Welcome

Bekerjalah Untuk Makanan Yang Tidak Dapat Binasa....!!!

Friday 24 June 2011

Memahami Kehendak Allah

KEHENDAK ALLAH
oleh: Fernando Tambunan

I. Pendahuluan :
Apa kehendak Tuhan dalam hidup Anda? Banyak orang ingin melakukan kehendakNya tapi mereka bergumul karena mereka tak tahu apa kehendak-Nya. Pembahasan berikut ini akan membahas beberapa prinsip Firman Tuhan yang akan menolong anda untuk menentukan kehendakNya dalam hidup anda.
Betapa bahagianya kita, anak-anak Allah hidup dalam kehendak Allah,karena jika demikian, kualitas hidup kita akan begitu tinggi dan penuh makna. Seorang yang hidup dalam kehendak Allah dengan yang tidak, memiliki kualitas perbandingan bagai langit dan bumi.Sebagaimana nabi Yesaya menegaskan:
"Sebab rancanganKu bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalanKu, demikianlah firman Tuhan. Seperti tingginya langit dari bumi, demikianlah tingginya jalanKu dari jalanmu dan rancanganKu dari rancanganmu" (Yes. 55:8-9).
Karena itu, sekali pun mengetahui kehendak Allah itu sulit karena sangat dipengaruhi oleh banyak hal, namun kita tetap rindu untuk mengetahuinya.

II. Siapa yang dapat mengetahuinya?
Syarat mutlak yang harus dimiliki adalah: orang tersebut sudah dilahirkan kembali sehingga memiliki Roh Kudus dalam hatinya. Alkitab mengatakan: "Tetapi manusia duniawi tidak menerima apa yang berasal dari Roh Allah, karena hal itu baginya adalah suatu kebodohan ; dan ia tidak dapat memahaminya, sebab hal itu hanya dapat dinilai secara rohani".(I Kor. 2:14). Siapakah orang yang takut akan Tuhan?
Kepadanya Tuhan menunjukkan jalan yang harus dipilihnya. Tuhan bergaul karib dengan orang yang takut akan Dia, dan perjanjian-Nya diberitahukan-Nya kepada mereka. (Maz. 25:12,14), (Yoh. 10:3-5).

III. Bagaimana mengetahuinya?

1. Melalui Firman Allah (Alkitab)
Ajaib sekali! Allah berkenan berbicara kepada manusia. Di dalam Alkitab Allah telah membuka isi hatiNya kepada manusia; apa yang berkenan pada-Nya, dan apa yang tidak. Karena itu semakin banyak kita membaca, menggali dan menghayati Alkitab, semakin mengertilah kita akan kehendak Allah. Alkitab adalah buku pedoman kita dalam menjalankan hidup yang berkenan pada-Nya "Firman-Mu itu pelita bagi kakiku dan terang bagi jalanku." (Mazmur 119:105). Namun itu bukan berarti bahwa setiap hal dalam hidup kita ada tertulis dalam Alkitab, sehingga kita tinggal berdoa dengan Alkitab ditangan, dan begitu dibuka, Alkitab tersebut akan menunjukkan apa yang harus dilakukan, TIDAK!!. Tetapi dalam Alkitab Allah telah menyatakan prinsip-prinsip hidup yang merupakan kehendak-Nya. Sebagai contoh, pernikahan harus dengan yang seiman, terang dengan gelap tidak mungkin bersatu. (II Kor. 6:14). Kesulitan kita adalah siapakah di antara terang tersebut yang dikehendaki Allah buat kita ? si Cristine kah ? si Maria ? si Yohanes ? si Markus ? dll. Untuk itu, mari kita lihat prinsip kedua.

2. Kepekaan pada Roh Kudus
Jikalau Alkitab adalah buku pedoman kita, maka Roh Kudus adalah Guru kita untuk mengajar-menjelaskan- menyakinkan Alkitab tersebut. Dia akan menuntun hati dan pikiran kita untuk melakukan segala hal yang menjadi kehendak Allah "Tetapi apabila Ia datang, yaitu Roh Kebenaran, Ia akan memimpin kamu ke dalam seluruh kebenaran." (Yohanes 16:13a) . Karena itu marilah kita berjalan dalam Roh dan dipenuhi Roh (Ef. 5:18). Jangan mendukakan Dia (Ef. 4:30) apalagi memadamkan-Nya (I Tes. 5:19) bersahabatlah dengan-Nya, sukakan Dia dengan melakukan hal-hal yang berkenan bagi-Nya. Dengan demikian, setiap hari Dia akan memimpin kita kepada kehendak-Nya (band. Kis. 16:6-7). Karena itu, kembangkan kepekaan untuk mendengar suara-Nya, merasakan pimpinan-Nya.

3. Melalui Doa
Berdoa berarti berdialog dengan Allah; artinya, didalam doa kita berbicara kepada Allah dan mendengar Dia berbicara kepada kita. Dalam doa, kita bertanya akan hal-hal yang tidak jelas kita ketahui,dan kita menantikan Allah untuk menyatakan kehendak-Nya. Band. Daniel 2:17-19. Karena itu, kembangkan kebiasaan berdoa yang tidak monolog tapi dialog.

4. Melalui Persekutuan
Persekutuan orang percaya adalah Tubuh Kristus yang kepadanya Allah berkenan menyatakan kehendak-Nya (band. Kis. 13:1-3). Karena itu, baik sekali jika kita juga meminta pertimbangan dari mereka akan hal-hal yang kita gumuli. Tentu saja mereka terbatas hanya memberi usul dan pandangan, keputusan tetap pada kita sendiri.

5. Melalui Hamba Tuhan (Orang Kristen dewasa)
Seringkali nasehat dari hamba Tuhan dan orang Kristen dewasa membantu kita dalam mengahadapi situasi. Hamba Tuhan dan orang Kristen dewasa telah memiliki pengalaman dan kepekaan yang lebih daripada orang Kristen biasa/secara umum. "Jalan orang bodoh lurus dalam pandangannya sendiri, tetapi siapa mendengarkan nasihat, ia bijak." (Amsal 12:15) "Rancangan gagal kalau tidak ada pertimbangan, tetapi terlaksana kalau penasehat banyak." (Amsal 15:22) Karena itu, baik sekali juga hal-hal yang kita gumuli kita tanyakan kepada mereka. (Band. Kis. 11:25- 26). Dalam hal ini pun mereka tetap yang memberi usul/pandangan, keputusan tetap pada diri sendiri.

6. Melalui situasi
Situasi dapat kita pakai sebagai faktor peneguh. Jika hal tersebut dikehendaki Allah, maka Allah juga akan memakai situasi untuk meneguhkan kehendak-Nya tersebut. Tetapi perlu diingat, situasi hanya hal peneguh, bukan dasar memutuskan. Kenapa? Karena situasi mudah/menolong/pintu terbuka belum tentu kehendak Allah (band. Yunus 1:1-3). Dalam kisah Yunus ini kita lihat dia bahkan sedang melarikan diri dari kehendak Allah. Anehnya, ke tempat dia ingin melarikan diri, persis ada kapal, ada tiket, uang dan lain sebagainya. Namun, kita melihat juga bagaimana Allah menurunkan angin ribut (ay. 4). Nah, di sini dibutuhkan kepekaan menganalisa situasi. Situasi sukar belum tentu tidak kehendak Allah. Bahkan seringkali iblis mengacaukan situasi jika hal-hal tersebut sungguh-sungguh kehendak Allah; karena memang tugas iblis adalah menggagalkan kehendak Allah (sekiranya mungkin). Band. Mark. 4:35-41 dan Mark. 5:1-20. Karena fakta inilah kita harus menyerahkan situasi sekitar kita supaya Allah mendiamkan seluruh 'angin ribut' tersebut dan mengendalikannya.

7. Melalui hati nurani
Walau bagaimanapun faktor inilah yang menjadi penentu. Artinya, jika Allah menghendaki hal tersebut, maka Dia akan mengerjakan sejahtera dalam hati kita. Jika tidak, Dia akan membuat hati kita tidak sejahtera atau gelisah. Allah tidak akan memaksa /memperkosa kebebasan yang diberikan pada kita; jika Dia akan menuntun kita sampai kita sungguh-sungguh yakin. Alkitab mengatakan, "Karena Allahlah yang mengerjakan di dalam kamu baik kemauan maupun pekerjaan menurut kere­laan-Nya" (Fil. 2:13). Karena itu, bagi seseorang yang sedang mencari kehendak Allah, dia harus menjaga hati nurani tetap bersih, yaitu dengan memantapkan hubungan dengan Bapa.

IV. Tujuan Kehendak Tuhan

1. First Things First
Prioritas Tuhan yang pertama adalah memuliakan diriNya melalui keselamatan manusia dari dosa. Dia ingin setiap orang selamat, dan dia mengatakannya berulang kali. Dia berkata, “yang menghendaki supaya semua orang diselamatkan dan memperoleh pengetahuan akan kebenaran.” Tujuan pertama dari rencana Tuhan dalam hidupmu adalah keselamatanmu

2. Pusat Kontrol
“Sebab itu janganlah kamu bodoh, tetapi usahakanlah supaya kamu mengerti kehendak Tuhan.Dan janganlah kamu mabuk oleh anggur, karena anggur menimbulkan hawa nafsu, tetapi hendaklah kamu penuh dengan Roh.” Efs. 5:17-18.
Saat mengetahui bahwa hidup yang dipenuhi dengan Roh merupakan kehendak Tuhan bagi kita, akan berdampak pada pengambilan keputusan kita setiap hari. “Kemana kita pergi kencan nanti malam?” singkirkan semua pertimbangan yang akan mengacaukan pikiran kita akan Kristus dan melemahkan dominasi Roh dalam hidup kita. “Apakah kita akan mengirim anak kita kesekolah umum atau swasta?” Itu suatu keputusan yang kompleks dan beberapa factor dalam Alkitab harus diperhatikan seperti tingkat kerohanian yang disediakan dirumah, kehidupan rohani anak, kebutuhan bersaksi disekolah umum, kemampuan anak kita atau ketidakmampuan memberikan kesaksian, dan apa yang menjadi hal terbaik dalam menginvestasikan uang kita. Beberapa hal mungkin mengimbangi yang lain, jadi kita butuh membangun prioritas dari cara pandang Alkitab. Tapi satu factor penting dalam daftar kita adalah kita percaya sekolah umum akan mengacaukan pikiran anak kepada Kristus dan melemahkan control Roh akan hidup mereka.

3. 100% Murni
“Karena inilah kehendak Allah: pengudusanmu, yaitu supaya kamu menjauhi percabulan.” 1 Tes. 4:3
Itulah kehendak Tuhan agar kita tetap kudus. Kata pengudusan berarti kekudusan, kesucian, dedikasi pada Tuhan, Dalam ayat ini kata itu jelas menunjuk pada kemurnian kehidupan fisik kita, yaitu tidak terlibat dalam dosa seksual. Firman Tuhan menjelaskan bahwa menjalin hubungan seksual diluar ikatan pernikahan merupakan suatu yang tidak murni, dan orang Kristen harus menjauhi praktek seperti itu. Orang Kristen tidak pernah bertanya apakah Tuhan mengijinkan dia atau tidak melakukan hubungan seksual dengan pacarnya. Tuhan sudah memberitahu hal itu. Dia selalu menginginkan kemurnian.
Sebagian orang muda mencoba memutuskan apakah ada dari lawan jenis yg merupakan pilihan Tuhan untuk menjadi pasangannya; tapi saat mereka bersama mereka terlalu bebas dengan tubuh mereka. Godaan yang timbul tidak bisa mereka hadapi. Saya bisa yakin atas dasar otoritas Tuhan bahwa mereka tidak ditentukan bersama, setidaknya saat mereka berhubugan secara fisik. Alkitab berkata, “jauhi percabulan.” 1Kor. 6:18 Lebih dari itu, “jauhi nafsu anak muda.” 2 Tim 2:22. Jika seorang menjadi sumber cobaan seksual bagi anda, maka kehendak Tuhan adalah secepatnya anda menjauhi itu. Jauhi hubungan itu. Itu bukan bagian dari rencana Tuhan bagi hidup anda. Tuhan merencanakan kemurnian.

4. Tindakan Bersyukur
“Mengucap syukurlah dalam segala hal, sebab itulah yang dikehendaki Allah di dalam Kristus Yesus bagi kamu.” 1 Tes. 5:18. Ini merupakan pernyataan kehendak Tuhan yg sulit diterima banyak orang Kristen. Mereka tahu mereka harus berterima kasih padanya untuk hal baik yg terjadi pada mereka, tapi mereka tidak berterima kasih saat ada masalah. Mereka yakin bahwa sebagian keadaan mereka berhak ngomel, komplain. Mereka mungkin mencoba membenarkan diri mereka dengan berkeras bahwa ayat ini hanya menunjuk pada ucapan terima kasih dalam setiap hal tapi tidak untuk semua hal.
Paulus menjelaskan kalau dalam konteks yang sama dengan kehendak Tuhan agar kita dipenuhi dengan Roh. Ayat berikutnya, dia mendaftar 4 ciri hidup yang dipenuhi Roh, salah satunya: “Ucaplah syukur senantiasa atas segala sesuatu dalam nama Tuhan kita Yesus Kristus kepada Allah dan Bapa kita . . .” Tuhan ingin kita bersyukur untuk semua hal tidak hanya dalam semua hal. Menurut saya Paulus tidak bermaksud kita harus berteriak “puji Tuhan” saat orang yang kita kasihi meninggal. Itu lucu. Tapi kita bisa dengan tulus bersyukur dalam hati kita untuk tragedy itu, mengetahui bahwa itu semua merupakan rencana Tuhan yg sempurna untuk memperkaya rohani kita.
Hal pertama yg Tuhan ingin setiap kita lakukan adalah berterima kasih dengan tulus untuk masalah itu, dan berterima kasih untuk suatu kesempatan bisa bertumbuh secara rohani dan belajar lebih lagi tentang kasih karuniaNya. Apakah anda mau mengetahui kehendak Tuhan utk hidup anda? Bersyukurlah senantiasa, dalam setiap situasi, untuk semua hal.

5. Keteraturan
“Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik. Sebab inilah kehendak Allah, yaitu supaya dengan berbuat baik kamu membungkamkan kepicikan orang-orang yang bodoh.” Kehendak Tuhan bagi kita adalah tunduk pada hukum. Inilah salah satu cara dia menutup mulut mereka yang menentang injil.
Kita kadang bermain dengan keputusan yang berkaitan dengan melawan hukum. Sebagai contoh, umpamanya saya berlari terlambat kepertemuan dimana saya menjadi pembicara dan saya harus melayani Kristus. Saya tahu bahwa pemimpin pertemuan akan khawatir dan banyak orang akan menjadi tidak nyaman. Apakah dibenarkan kalau saya memacu mobil saya diluar batas aturan? Saya sangat ragu penjaga lalu lintas akan percaya Kristus setelah saya memberikan alasan saya melanggar hal ini kepadanya.
Kehendak Tuhan untuk tunduk pada otoritas termasuk prilaku kita terhadap pemerintah. Bawahan harus tunduk pada atasan. Istri harus tunduk pada suami. Orang percaya umumnya diminta tunduk pada pemimpin rohani digerejanya. Sebenarnya setiap kita harus membangun roh yang tunduk terhadap sesama. Jika anda bertanya apakah Tuhan ingin kita mempertahankan hak kita, atau menyatakan pendapat kita, atau berkeras melakukan suatu hal menurut cara anda, anda sudah dijawab. Tuhan ingin anda tunduk.

6. Batu dijalan
Ini mungkin suatu kejutan bagi sebagian orang, tapi Tuhan ingin kita untuk menderita. Dua kali, Petrus menyebut penderitaan sesuai dengan kehendak Tuhan. Disatu tempat dia berkata, “Sebab lebih baik menderita karena berbuat baik, jika hal itu dikehendaki Allah, dari pada menderita karena berbuat jahat.” Ditempat lain dia berkata, “Karena itu baiklah juga mereka yang harus menderita karena kehendak Allah, menyerahkan jiwanya, dengan selalu berbuat baik, kepada Pencipta yang setia.” Ayat ini tidak mengatakan bahwa Tuhan berkehendak semua orang Kristen menderita, tapi hanya menunjukan kalau itu akan terjadi. Dan jika kita menderita, sebaiknya menderita karena berbuat baik daripada karena dosa.
Dua bagian Alkitab dari Paulus selaras dengan dua bagian dari Petrus. Satu bagian berkata, “Sebab kepada kamu dikaruniakan bukan saja untuk percaya kepada Kristus, melainkan juga untuk menderita untuk Dia.” Bagian yang lain berkata, “Memang setiap orang yang mau hidup beribadah di dalam Kristus Yesus akan menderita aniaya.” Ungkapan “kehendak Tuhan” tidak muncul dalam ayat ini, tapi kebenarannya terbukti dalam perkataan Petrus.
Jika kita hidup dalam Tuhan dalam dunia ini, kita akan mengalami perlawanan. Itulah kehendak Tuhan, karena dia tahu kalau itu bisa membuat kita lebih dekat padaNya, membuat kita lebih menghargaiNya, bergantung padaNya lebih lagi, dan menguatkan kehidupan rohani kita. Jika kita hidup bersukacita tanpa tanggapan dari orang dunia, satu dari dua hal yang terjadi—apakah engkau hidup dalam Tuhan, atau mereka tidak melihatnya. Jika mereka melihatnya, sebagian dari mereka akan melawan kita dan membuat kita dalam masalah. Itu kata Tuhan.
Kita perlu mempertimbangkan kepastian adanya penderitaan saat kita menghadapi keputusan hidup, dan jangan membuat keputusan hanya berdasar atas pelarian.

V. Perintang-perintang untuk mengetahui kehendak Allah

1. Dosa yang belum diselesaikan.
Dosa menumpulkan hati nurani kita dan membutakan mata rohani kita. Karena itu bereskanlah. Akui, sesali, tinggalkan, dan serahkan diri pada pimpinan Roh Kudus.

2. Ketidaktaatan.
Allah tahu apakah kita sungguh-sungguh mau melakukan apa yang kita ketahui kelak. Dan bila ternyata kita akan menolak jika Allah memberitahukan, maka hal tersebut tidak akan Tuhan nyatakan.

3. Ketidaksabaran.
Mungkin Allah menunda saat Dia menyatakan kehendak-Nya. Nah, jika kita tidak sabar menunggu, kita akan melakukan kehendak sendiri dan meninggalkan kehendak Allah tersebut. Untuk kasus ini, kita akan menyesal kelak. Karena itu bersabarlah menunggu. Band. Yes. 40:31.

4. Maksud-maksud yang tersembunyi.
Kita akan melakukan bila menyenangkan/ mengun-tungkan ; dengan perkataan lain kita sudah memiliki kehendak sendiri yang kita jadikan kriteria untuk kehendak Allah. Ingat bileal yang gagal melakukan kehendak Allah meskipun telah Allah nyatakan.

5. Konsep yang salah.
Allah bekerja dalam kebenaran; jadi bila kita telah memiliki konsep-konsep yang salah, Allah tidak akan mentolerir kesalahan tersebut menjadi kehendak-Nya. Karena itu, sungguh-sungguh mempelajari kebenaran hingga memilikinya merupakan hal yang penting dalam mengetahui kebenaran.

VI. Penutup.

Tuhan Yesus bersabda, "Makanan-Ku ialah melakukan kehendak Dia yang mengutus Aku..." (Yoh. 4:34). Bagaimana dengan Anda?


Sumber:
1. Pdt. Ir. Managapul Sagala, DTh., “Mengetahui Kehendak Allah”
2. Richat L. Strauss “Bagaimana Mengetahui Kehendak Allah”