak).
d.
Tidak mengerti apa yang dibaca
(masalah meode).
e.
Tidak mendapat berkat
(persoalan sasaran).
Maukah
engkau mulai hari ini ber saat teduh?