By: Fernando Tambunan(disampaikan pada Ibadah Pemuda GKPS Sidorame)
Zefanya 3:17-20
Agar pemuda tidak statis dalam kehidupannya tetapi memperlihatkan kedinamisan sesuai dengan zaman dengan tetap mereformasi dan mentransformasi diri.
I. Pengantar
Zaman ini adalah zaman dimana perubahan itu sangat cepat terjadi, lima tahun lalu dibandingkan dengan sekarang teknologi sudah sangat berbeda, yang dulu hp cm bisa sms-an skrng sudah bisa facebook-an / twitteran, dunia begitu cepat berubah.. yang tidak mengikuti perkembangan zaman pasti akan ketinggalan dan menjadi kuno. Walaupun kemajuan itu memberikan begitu banyak dampak yang positif tetapi dampak negatifnya juga tidak kalah banyaknya.
Bagaimana kita sebagai pemuda dapat dengan dinamis berubah mengikuti perkembangan jaman tetapi tetap dalam hal positif.
Latar belakang historis
Pendahuluan Kitab Zefanya menginformasikan bahwa Zefanya melayani pada zaman pemerintahan Yosia, raja Yehuda (1:1). Pelayanan Zefanya melanjutkan reformasi spiritual yang dilakukan Yosia (2Raj 23; 2Taw 34) konteks pelayanan Zefanya adalah sebuah masa transisi yang radikal. Sebelumnya bangsa Yehuda berada dalam keterpurukan spiritual yang mendalam selama lebih dari 5 dekade pada waktu Manasye menjadi raja (2Raj 21:1-2). Keadaan ini tidak berubah pada zaman Amon (2Raj 21:18-20). Selama dekade pertama pemerintahan Yosia pun belum ada perubahan yang berarti. Situasi buruk yang sudah berlangsung lama ini tentu saja sangat sulit untuk diubahkan secara radikal dalam sekejap. Walaupun reformasi sudah mulai dilakukan oleh Yosia, tetapi di beberapa tempat masih bisa ditemukan sisa-sisa kebiasaan buruk yang lama. Di tengah situasi seperti inilah TUHAN memanggil Zefanya untuk menegur kesuaman yang masih terjadi.
Nats yang kita baca tadi berbicara tentang berkat dan pemulihan Yehuda setelah penghukuman yang dilakukan oleh Allah.
- Pasal Zef 3:1-8 menyatakan betapa dahsyat hukuman Allah yang jatuh terhadap Yerusalem.
- Pasal Zef 3:9-20 menyatakan bahwa Allah akan memulihkan keadaan bangsa-bangsa dengan memberikan hidup dalam sukacita dan kebahagiaan.
II. Pembahasan
Tema kita hari ini adalah Reformasi dan Transformasi Cerminan Hidup Yang Dinamis.. apa pula ini?
Reformasi dan transformasi pada intinya adalah perubahan.
Perubahan apa yang harus terjadi?
Perubahan dari hidup lama mengalami perubahan menjadi hidup baru, yang lama yang berdosa mengalami perubahan hidup menjadi hidup yang dikuduskan, disucikan oleh darah Kristus. Bagi umat Tuhan di zaman Zefanya , yang sebelumnya mereka hidup dalam dosa akan Tuhan pulihkan jika mereka berbalik kepada Tuhan. Paulus juga berkata dalam Efesus 4:21-24 “Karena kamu telah mendengar tentang Dia dan menerima pengajaran di dalam Dia menurut kebenaran yang nyata dalam Yesus, yaitu bahwa kamu, berhubung dengan kehidupan kamu yang dahulu, harus menanggalkan manusia lama, yang menemui kebinasaannya oleh nafsunya yang menyesatkan, supaya kamu dibaharui di dalam roh dan pikiranmu, dan mengenakan manusia baru, yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya.”
Masa lalu umat Tuhan harus direformasi supaya dapat menerima transformasi, dan harus menanggalkan manusia lamanya, sekarang pun demikian kita Sebagai orang percaya yang telah dibenarkan, yang telah menerima pembenaran dalam Yesus, sebagai orang yang telah menerima transformasi, maka sudah sepantasnyalah dengan sepenuh hati bahkan dengan penuh kesadaran menanggalkan manusia lama yang menemui kebinasaannya oleh nafsu yang menyesatkan.
Saudara yang kekasih, apakah kita merasa sangat berat dan tidak rela untuk menanggalkan manusia lama kita? Allah dalam Tuhan Yesus dapat memaksa kita untuk menanggalkan manusia lama kita namun yang Ia mau adalah agar kita dengan rela dengan sepenuh hati menanggalkannya. Untuk mengerti akan hal ini saya pakai ilustrasi.
Ilustrasi:
Ulat yang telah penuh usianya akan mencari tempat yang strategis, terlindung, aman dari segala bahaya, kemudian sang ulat akan melekatkan diri pada ranting atau berada dibalik daun untuk berdiam diri, kemudian berubah menjadi kepompong. Setelah masa berdiam dirinya sudah cukup, ulat dalam kepompong telah menjadi kupu-kupu, maka kemudian dari bagian kepala kepompong itu mulai sobek, ulat yang telah berubah bentuk tersebut berusaha keluar. Setelah kepompong itu pecah dari atas kebawah, keluarlah seekor kupu-kupu yang cantik; ulat telah berubah menjadi seekor kupu-kupu yang cantik luar biasa.
Aplikasi
Sama halnya dengan kita yang telah menerima perubahan dalam Kristus, yang tadi tidak mengasihi Tuhan, tetapi sekarang mengasihi-Nya; yang tadi masih melakukan segala praktik hidup yang kotor, tetapi sekarang mulai merasa malu dengan kelakuan lama itu, Selanjutnya, kita harus menempuh langkah berikut ini.
- Berdiam diri dihadapan Tuhan Yesus, belajar dari Dia melalui Firman Tuhan, agar dengan demikian kita dibaharui di dalam roh dan pikiran, dan mengenakan manusia baru yang telah diciptakan menurut kehendak Allah di dalam kebenaran dan kekudusan yang sesungguhnya dalam Darah Yesus. Itulah yang dimaksud telah lahir baru, transformasi.
Ulat bulu yang menjijikan tampa melewati proses berdiam diri, penyerahan diri penuh, dengan rela menanggalkan cara hidup lama, tidak mungkin ia akan keluar sebagai seekor kupu-kupu yang cantik dengan warna yang menakjubkan. Inilah transformasi yang harus terjadi dalam kehidupan jemaat dalam diri Saudara dan saya hari ini.
Transformasi muncul sebagai Paradigma baru
“Sebagai suatu jalan kepada perubahan, gerakan transformasi, sedang muncul sebagai paradigma baru pada permulaan abad ke -21. dengan penemuan-penemuan, penerimaan dan implementasi teknologi-teknologi baru yang terus-menerus, kehidupan manusia, memang mau tak mau harus terus berubah. Yang statis, mandek apalagi berhenti dalam arus perubahan ini akan tertinggal, bahkan tersinkirkan.”
Saudara, kita yang hidup di abad 21 ini sedang disuguhkan suatu menu yang harus diterima, Saudara senang atau tidak senang tidak jadi masalah. Karena menu ini harus diterima seutuhnya, jika tidak bisa menerima ini berarti mau menerima akibatnya, yaitu yang tetap statis, mandek apalagi berhenti dalam arus perubahan ini akan tertinggal, bahkan tersingkirkan.
Apa yang dimaksud dengan Paradigma baru?
Paradigma berasal dari bahasa Yunani Paradeigma yang berarti Model pola,. <span>Adam Smith mengatakan Paradigma adalah seperangkat gabungan perkiraan dan cara kita memahami kehidupan.</span> Sedangkan kehidupan itu sangat innovatif, tidak cukup hanya perkiraan-perkiraan saja. Untuk melihat kemasa depan harus ada innovasi, harus ada model pola, contoh, dengan demikian kita yang hidup di abad informasi ini tidak menjadi orang yang masih berada di bawah tempurung. Namun, kita perlu ingat sekalipun gelombang paradigma baru muncul dalam segala bidang kehidupan sampai dibidang ibadah, kita tetap harus waspada jangan sampai terhayut oleh gelombang perubahan yang tidak beraturan, penuh dengan kekacauan. Dalam hal ini kita perlu ingat firman Tuhan di I Kor 14:40 Tetapi segala sesuatu harus berlangsung dengan sopan dan teratur.
Seiring dengan transformasi yang terjadi dengan penemuan-penemuan, penerimaan dan implementasi teknologi-teknologi baru yang terus-menerus, kehidupan manusia, memang mau tak mau harus terus berubah.
Contoh yang paling dekat dengan kita adalah penggunaan telephon genggam (Hand Phone), dengan adanya HP terasa semua menjadi sangat mudah untuk dilakukan, di manapun kita berada asal ada HP urusan menjadi mudah. Namun ada sisi negatifnya yang begitu besar. Secara positif HP memang sangat berguna, namun pengguna teknologi telah menyalahgunakan alat tersebut. HP bisa mengirim pesan secara murah, juga bisa mengirimkan foto-foto, melalui HP bisa melakukan konseling jarak jauh, namun apa yang telah terjadi? Perselingkuhan, mengapa bisa demikian?
Pada hari ini paradigma baru menawarkan banyak hal baru yang sangat menarik, yang dulu dikatakan tidak boleh, berdosa, namun zaman dengan paradigma barunya mengatakan bahwa itu boleh-boleh saja, misalnya, perceraian adalah hal yang sah-sah saja, kalau bisa berbahagia dengan bercerai mengapa tidak dilakukan? Paradigma baru ingin mengatakan bahwa sebenarnya tidak ada kebenaran yang mutlak benar. Sebab setiap orang memiliki kebenarannya sendiri dan untuk dirinya sendiri. Si Melati berkata karena ia telah bercerai dengan suaminya yang tukang pukul, merasa sangat bahagia, karena tidak babak belur lagi, jiwanya sangat lega, tetapi bagi si Badu perceraian adalah sangat berdosa. Tindakan Melati bercerai itu adalah tindakan kebenaran yang mendatangkan kebahagiaan untuk dirinya sendiri bukan untuk si Badu. Jikalau Badu merasa perceraian itu sangat berdosa itu adalah urusan si Badu, bukan urusan Melati.
Perselingkuhan adalah variasi hidup yang menyenangkan, bagi yang tidak berselingkuh dikatakan orang yang tidak tahu menikmati kehidupan ini, hidup terus berubah, yang statis, mandek apalagi berhenti dalam arus perubahan ini akan tertinggal, bahkan tersinkirkan. Hidup harus terus berubah, seturut dengan perubahan yang terus terjadi. Yang terjadi pada saat ini adalah apa yang harus diterima telah mengubah pola hidup yang telah ada, bukan kemabli kepada nilai dan kehendak Allah dalam kehidupan manusia
Mari kita mendengar apa kata Paulus dalam Roma 12:1,2. Karena itu, saudara-saudara, demi kemurahan Allah aku menasihatkan kamu, supaya kamu mempersembahkan tubuhmu sebagai persembahan yang hidup, yang kudus dan yang berkenan kepada Allah: itu adalah ibadahmu yang sejati. Janganlah kamu menjadi serupa dengan dunia ini, tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu, sehingga kamu dapat membedakan manakah kehendak Allah: apa yang baik, yang berkenan kepada Allah dan yang sempurna.
Paradigma baru menawarkan banyak hal lama dalam kemasan baru, kita yang telah menerima transformasi Kristus dalam kehidupan ini telah menjadikan kita memperoleh kehidupan yang sangat bernilai. Karena itu apa yang masih dalam bentuk perkiraan janganlah diterima dengan begitu saja dan cara memahami kehidupan harus ada batas-batasnya Firman Tuhan itulah kunci dan pedoman kita.
III. Tanya Jawab
- apakah hal-hal yg kurang baik dalam dirimu yang susah untuk diubah?
- Bagaimana dengan perkembangan jaman ini, apakah zaman yang mengubah kita atau kita yang mengubah zaman?
IV. Penutup
- Ikutilah perkembangan jaman dan kuasailah teknologi, jangan sebaliknya kita dikuasai oleh zaman dan teknologi.
- Para pemuda harus berubah dalam hal paradigma, penguasaan teknologi, tetapi dalam hal pemahaman tentang Kristus, keselamatan jangan di ubah, misalnya keselamatan ada diluar Kristus dll.
- Jangan kompromi dgn dunia ini, Jagalah hidup tetap kudus dihadapan Tuhan, jangan menjadi serupa dengan dunia ini tetapi berubahlah oleh pembaharuan budimu
Amin.